• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjamin Mutu

Dalam dokumen PROGRAM PASCASARJANA ISI PADANGPANJANG (Halaman 34-40)

PROGRAM PASCASARJANA ISI PADANGPANJANG

4. Penjamin Mutu

Kebijakan penjaminan mutu diatur dalam Surat Keputusan Rektor. Sistem evaluasi mengacu pada Pedoman Penjaminan Mutu Akademik ISI Padangpanjang. Pedoman ini telah dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Rektor yang mewajibkan semua fakultas dan Program Studi untuk melaksanakan Penjaminan Mutu Akademik. Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) sebagai salah satu mekanisme evaluasi penjaminan mutu telah dilaksanakan secara rutin setiap tahun.

Sistem pengarahan dilaksanakan oleh para pimpinan institusi ISI Padangpanjang, yaitu Rektor dan para Pembantu Rektor. Sistem penganggaran

31

dilaksanakan secara terpusat di tingkat institut di bawah koordinasi Bidang Perencanaan. Usulan pengembangan Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang , diajukan ke Rektor, selanjutnya diolah oleh Biro Administrasi Akademik Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI).

Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pascasarjana dilakukan melalui Penjaminan Mutu Internal dan Penjaminan Mutu Eksternal. Penjaminan Mutu Internal melalui BAPEM dan Penjaminan Mutu Eksternal melalui BAN-PT.

Penjaminan Mutu Internal (BAPEM) ISI Padangpanjang membantu Direktur dan Ketua Program Studi dalam menyusun kebijakan yang berhubungan dengan proses pembelajaran. BAPEM institusi memformulasikan prosedur yang tepat dalam pemantauan dan penilaian terhadap efektivitas penyelenggaraan kegiatan akademik serta pelaksanaan sistem penjaminan mutu.

Lingkup kerja BAPEM institusi mencakup semua program studi, strata pendidikan (sarjana dan pascasarjana), serta pengelola program studi (fakultas, jurusan/bagian).

a. BAPEM institusi bertugas untuk:

(1) Merencanakan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu akademik secara keseluruhan di Pascasarjana ISI Padangpanjang;

(2) Membuat perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik;

(3) Memonitor pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik;

(4) Melakukan audit dan evaluasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik;

(5) Melaporkan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik di Pascasarjana ISI Padangpanjang kepada Rektor.

b. BAPEM ISI Padangpanjang melaksanakan fungsi pelayanan dalam bidang:

32

(1) Training, konsultasi, pendampingan dan kerjasama di bidang penjaminan mutu akademik;

(2) Pengembangan sistem informasi penjaminan mutu akademik;

(3) Pengembangan dan pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik yang sesuai dengan keadaan sosial-budaya, teknologi, dan seni (4) Pengembangan dan pelaksanaan audit mutu akademik internal di

pascasarjana isi padangpanjang.

c. Rektor selaku penanggungjawab mutu akademik ISI Padangpanjang menunjuk Kepala dan Anggota BAPEM.

d. BAPEM menunjuk seorang Koordinator Program Audit Mutu Akademik Internal (KP-AMAI) yang ditetapkan dengan surat keputusan Rektor.

e. BAPEM bertanggungjawab dalam menyiapkan dan menyusun manual mutu akademik dan manual prosedur yang sesuai dengan kebijakan akademik, standar akademik, peraturan yang berlaku, serta selaras dengan keadaan sosial-budaya, teknologi, dan seni.

f. KP-AMAI bertanggungjawab atas terlaksananya audit mutu akademik yang memeriksa kepatuhan pelaksanaan akademik dengan Standar Akademik, Manual Mutu Akademik, dan Manual Prosedur.

Penjaminan Mutu Eksternal melalui BAN-PT, dilakukan secara berkelanjutan oleh Pascasarjana ISI Padangpanjang dan akan dievaluasi melalui Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau akreditasi yang dijalankan oleh BAN- PT atau lembaga lain secara eksternal. Dengan demikian, objektivitas penilaian terhadap pemenuhan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan di ISI Padangpanjang dapat diwujudkan.

Proses peningkatan mutu dan pengembangan pembelajaran dilakukan melalui koordinasi dengan Pusat Penjaminan Mutu, dan Pusat Peningkatan dan Pengembangan Pembelajaran ISI Padangpanjang. Sebagaimana surat keputusan rektor (terlampir). Sistem evaluasi mengacu pada Pedoman

33

Penjaminan Mutu Akademik ISI Padangpanjang. Pedoman ini telah dituangkan dalam bentuk surat keputusan Rektor yang mewajibkan semua fakultas dan program studi untuk melaksanakan Penjaminan Mutu Akademik. Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) sebagai salah satu mekanisme evaluasi penjaminan mutu telah dilaksanakan secara rutin setiap tahun.

Analisis SWOT Standar 2 A. Identifikasi SWOT

Strength/S (Kekuatan)

1. Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang memiliki sumber daya manusia, dosen yang memiliki kualifikasi akademik S-3 seni yang kompeten di bidangnya masing-masing.

2. Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang memiliki tenaga kependidikan (administrasi dan kepustakaan) yang memiliki pengalaman dan telah mengikuti program pelatihan administrasi pendidikan.

3. Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang minat penciptaan dan pengkajian seni telah memiliki struktur tata pamong yang berjalan secara efektif dan efisien dengan fungsi dan rincian tugas dan wewenang dengan deskripsi kerja masing-masing jabatan.

4. Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang memiliki pola kepemimpinan mencakup:

kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik merupakan faktor yang menentukan keberhasilan pencapaian kinerja yang baik.

5. Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang telah berjalan sesuai dengan system pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian,

34

pengembangan staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan penganggaran yang terencana dengan baik.

6. Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang memiliki system informasi akademik secara online

7. Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang memiliki system monitoring dan jaminan mutu yang bersifat internal dan eksternal, sehingga capaian mutu pendidikan dapat terkontrol dengan baik.

Weakness/W (Kelemahan)

1. Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang belum menjalankan system dan penjaminan mutu secara optimal

2. Penelitian, kerjasama, dan kemitraan dengan perguruan tinggi atau instansi yang lain, terutama dalam tingkat internasional, masih dinilai kurang.

3. Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang masih mengalami kesulitan dalam melacak lulusan, terutama yang telah lulus lebih dari lima tahun.

Opportunity/O (Peluang)

1. Tata pamong yang baik bisa meningkatkan kinerja yang sehat dan mutu pendidikan.

2. Terbangunnya suasana yang kondusif pada Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni S-2 Program Pascasarjana ISI Padangpanjang dapat ditingkatkan pengembangan kelembagaan di Pascasarjana menjadi lebih besar, seperti penambahan program studi baru di tingkat magister dan program doktor.

35

3. Pascasarjana berkontribusi dalam pengembangan lembaga lebih luas di tingkat institut.

4. Pascasarjana berpeluang mengembangkan kepemimpinan di tingkat pada level yang lebih luas di tingkat nasional hingga regional.

5. Organisasi yang baik, sehat, dan kondusif berpeluang meningkatkan daya tarik mahasiswa kuliah di Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni S-2 Program Pascasarjana ISI Padangpanjang.

6. Organisasi yang baik, sehat, dan kondusif di Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni S-2 Program Pascasarjana ISI Padangpanjang berpeluang meningkatkan kerja sama dan menjalin jaringan-jaringan kerja baru dengan berbagai perguruan tinggi, lembaga pemerintah, dan swasta.

Threat /T (Tantangan atau Ancaman)

1. Semakin banyaknya program pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk dijalankan di peringkat Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni S-2 Program Pascasarjana ISI Padangpanjang akan membuat beban tanggung jawab pimpinan Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni S-2 Program Pascasarjana ISI Padangpanjang bertambah.

2. Masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam pengenalan Prodi Magister Program Studi S-2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang yang tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari.

3. Sistem informasi yang online menimbulkan ancaman dari hacker untuk merubah dan memanipulasi data.

4. Semakin tingginya persaingan dalam memperoleh berbagai jenis hibah.

5. Perguruan tinggi internasional atau instansi-instansi enggan bekerjasama dengan Prodi yang memiliki nilai akreditasi sedang.

36

Dalam dokumen PROGRAM PASCASARJANA ISI PADANGPANJANG (Halaman 34-40)

Dokumen terkait