• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.2 Landasan Teori

2.2.2 Persediaan Bahan Baku

Persediaan adalah suatu hal yang perlu diperhatikan dari banyaknya persediaan yang diperoleh, disimpan dan disediakan sebagai antisipasi dari setiap barang untuk menunjang tahap pengerjaan proses produksi ataupun penjualan karena persediaan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bahan baku serta menjaga berjalannya produksi dan menekan biaya akibat dari kurangnya bahan baku yang tersedia. persediaan suatu bentuk aset besar merupakan bagian penting baik dari usaha ritel, manufaktur, jasa, dan unit lainnya. sedangkan Persediaan komponen mentah adalah salah satu kelimpahan bisnis dan mengambil bagian penting dalam tugas-tugas bisnis, mengevaluasi persediaan bahan baku adalah cara yang baik memungkinkan adanya hubungan persediaan bahan baku digudang (safety inventory) untuk menetukan bahan baku yang akan di gunakan sehingga produksi tidak terhambat. aktivitas persediaan perlu mengamankan persediaan serta memisahkan persediaan bahan baku yang akan diproduksi dengan bahan baku yang akan disimpan di gudang, jika industri menjaga persediaan bahan baku. proses produksi akan berjalan dengan lancar dan produk dapat dijual sesuai kebutuhan pasar dan permintaan konsumen. (Julius Siahaan, 2020)

2.2.2.1 Fungsi Persediaan Bahan Baku

(Sulaiman & Nanda, 2015) Adapun fungsi dalam persediaan sebagai berikut

a. Fungsi Decoupling

Memungkinkan persediaan bahan baku tidak bergantung pada supplier dan tidak bergantung pada permintaan pelanggan.

b. Fungsi Economi LotSizing

Persediaan sebaiknya mempertimbangkan pada harga pembeliaan sehingga biaya satuan nya menjadi lebih murah meskipun dalam jumlah persediaan yang dibutuhkan lebih besar.

c. Fungsi Anticipation

Persediaan yang berfungsi jika perkiraan permintaan CV tidak sesuai dengan yang diperkiraan berdasarkan dari pengalaman dari masa lalu atau permintaan musiman sehingga perlu menyimpan persediaan bahan baku agar terhindar dari keterlambatan datangnya bahan baku dari pemasok.

2.2.2.2 Tujuan Persediaan Bahan Baku

Tujuan utama dari persedian bahan baku adalah sebagai penghubung pemasok dan pabrik atau perusahaan. Ada 3 alasan mengapa persediaan diperlukan:

1. Menghilangkan ketidakpastian.

2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian.

3. Untuk mengantisipasi perubahan terhadap demand and supply.

2.2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku

Dalam penyelenggaraan persediaan bahan baku untuk melakukan proses produksi perusahaan, ada banyak faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku tersebut. Faktor-faktor tersebut terdiri dari banyak jenis faktor dan saling berhubungan antara satu faktor. Manajemen perusahaan harus dapat menganalisis masing-masing faktor tersebut untuk secara sengaja mengontrol pasokan bahan baku dan mendukung operasi proses produksi di perusahaan ini. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pasokan bahan baku:

1. Perkiraan Pemakaian Bahan Baku

Sebelum perusahaan melakukan pengendalian persediaan bahan baku, maka selayaknya manajemen perusahaan dapat mengadakan penyusunan perkiraan pemakaian bahan baku tersebut untuk kepentingan proses

20

produksi. Dengan demikian maka manajemen perusahaan tersebut akan dapat mempunyai gambaran tentang pemakaian bahan baku untuk pelaksanaan proses produksinya. Perusahaan dapat mengetahui kebutuhan bahan baku dengan cara melakukan perhitungan sebagai berikut.

Perhitungan kebutuhan bahan baku dapat dilakukan dengan : D = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢

𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 ………..(2.1)

2. Harga Bahan Baku

Harga bahan baku yang digunakan dalam proses produksi perusahaan merupakan salah satu faktor penentu dalam penyediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan tertentu. Tentu saja, biaya modal yang ditanggung sehubungan dengan masalah ini harus dihitung dengan benar. (Ruauw, 2011)

3. Biaya-biaya Persediaan

Adapun biaya-biaya persediaan yang harus ditanggung oleh perusahaan beberapa macam biaya persediaan diantaranya biaya penyimpanan, biaya pemesanan dan biaya-biaya lainnya.

4. Kebijaksanaan Pembelian

Pada perusahaan, kebijaksanaan pembelanjaan dalam perusahaan akan dapat mempengaruhi seluruh kebijaksanaan pembelian dalam perusahaan.

Seberapa besar dana yang dapat digunakan untuk investasi didalam persediaan bahan baku ini akan dipengaruhi oleh kebijaksanaan pembelanjaan yang dilaksanakan dalam perusahaan tersebut.

5. Penggunaan Bahan

Hubungan perkiraan penggunaan bahan baku dengan penggunaan aktual di perusahaan yang bersangkutan untuk tujuan dilakukannya proses pembuatan ini akan lebih baik jika dilakukan analisis secara berkala sehingga dapat ditentukan pola pola penyerapan bahan baku tersebut.

Selanjutnya, analisis ini akan memungkinkan untuk mengetahui apakah model sementara yang digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan penggunaan dokumen ini sepenuhnya konsisten dengan penggunaan yang sebenarnya. Jika ada penyimpangan dari kenyataan, sebaiknya diperbaiki

agar tidak menghambat proses produksi.

6. Waktu Tunggu

Waktu tunggu (leadtime) adalah tenggang waktu yang ada saat pemesanan bahan baku dilaksanakan dan dengan datangnya bahan baku yang dipesan.

Jika perusahaan tidak memperhatikan waktu tunggu maka akan menyebabkan kekurangan bahan baku. Sebaliknya jika perusahaan selalu memperhatikan waktu tunggu yang berlebihan juga dapat menyebabkan kelebihan atau penumpukan persediaan yang akan merugikan perusahaan.

(Fesa Putra Kristianto, Wahyu Widianto, 2020) 7. Pembelian Bahan

Pembelian bahan yang digunakan perusahaan akan sangat menentukan besarnya gudang bahan yang dimiliki oleh perusahaan. Pemilihan pengadaan bahan baku harus disesuaikan dengan karakteristik dan situasi pasokan bahan baku masing-masing perusahaan. Karakteristik dari setiap jenis bahan baku yang digunakan di perusahaan dapat menjadi dasar pemilihan model pembelian.

8. Safety Stock

Untuk mengatasi kekurangan bahan baku pada perusahaan maka perusahaan akan melakukan safe stocking. Safety stock ini akan digunakan oleh perusahaan apabila terjadi kekurangan bahan baku atau keterlambatan pembelian bahan baku. Safety stock ini akan diadakan dengan jumlah tertentu, dimana jumlah tersebut akan menjadi jumlah yang tetap untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Namun begitu bahan baku yang dipesan perusahaan sampai di gudang, safety stock ini harus dikembalikan dalam jumlah yang telah ditentukan.

9. Reorder Point

Dalam melaksanakan pembelian kembali ini perusahaan harus memperhatikan atau mempertimbangkan waktu tunggu yang diperlukan dalam pembelian bahan baku. Dengan begitu, maka datangnya bahan baku akan tepat dan tidak mengganggu jalannya proses produksi. Keterlambatan dan terlalu cepatnya datangnya persediaan bahan baku tidak akan

22

membawa keuntungan apapun, melainkan akan mendatangkan beberapa kerugian.

Dokumen terkait