• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh terhadap Ekonomi

Dalam dokumen ENTREPRENEURSHIP (Halaman 116-124)

DAHSATNYA BERZAKAT

1. Pengaruh terhadap Ekonomi

Dalam sudut pandang ekonomi, dapat dipahami bahwa zakat dijadikan sebagai suatu kewajiban oleh Allah kepada umat muslim, karena ia merupakan salah satu pilar dalam pembangunan ekonomi umat. Dia memiliki manfaat penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik kehidupan ekonomi yang aman dan sejahtera. Menurut Qurais Shihab ( 1992: 270) bahwa secara ekonomis paling tidak ada dua aspek posisitf dari institusi zakat. Pertama, meningkatkan daya beli publik karena harta yang dibagikan tersebut akan digunakan oleh penerimanya untuk dibelanjakan. Kedua, zakat merupakan semacam pajak yang dikenakan terhadap harta atau uang tunai yang idle.Lebih lanjut manfaat ekonomi dari zakat dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Zakat sebagai kekuatan sosial ekonomi umat

Salah satu tujuan zakat yang terpenting adalah mempersempit ketimpangan ekonomi didalam masyarakat hingga kebatas yang seminimal mungkin.

Dengan zakat menjadikan perbedaan ekonomi diantara masyarakat secara adil dan seksama, sehingga yang kaya akan semakin kaya (dengan mengeksploitasi anggota masyarakat yang miskin) dan yang miskin semakin miskin ( Afzalurrahman, 1996 : 249-250)

Kekuatan suatu masyarakat dalam bidang ekonomi tergantung pada kebijakan distribusi hartanya. Karena jika sebagian orang berkembang menjadi sangat kaya sedangkan sebagian besar yang lain dalam keadaan

tetap miskin, masyarakat ini menjadi lemah dan mudah dihancurkan oleh musuhnya.

Zakat merupakan pendapatan yang dipungut dari orang-orang kaya yang dikembalikan kepada orang miskin”. Pengembalian kepada fakir miskin tersebut harus dilakukan secara sadar dan jujur dengan menunjukkan bahwa zakat tersebut merupakan sesuatu yang menjadi milik mereka tetapi dalam simpanan orang lain (orang kaya) yang kini harus dikembalikan kepada mereka( orang miskin).

Salah satu kejahatan terbesar dalam masyarakat kapitalis adalah adanya penguasaan dan pemilikan sumber daya dari segelintir manusia yang beruntung sehingga mengabaikan orang-orang yang tidak beruntung yang sangat banyak jumlahnya.

2. Zakat dan pertumbuhan ekonomi

Zakat selain mendorong investasi dan menghambat penimbunan harta juga memberikan dorongan untuk membelanjakan hartanya untuk membeli barang konsumsi baik itu dari pihak pembayarnya maupun dari pihak penerimanya. Sehingga arus modal dari kedua saluran ini, yaitu investasi dan pembelanjaan, akan menciptakan kesempatan kerja bagi jutaan orang, dan bersamaan dengan itu mempelopori cepatnya pertumbuhan pendapatan suatu daerah di NTB.

Dorongan investasi dan pembelanjaan yang ditimbulkan oleh zakat merupakan manfaat yang

untuk investasi mendorong perkembangan industri dan mempercepat langkah pertumbuhan ekonomi, sekaligus peningkatan dalam hal konsumsi yang lebih besar, sehingga akan menciptakan permintaan secara efektif terhadap produk suatu industri di daerah yang bersangkutan. (Afzalurrahman, 1996: 315). Lebih lanjut dikatakannya bahwa dengan pembelanjaan dana zakat secara hati-hati dan bijaksana akan selalu mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi tanpa ragu akan kekurangan permintaan maupun kesempatan kerja.

3. Zakat dan pemberdayaan ekonomi rakyat

Agar dana zakat dapat dinikmati oleh kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan modal dan belum mendapatkan bantuan, maka dana zakat harus dipandang sebagai dana berputar yang penggunaanya harus diarahkan kepada usaha produktif sehingga kesinambungan usaha yang dijalankan dalam sektor ekonomi rakyat dapat terjamin. Hal ini merupakan sasaran utama dari perintah zakat, seperti yang dikatakan oleh Al-Bakri (1989 : 99) bahwa untuk membantu permodalan fakir miskin, Islam telah mewajibkan zakat kepada para pemilik kekayaan dan menjadikannya sebagai salah satu rukun Islam yang lima. Dana zakat dapat diperuntuk dalam bentuk lain untuk memberdayakan ekonomi rakyat, misalnya dialokasikan untuk pelaksanaan kursus-kursus dan pelatihan-pelatihan usaha guna meningkatkan

kemampuan wiraswasta bagi kaum dhuafa yang masih minim pengetahuannya.

4. Zakat dan kerja keras

Perintah berzakat mengisayaratkan kepada kita untuk bekerja keras. Karena sebelum kita dapat menunaikan zakat kita harus bekerja keras lebih dahulu untuk mendapat harta kekayaan yang banyak hingga mencapa nisab. Dan bagi orang yang berfikiran jernih dan rasional akan selalu melakukan hal itu untuk meningkatkan ibadahnya dalam bentuk mengeluarkan zakat dan sedekah dari kekayaan yang kita peroleh, itu merupakan rizki yang telah disediakan oleh Allah kepada siapa yang mau mencarinya. Maka zakat dan sedekah yang dikeluarkan itu haruslah dianggap sebagai tanda syukur kita kepada Nya dan selanjutnya diberikan kepada yang berhak menerimanya, yaitu antara lain orang-orang fakir dan miskin.

D. Pengaruh Zakat terhadap Kegiatan Ekonomi Dalam eksistensinya sebagai salah satu sumber dana pembangunan, maka zakat sudah barang tentu akan berpengaruh kepada hampir semua sektor ekonomi dan sosial dalam tatanan kehidupan umat manusia pada umumnya dan umat muslim pada khsusnya. Dalam bidang ekonmi pengaruhnya dapat dilihat pada beberapa aspek

1. Pengaruh zakat terhadap usaha produktif

Dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek pengumpulan dan aspek pengeluaran. Dari pengumpulan, zakat biasanya mendorong orang untuk mengembangkan harta atau kekayaan. Karena harta akan tetap terkena zakat walaupun tidak dikembangkan, sehingga nilainya akan semakin menyusust bahkan akan termakan zakatnya sendiri. Sedang dari aspek pengeluarannya kelembaga- lembaga yang berhak menerimanya, mempunyai pengaruh terhadap kegiatan ekonomi karena bagi mereka yang menerima zakat akan mengeluarkannya kembali dalam bentuk kebutuhan-kebutuhan konsumsinya, baik yang berupa barang-barang maupun jasa-jasa. Hal ini akan menambah konsumsi total yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan aktivitas produksi.

2. Pengaruh zakat terhadap distribusi pendapatan Zakat sangat penting peranannya dalam mengembalikan pembagian kekayaan didalam masyarakat. Dengan mengembalikan sejumlah kekayaan orang kaya melalui pengeluaran atau pemberian zakat ke fakir miskin, maka secara umum akan menyebabkan meningkatnya kesejahteraan bagi masyarakat. Atau dengan kata lain pengeluaran zakat bagi para muzakki akan lebih meratakan kesenjangan pendapatan dalam masyarakat dan akan berlangsung secara permanen setiap tahun ( karena zakat dibayarkan setiap tahunnya) atau setiap panen, atau setiap kali mendapatkan kekayaan seperti hasil pertanian dan profesi yang dimiliki.

3. Pengaruh zakat atas penciptaan lapangan kerja

Perintah zakat untuk diberikan kepada orang-orang yang tidak mempunyai atau tidak mampu berusaha dapat diartikan sebagai para penganggur atau memiliki usaha tapi tidak mampu berdaya atau berkembang, karena modalnya tidak mencukupi untuk mengembangkan usahanya. Padahal kebanyakan dari mereka memiliki etos kerja yang tinggi. Karena itu dengan suntikan dana zakat tersebut, mereka akan bekerja dengan keras guna memenuhi tuntutan untuk menjadi pembayar zakat (muzakki) bukan lagi sebagai penerima.

Dipihak pembayar zakat, bahwa dengan membayar zakat atau mendistribusikan sejumlah kekayaannya, kepada konsumsi dari sebagian besar masyarakat yang kurang mampu, berarti menyebabkan permintaan akan barang-barang kebutuhan untuk dikonsumsi akan semakin meningkat, sehingga meningkatnya tuntutan kerja. Akibatnya kesempatan-kesempatan kerja baru akan terbuka lagi.

Jawablah pertanyaan dibawah ini;

1. Isi identitas anda dengan lengkap

2. Seberapa banyak harta yang diperoleh selama ini 3. Sudahkah saya mengeluarkan zakat

4. Berapakah zakat usaha yang harussaya keluarkan 5. Bagaiman perhitungan zakat terhadap harta saya 6. Sudahkan memberikan bantuan sosial untuk

kebutuhan ummat

BAB X

EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN

Dalam dokumen ENTREPRENEURSHIP (Halaman 116-124)