BAB III BAB III METODOLOGI PENELITIAN, Dalam bab ini, dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini, dimana tempat penelitian akan dilaksanakan
B. Pembahasan
1. Perbandingan Hi/L terhadap Hr untuk variasi Priode (T)
Jika mengambil tinggi gelombang refleksi (Hr) sebagai variabel sumbu Y dan Kecuraman gelombang (Hi/L) sebagai variabel sumbu X untuk tiap nilai kedalaman maka akan didapatkan grafik di bawah ini. Grafik tersebut menjelaskan tinggi gelombang refleksi (Hr) terdistribusi secara linear seiring dengan semakin tinggi gelombang refleksi (Hr) maka Kecuraman gelombang (Hi/L) semakin kecil yang ditentukan berdasarkan penelitian.
Berdasarkan gambar 14 maka dapat diperoleh hasil bahwa nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) akan semakin membesar dengan semakin kecil kecuraman gelombang (Hi/L). Untuk pengaruh kedalaman airnya sendiri pada grafik, nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) pada Priode 1,2 dimana kedalaman 27 cm berkisar antara 1,189 – 1,529 cm, pada kedalaman 23 cm berkisar antara 0,683 – 1,074 cm dan untuk kedalaman 19,5 cm berkisaran antara 0,154 – 0,555 cm dalam grafik dapat di lihat sebagai berikut:
42
Gambar 13. Perbandingan Hi/L terhadap Hr untuk variasi kedalaman (d) pada T1
Berdasarkan gambar 15 maka dapat diperoleh hasil bahwa nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) akan semakin membesar dengan semakin menurunnya kecuraman gelombang (Hi/L). Untuk pengaruh kedalaman airnya sendiri pada grafik, nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) pada Priode 1,2 yakni untuk setiap kedalaman. dimana kedalaman 27 cm berkisar antara 1,352 – 1,948 cm, pada kedalaman 23 cm berkisar antara 0,601 – 1,222 cm dan untuk kedalaman 19,5 cm berkisaran antara 0,244 – 0,503 cm dalam grafik dapat di lihat sebagai berikut:
0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600
0,012 0,017 0,022 0,027 0,032 0,037 0,042
H r
Hi/L
d1=27 cm d2=23 cm d3=19,5 cm
Gambar 14. Perbandingan Hi/L terhadap Hr untuk variasi kedalaman (d) pada T2
Berdasarkan gambar 16 maka dapat diperoleh hasil bahwa nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) akan semakin membesar dengan semakin kecil kecuraman gelombang (Hi/L). Untuk pengaruh kedalaman airnya sendiri pada grafik, nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) pada Priode 1,5 yakni untuk setiap kedalaman diamana kedalaman 27 cm berkisar antara 1,536 – 1,859 cm, pada kedalaman 23 cm berkisar antara 0,819 – 1,368 cm dan untuk kedalaman 19,5 cm berkisaran antara 0,304 – 0,562 cm dalam grafik dapat di lihat sebgai berikut:
0,000 0,500 1,000 1,500 2,000 2,500
0,012 0,017 0,022 0,027 0,032
H r
Hi/L
d1=27 cm d2=23 cm d3=19,5 cm
44
Gambar 15. Perbandingan Hi/L terhadap Hr untuk variasi kedalaman (d) pada T3 2. Hubungan Kecuraman gelombang (Hi/L) terhadap Gelombang Refleksi
(Hr) pada kedalam d1 untuk variasi priod (T).
Jika mengambil tinggi gelombang refleksi (Hr) sebagai variabel sumbu Y dan Kecuraman gelombang (Hi/L) sebagai variabel sumbu X untuk tiap nilai priode maka akan didapatkan grafik seperti gambar di bawah ini. Grafik tersebut menjelaskan tinggi gelombang refleksi (Hr) terdistribusi secara linear seiring dengan semakin tinggi gelombang refleksi (Hr) maka Kecuraman gelombang (Hi/L) semakin rendahh yang ditentukan berdasarkan penelitian.
Berdasarkan gambar 17 maka dapat diperoleh hasil bahwa nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) akan semakin membesar dengan semakin kecil kecuraman gelombang (Hi/L). Untuk pengaruh kedalaman airnya sendiri pada grafik, nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) pada kedalaman 27 cm untuk setiap priode (T) diamana priode 1,2 dtk berkisar antara 1,189 – 1,529 cm, pada priode
0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000
0,007 0,012 0,017 0,022 0,027
H r
Hi/L
d1=27 cm d2=23 cm d3=19,5 cm
1,3 dkt berkisar antara 1,352 – 1,948 dtk dan untuk priode 1,5 berkisaran antara 1,536 – 1,895 cm dalam grafik dapat di lihat sebgai berikut:
Gambar 16. Hubungan Hi/L terhadap Hr pada kedalaman d1 untuk variasi Priode
Berdasarkan gambar 18 maka dapat diperoleh hasil bahwa nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) akan semakin membesar dengan semakin kecil kecuraman gelombang (Hi/L). Untuk pengaruh kedalaman airnya sendiri pada grafik, nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) pada kedalaman 23 cm untuk setiap priode (T) diamana priode 1,2 dtk berkisar antara 0,683 – 1,704 cm, pada priode 1,3 dkt berkisar antara 0,601 – 1,222 cm dan untuk priode 1,5 berkisaran antara 0,811 – 1,368 cm dalam grafik dapat di lihat sebgai berikut:
1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000
0,018 0,021 0,024 0,027 0,030 0,033 0,036 0,039
H r
Hi/L
T1=1,2 dtk T1=1,3 dtk T1=1,5 dtk
46
Gambar 17. Hubungan Hi/L terhadap Hr pada kedalaman d1 untuk variasi Priode Berdasarkan gambar 19 maka dapat diperoleh hasil bahwa nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) akan semakin membesar dengan semakin kecil kecuraman gelombang (Hi/L). Untuk pengaruh kedalaman airnya sendiri pada grafik nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) pada kedalaman 19,5 cm untuk setiap priode (T) diamana priode 1,2 dtk berkisar antara 0,154 – 0,555 cm, pada priode 1,3 dkt berkisar antara 0,244 – 0,503 cm dan untuk priode 1,5 berkisaran antara 0,304 – 0,562 cm dalam grafik dapat di lihat sebgai berikut:
0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600
0,016 0,018 0,020 0,022 0,024 0,026 0,028 0,030
H r
Hi/L
T2=1,2 dtk T2=1,3 dtk T2=1,5 dtk
Gambar 18. Hubungan Hi/L terhadap Hr pada kedalaman d1 untuk variasi Priode 3. Perbandingan Hi/L terhadap Hr untuk variasi Kedalaman (d)
Variabel yang digunakan dalam penentuan grafik hubungan ini yakni tinggi gelombang refleksi (Hr) dan Hi/L atau kecuraman gelombang sebagai parameter yang merepresentasikan karateristik gelombang. Digunakan pula priode sebagai parameter kedalaman air. Berdasarkan hasil pengolahan data pada subbab sebelumnya diperoleh kecuraman gelombang (Hi/L) dan tinggi gelombang refleksi (Hr) pada setiap priode (T). Jika mengambil Hi/L sebagai variabel sumbu X dan tinggi gelombang refleksi (Hr) sebagai variabel sumbu Y sebagai perbandingan untuk tiap nilai kedalaman maka akan didapatkan grafik seperti gambar 20. Grafik tersebut menjelaskan perbedaan perbandingan tinggi gelombang refleksi (Hr) dengan semakin kecil nilai kecuraman gelombang (Hi/L) yang ditentukan berdasarkan hasil penelitian.
0,100 0,150 0,200 0,250 0,300 0,350 0,400 0,450 0,500 0,550 0,600
0,007 0,010 0,013 0,016 0,019 0,022 0,025 0,028 0,031
H r
Hi/L
T3=1,2 dtk T3=1,3 dtk T3=1,5 dtk
48
Dari gambar 20 dapat disimpulkan bahwa nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) akan semakin membesar dengan semakin meningkatnya kecuraman gelombang (Hi/L). Untuk pengaruh perbedaan jenis kedalaman pemecah gelombangnya sendiri, nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) pada kedalaman 27 cm lebih meningkat di bandingkan dengan kedalaman 23 cm dan 19,5 cm adapun besaran nilai tinggi gelombang refleksi (Hr) pada grafik ini yakni pada kedalaman 27 cm berkisar 1,189 – 1,948 cm, sedangkan pada pada kedalaman 23 cm nilai tinggi gelombang refleksinya berkisar 0,601 – 1,368 cm dan pada pada kedalaman 19,5 cm nilai tinggi gelombang refleksi berkisar 0,154 – 0,562 cm dalam grafik dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 19. Hubungan Hi/L terhadap Hr untuk variasi kedalaman (d) 4. Perbandingan Hi/L terhadap Kr untuk variasi Kedalaman (d)
Variabel yang digunakan dalam penentuan grafik hubungan ini yakni koefisien refleksi (Kr) dan Hi/L atau kecuraman gelombang sebagai parameter
0,050 0,250 0,450 0,650 0,850 1,050 1,250 1,450 1,650 1,850
0,002 0,007 0,012 0,017 0,022 0,027 0,032 0,037 0,042
H r
Hi/L
d=27 cm d=23 cm d= 19,5 cm
yang merepresentasikan karateristik gelombang. Digunakan pula priode sebagai parameter kedalaman air. Jika mengambil Hi/L sebagai variabel sumbu X dan koefisien refleksi (Kr) sebagai variabel sumbu Y sebagai perbandingan untuk tiap nilai kedalaman maka akan didapatkan grafik seperti gambar 21. Grafik tersebut menjelaskan perbedaan perbandingan koefisien refleksi (Kr) dengan semakin menurunya nilai kecuraman gelombang (Hi/L) yang ditentukan berdasarkan hasil penelitian.
Dari gambar 21 dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien refleksi (Kr) akan semakin membesar dengan semakin meningkatnya kecuraman gelombang (Hi/L).
Untuk pengaruh perbedaan jenis pemecah gelombangnya sendiri, nilai koefisien refleksi (Kr) lebih tinggi terjadi pada kecuraman gelombang (Hi/L), nilai koefisien refleksi (Kr) pada kedalaman 27 cm lebih meningkat di bandingkan dengan kedalaman 23 cm dan 19,5 cm adapun besaran nilai koefisien refleksi (Kr) pada grafik ini yakni pada kedalaman 27 cm berkisar 0,192 – 0,457 cm, sedangkan pada pada kedalaman 23 cm nilai tinggi gelombang refleksinya berkisar 0,121 – 0,352 cm dan pada pada kedalaman 19,5 cm nilai tinggi gelombang refleksi berkisar 0,041 – 0,213 cm dalam grafik dapat di lihat sebagai berikut :
50
Gambar 20. Hubungan Hi/L terhadap Kr untuk variasi kedalaman (d)
0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600 0,700 0,800 0,900 1,000
0,002 0,007 0,012 0,017 0,022 0,027 0,032 0,037 0,042
Kr
Hi/L
d=27 cm d=23 cm d= 19,5 cm