Keterampilan Menggambar dan Mewarnai
Jawaban-jawaban praktis dari beberapa pertanyaan di bawah ini merupakan merupakan pelajaran penting bagi para guru dan orangtua untuk membangu mengembangkan keterampilan anak-anak dalam hal menggambar dan mewarnai.
1. Mungkinkah menggambar dan mewarnai merupakan langkah awal untuk memulai kegiatan seni untuk anak-anak?
Ya. Karena menggambar dan mewarnai merupakan kegiatan yang paling sederhana. Kegiatan menggambar dan mewarnai mudah Anda lakukan karena hanya membutuhkan pensil dan kertas.
2. Apakah dibutuhkan pensil dan alat mewarnai yang khusus?
Walaupun ada pensil gambar dan alat mewarnai yang khusus, pensil pensil warna biasa dan sebuah penghapus sudah cukup bagus untuk digunakan. Tapi jika Anda membeli beberapa jenis yang berbeda dan meletakkannya dalam wadah kecil yang bagus, anak-anak akan merasa pensil-pensil itu mengundang minat untuk menggambar dan mewarnai. Anak-anak juga menyukai penghapus yang terpisah; penghapus dari karet atau getah dapat digunakan di sini.
3. Pentingkah selalu meruncingkan pensil-pensil itu?
Mutlak penting. Anak-anak suka pensilnya runcing. Walaupun pensil-pensil dapat diruncingkan dengan tangan, tak ada yang sebanding dengan peruncing pensil yang bagus. Jika Anda ingin membelikan buah hati Anda sebuah hadiah yang bagus, saya menyarankan peruncing listrik yang tersedia hampir di semua tempat.
4. Bagaimana dengan kertasnya?
Untuk menggambar umum, kertas yang digunakan dapat berupa kertas fotokopi biasa yang halus. Tapi Anda membutuhkan banyak kertas untuk mereka; Anda tidak boleh pelit dengan kertas. Tidak ada yang lebih membebaskan bagi anak selain memiliki setumpuk besar kertas yang tersedia baginya. Jika ia hanya mempunyai setumpuk kecil, ia mungkin bahkan tidak ingin menggambar. Tapi jika terdapat tumpukan yang memadai di depannya, ide-idenya dapat mengalir dengan bebas. (Anak Anda mungkin membawakan Anda tiga gambar sebelum sarapan.) Jadi jika Anda akan membeli satu rim kertas fotokopi untuk komputer Anda, belilah satu rim lagi kertas yang sama untuk anak Anda. Dengan pensil yang runcing dan kertas yang berlimpah, menggambar dapat benar-benar dimulai.
5. Bagaimana mengatur bahan-bahan untuk digambar anak?
Tidak perlu mengatur sesuatu yang khusus. Menurut pengalaman saya, kebanyakan anak tidak pernah kehabisan ide. Anak balita tidak akan berhenti mencoret-coret sesuatu, kapan pun dia mau. Baru kemudian ketika mereka beranjak ke usia sembilan atau sepuluh tahun, mereka dapat mulai menggambar berdasarkan pengamatan. Mereka mungkin mengambil sebuah obyek, seperti teko air atau 'skateboard' dan mencoba menggambarnya. Atau, bisa jadi cukup menyenangkan bagi Anda menyusun suatu still life untuk digambar si anak. Ini yang dilakukan ibu saya kepada saya.
e-BinaAnak 2004
186
6. Jadi ada dua jenis menggambar, yaitu dari imajinasi dan dari pengamatan?
Ya. Ketika saya melihat anak-anak sudah dapat menggambar secara langsung, saya mendorong mereka untuk menggambar dari hasil pengamatan. Saya mengatakan kepada mereka, "Mungkin kamu dapat menyediakan sebuah buku gambar di rumah yang bagian depannya adalah gambar dari imajinasimu dan bagian belakangnya terdapat beberapa halaman tempat kamu menggambar benda-benda nyata." Saya juga mengatakan, "Sementara orangtuamu duduk dan menonton TV, gambarlah mereka." Atau, "Sementara kucingmu tidur di lantai, gambarlah kucingmu." Atau saya mungkin menyarankan mereka
menggambar benda-benda yang mereka lihat di kamar tidur mereka. Anak-anak itu kadang-kadang membawa buku gambar mereka ke sekolah untuk
menunjukkan pada saya apa yang sudah mereka buat di rumah.
7. Bagaimana jika menggunakan sesuatu selain pencil untuk menggambar dan mewarnai?
Anak-anak sering suka menggunakan Magic Markers dan krayon atau cat air.
Semua ini bagus untuk pekerjaan mewarnai, tapi menggambar dengan pensil telah menjadi media seni yang penting selama berabad-abad. (Setelah lima ratus tahun, kita masih pergi untuk melihat gambar master-master yang hebat.) Anda dapat mempertimbangkan menyimpan arsip dari gambar-gambar anak Anda.
Sediakanlah tempat yang hanya digunakan untuk gambar-gambar dari pensil tanpa warna.
8. Bagaimana jika menggambar dengan pena dan tinta?
Saya tidak akan menyarankan tinta untuk menggambar di rumah, walaupun bisa jadi ada pengecualian terhadap anak-anak yang mempunyai perasaan khusus terhadap media ini. Sekali sebotol tinta tumpah, hampir tidak mungkin
membersihkannya. Pena balpoin mungkin tidak apa-apa, tapi tidak sepeka pena crowguill.
9. Haruskah seseorang mencoba membawa seorang anak mencapai level kemampuan tertentu dalam gambarnya?
Beberapa orangtua dan guru telah bertanya pada saya mengapa anak atau murid mereka tidak dapat menggambar lebih bagus. Dalam situasi seperti ini kita tidak boleh mencela dan memaksa mereka. Mencoba mendorong kapasitas seorang anak lebih jauh dari yang sudah dapat ia lakukan, dapat menjadi sesuatu yang tidak produktif.
10. Bagaimana jika anak tampaknya terhalang atau tidak mampu menggambar?
Selalu dimulai dengan di mana anak berada. Jelas ada anak-anak yang akan membuat sebuah lingkaran untuk kepala. Maka Anda harus memulainya dari sana dan mendorong langkah-langkah kecil untuk maju dengan apa yang akan mereka lakukan. Si anak mungkin membuat figur batangan dengan garis-garis untuk tubuh, kaki dan tangannya. Anda bisa bertanya, "Bagaimana caramu menunjukkan celana dan bajunya?" Tapi itu sudah cukup. Anak Anda akan maju jika ia siap. Ketika seorang anak terpesona pada sebuah benda dan
mengerjakan gambar benda itu terus-menerus, biarkan ia menikmati
pengulangan itu. Setelah beberapa saat, Anda dapat mengajukan satu atau dua pertanyaan yang netral untuk mendorong anak Anda membawa gambar yang disukainya ke arah lain.
e-BinaAnak 2004
187
11. Bagaimana jika gambar-gambar itu tidak realistis? Gambar realistis bukanlah satu-satunya cara menggambar. Sebuah gambar harus mengikuti mata batin si anak. Saya menemukan bahwa anak-anak yang sangat lemah dalam gambar umum khususnya dengan gambar orang-sering memiliki perbendaharaan tersendiri. Mereka mungkin menggambarkan dunia kecil mereka sendiri dalam kerangka pola-pola khusus, garis-garis yang menari, jaring-jaring, bentuk-bentuk lirik abstrak, dan citra-citra.
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku : Rahasia Mengajarkan Seni Pada Anak: di Rumah dan di Sekolah Pengarang : Nancy Beal dan Gloria Bley Miller
Penerbit : Pripoensbooks, Yogyakarta, 2003 Halaman : 72 - 75
e-BinaAnak 2004
188
Bahan Mengajar: Kisah Penciptaan
Lewat bahan mengajar berikut ini Anda dapat mulai membantu anak balita di SM Anda untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam bidang menggambar dan
mewarnai.
Alternatif Cara Penyampaian Firman Tuhan:
1. Guru menunjukkan pada anak apa saja ciptaan Tuhan itu.
2. Guru menceritakan secara kronologis Kisah Penciptaan hari 1-6 (dengan disederhanakan, tidak perlu secara rinci mulai hari 1-6, tekankan pada jenis ciptaan yang mudah dikenali anak-anak).
Usulan Penggunaan Alat Peraga/Alat Bantu:
Guru membawa sebuah "tas ajaib" (tas plastik/kain/kertas yang besar yang tidak tembus pandang). di dalam tas tersebut terdapat berbagai gambar/foto hasil ciptaan Tuhan.
Gambar tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Benda-benda di langit: matahari, bulan, bintang 2. Daratan dan lautan: gunung, sungai, pantai, danau 3. Binatang di darat: anjing, kucing, gajah, jerapah 4. Binatang di air: ikan, anjing laut
5. Binatang di udara: kupu, burung
6. Manusia: anak laki dan anak perempuan Proses Pengajaran:
1. Sambil bercerita, guru mengeluarkan gambar tersebut satu persatu.
2. Atau Guru menunjukkan gambar tersebut satu persatu dan meminta anak menyebutkan gambar apakah itu.
3. Atau Guru menyediakan karton/lembaran kertas yang besar, kemudian satu persatu saat gambar dikeluarkan, minta anak untuk menempelkan gambar-
gambar tersebut pada karton yang tersedia sesuai dengan "tempatnya" (matahari di atas, ikan di dalam laut, gajah di daratan, dan sebagainya).
Ide Aktivitas:
1. Mewarna gambar berbagai ciptaan Tuhan (bunga, pohon, binatang, dan sebagainya).
2. Menempel gambar alam ciptaan Tuhan. Guru telah menyediakan berbagai gambar untuk ditempel, seperti: matahari, pohon, bunga, kupu, sapi, dan sebagainya.
e-BinaAnak 2004
189
3. Lihat proses pengajaran poin-3. Tapi perhatikan, bahwa dengan melakukan ini, anak-anak tidak dapat membawa "hasil karyanya" untuk dibawa pulang.
4. Jika anak-anak sudah bisa menggambar sedikit-sedikit, siapkan satu kertas gambar untuk masing-masing anak dan minta mereka menggambar ciptaan- ciptaan Tuhan yang sudah disebutkan guru SM dengan gaya mereka masing- masing.
Penekanan Pelajaran:
Tuhan adalah Pencipta!
Hal ini perlu ditekankan, bahkan diulang-ulang pada awal, tengah, maupun di akhir pelajaran.
Bahan diedit dari sumber:
Nama Situs: Situs PEPAK
Alamat URL: http://www.sabda.org/pepak/pustaka/030191/#1-1 Pengarang : Meilania
Mutiara Guru
Rencana pelajaran mingguan saya:
Hari ini saya akan
"menanam" apa yang relevan, yang menunjang, yang memperkaya, dan yang benar!
Dari Anda Untuk Anda
Dari: "Julia Eviana" <julia_eviana@>
>Sekolah injil liburan (SIL) bertujuan selain untuk menanamkan
>iman percaya kepada Tuhan Yesus buat anak-anak, juga mengisi waktu
>libur sekolah mereka yang cukup panjang. Bila saudara mau
>mendapat bahan-bahan yang lebih lengkap silahkan menghubungi
>Yayasan Domba Kecil di Tanjung Duren Utara IIIE/236, Jakarta Barat,
>telpon 5602630. Setiap tahun mereka mengadakan paket SIL untuk
>membantu para pelayan anak yang akan menyelenggarakan SIL di SM.
Redaksi:
Terima kasih Sdri. Julia untuk informasinya. Kami yakin informasi ini dapat menjawab pertanyaan guru-guru SM yang ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana
merencanakan dan mengadakan SIL untuk liburan panjang tahun ini. Melalui surat ini, kami juga sekalian mengajak rekan-rekan lain yang sudah pernah mengadakan SIL atau kegiatan lain seputar pelayanan anak, untuk berbagi-bagi berkat dengan para pembaca e-BinaAnak semua. Layangkan pengalaman Anda ke Redaksi ya.... kami yakin akan menjadi berkat bagi semua.
e-BinaAnak 2004
190
Publikasi e-BinaAnak kadang-kadang juga menyajikan kolom "Kesaksian GSM". Tapi sudah lama lho kolom kesaksian itu tidak muncul :( Nah, mari beramai-ramai
mengisinya dengan kesaksian rekan-rekan pembaca e-BinaAnak. Silakan kirim pengalaman dan berkat yang Anda terima dalam melayani anak-anak. Kami yakin e- BinaAnak akan semakin seru dengan kehadiran kesaksian Anda. Okay ... kami tunggu sharing Anda sekalian ya ... ?! Jangan lupa alamatkan ke:
e-BinaAnak 2004
191
e-BinaAnak 177/Mei/2004: Menggunting dan Menempel
Salam dari Redaksi
Salam dalam kasih Tuhan,
Masih dalam tema "Mengembangkan Keterampilan Anak Balita", maka pada edisi minggu kedua ini kami akan membahas kegiatan yang akan menolong anak-anak balita mengembangkan ketrampilannya yaitu dengan kegiatan MENGGUNTING DAN
MENEMPEL.
Jika dilihat dari tingkat kesulitannya, kegiatan menggunting dan menempel memang lebih sulit untuk diterapkan pada anak balita dibandingkan dengan kegiatan
menggambar seperti yang sudah dibahas dalam edisi sebelumnya. Tapi bukan berarti tidak mungkin. yang perlu kita tanyakan adalah pada usia berapa kegiatan ini cocok diterapkan, serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika melakukan aktifitas menggunting dan menempel ini? Jawabannya akan kita temukan dalam artikel yang kami sajikan di edisi ini. Selain itu kami juga sajikan Tips Mengajar yang akan
menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengajarkan pada anak balita cara menggunting maupun menempel yang benar dan aman.
Ada dua Bahan Mengajar yang kami sajikan minggu ini. Bahan Mengajar pertama,
"MEMELIHARA CIPTAAN" terdiri dari dua bagian yang merupakan sambungan dari bahan mengajar minggu lalu. di dalamnya terdapat aktivitas-aktivitas menarik untuk anak-anak SM kelas balita. Sedangkan Bahan Mengajar yang kedua akan menolong kita untuk menjelaskan kepada anak SM mengenai arti sebuah senyuman dalam sebuah cerita yang berjudul "WAJAH YANG TERSENYUM". Kami harap dua bahan ini dapat mendorong Anda untuk menciptakan ide-ide mengajar yang dapat sekaligus mengembangkan keterampilan anak-anak balita di kelas SM Anda.
Selamat berkreasi!
Tim Redaksi
"Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
(Matius 28:20)
< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:20 >
e-BinaAnak 2004
192
Artikel: Menggunting dan Menempel
Umumnya, aktivitas menggunting dan menempel baru mulai dilakukan kala anak usia 4 tahun. Kendati begitu, sejak usia 3 tahun pun sudah bisa dikenalkan. Namun, karena aktivitas ini berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak, maka jika sejak batita sudah terlatih motorik halusnya, kala belajar menggunting dan menempel akan lebih cepat menguasai.
Sediakan gunting khusus untuk anak, jadi aman buat anak. Biasanya dibuat dengan aneka bentuk menarik seperi kucing, kelinci, ataupun burung. Awalnya, biasakan dulu anak dengan kerja mekanik gunting, baru kemudian diberi contoh dengan menggunting sesuatu.
Mula-mula, biarkan ia menggunting secara sembarangan (tanpa terarah), karenya yang terpenting ia bisa melakukan aktivitas menggunting dan terbiasa dengan alat itu. Media yang digunting pun sebaiknya yang mudah dulu semisal kertas.
Setelah lancar menggunakan gunting, terutama untuk anak usia 5 tahun, barulah diajarkan menggunting terarah, entah menggunting bentuk suatu benda atau menggunting pola binatang. Dari sini anak pun dilatih kemampuan kognisnya.
Bukankah saat menggunting, ia sambil berpikir bagaimanan caranya agar bisa menggunting sesuai pola atau garis yang ada di atas kertas?
Namun, kita tetap harus mendampingi sekalipun si kecil sudah "mahir" menggunting.
Soalnya, gunting adalah benda tajam yang bisa melukai anak jika cara penggunaannya tak tepat.
Sambil melatih menggunting, kita bisa sekaligus mengajarkan menempel apa yang diguntingnya. Selain mengasah keterampilan motorik halusnya, anak pun dibangkitkan sisi estetikanya. Misal, kita ajarkan menghias cangkir atau menghias bukunya dengan tempelan- tempelan. Malah jika bakat estetikanya sudah muncul, ia akan punya pendapat dan keinginan sendiri gambar apa saja yang akan ditempelnya, hingga tak jarang ia akan protes, "Bu, enggak bagus kalau warna buku dikasih tempelan bunga warna hijau."
Seperti menggunting, dalam menempel pun kita harus tetap mendampinginya, karena lem yang digunakan adalah bahan kimiawi yang sangat berbahaya. Ajarkan pula untuk mencuci tangan dengan sabun setelah menempel dan jelaskan mengapa ia harus melakukannya. Dengan begitu, ia memperolah kosa kata dan pemahaman baru, "Oh, kalau lem itu bahan kimia. Bahan kimia itu beracun. Jadi, enggak boleh masuk ke mulut.
Nanti aku bisa sakit."
Manfaat lain dari kita selalu mendampingi kala anak atau murid-murid kita menggunting dan menempel adalah mempererat hubungan dan komunikasi kita dengan si anak, sekaligus melatih kesabarannya. Bukankah dalam melakukan aktivitas ini anak dituntut kesabaran cukup tinggi?
e-BinaAnak 2004
193 Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku: Nakita: Mainan dan Permainan
Penerbit : PT Sarana Kinasih Satya Sejati, Jakarta, 2001 Halaman : 72
e-BinaAnak 2004
194
Bahan Mengajar: Memelihara Ciptaan (Bagian I)
Bahan mengajar minggu ini merupakan dua bagian cerita rangkaian dari bahan mengajar edisi yang lalu (e-BA No. 176). Dua bahan ini kami harap mendorong Anda untuk menciptakan ide-ide mengajar yang dapat sekaligus mengembangkan
keterampilan anak-anak balita di kelas SM Anda. Selamat mengajar!
Alternatif penyampaian Firman Tuhan:
1. Guru menceritakan kehidupan seorang petani/peternak untuk menghasilkan makanan.
2. Guru menceritakan dari mana asal makanan.
Usulan Penggunaan Alat Peraga/Alat Bantu:
1. Pemutaran film (5-7 menit saja) tentang cuplikan kehidupan keluarga
petani/peternak. Beberapa VCD Teletubbies memuat film tersebut, misalnya:
menggali kentang, memetik buah di kebun, dan sebagainya.
2. Guru membawa berbagai jenis makanan mentah, seperti: wortel, tomat, sawi, kentang, telur, susu, ikan (boleh yang sudah matang, supaya tidak amis baunya).
3. Guru membawa berbagai jenis peralatan/barang yang berguna bagi
petani/peternak, misalnya: keranjang buah yang besar, jala ikan /pancing ikan, ember untuk memerah susu, keranjang untuk mengumpulkan telur ayam, sekop untuk menggali kentang, saringan besar untuk mencuci sayur, dan sebagainya.
4. Guru membawa foto/gambar orang yang sedang bekerja, seperti: menanam padi, berkebun, memerah susu, mengumpulkan telur ayam, memetik buah, nelayan sedang menjala ikan, dan sebagainya.
Proses Pengajaran:
(lihat poin 1 & 2 pada bagian Alternatif Penyampaian Firman Tuhan)
1. Dengan menunjukkan foto/gambar, guru menceritakan kehidupan seorang petani/peternak (apa saja yang dilakukannya sehari-hari). Misalnya: pagi hari memerah susu, lalu mengumpulkan telur, memberi makan sapi dan ayam, siang menjual telur dan susu ke pasar, sore memetik buah dan sayur, lalu menyiapkan makan malam untuk dimakan bersama seluruh anggota keluarga. Tunjukkan betapa senangnya keluarga petani/peternak itu karena Tuhan menyediakan berbagai sumber makanan bagi mereka.
2. Guru bermain tebak-tebakan dengan anak: Bagaimana cara mendapatkan ini?
Misalnya: guru membawa gambar ikan, tanyakan pada anak bagaimana cara kita menangkap ikan? Apakah menggunakan: ember? sekop? jala? pancing?
(sediakan berbagai peralatan tersebut di depan kelas). Lanjutkan dengan pertanyaan lainnya: untuk mencuci sayur kita menggunakan apa?
e-BinaAnak 2004
195 Ide Aktivitas:
1. Mewarna gambar seorang anak dengan sepiring makanan di hadapannya.
2. Mewarna/menempel gambar sayur-mayur dan buah-buahan.
3. Permainan: memasangkan gambar yang cocok. Misal: ikan dengan jala, sapi perah dengan ember, dan sebagainya.
Acara Khusus:
Makan buah bersama. Guru telah menyediakan buah-buahan (sudah dipotong untuk siap dimakan bersama). Alternatif buah: pisang, apel, melon, pepaya. Bisa juga disertai dengan snacks, seperti: kripik kentang/kripik jagung.
Penekanan Pelajaran:
Tuhan menyediakan berbagai makanan untuk kita semua!
Memelihara Ciptaan (Bagian Ii) Alternatif Penyampaian Firman Tuhan:
Bermain peran (3 tokoh)
Proses pengajaran beserta alat peraga/alat bantu yang diperlukan:
1. Tokoh pertama muncul dengan membawa ember air (watering cane) sambil bernyanyi gembira. (Usulan lagu: Siapa Buat "Bunga", atau Lihat Kebunku Penuh Dengan Dunga.) Guru yang memerankan tokoh ini harus berpenampilan ceria dan riang gembira. Ceritakan pada anak bahwa Anda akan menyirami bunga supaya tumbuh dengan baik. Tunjukkan bunga-bunga yang cantik dan berwarna- warni, ceritakan bahwa Tuhan yang menciptakan itu semua dan Tuhan ingin kita memelihara ciptaanNya. (Alokasi waktu: 2-3 menit)
2. Tokoh kedua muncul dengan membawa wortel serta sayuran, sambil
menyanyikan lagu: "Kelinciku, Kelinciku, Kau Cantik Sekali" atau "Siapa Buat Kelinci? Saya Tidak Bisa." Bila memungkinkan bawalah kelinci sungguhan (atau boneka kelinci). Ceritakan pada anak bahwa Anda akan memberi makan kelinci karena Anda sayang padanya. Sekali lagi tekankan bahwa Tuhan yang
menciptakan kelinci dan Tuhan mau kita sayang pada ciptaan-Nya, ajak anak untuk ikut "mengelus" kelinci sebagai tanda sayang. (Alokasi waktu: 2-3 menit).
3. Tokoh ketiga muncul dengan membawa bola dan pentung/raket. Karakter yang hendak ditampilkan adalah: anak yang nakal, seenaknya sendiri, dan kasar.
Dengan sengaja, lemparlah bola pada seorang teman (yang diperankan oleh sesama GSM), pukulkan raket pada baby sitter atau pembantu (juga diperankan oleh sesama GSM). Pilih seorang GSM senior untuk menutup cerita dengan
"menegur" serta "memberi nasihat" pada tokoh ketiga, bahwa perbuatannya itu tidak baik. Teman, baby sitter, pembantu, adalah manusia ciptaan Tuhan yang harus kita hormati dan perlakukan dengan baik. Tuhan ingin kita mengasihi orang lain dengan menjaga sikap yang sopan dan baik.
e-BinaAnak 2004
196 Ide aktivitas:
1. Mewarna gambar 3 tokoh: seorang anak sedang menyiram bunga, seorang anak sedang bermain dengan kelinci/memberi makan kelinci, seorang anak membawa bola dan raket.
2. Memasangkan gambar: bunga dan ember air, kelinci dan wortel, bola, dan raket.
Penekanan pelajaran:
Tuhan ingin kita memelihara semua ciptaan-Nya, termasuk menghormati orang lain dan bersikap baik padanya.
Bahan diedit dari sumber:
Nama Situs: Situs PEPAK
Alamat URL: 1. http://www.sabda.org/pepak/pustaka/030191/#1-2 2. http://www.sabda.org/pepak/pustaka/030191/#1-3 Penulis : Meilania (Moderator Milis Diskusi e-BinaGuru)
e-BinaAnak 2004
197
Bahan Mengajar 2: Wajah yang Tersenyum
Ita memperhatikan sampul surat yang baru diterima ibunya. Pada sampul belakang ia melihat sebuah gambar wajah yang tersenyum berwarana kuning tertempel di atasnya.
"Bu, mengapa orang menempelkan gambar wajah yang tersenyum pada sampul belakang suratnya?" Ita bertanya kepada ibunya.
Renungan Singkat tentang Kegembiraan:
1. Pernahkah kamu melihat gambar wajah yang tersenyum berwarna ini? Menurut kamu, mengapa seseorang menempelkan gambar seperti itu pada sampul belakang suratnya?
2. Manakah yang lebih kamu senangi: wajah yang sedih atau wajah yang tersenyum? Mengapa?
3. Menurut kamu, apa yang akan dikatakan ibu kepada Ita?
"Mungkin menempelkan gambar wajah yang tersenyum seperti itu merupakan cara lain untuk menyampaikan senyum melalui surat," kata ibu. "Apakah gambar itu membuatmu ingin tersenyum juga?"
Ita melihat kembali kepada gambar wajah yang tersenyum itu. Kemudian ia mulai tersenyum. "Ya, betul," kata Ita.
Jika kamu tersenyum, temanmu juga akan ikut tersenyum," kata ibu. "Tetapi jika kamu cemberut, temanmu juga dapat ikut menjadi sedih. Tuhan Yesus tentu ingih sahabat- sahabat-Nya bergembira, bukan?"
Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu:
1. Mengapa wajah orang Kristen seharusnya tersenyum?
Mengapa kita begitu bahagia?
2. Sudahkah kamu tersenyum kepada Tuhan Yesus hari ini?
Apakah kamu tampak bahagia dan tersenyum karena kamu mengasihi Dia?
Bacaan Alkitab:
Amsal 15:13, 15, 30 Kebenaran Alkitab:
Wajah yang gembira membawa sukacita kepada mereka yang melihatnya (Amsal 15:30).
Doa:
Ya Tuhan Yesus, bila saya melihat gambar wajah yang tersenyum berwarna kuning ini, ingatkan saya untuk memperlihatkan kepada orang lain betapa gembiranya hati saya.