• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percobaan Pintu Sorong dengan Peluap Rehbock

Dalam dokumen [ASIS 1]LAPRAK HIDRAULIKA KEL 17 (Halaman 32-51)

BAB II PERCOBAAN ALAT UKUR DI SALURAN TERBUKA

2.4 Percobaan Pintu Sorong dengan Peluap Rehbock

2.4.1 Tahapan Pelaksanaan Percobaan Peluap Thompson

1. Peluap Rehbock diletakkan pada segmen dimana di lokasi tersebut tidak ada kecepatan awal (𝑣0 = 0) aliran fluida sebelum melimpas di atas peluap, lebih tepanya di dekat hilir saluran.

Gambar 2.16 Peluap Rehbock diletakkan di dekat hilir saluran 2. Ketinggian peluap Rehbock diukur dari dasar saluran.

3. Pintu sorong dibuka dengan ketinggian 1 cm

Gambar 2.17 Membuka Pintu Sorong dengan Ketinggian 1cm 4. Aliran air ditunggu hingga stabil.

5. Mengukur ketinggian muka air, di sepanjang saluran pada segmen yang telah ditentukan, lalu dicatat.

25

Gambar 2.18 Mengukur Ketinggian Muka Air 6. Perilaku loncatan hidrolik diamati.

7. Debit diukur dengan menakar volume air selama 5 detik yang telah ditampung di ember.

Gambar 2.19 Menampung Air selama 5 detik

Gambar 2.20 Menakar Air yang sudah ditampung dengan gelas ukur 8. Percobaan diulang untuk bukaan pintu sorong 1,3 cm dan 1,5 cm.

26

2.4.2 Data Pengamatan Percobaan Peluap Rehbock

Tabel 2.8 Pengamatan pada percobaan dengan peluap Rehbock No B

(cm) p (cm)

a (cm)

H1 (cm)

Vol (liter)

t (dt)

Q (m3/dt)

X (cm)

Y (cm)

1 15 5 1 7,6 5,85 5 0,001170 0 8,5

2 15 5 1,3 8 6,81 5 0,001362 0 8,8

3 15 5 1,5 8,1 7,83 5 0,001566 0 8,9

Tabel 2.9 Pengamatan tinggi muka air di hilir pintu sorong

No Pengamatan Tinggi Muka Air di Hilir Pintu Sorong (cm) Y0,25 Y0,5 Y0,75 Y1,00 Y1,25 Y1,5 Y1,75 Y2,00 Y2,25

1 7,2 7 7,4 7,3 7,8 8 8,3 8,2 8,2

2 7,3 7,6 7,5 7,5 8 8,2 8,5 8,3 8,4

3 7,4 8 7,7 7,6 8,1 8,4 8,6 8,5 8,8

Tabel 2.9 Pengamatan tinggi muka air di hilir pintu sorong (lanjutan) No Pengamatan Tinggi Muka Air di Hilir Pintu Sorong (cm)

Y2,5 Y2,75 Y3,00 Y3,25 Y3,5 Y3,75 Y4,00 Y4,25 Y4,5

1 8,4 8,5 8,4 8,4 8,4 8,5 8,4 8,3 8,3

2 8,5 8,6 8,6 8,4 8,5 8,6 8,5 8,5 8,4

3 8,8 8,9 8,8 8,6 8,8 8,9 8,7 8,7 8,6

Tabel 2.9 Pengamatan tinggi muka air di hilir pintu sorong (lanjutan) No Pengamatan Tinggi Muka Air di Hilir Pintu Sorong (cm)

Y4,75 Y5,00 Y5,25 Y5,5 Y5,75 Y6,00 Y6,25 Y6,5 Y6,75

1 8,1 8,1 7,8 7,9 7,9 7,6 7,3 7,7 7,6

2 8,3 8,3 8 8,1 8,2 8 7,9 7,9 7,8

3 8,6 8,5 8,2 8,7 8,4 7,9 7,7 8,1 8

27

2.4.3 Hasil dan Pembahasan Percobaan Peluap Rehbock

Tabel 2.10 Perhitungan Koefisien Debit (Cd)

No. B (cm) p (cm) a (cm) HΒΉ (cm) h (cm) Q (cm3/dt) Cd

1 15 5 1 7,6 2,6 1170 0,6301

2 15 5 1.3 8 3 1362 0,5918

3 15 5 1.5 8,1 3,1 1566 0,6477

Rata - rata 0,6232

a. Perhitungan koefisien debit (Cd) dari masing-masing bukaan pintu sorong pada peluap Rehbock

Koefisien debit pada peluap Rehbock dapat dihitung dengan rumus :

Q = Debit aliran (m3/s)

H = T mu u R hb (H’ – p)

β€’ Cd untuk a = 1 cm Q = 0,001170 m3/s

H = 7,6 cm – 5 cm =26 cm = 0,026 m Cd = 2 0,001170

3 π‘₯ 0,15 π‘₯ 0,026 π‘₯ √2 π‘₯ 9,81 π‘₯ 0,026 = 0,6301

β€’ Cd untuk a = 1,3 cm Q = 0,001362 m3/s

H = 8 cm – 5 cm = 3 cm = 0,03 m Cd = 2 0,001362

3 π‘₯ 0,15 π‘₯ 0,03 π‘₯ √2 π‘₯ 9,81 π‘₯ 0,03 = 0,5918

β€’ Cd untuk a = 1,5 cm Q = 0,001566 m3/s

H = 8,1 cm – 5 cm = 3,1 cm = 0,031 m Cd = 2 0,001566

3 π‘₯ 0,15 π‘₯ 0,031 π‘₯ √2 π‘₯ 9,81 π‘₯ 0,031 = 0,6477 Cd rata-rata = 0,6301+0,5918+0,6477

3 = 0,6232

Cd = 𝑄 π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘› 2

3 π‘₯ 𝐡 π‘₯ 𝐻 π‘₯ √2𝑔𝐻

28 b. Perhitungan kedalaman kritis (Ycr)

Ycr = √ 𝑄2

𝑔.𝐡2 3

β€’ Perhitungan kedalaman kritis (Ycr) untuk a = 1 cm Ycr = √1170,0892

(15)2 π‘₯ 981

3 = 1,837 cm

β€’ Perhitungan kedalaman kritis (Ycr) untuk A = 1,3 cm Ycr = √1362,0922

(15)2 π‘₯ 981

3 = 2,033 cm

β€’ Perhitungan kedalaman kritis (Ycr) untuk A = 1,5 cm Ycr = √1565,9072

(15)2 π‘₯ 981

3 = 2,231 cm

c. Perhitungan kecepatan kritis (Vcr) Vcr =

𝑄 π‘Œπ‘π‘Ÿβˆ—π΅

β€’ Perhitungan kecepatan kritis (Vcr) untuk A = 1 cm Vcr = 1170,089π‘π‘š

3/𝑠

15 π‘₯ 1,837 = 42,4638 cm/s

β€’ Perhitungan kecepatan kritis (Vcr) untuk A = 1,3cm Vcr

=

1362,092π‘π‘š15 π‘₯ 2,0333/𝑠 = 44,6661 cm/s

β€’ Perhitungan kecepatan kritis (Vcr) untuk A = 1,5 cm Vcr

=

1565,907π‘π‘š3/𝑠

15 π‘₯ 2,231 = 46,7924 cm/s d. Perhitungan bilangan froude kritis

FrCR = Vcr

βˆšπ‘”.π‘Œπ‘π‘Ÿ 2

β€’ Perhitungan bilangan froude kritis untuk A = 1 cm FrCR

=

42,4638

√981 π‘₯ 1,837= 1,000β‰ˆ 1 ( )

β€’ Perhitungan bilangan froude kritis untuk A = 1,3 cm FrCR

=

44,6661

√981 π‘₯ 2,033= 1,000 β‰ˆ 1 (aliran kritis)

29

β€’ Perhitungan bilangan froude kritis untuk A = 1,3 cm

Frcr =

46,7924

√981 π‘₯ 2,231= 1,00

β‰ˆ 1 ( )

e. Perhitungan Panjang Hidrolic Jump (Loncatan Hidrolis) Pada bukaan 1 cm (y1= 1 cm)

a. Debit aliran tiap satuan lebar q = 𝑄

𝐡=1170,089

15 = 78,006 cm3/s b. Kedalaman air kritis

Ycr = √ Q2

(𝐡)2 π‘₯ 𝑔

3 = √1170,0892

(15)2 π‘₯ 981

3 = 1,837 cm

c. Kecepatan aliran V1 = π‘ž

𝑦= 78,006

1 = 78,006 cm/s

d. Angka Fraude disebelah hulu loncatan air Fr = 𝑉1

βˆšπ‘” π‘₯ 𝑦1 = 78,006

√981 π‘₯ 1 = 2,4905 e. Kedalaman air di hilir (y2)

y2 = 𝑦1

2 (√1 + 8(πΉπ‘Ÿ)2βˆ’ 1) = 1

2(√1 + 8(2,4905)2βˆ’ 1) = 3,0574 cm f. Panjang hydrolic jump

L = π‘˜(𝑦2 βˆ’ 𝑦1)

dengan k = ketetepan dengan nilai 7 L = 7 (3,0574 βˆ’ 1) = 14,4018 cm

Jadi panjang hydraulic jump (loncatan hidraulik) pada peluap Rehbock bukaan 1 cm adalah 14,4018 cm.

30 Pada bukaan 1,3 cm (y1= 1,3 cm)

a. Debit aliran tiap satuan lebar q = 𝑄

𝐡=1362,092

15 = 90,806 cm3/s b. Kedalaman air kritis

Ycr = √ Q2

(𝐡)2 π‘₯ 𝑔

3 = √1362,0922

(15)2 π‘₯ 981

3 = 2,033 cm

c. Kecepatan aliran V1 = π‘ž

𝑦= 90,806

1,3 = 69,851 cm/s

d. Angka Fraude disebelah hulu loncatan air Fr = 𝑉1

βˆšπ‘” π‘₯ 𝑦1 = 69,851

√981 π‘₯ 1,3 = 1,9560 e. Kedalaman air di hilir (y2)

y2 = 𝑦1

2 (√1 + 8(πΉπ‘Ÿ)2βˆ’ 1) = 1,3

2 (√1 + 8(1,9560)2 βˆ’ 1) = 3,0043 cm f. Panjang hydrolic jump

L = π‘˜(𝑦2 βˆ’ 𝑦1)

dengan k = ketetepan dengan nilai 7 L = 7 ( 3,0043– 1,3) = 11,9301 cm

Jadi panjang hydraulic jump (loncatan hidraulik) pada peluap Rehbock bukaan 1,3 cm adalah 11,9301 cm

Pada bukaan 1,5 cm (y1= 1,5 cm) a. Debit aliran tiap satuan lebar

q = 𝑄

𝐡=1565,907

15 = 104,3938 cm3/s b. Kedalaman air kritis

Ycr = √ Q2

(𝐡)2 π‘₯ 𝑔

3 = √1565,9072

(15)2 π‘₯ 981

3 = 2,231 cm

c. Kecepatan aliran V1 = π‘ž

𝑦= 104,394

1,5 = 69,596 cm/s

d. Angka Fraude disebelah hulu loncatan air Fr = 𝑉1

βˆšπ‘” π‘₯ 𝑦1 = 69,596

√981 π‘₯ 1,5 = 1,8143

31 e. Kedalaman air di hilir (y2)

y2 = 𝑦1

2 (√1 + 8(πΉπ‘Ÿ)2βˆ’ 1) = 1,5

2 (√1 + 8(1,8143)2 βˆ’ 1) = 3,1711 cm f. Panjang hydrolic jump

L = π‘˜(𝑦2 βˆ’ 𝑦1)

dengan k = ketetepan dengan nilai 7 L = 7 ( 3,1711– 1,5) = 11,6977 cm

Jadi panjang hydraulic jump (loncatan hidraulik) pada peluap Rehbock bukaan 1,5 cm adalah 11,6977 cm.

f. Perhitungan Energi Spesifik pada Tinggi Kritis a. Bukaan 1 cm

Escr = π‘Œπ‘π‘Ÿ + π‘£π‘π‘Ÿ2

2𝑔 = 1,837 + 42,46382

2 π‘₯ 981 = 2,7560 cm b. Bukaan 1,3 cm

Escr = π‘Œπ‘π‘Ÿ + π‘‰π‘π‘Ÿ2

2𝑔 = 2,033 + 44,66612

2 π‘₯ 981 = 3,0499 cm c. Bukaan 1,5 cm

Escr = π‘Œπ‘π‘Ÿ + π‘‰π‘π‘Ÿ2

2𝑔 = 2,231 + 46,79242

2 π‘₯ 981 = 3,3470 cm

32

Tabel 2. 6 Perhitungan energi spesifik pada percobaan pintu sorong dengan peluap Rehbock bukaan pintu 1 cm

X Y B A (b*y) Q V V2/2g ES

(m) (cm) (cm) (cm2) (cm3/s) (cm/s) (cm) (cm) 0,25 7,3 15 109,5 1170 10,685 0,058 7,358

0,5 7,6 15 114 1170 10,263 0,054 7,654

0,75 7,5 15 112,5 1170 10,400 0,055 7,555 1 7,5 15 112,5 1170 10,400 0,055 7,555

1,25 8 15 120 1170 9,750 0,048 8,048

1,5 8,2 15 123 1170 9,512 0,046 8,246

1,75 8,5 15 127,5 1170 9,176 0,043 8,543

2 8,3 15 124,5 1170 9,398 0,045 8,345

2,25 8,4 15 126 1170 9,286 0,044 8,444

2,5 8,5 15 127,5 1170 9,176 0,043 8,543

2,75 8,6 15 129 1170 9,070 0,042 8,642

3 8,6 15 129 1170 9,070 0,042 8,642

3,25 8,4 15 126 1170 9,286 0,044 8,444

3,5 8,5 15 127,5 1170 9,176 0,043 8,543

3,75 8,6 15 129 1170 9,070 0,042 8,642

4 8,5 15 127,5 1170 9,176 0,043 8,543

4,25 8,5 15 127,5 1170 9,176 0,043 8,543

4,5 8,4 15 126 1170 9,286 0,044 8,444

4,75 8,3 15 124,5 1170 9,398 0,045 8,345

5 8,3 15 124,5 1170 9,398 0,045 8,345

5,25 8 15 120 1170 9,750 0,048 8,048

5,5 8,1 15 121,5 1170 9,630 0,047 8,147

5,75 8,2 15 123 1170 9,512 0,046 8,246

6 8 15 120 1170 9,750 0,048 8,048

6,25 7,9 15 118,5 1170 9,873 0,050 7,950 6,5 7,9 15 118,5 1170 9,873 0,050 7,950 6,75 7,6 15 114 1170 10,263 0,054 7,654

Contoh perhitungan Energi Spesifik : Pada x = 0,25, sebagai berikut

𝐸𝑠 = 𝑦 +𝑣2 2𝑔

𝐸𝑠 = 7,3 +10,6852 2.981 𝐸𝑠 = 7,358 cm

33

Gambar 2.21 Grafik Energi Spesifik dengan Peluap Rehbock bukaan 1cm

Nilai Ycr untuk peluap rehbock 1 cm adalah 1,837 cm dan nilai ES pada tinggi kritis adalah 2,756 cm. Pembagian interval antara aliran subkritis dan superkritis didasarkan pada angka Froude (Fr), yang dimana πΉπ‘Ÿ = 𝑣

βˆšπ‘” βˆ— 𝑦 . Apabila nilai y > Ycr (= 1,837 cm), maka akan menyebabkan angka Froude (Fr) semakin kecil (kurang dari 1) sehingga aliran diklasifikasikan sebagai aliran subkritis. Sebaliknya, nilai y < Ycr (= 1,837 cm), maka akan menyebabkan angka Froude (Fr) semakin besar (lebih dari 1) sehingga aliran diklasifikasikan sebagai aliran superkritis. Aliran kritis memiliki nilai angka Froude (Fr) sama dengan 1 (satu).

0 1 2 3 4 5 6 7

0 1 2 3 4 5 6 7

Tinggi Muka Air (cm)

Energi Spesifik (cm)

Grafik Energi Spesifik dengan Peluap Rehbock Bukaan 1 cm

Energi Spesifik Garis Energi Potensial Ycr dan Escr

34

Tabel 2.6 Perhitungan energi spesifik pada percobaan pintu sorong dengan peluap Rehbock bukaan pintu 1,3 cm

X Y B A (b*y) Q V V2/2g ES

(m) (cm) (cm) (cm2) (cm3/s) (cm/s) (cm) (cm) 0,25 7,4 15 111 1362 12,270 0,077 7,477

0,5 8 15 120 1362 11,350 0,066 8,066

0,75 7,7 15 115,5 1362 11,792 0,071 7,771

1 7,6 15 114 1362 11,947 0,073 7,673

1,25 8,1 15 121,5 1362 11,210 0,064 8,164

1,5 8,4 15 126 1362 10,810 0,060 8,460

1,75 8,6 15 129 1362 10,558 0,057 8,657 2 8,5 15 127,5 1362 10,682 0,058 8,558 2,25 8,8 15 132 1362 10,318 0,054 8,854

2,5 8,8 15 132 1362 10,318 0,054 8,854

2,75 8,9 15 133,5 1362 10,202 0,053 8,953

3 8,8 15 132 1362 10,318 0,054 8,854

3,25 8,6 15 129 1362 10,558 0,057 8,657

3,5 8,8 15 132 1362 10,318 0,054 8,854

3,75 8,9 15 133,5 1362 10,202 0,053 8,953 4 8,7 15 130,5 1362 10,437 0,056 8,756 4,25 8,7 15 130,5 1362 10,437 0,056 8,756

4,5 8,6 15 129 1362 10,558 0,057 8,657

4,75 8,6 15 129 1362 10,558 0,057 8,657 5 8,5 15 127,5 1362 10,682 0,058 8,558 5,25 8,2 15 123 1362 11,073 0,062 8,262 5,5 8,7 15 130,5 1362 10,437 0,056 8,756 5,75 8,4 15 126 1362 10,810 0,060 8,460 6 7,9 15 118,5 1362 11,494 0,067 7,967 6,25 7,7 15 115,5 1362 11,792 0,071 7,771 6,5 8,1 15 121,5 1362 11,210 0,064 8,164

6,75 8 15 120 1362 11,350 0,066 8,066

Contoh perhitungan Energi Spesifik : Pada x = 0,25, sebagai berikut

𝐸𝑠 = 𝑦 +𝑣2 2𝑔

𝐸𝑠 = 7,4 +12,2702 2.981 𝐸𝑠 = 7,477 cm

35

Gambar 2.22 Grafik Energi Spesifik dengan Peluap Rehbock bukaan 1,3cm

Nilai Ycr untuk peluap rehbock 1,3 cm adalah 2,033 cm dan nilai ES pada tinggi kritis adalah 3,0499 cm. Pembagian interval antara aliran subkritis dan superkritis didasarkan pada angka Froude (Fr), yang dimana πΉπ‘Ÿ = 𝑣

βˆšπ‘” βˆ— 𝑦. Apabila nilai y > Ycr (= 2,033 cm), maka akan menyebabkan angka Froude (Fr) semakin kecil (kurang dari 1) sehingga aliran diklasifikasikan sebagai aliran subkritis. Sebaliknya, nilai y < Ycr (= 2,033 cm), maka akan menyebabkan angka Froude (Fr) semakin besar (lebih dari 1) sehingga aliran diklasifikasikan sebagai aliran superkritis. Aliran kritis memiliki nilai angka Froude (Fr) sama dengan 1 (satu).

0 1 2 3 4 5 6 7

0 1 2 3 4 5 6 7

Tinggi Muka Air (cm)

Energi Spesifik (cm)

Grafik Energi Spesifik dengan Peluap Rehbock Bukaan 1,3 cm

Energi Spesifik Garis Energi Potensial Ycr dan Escr

36

Tabel 2.7 Perhitungan energi spesifik pada percobaan pintu sorong dengan peluap Rehbock bukaan pintu 1,5 cm

X Y B A (b*y) Q V V2/2g ES

(m) (cm) (cm) (cm2) (cm3/s) (cm/s) (cm) (cm) 0,25 7,4 15 111 1566 14,108 0,101 7,501

0,5 7,8 15 117 1566 13,385 0,091 7,891

0,75 7,7 15 115,5 1566 13,558 0,094 7,794 1 7,7 15 115,5 1566 13,558 0,094 7,794 1,25 8,2 15 123 1566 12,732 0,083 8,283

1,5 8,4 15 126 1566 12,429 0,079 8,479

1,75 8,8 15 132 1566 11,864 0,072 8,872 2 8,7 15 130,5 1566 12,000 0,073 8,773 2,25 8,7 15 130.5 1566 12,000 0,073 8,773

2,5 8,8 15 132 1566 11,864 0,072 8,872

2,75 8,9 15 133.5 1566 11,730 0,070 8,970 3 8,9 15 133.5 1566 11,730 0,070 8,970 3,25 8,9 15 133.5 1566 11,730 0,070 8,970 3,5 8,9 15 133.5 1566 11,730 0,070 8,970

3,75 9 15 135 1566 11,600 0,069 9,069

4 8,8 15 132 1566 11,864 0,072 8,872

4,25 8,9 15 133.5 1566 11,730 0,070 8,970 4,5 8,7 15 130.5 1566 12,000 0,073 8,773 4,75 8,7 15 130.5 1566 12,000 0,073 8,773

5 8,6 15 129 1566 12,140 0,075 8,675

5,25 8,3 15 124.5 1566 12,578 0,081 8,381

5,5 8,4 15 126 1566 12,429 0,079 8,479

5,75 8,4 15 126 1566 12,429 0,079 8,479

6 8 15 120 1566 13,050 0,087 8,087

6,25 7,8 15 117 1566 13,385 0,091 7,891

6,5 8,2 15 123 1566 12,732 0,083 8,283

6,75 8,1 15 121.5 1566 12,889 0,085 8,185

Contoh perhitungan Energi Spesifik : Pada x = 0,25, sebagai berikut

𝐸𝑠 = 𝑦 +𝑣2 2𝑔

𝐸𝑠 = 7,4 +14,1082 2.981 𝐸𝑠 = 7,501 cm

37

Gambar 2.23 Grafik Energi Spesifik dengan Peluap Rehbock bukaan 1,5cm

Nilai Ycr untuk pintu sorong bukaan 1,5 cm adalah 2,231 cm dan nilai ES pada tinggi kritis adalah 3,347 cm. Pembagian interval antara aliran subkritis dan superkritis didasarkan pada angka Froude (Fr), yang dimana πΉπ‘Ÿ = 𝑣

βˆšπ‘” βˆ— 𝑦. Apabila nilai y > ycr (= 2,231 cm), maka akan menyebabkan angka Froude (Fr) semakin kecil (kurang dari 1) sehingga aliran diklasifikasikan sebagai aliran subkritis. Sebaliknya, nilai y < Ycr (= 2,231 cm), maka akan menyebabkan angka Froude (Fr) semakin besar (lebih dari 1) sehingga aliran diklasifikasikan sebagai aliran superkritis. Aliran kritis memiliki nilai angka Froude (Fr) sama dengan 1 (satu).

0 1 2 3 4 5 6 7

0 1 2 3 4 5 6 7

Tinggi Muka Air (cm)

Energi Spesifik

Grafik Energi Spesifik dengan Peluap Rehbock Bukaan 1,5 cm

Energi Spesifik Garis Energi Potensial Ycr dan Escr

38

Gambar 2.24 Grafik Energi Spesifik Gabungan dengan Peluap Rehbock

Nilai Ycr untuk peluap rehbock 1 cm adalah 1,837 cm dan nilai ES pada tinggi kritis adalah 2,756 cm. Nilai ycr untuk peluap rehbock 1,3 cm adalah 2,033 cm dan nilai ES pada tinggi kritis adalah 3,0499 cm. Nilai Ycr untuk pintu sorong bukaan 1,5 cm adalah 2,231 cm dan nilai ES pada tinggi kritis adalah 3,347 cm. Pembagian interval antara aliran subkritis dan superkritis didasarkan pada angka Froude (Fr), yang dimana πΉπ‘Ÿ = 𝑣

βˆšπ‘” βˆ— 𝑦. Apabila nilai y >

Ycr, maka akan menyebabkan angka Froude (Fr) semakin kecil (kurang dari 1) sehingga aliran diklasifikasikan sebagai aliran subkritis. Sebaliknya, nilai y < Ycr, maka akan menyebabkan angka Froude (Fr) semakin besar (lebih dari 1) sehingga aliran diklasifikasikan sebagai aliran superkritis. Aliran kritis memiliki nilai angka Froude (Fr) sama dengan 1 (satu).

0 1 2 3 4 5 6 7

0 1 2 3 4 5 6 7

Tinggi Muka Air (cm)

Energi Spesifik (cm)

Grafik Energi Spesifik Gabungan dengan Peluap Rehbock

Energi Spesifik 1 cm Garis Energi Potensial Ycr dan Escr 1 cm Energi Spesifik 1,3 Ycr dan Escr 1,3 cm Ycr dan Escr 1,5 Energi Spesifik 1,5 cm

39

Gambar 2.25 Grafik Pola Muka Air dan Jenis Profil Aliran Pada Bukaan 1 cm dengan Peluap Rehbock

40

Gambar 2.26 Grafik Pola Muka Air dan Jenis Profil Aliran Pada Bukaan 1,3 cm dengan Peluap Rehbock

41

Gambar 2.25 Grafik Pola Muka Air dan Jenis Profil Aliran Pada Bukaan 1,5 cm dengan Peluap Rehbock

42 2.4.4 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penrhitungan analisis data dan pembahasan diatas maka bisa ditarik suatu kesimpulan, yaitu profil muka air pada percobaan peluap Rehbock bukaan 1 cm; 1,3 cm; 1,5 cm cenderung stabil dan terjadi pada jarak yang cukup panjang. Hal ini diakibatkan oleh adanya pembendungan aliran oleh peluap Rehbock, sehingga elevasi air menjadi naik dan aliran stabil.

43

Dalam dokumen [ASIS 1]LAPRAK HIDRAULIKA KEL 17 (Halaman 32-51)

Dokumen terkait