• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.2 Partial Least Square (PLS)

4.2.2.1 Pengujian Model Measurement (Outer Model)

Outer model merupakan model yang menspesifikasi hubungan antara variable laten dengan indikator-indikatornya. Dengan kata lain, outer model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel

39

latennya. Pengujian outer model dalam penelitian ini menggunakan uji nilai konvergennya (convergent validity), discriminant validity dan composite reliability. Adapun hasil pengujian outer model dapat diketahui sebagai berikut : 1. Nilai Konvergennya (Convergent Validity)

Pengujian dalam menilai convergent validity didasarkan atas korelasi antara item score/component score. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur.

Penelitian menggunakan (konstruk) yang tidak memiliki indikator. Batas nilai loading factor yang digunakan dalam penelitian adalah 0.70. Artinya apabila variabel memiliki nilai loading factor lebih dari 0,70, maka variabel telah memenuhi validitas konvergen (convergent validity) dan sebaliknya.

Untuk melihat nilai loading factor dari masing-masing variabel (konstruk) dapat diketahui dari gambar berikut :

Gambar 4.1.

Nilai Convergent Validity Menggunakan Outer Loading (Measurement Model)

Adapun hasil pengujian convergent validity yang mengukur konstruk juga dapat dilihat pada tabel 4.3. sebagai berikut:

Tabel 4.3

Nilai Convergent Validity Menggunakan Outer Loading (>0,70)

ISR LEV PBV PROF

ISR 1.000

LEV 1.000

PBV 1.000

PROF 1.000

Sumber : Hasil output Smart PLS

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa konstruk memiliki nilai outer loading

> 0,70 yaitu 1,000. Artinya bahwa bahwa semua kontruk pada penelitian dinyatakan valid dan sudah memenuhi validitas konvergen (convergent validity). Karena seluruh indikator yang mengukur kontruk telah memenuhi convergent validity, maka dapat digunakan dalam pengujian hipotesis.

2. Nilai Diskriminannya (Discriminant Validity)

Discriminant validity pada suatu model dianggap baik apabila nilai loading dari setiap indikator dari sebuah variabel laten memiliki nilai loading yang paling besar dibandingkan dengan nilai loading lain terhadap variabel laten lainnya. Hasil pengujian discriminant validity diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Discriminant Validity (Cross Loading)

ISR LEV PBV PROF

ISR 1.000 0.283 0.116 0.137

LEV 0.283 1.000 -0.192 -0.181

PBV 0.116 -0.192 1.000 0.381

PROF 0.137 -0.181 0.381 1.000

Sumber : Hasil output Smart PLS

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa seluruh indikator pada variabel leverage (LEV), pengungkapan ISR, profitabilitas (ROA) dan nilai

41

perusahaan (PBV) memiliki nilai loading factor lebih besar dibanding nilai loading variabel laten lain. Hasil ini menunjukkan bahwa Artinya, variabel leverage, pengungkapan ISR, profitabilitas dan nilai perusahaan memiliki nilai discriminant validity yang baik.

Selain itu, pengujian discriminant validity juga dapat dilakukan dengan melihat nilai average variance extracted (AVE) untuk setiap konstruk. Adapun hasil discriminant validity dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Average Variance Extracted (AVE)

Average variance extracted (AVE)

PROF 1.000

LEV 1.000

ISR 1.000

PBV 1.000

Sumber : Hasil output Smart PLS

Tabel 4.5. menunjukkan bahwa diperoleh nilai average variance extracted (AVE) untuk seluruh konstruk yaitu leverage (LEV), pengungkapan ISR, profitabilitas (ROA) dan nilai perusahaan (PBV), memiliki nilai average variance extracted (AVE) lebih besar dari 0,5 yakni sebesar 1,000. Maka dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini sudah memiliki discriminant validity yang baik.

3. Composite Reliability

Composite reliability menguji nilai reliabilitas antara blok indikator dari konstruk yang membentuknya. Adapun hasil output composite reliability dapat diperhatikan pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Hasil Composite Reliability

Composite Reliability

PROF 1.000

LEV 1.000

ISR 1.000

PBV 1.000

Sumber : Hasil output Smart PLS

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa seluruh variabel (leverage (LEV), pengungkapan ISR, profitabilitas (ROA) dan nilai perusahaan (PBV)) memiliki nilai composite reliability yang lebih besar dari 0,70 yakni sebesar 1,000. Dengan demikian model dalam penelitian ini telah memenuhi composite reliability.

Pengujian composite reliability juga dapat dilakukan dengan melihat nilai cronbach’s alpha. Cronbach’s alpha diharapkan memiliki nilai lebih dari 0,60. Adapun hasil composite reliability dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Cronbach’s alpha

Composite Reliability

PROF 1.000

LEV 1.000

ISR 1.000

PBV 1.000

Sumber : Hasil output Smart PLS

43

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa seluruh variabel (leverage (LEV), pengungkapan ISR, profitabilitas (ROA) dan nilai perusahaan (PBV) memiliki nilai composite reliability yang lebih besar dari 0,60 yakni sebesar 1,000. Dengan demikian model dalam penelitian ini telah memenuhi composite reliability.

4.2.2.2 Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Pengujian inner model atau model struktural bertujuan untuk melihat antar konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitiian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square dengan konstruk dependen uji t serta signifiikasi koefisien parameter jalur struktural. Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen. Estimasi R-square dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Nilai R-square Model

R-square

PROF LEV

ISR 0.117

PBV 0.173

Sumber : Hasil output Smart PLS Dari Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa :

o R-square model 1 sebesar 0,117, yang berarti bahwa pengungkapan ISR mampu dijelaskan oleh variabel profitabilitas dan leverage sebesar 11,7%

dan sisanya sebesar 88,3% dapat dijelaskan oleh faktor lain.

o R-square model 2 sebesar 0,173, yang berarti bahwa pengungkapan ISR mampu dijelaskan oleh variabel profitabilitas dan leverage sebesar 17,3%

dan sisanya sebesar 82,7% dapat dijelaskan oleh faktor lain.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dan hubungan antar-variabel dapat dilihat dari hasil Inner Weight pada model. Adapun hasil koefisiien pada pengujian model struktural path dapat diiketahui pada hasil inner model berikut ini:

Tabel 4.9 Hasil Inner Weight

Original sample Sample mean Standard

deviation T-Statistic P-Value

PROF -> PBV 0.335 0.345 0.143 2.346 0.019

LEV -> PBV -0.165 -0.184 0.092 1.797 0.073

ISR -> PBV 0.117 0.082 0.126 0.926 0.355

PROF -> ISR 0.195 0.172 0.129 1.512 0.131

LEV -> ISR 0.319 0.301 0.110 2.896 0.004

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil inner weight yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,019 yang kurang dari 0,05 atau 5%, sehingga hipotesis diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa profitabilitas

45

berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada bank umum syariah tahun 2016-2020.

Teori sinyal menyatakan bahwa semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi pula minat investor untuk berinvestasi, atau dengan kata lain entitas dianggap memiliki nilai perusahaan yang tinggi.

Hasil penelitian ini sejalan penelitian yang dilakukan oleh Indiriawati (2019) yang menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Oktaviarni, dkk (2018) yang menyimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. Pengujian menunjukkan leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil estimasi inner weight pada pengujian pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,073 yang lebih besar dari 0,05 atau 5%, maka hipotesis ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada bank umum syariah tahun 2016-2020.

Hutang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai modal untuk melaksanakan kegiatan operasional guna memperoleh laba. Akan tetapi hutang yang terlalu tinggi akan memberikan sinyal kepada investor untuk berhati-hati dalam meletakkan dananya. Hutang yang terlalu tinggi tentunya

memiliki risiko investasi yang tinggi pula, hal ini akan memberikan ketakutan pada investor soal adanya kemungkinan gagal bayar di kemudian hari.

Hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Rahmadani dan Rahayu (2017) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian ini justru sejalan dengan penelitian Oktaviarni, dkk (2018) yang memberikan hasil bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh Pengungkapan ISR terhadap Nilai Perusaahaan

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah menguji pengungkapan ISR terhadap nilai perusahaan. Pengujian ini memberikan hasil bahwa pengungkapan ISR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil estimasi inner weight pada pengujian pengaruh pengungkapan ISR terhadap nilai perusahaan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,355, yaitu lebih besar dari 0,05 atau 5%. Oleh karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan ISR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada bank umum syariah tahun 2016-2020.

Berdasarkan teori sinyal, pengungkapan ISR akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Islamic Social Reporting (ISR) merupakan kerangka khusus pelaporan pertanggungjawaban sosial yang sesuai dengan prinsip Islam. Pengungkapan ISR memang membutuhkan sumber daya yang akan menjadi beban dan mengurangi pendapatan. Akan tetapi, perusahaan yang

47

banyak melakukan pengungkapan mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut berada dalam kondisi baik, sehingga investor tidak akan ragu dalam melakukan investasi.

Hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Setiawan et.

al (2018) yang menyatakan bahwa pengungkapan ISR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan ISR

Hipotesis keempat adalah menguji pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan ISR. Pengujian dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapa ISR. Hal ini didukung dengan hasil estimasi inner weight pada pengujian pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan ISR nilai probabilitas sebesar 0,131.

Dikarenakan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 atau 5%, maka hipotesis ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR pada bank umum syariah tahun 2016-2020.

Menurut teori syariah enterprise, pertanggungjawaban perusahaan tidak hanya kepada pemilik atau pemegang saham saja, tetapi juga kepada stakeholder yang lebih luas, baik perusahaan dalam kondisi laba ataupun rugi. Islamic Social Reporting (ISR) merupakan kerangka khusus pelaporan pertanggungjawaban sosial sesuai dengan prinsip Islam. Dalam melakukan pengungkapan ISR tentunya perusahaan membutuhkan sumber daya yang lebih. Perusahaan dengan laba tinggi cenderung akan melakukan

pengungkapan lebih luas karena memiliki sumber daya yang lebih untuk mewujudkannya.

Hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Maulina dan Iqramuddin (2019) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR. Hasil penelitin ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nugraheni & Wijayanti (2017) dan Mais &

Alawiyah (2020).

5. Pengaruh leverage terhadap Pengungkapan ISR

Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh leverage terhadap pengungkapan ISR. Pengujian dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan ISR. Hal ini didukung dengan hasil estimasi inner weight pada pengujian pengaruh leverage terhadap pengungkapan ISR diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,004. Karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka hipotesis diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan ISR pada bank umum syariah tahun 2016-2020.

Menurut teori syariah enterprise, pertanggungjawaban perusahaan tidak hanya terbatas pada pemilik atau pemegang saham saja, tetapi juga kepada stakeholder yang lebih luas. Islamic Social Reporting (ISR) merupakan kerangka khusus pelaporan pertanggungjawaban sosial sesuai dengan prinsip Islam. Perusahaan dengan tingkat leverage tinggi cenderung tidak akan banyak melakukan pengungkapan. Seperti yang telah diketahui,

49

melakukan pengungkapan ISR membutuhkan sumber daya yang nantinya akan menjadi beban dan mengurangi laba. Sehingga perusahaan yang memiliki tingkat leverage tinggi, alih-alih melakukan banyak pengungkapan ia akan cenderung menekan biaya dan fokus untuk mengembalikan utang.

Hasil penelitian ini sejalan penelitian yang dilakukan oleh Mais &

Alawiyah (2020) yang menyebutkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan ISR. Sebaliknya penelitian ini menolak Eksandy &

Hakim (2018) yang menemukan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.

Kemudian untuk mengetahui apakah variabel intervening, dalam hal ini pengungkapan ISR, mampu memediasi pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 4.10

Hasil Specific Indirect Effect

Original

sample

Sample mean

Standard

deviation T-Statistic P-Value PROF -> ISR -> PBV 0.023 0.011 0.032 0.722 0.471 LEV -> ISR -> PBV 0.037 0.023 0.051 0.733 0.464

1. ISR Memediasi Hubungan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah menguji apakah pengungkapan ISR mampu memediasi hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. pengujian dalam penelitian ini menemukan bahwa pengungkapan ISR tidak mampu memediasi hunugan profitabilitas terhada

nilai perusahaan. Hal ini didukung dengan hasil estimasi specific indirect effect pada pengujian pengungkapan ISR memediasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,471. Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 atau 5%, maka dapat hipotesis ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan ISR tidak mampu memediasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada bank umum syariah tahun 2016-2020.

Perusahaan dengan profitabilitas tinggi cenderung akan melakukan pengungkapan ISR yang lebih luas, sehingga informasi yang disajikan kepada publik memiliki kualitas yang lebih baik. Informasi tersebut yang kemudian akan menjadi sinyal bagi para investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi.

Hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Ayuni (2020), Indiriawati (2019), dan Maulina & Iqramuddin (2019) yang menyatakan bahwa ISR dapat memediasi hubungan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

2. ISR Memediasi Hubungan Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis yang terakhir, yaitu yang ketujuh, adalah menguji apakah pengungkapan ISR mampu memediasi hubungan antara leverage terhadap nilai perusahaan. Pengujian dalam penelitian ini menemukan hasil bahwa pengungkapan ISR tidak mampu memediasi hubungan antara leverage terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil estimasi specific indirect effect pada pengujian pengungkapan ISR memediasi pengaruh I

51

terhadap nilai perusahaan, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,464. Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan ISR mampu memediasi pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan pada bank umum syariah tahun 2016-2020.

Perusahaan dengan tingkat leverage rendah akan memiliki kemampuan untuk melakukan pengungkapan ISR lebih luas. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak memiliki beban berlebih untuk membayar kewajiban berserta dengan bunganya. Kondisi ini merupakan kabar baik karena menjadi sinyal positif bagi investor untuk melakukan investasi.

Hasil penelitian ini memberikan menolak penelitian yang dilakukan oleh Ayuni (2020), Indiriawati (2019), dan Maulina & Iqramuddin (2019) yang menyatakan bahwa ISR dapat memediasi hubungan antara leverage terhadap nilai perusahaan.

4.3.2 Pengujian Goodness of Fit

Pengujian ini bertujuan untuk menguji kecocokan secara keseluruhan baik outer model ataupun inner model, apakah ada kecocokan dengan nilai yang diobservasi dengan nilai yang diharapkan dalam model. Nilai GoF dapat diketahui dengan rumus di bawah ini:

Terdapat tiga kategori nilai Goodnes of Fit (Gof) yaitu sebagai berikut:

1) Kategori kecil apabila nilai GoF antara 0,00 - 0,24.

2) Kategori sedang apabila nilai GoF antara 0,25 – 0,37.

3) Kategori tinggi apabila nilai Gof antara 0,38 – 1.

Dari pengujian yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai GoF sebagai berikut:

Dari perhitungan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai goodnes of fit termasuk dalam kategori tinggi.

GoF 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑉𝐸 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑅 𝑆𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒

GoF 1 0,145 GoF √0,145 GoF 0,381

53 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis 1 diterima.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis 2 ditolak.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan ISR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis 3 ditolak.

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan ISR, sehingga hipotesis 4 ditolak.

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan ISR, sehingga hipotesis 5 diterima.

6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan ISR tidak mampu memediasi hubungan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan ISR tidak mampu memediasi hubungan antara leverage terhadap nilai perusahaan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji statistik deskriptif ditemukan hasil bahwa standar deviasi untuk variable nilai perusahaan sebesar 100,365, artinya persebaran datanya sangat tinggi, sehingga data tersebut dianggap kurang baik.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil uji koefisien determinasi model 1 dimana diketahui pengaruh yang diberikan profitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan ISR sebesar 11,7%. Sehingga pengaruh yang diberikan variabel profitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan ISR relatif kecil. Sementara hasil uji koefisien determinasi model 2 dimana diketahui pengaruh yang diberikan profitabilitas, leverage dan pengungkapan ISR terhadap nilai perusahaan sebesar 17,3%. Sehingga pengaruh yang diberikan variabel profitabilitas, leverage dan pengungkapan ISR terhadap nilai perusahaan juga relatif kecil

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah diuraikan maka saran penulis adalah sebagai berikut :

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang lebih luas dan waktu pengamatan yang lebih panjang sehingga temuan penelitian mampu mengeneralisasi hasil penelitian mengenai nilai perusahaan.

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel- variabel lain, seperti menambahkan rasio-rasio keuangan yang lain yang mampu mempengaruhi nilai perusahaan.

55

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, N. R., & Yudiana, F. E. (2021). Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Islamic Social Reporting (ISR) sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2016 – 2020.pdf. BISNIS: Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam, 9(2), 193–204.

Pengaruh Leverage, Kinerja Keuangan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan ISR sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018), (2020).

Cahya, B. T., Nuruddin, A., & Ikhsan, A. (2017). Islamic Social Reporting: From the Perspectives of Corporate Governance Strength, Media Exposure and the Characteristics of Sharia Based Companies in Indonesia and its Impact On Firm Value. IOSR Journal of Humanities and Social Science, 22(5), 71–78.

https://doi.org/10.9790/0837-2205107178

Ferial, F., Suhandak, & Handayani, S. R. (2016). Pengaruh Good Corporatate Governance Terhadap Kinerja Keuangan dan Efeknya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Badan Usama Milik Negara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 33(1), 146–153.

Fitrianti, R. D., & Lihan, I. (2019). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Indonesia Periode 2012 - 2016. BISMA (Bisnis Dan Manajemen), 15(3), 411–442.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25 edisi ke-9. http://slims.umn.ac.id//index.php?p=show_detail&id=19545 Hadinata, S. (2019). Islamic Social Reporting Index dan Kinerja Keuangan Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia. EkBis: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 2(1), 72–95. https://doi.org/10.14421/ekbis.2018.2.1.1099

Mais, R. G., & Alawiyah, T. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Dan Dewan Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Pada Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2015-2018.

Jurnal STEI Ekonomi - Jemi, 29(02), 57–77.

https://doi.org/https://doi.org/10.36406/jemi.v29i2.339

Maulina, R., & Iqramuddin. (2019). Pengaruh Likuiditas, Financial Leverage, Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dan Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Jurnal Akbis: Media Riset Akuntansi Dan Bisnis, 3(1), 57–72.

Murdiansyah, I. (2021). Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran Dewan Pengawas Syariah dan Pengaruhnya Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). MALIA: Journal of Islamic Banking and Finance, 5(1), 43–

56. https://doi.org/10.21043/malia.v5i1.10543

Murnita, P. E. M., & Putra, I. M. P. D. (2018). Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas dan Leverage sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,

23.2, 1470–1494.

https://doi.org/https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v23.i02.p25

Nugraheni, P., & Wijayanti, R. (2017). Analysis of Factors Affecting The Disclosure of Islamic Social Reporting (Empirical Studies on The Shariah Compliant Companies in The Sharia Securities List). Journal of Economics, Business & Accountancy Ventura, 20(1), 103–112.

https://doi.org/10.14414/jebav.v20i1.788

Oktaviarni, F., Murni, Y., & Suprayitno, B. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Kebijakan Dividen, dan Ukuran terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Sektor Real Estate, Properti, dan Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-

2016). Jurnal Akuntansi, 9(1), 1–16.

https://doi.org/https://doi.org/10.33369/j.akuntansi.0.1.1-16

Oktoriza, L. A. (2018). Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan, Aktivitas Komite Audit Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Praktik Perataan Laba. Stability: Journal of Management and Business, 1(2), 188–203. https://doi.org/10.26877/sta.v1i2.3227

Othman, R., & Thani, A. M. (2010). Islamic Social Reporting Of Listed Companies In Malaysia. International Business & Economics Research Journal (IBER), 9(4), 135–144. https://doi.org/10.19030/iber.v9i4.561

Putra, M. R. A., & Sarumpaet, T. L. (2017). Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Kebijakan Investasi dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015). Seminar Nasional Akuntansi Dan Bisnis Universitas Widyatama, 334–347.

Rachmania, D., & Alviana, N. (2020). Pengaruh Kinerja Keuangan dan Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Islamic Social Rreporting (ISR) (Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018).

COMPETITIVE Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 4(1), 49–55.

https://doi.org/10.31000/c.v4i1.2317

Rahmadani, F. D., & Rahayu, S. M. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance (GCG), Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahan Perbankan yang Terdaftar Pada BEI Periode 2013-2015) Fitra. Jurnal Administrasni Bisnis (JAB), 52(1), 173–182.

https://doi.org/10.37577/ekonam.v1i2.216

Rostiani, S. S., & Sukanta, T. A. (2018). Pengaruh Dewan Pengawas Syariah, Profitabilitas dan Leverage terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) (Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-2016).

Jurnal Akuntansi Bisnis Dan Ekonomi, 4(2), 1225–1248.

https://doi.org/10.33197/jabe.vol4.iss2.2018.184

Dokumen terkait