• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan (Sugiyono, 2017)

Menurut (Sugiyono, 2017), terdapat beberapa teknik pengumpulan data, antara lain observasi, kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatakan data yang memenuhi stnadart data yang ditetapkan (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data berupa observasi, kuesioner, dan wawancara,

1) Observasi

Menurut Nasution 1998 dalam (Sugiyono, 2017), menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasasrkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataaan yang diperoleh melalui observasi.

Marshall 1995 dalam (Sugiyono, 2017). Mengatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

2) Kuesioner

Kuesioner adalah sebuah cara pengumpulan data yang digunakan dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang nantinya akan di jawab (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini akan disebarkan daftar pertanyaan dalam rangka penyediaan atau pengumpulan data.

3) Wawancara

Menurut (Sugiyono, 2017), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneiliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

F. Teknik Analisis Data

Berdasarkan data dan variabels diatas, maka peneliti akan melakukan metode analis data sebagai berikut :

a. Uji Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengujian terhadap suatu data yang membuktikan bahwa data tersebut dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Uji ini dilakukan untuk mengukur valid atau sah tidaknya suatu angket atau kuesioner. Kuesioner dikatakan valid atau sah apabila pertanyaan atau pernyataan yang ada pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur pada kuesioner tersebut. Uji validitas digunakan untuk menghitung nilai r atau korelasi antara data pada masing-masing pernyataan atau pertanyaan dengan skor total. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson’s Product Moment Coeficient (r) dengan kriteria pengambilan keputusan antara lain, apabila rhitung > rtabel, maka butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner tersebut dapat dikatakan valid. Apabila rhitung < rtabel, maka butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner tersebut dapat

26

dikatakan tidak valid dengan taraf signifikan (α)yaitu 95% atau 0.05 (Ghozali, 2016). Untuk mengetahui valid tidaknya item pernyataan dalam penelitian ini penulis menggunakan program komputer Statistical Program for Society Science (SPSS versi 23).

2. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas (kehandalan) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur stabilitas dan konsistensi hasil pengukuran dari kuesioner dalam penggunaan yang berulang. Suatu kuesioner dikatakan handal apabila jawaban dari sesorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan program komputer Statistical Program for Society Science (SPSS versi 23) yang memberikan fasilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu pernyataan dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha (α) > 0,70. Sebaliknya jika koefisien Cronbach Alpha (α) ≤ 0,70 maka pernyataan dikatakan tidak reliabel (Ghozali, 2016).

b. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016). Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada suatu model regresi, variabel independen dan variabel dependen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Jika Nilai Signifikan > (0,05), Maka distribusi data dinyatakan normal dan jika Nilai Signifikan < (0,05) Maka distribusi data dinyatakan tidak normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Uji ini juga bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain Ghozali (2016)

Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance, dan apabila VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10 maka terbebas gejala multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedasiditas

Menurut Ghozali (2016) Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah pada model regresi tidak terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residu satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut tidak heterokedastisitas.

Heteroskedasititas dapat diketahui melalui Uji Glesjer. Jika probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen > 0,05,

28

maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedasititas dalam model regresi.

4. Analis Regresi Liner Berganda

Analisis regresi linier berganda merupakan analisis yang dapat menjelaskan arah hubungan antara variabel independen (lokasi dan promosi) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) (Ghozali, 2016). Persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Y = 𝑎 + β1X1 + 𝛽2𝑋2 + 𝑒 ...(Sugiyono, 2017) Keterangan:

𝑎 : Konstanta

β1, β2 : Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen E : Error Estimate

Y : Keputusan Pembelian X1 : Harga

X2 : Kelengkapan produk

Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan melakukan pengujian signifikansi parsial, pengujian signifikansi simultan, serta pengujian koefisien determinasi.

c. Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian yang telah dibuat dimana rumusan masalah penelitian tersebut dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2017).

1. Uji Parsial (Uji-t Statistik)

Uji t-statistik atau uji parsial merupakan teknik pengujian koefisien regresi terhadap hipotesis secara parsial pada variabel independennya (variabel bebas).

Pengujian parsial ini dilakukan untuk menguji hipotesis satu dan dua pada penelitian ini.

a) Apabila ttabel > thitung maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya masing-masing variabel bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat. Dengan tingkat signifikansi sebesar 95% (α = 0,05).

b) Apabila ttabel < thitung maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya masing-masing variabel bebas secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat. Dengan tingkat signifikansi sebesar 95% (α = 0,05).

c) Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0

diterima dan Ha ditolak.

d) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima (Ghozali, 2016).

2. Uji Simultan (uji F)

Uji F menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini untuk menguji apakah harga dan kelengkapan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Indomaret Diponegoro Takalar Apabila Ftabel > Fhitung maka H0 diterima dan Ha

30

ditolak. Artinya masing-masing variabel bebas secara simultan tidak mempengaruhi variabel terikat. Dengan tingkat signifikansi sebesar 95% (α = 0,05).

a) Apabila Ftabel < Fhitung maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Artinya masing-masing variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel terikat. Dengan tingkat signifikansi sebesar 95% (α = 0,05).

b)Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0

diterima dan Ha ditolak.

c) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka H0

ditolak dan Ha diterima (Ghozali, 2016).

3. Uji Determinasi (R2)

Uji determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas pada variabel terikat. Nilai koefisien determinasi (adjusted R2) antara 0 hingga 1 (0 < adjusted R2 < 1), dimana hasil R mendekati angka satu (1), maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kuat. Jika nilai R sama dengan satu (1), maka ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jika nilai R sama dengan nol (0), maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Ghozali, 2016).

31

A. Gambaran Umum Indomaret Diponegoro Takalar 1.Sejarah Umum Indomaret Diponegoro Takalar

Persaingan minimarket yang semakin ketat menuntut perusahaan ritel untuk lebih kreatif agar bisa lebih eksis dan untuk memenangkan persaingan tersebut .Indomaret Diponegoro Takalar berdiri pada tahun 2014 sebagai mini market jaringan nasional membuat terobosan demi kemudahan dan kenyamanan konsumennya. Terobosan tersebut berupa toko Indomaret Diponegoro Takalar. Kelebihan dari Indomaret Diponegoro Takalar dibandingkan dengan toko-toko minimarket lainnya adalah dalam segi kelengkapan barang dagangan, selain menjual produk- produk pada umumnya juga dilengkapi kebutuhan keluarga seperti makanan,buah,daging, sayur,cemilan,minuman,hingga peralatan kebesihan seperti sabun dan shampoo. Selain dari berbelanja kebutuhan sehari-hari, Indomaret Takalar ini juga melayani berbagai kebutuhan pembayaran seperti pembayaran iuran BPJS, pembayaran tiket online, pembayaran listrik (token), pembayaran telepon indiehome, pembelian pulsa, dan lainnya melalui Indomaret. Dengan semua kelebihan tersebut, Indomaret telah menjadi salah satu waralaba terbesar di Indonesia.

Indomaret sendiri merupakan jaringan peritel waralaba di Indonesia. Merek dagang Indomaret di pegang oleh PT. Indomarco Prismatama. Indomaret Diponegoro Takalar merupakan jaringan

32

minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari- hari dengan luas penjualan kurang dari 20 M, Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba: 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”. Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari. Pada awal tahun 2011,Pada tahun 1997 Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan pengelolaan gerai dengan cara waralaba. Sampai Desember 2011 telah mencapai jumlah 6.000 Toko. Mitra usaha waralaba ini meliputi koperasi,badan usaha dan perorangan. Sistem waralaba Indomaret memperoleh penghargaan pada tahun 2003 dari Presiden Republik Indonesia sebagai Perusahaan Waralaba Nasional.

2.Struktur Organisasi Indomaret

Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen bagian-bagian dan posisi dalam suatu organisasi, komponen- komponen yang ada di dalam organisasi mempunyai ketergantungan, sehingga jika terdapat satu komponen baik maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga terhadap tumbuh dan berkembang nya organisasi tersebut. Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian departemen. Bentuk struktur organisasi Indomaret adalah organisasi yang merupakan hubungan dan wewenang dan tanggung jawab langsung secara vertikal yang di kaitkan dengan jabatan dan tugas setiap atasan.

Organisasi Indomaret dimana mempunyai karakteristik dimana di dalamnya terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang di legalisasikan kepada anggota-anggotanya, serta mempersiapkan kegiatan-kegiatan tersebut untuk dapat menjalankan rencana yang telah di tetapkan agar tujuan dapat tercapai.

Struktur organisasi Toko Indomarco Prismatama(Indomaret)

Gambaran 2.3 Struktur Organisasi Indomaret Sumber:Toko Indomarco Prismatama(Indomaret) Tugas-tugas dari struktur organisasi diatas:

a) Kepala toko

1). Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional

2). Mengkoordinir semua aktifitas toko di dalam memberikan pelayanan kepada semua pelanggan dan meningkatkan jumlah pelanggan

3).Mengkoordinir dan mengelola bawahan sesuai dengan budaya perusahaan

4).Berkoordinir dan berhubungan dengan area coordinator atau departemen lain dalam menanggulangi masalah di dalam toko

Kepala toko

Asisten Kepala Toko

Kasir

Marchandiser

Pramuniaga

34

5).Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas operasional sehari-hari. Kepala toko,Asisten Kepala Toko,Pramuniaga Marchandiser dan Kasir

b. Wakil kepala toko

1). Mengkoordinir dan menjalan semua kegiatan opersional

2).Mengkoordinir semua aktifitas di dalam memberikan kepuasan pelangggan

3). Mengkoordinir dan mengelola bawahan dengan budaya perusahaan 4).Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas operasional sehari hari

5).Melapor dan meminta persetujuan kepada kepala toko mengenai keputusan yang berhubungan dengan toko.

c. Merchandiser

1).Mengkoordinir permintaan barang dagangan dari distribution center 2).Mengkoordinir pengeluaran atau retur barang dari toko ke distribution center

3).Mengkoordinir pendisplayan barang dagangan di rak rak nya maupun di gudang

4).Memastikan sarana promosi terpasang sesuai petunjuk 5).Menjaga dan merawat sarana promosi

6).Menggantikan kepla toko dan asisten kepala toko apabila sedang off.

d. Pramuniaga

1).Membersihkan lingkungan sekitar toko baik di dalam maupun di luar 2) Memberikan pelayanan kepada pelanggan

3).Mendiplay barang dagangan baik di gudang maupun di rak 4).Menerima barang yang datang

5).Mempersiapkan keperluan sarana keperluan toko 6).Menerima penitipan barang

7).Melakukan transaksi penjualan langsung

8).Melakukan penawaaran barang promosi ataupun tidak ke pelanggan 9).Mempersiapkan retur barang ke distribution center

10).Menyebarkan leafleat promosi ke warga sekitar toko

11).Melakukan pengawan dan pencagahan barang hilang atau rusak 12).Stock opname

13).Mencetak harga barang e. Kasir

1).Melakukan transaksi langsung 2).Melaksanakan kebersihan 3).Menerima penitipan barang 4).Persiapan retur barang 5).Stok opname

6).Menyebar leaflat

7).Mempersiapkan saran toko

36

8).Melakukan pendisplay barang

9). Melakukan pengawasan dan pencegahan barang hilang.

3.Visi dan misi a.Visi Indomaret

“Menjadi asset nasional dalam bentuk jaringan retail waralaba yang unggul dalam persaingan global.”

b.Misi Indomaret

“Meningkatkan pelayanan terbaik sehingga kepuasan pelanggan utama yang harus dapat dipenuhi’’.

B.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil rekapitulasi jawaban responden tentang jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Karakterisktik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis kelamin Jumlah

responden (Orang)

Persentase

1. Perempuan 50 50%

2. Laki – Laki 46 46%

Jumlah 96 96%

Sumber : Data diolah ,2022

Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 50 orang, lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 46 orang.

C.Deskripsi Data Variabel Penelitian

1) Frekuensi Jawaban Variabel Harga (X1)

Frekuensi jawaban responden pada variabel harga disajikan pada tabel 4.1. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi variabel harga terdiri dari 4 pernyataan. Jika dilihat dari hasil analisis diketahui bahwa yang memiliki mean tertinggi yaitu X1.3 dengan angka 4.25%, sedangkan yang memiliki mean terendah yaitu X1.4 dengan angka 4.16%.

Tabel 4.1

Distribusi Jawaban Responden Variabel Harga (X1)

Indikator

Skala Pengukuran Mean

1 (STS)

2 (TS)

3 (KS)

4 (S)

5 (SS)

Persen (%)

Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %

X1.1 0 0 0 0 20 20.8% 37 38.5% 39 40.6% 96 100.0% 4.20%

X1.2 0 0 1 1.0% 6 6.3% 65 67.7% 24 25.0% 96

100.0% 4.17%

X1.3 0 0 0 0 4 4.2% 64 66.7% 28 29.2% 96

100.0% 4.25%

X1.4 0 0 3 3.1% 5 5.2% 62 64.6% 26 27.1% 96 100.0% 4.16%

Rata-rata 4.19%

Sumber : Data diolah, 2022

2) Frekuensi Jawaban Variabel Kelengkapan Produk (X2)

Frekuensi jawaban responden pada variabel kelengkapan produk disajikan pada tabel 4.2. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kelengkapan produk terdiri dari 4 pernyataan. Jika dilihat dari hasil

38

analisis diketahui bahwa yang memiliki mean tertinggi yaitu X2.4 dengan angka 4.43%, sedangkan yang memiliki mean terendah yaitu X2.3 dengan angka 3.98%.

Tabel 4.2

Distribusi Jawaban Responden Variabel Kelengkapan Produk (X2)

Indikator

Skala Pengukuran Mean

1 (STS)

2 (TS)

3 (KS)

4 (S)

5 (SS)

Persen (%)

Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %

X2.1 0 0 0 0 13 13.5% 36 37.5% 47 49.0% 96 100.0% 4.35%

X2.2 0 0 2 2.1% 11 11.5% 46 47.9% 37 38.5% 96 100.0% 4.23%

X2.3 2 2.1% 3 3.1% 17 17.7% 47 49.0% 27 28.1% 96

100.0% 3.98%

X2.4 2 2.1% 2 2.1% 6 6.3% 29 30.2% 57 59.4% 96

100.0% 4.43%

Rata-rata 4.24%

Sumber : Data diolah, 2022

3) Frekuensi Jawaban Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Frekuensi jawaban responden pada variabel keputusan pembelian pada tabel 4.3. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi keputusan pembelian terdiri dari 4 pernyataan. Jika dilihat dari hasil analisis diketahui bahwa yang memiliki mean tertinggi yaitu Y.2 dengan angka 4.46%, sedangkan yang memiliki mean terendah yaitu Y.3 dengan angka 4.03%

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Indikator

Skala Pengukuran Mean

1 (STS)

2 (TS)

3 (KS)

4 (S)

5 (SS)

Persen (%)

Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %

Y.1 0 0 2 2.1% 14 14.6% 41 42.7% 39 40.6% 96 100.0% 4.22%

Y.2 0 0 1 1.0% 5 5.2% 39 40.6% 51 53.1% 96 100.0% 4.46%

Y.3 2 2.1% 4 4.2% 13 13.5% 47 49.0% 30 31.3% 96

100.0% 4.03%

Y.4 2 2.1% 6 6.3% 14 14.6% 36 37.5% 38 39.6% 96

100.0% 4.06%

Rata-rata 4.19%

Sumber : Data diolah, 2022 D.Analisis dan Pembahasan

a) Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan suatu instrument valid atau layak digunakan dalam pengujian hipotesis apabila Corected Item-Total Correlation lebih besar dari r-tabel atau df = (N-2) = 0.200

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Item Corrected item-

total correlation r-tabel Ket.

Harga (X1)

X1.1 0.844 0.200 Valid

X1.2 0.864 0.200 Valid

X1.3 0.920 0.200 Valid

X1.4 0.882 0.200 Valid

Kelengkapan Produk (X2)

X2.1 0.703 0.200 Valid

X2.2 0.626 0.200 Valid

X2.3 0.723 0.200 Valid

X2.4 0.576 0.200 Valid

Keputusan Pembelian (Y)

Y.1 0.597 0.200 Valid

Y.2 0.642 0.200 Valid

Y.3 0.630 0.200 Valid

Y.4 0.616 0.200 Valid

Sumber : Data diolah, 2022

40

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Reliabilitas diukur dengan uji statistik cronbach’s alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha (α) > 0.60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat paa tabel berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Harga (X1) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.833 5

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel X1 di atas, 4 pernyataan memiliki nilai cronbach’s alpha (α) yang lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.833. Berdasarkan ketentuan di atas maka indikator atau pernyataan dalam penelitian ini dikatakan reliabel.

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Kelengkapan Produk (X2) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.754 5

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel X2 di atas, 4 pernyataan memiliki nilai cronbach’s alpha (α) yang lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.754. Berdasarkan ketentuan di atas maka indikator atau pernyataan dalam penelitian ini dikatakan reliabel.

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.730 5

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel Y di atas, 4 pernyataan memiliki nilai cronbach’s alpha (α) yang lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.730. Berdasarkan ketentuan di atas maka indikator atau pernyataan dalam penelitian ini dikatakan reliabel.

b) Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi aumsi normalitas.

42

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan gambar di atas, diketahui data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.

Dasar pengambilan keputusan adalah dengan dilihat dari nilai varaince inflation faktor (VIF) dan nilai tolerance. Apabila tidak terdapat variabel bebas yang memiliki VIF < 10 atau tolerance > 0,10 maka dapat disimpukan tidak ada multikoliniearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standa rdized Coeffic

ients

T Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Constant) 4.580 1.762 2.600 .011

X1 .251 .080 .268 3.151 .002 .964 1.037

X2 .470 .083 .479 5.632 .000 .964 1.037

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji multikolinearitas di atas, diketahui nilai tolerance variabel X1 sebesar 0.964 > 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.037 <

10. Nilai tolerance variabel X2 sebesar 0.964 > 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.037 < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel X1 dan X2 tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang,

44

melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas sedangkan jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan gambar hasil uji heterokedastisitas di atas, diketahui bahwa ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

c) Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.9 Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.580 1.762 2.600 .011

X1 .251 .080 .268 3.151 .002

X2 .470 .083 .479 5.632 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Output SPSS, 2022

Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 4.580 + 0.251 X1 + 0.470 X2

Persamaan di atas dijelaskan sebagai berikut :

a = 4.580 merupakan nilai konstanta, jika nilai X1 dan X2 dianggap 0 maka nilai dari keputusan pembelian adalah sebesar 4.580.

β1 = 0.251 artinya variabel harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dan apabila variabel keputusan pembelian meningkat satu satuan, maka harga akan meningkat sebesar 0.251 satuan.

β2 = 0.470 artinya variabel kelengkapan produk berpengaruh positif tehadap keputusan pembelian dan apabila variabel keputusan pembelian meningkat satu satuan, maka kelengkapan produk akan meningkat 0.470 satuan.

46

d) Uji Hipotesis 1. Uji t (Uji Prasial)

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari setiap variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Diketahui t-tabel sebesar 1.661. Nilai ini didapatkan dari rumus df = n – k = 1.661. Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.10 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.580 1.762 2.600 .011

X1 .251 .080 .268 3.151 .002

X2 .470 .083 .479 5.632 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Output SPSS, 2022

Dasar pengambilan keputusan jika thitung > ttabel (1.661) dan nilai sig

< 0.05 maka dapat dikatakan variabel X berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y.

Berdasarkan tabel di atas, berikut ini dijelaskan pengaruh masing- masing variabel independen secara parsial:

a. Harga (X1)

Hasil pengujian dengan SPSS untuk variabel harga (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai thitung 3.151 > ttabel 1.661 dan

nilai sig. 0.002 < 0.05. Hal ini berarti variabel harga (X1) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

b. Kelengkapan Produk (X2)

Hasil pengujian dengan SPSS untuk variabel kelengkapan produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai thitung 5.632 >

ttabel 1.661 dan nilai sig. 0.000 < 0.05. Hal ini berarti variabel kelengkapan produk (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

2. Uji F (Uji Simultan)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Diketahui F tabel sebesar 3.09.

Nilai ini didapatkan dari rumus df1 = k-1 df2 = n-k-1.

Tabel 4.11 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 140.495 2 70.247 25.082 .000b

Residual 260.463 93 2.801

Total 400.958 95

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X

Sumber: Output SPSS, 2022

Dokumen terkait