• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Dowtherm A

2.3 Pengendalian Kualitas

2.3.2 Pengendalian Kualitas Proses

Untuk menjaga kelancaran proses, maka perlu dilakukan pengendalian atau pengawasan bahan selama proses berlangsung.

Pengendalian tersebut meliputi jumlah TKKS, pretreatment, kontrol suhu, kontrol tekanan, kontrol laju alir, serta kadar dietil eter, asam klorida dan natrium hidroksida yang digunakan.

1. Reaktor

30

1 1

R-01

TC

500 PC

15

Gambar 2.2 Kontrol Proses pada Reaktor Fluidized bed

Proses kontrol pada reaktor meliputi, Pressure Indicator and Control (PIC) yang berfugsi untuk mengendalikan tekanan (pressure) pada reaktor sesuai dengan nilai setpoint-nya. Pressure indicator berupa differential pressure cell yang akan mengukur tekanan pada arus keluaran reaktor. Nilai hasil pengukuran akan dibandingkan dengan nilai set point yaitu tekanan yang diinginkan.

Controller akan memutuskan/mengoreksi error dengan mengirimkan sinyal ke elemen pengendali akhir. Berdasarkan sinyal yang diterima control valve akan membuka atau menutup valve sampai keadaan sesuai dengan setpoint-nya. Terdapat Temperature Indicator and controller (TIC) yang berfungsi untuk mengendalikan temperatur dalam reaktor pada nilai set point-nya. Temperature indicator berupa sensor yang berfungsi untuk mengukur temperatur. Nilai hasil pengukuran akan dibandingkan dengan set point yaitu temperatur yang diinginkan. Kontroler akan memutuskan/mengoreksi error dengan mengirimkan sinyal ke elemen pengendali akhir.

Berdasarkan sinyal ini control valve akan membuka atau menutup valve sampai keadaan sesuai dengan nilai set point-nya.

2. Furnace (fired heater)

F-01

FUEL

TC

30 1

Gambar 2.3 Kontrol Proses pada Furnace (fire heated)

Proses kontrol pada furnace meliputi Temperature Indicator and controller (TIC) yang berfungsi untuk mengendalikan temperature dalam furnace pada nilai set point-nya. Temperature indicator berupa sensor yang berfungsi untuk mengukur temperature. Nilai hasil pengukuran akan dibandingkan dengan set

point yaitu temperature yang diinginkan. Controller akan memutuskan/mengoreksi error dengan mengirimkan sinyal ke elemen pengendali akhir. Berdasarkan sinyal ini control valve akan membuka atau menutup valve sampai keadaan sesuai dengan nilai setpoint-nya.

3. Flash Drum

V-01

30

6 1

LC

FC

P-002

Gambar 2.4 Kontrol Proses pada Flash Drum

Proses kontrol pada flash drum meliputi, Pressure Indicator and Control (PIC) yang berfugsi untuk mengendalikan tekanan (pressure) pada flash drum sesuai dengan nilai setpoint-nya.

Pressure indicator berupa differential pressure cell yang akan mengukur tekanan pada arus keluaran flash drum. Nilai hasil pengukuran akan dibandingkan dengan nilai set point yaitu tekanan yang diinginkan. Controller akan memutuskan/mengoreksi error dengan mengirimkan sinyal ke elemen pengendali akhir.

Berdasarkan sinyal yang diterima control valve akan membuka atau menutup valve sampai keadaan sesuai dengan setpoint-nya..

Terdapat juga Level Indicator and Control (LIC) yang berfungsi untuk mengendalikan ketinggian cairan (liquid level) dalam flash drum sesuai dengan nilai setpoint-nya. Level indicator akan mengukur ketinggian di dalam tangki. Nilai hasil pengukuran akan dibandingkan dengan nilai setpoint yaitu ketinggian yang diinginkan.

Controller akan memutuskan/mengoreksi error dengan mengirimkan sinyal ke elemen pengendali akhir berdasarkan sinyal ini control valve akan membuka atau menutup sampai keadaan sesuai dengan setpoint-nya.

4. Tangki Pencampuran (mixing tank)

LC

30

7

P-004

FC

M-01

Gambar 2.5 Kontrol Proses pada Tangki Pencampur

Proses kontrol pada tangki pencampur yaitu Level Indicator and Control (LIC) yang berfungsi untuk mengendalikan ketinggian cairan (liquid level) dalam tangki pencampur sesuai dengan nilai setpoint-nya.

5. Decanter

D-01

30

9 1

LC

Gambar 2.6 Kontrol Proses pada Decanter

Proses kontrol pada decanter yaitu Level Indicator and Control (LIC) yang berfungsi untuk mengendalikan ketinggian cairan (liquid level) dalam decanter yang akan digunakan ke proses selanjutnya sesuai dengan nilai setpoint-nya.

6. Evaporator

EV-01

120

12

120

LC

Steam 1

30

11 1

Gambar 2.7 Kontrol Proses pada Evaporator

Proses kontrol yang digunakan di alat evaporator yaitu, Level Indicator and Control (LIC) yang berfungsi untuk mengendalikan ketinggian cairan (liquid level) dalam evaporator sesuai dengan nilai setpoint-nya.

7. Cooler

Cooling Water

TC

Gambar 2.8 Kontrol Proses pada Cooler

Proses kontrol yang digunakan pada cooler yaitu Temperature Indicator and controller (TIC) yang berfungsi untuk mengendalikan temperature dalam cooler pada nilai set point-nya. Temperature

indicator berupa termokopel yang berfungsi untuk mengukur temperature. Nilai hasil pengukuran akan dibandingkan dengan set point yaitu temperature yang diinginkan. Controller akan memutuskan/mengoreksi error dengan mengirimkan sinyal ke elemen pengendali akhir. Berdasarkan sinyal ini control valve akan membuka atau menutup valve sampai keadaan sesuai dengan nilai setpoint-nya.

8. Compressor

PC

K-01

Gambar 2.9 Kontrol Proses pada Compressor

Proses kontrol yang digunakan compressor yaitu Pressure Indicator and Control (PIC) yang berfugsi untuk mengendalikan tekanan (pressure) pada alat compressor sesuai dengan nilai

setpoint-nya. Pressure indicator berupa differential pressure cell yang akan mengukur tekanan pada arus keluaran compressor. Nilai hasil pengukuran akan dibandingkan dengan nilai setpoiint yaitu tekanan yang diinginkan. Controller akan memutuskan/mengoreksi error dengan mengirimkan sinyal ke elemen pengendali akhir.

Berdasrkan sinyal yang diterima control valve akan membuka atau menutup valve sampai keadaan sesuai dengan setpoint-nya.

9. Expansion Valve

PC

30 15

K-02

Gambar 2.10 Kontrol Proses pada Expansion Valve

Proses kontrol yang digunakan expansion valve yaitu Pressure Indicator and Control (PIC) yang berfugsi untuk mengendalikan tekanan (pressure) pada alat expansion valve sesuai dengan nilai

setpoint-nya. Pressure indicator berupa differential pressure cell yang akan mengukur tekanan pada arus keluaran compressor. Nilai hasil pengukuran akan dibandingkan dengan nilai setpoiint yaitu tekanan yang diinginkan. Controller akan memutuskan/mengoreksi error dengan mengirimkan sinyal ke elemen pengendali akhir.

Berdasrkan sinyal yang diterima control valve akan membuka atau menutup sampai keadaan sesuai dengan setpoint-nya.

10. Pump

FC

P-002

Gambar 2.11 Kontrol Proses pada Pompa

Proses kontrol yang digunakan pompa yaitu Flow Indicator and Control (FIC) yang berfungsi untuk mengendalikan kecepatan

aliran (flow rate) yang akan melawati pompa pada nilai setpoint-nya.

Flow indicator akan mengukur flow rate nilai hasil pengukuran akan dibandingkan dengan set point yaitu kecepatan yang diinginkan.

Controller akan memutuskan/mengoreksi error dengan mengirimkan sinyal ke elemen pengendali akhir, berdasarkan sinyal ini control valve akan membuka atau menutup sampai keadaan sesuai dengan setpoint-nya.

11. Tangki penyimpanan (storage tank) cairan

T-02 LI

30

10

Gambar 2.12 Kontrol Proses pada Tangki Penyimpanan Cairan

Proses kontrol pada tangki penyimpanan produk dan bahan baku cairan, digunakan Level Indicator (LI) yang berfungsi untuk mengukur ketinggian cairan (liquid level) dalam tangki. Selain itu beberapa tangki digunakan vent yang berfungsi untuk mengeluarkan gas yang kemungkinan terbentuk didalam tangki karena adanya perubahan tekanan.

Dokumen terkait