• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Organisasi

Dalam dokumen pengaruh tingkat suku bunga terhadap volume (Halaman 47-55)

BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

D. Struktur Organisasi

Gambar1.Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa-Gowa.

PIMPINAN CABANG

Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa-gowa 2015.

SEKSI PENUNJANG BISNIS

ASISTEN MANAJER OPS SEKSI PENUNJANG

OPERASIONAL

AO KOMERSIAL

AO BRIGUNA ADMINISTRASI KREDIT KOMERSIAL

BRIGUNA

SEKRETARIAT DAN SDM

LOGISTIK IT E CHANEL

SATPAM SOPIR PRAMUBAKTI

SDD TELLER TUNAI

FUNDING OFFICER

Untuk dapat menjamin kelancaran kerja suatu perusahaan mutlak diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas didalam perusahaan. Pembagian ini diperoleh melalui struktur organisasi yang baik dalam perusahaan, kesimpangsiuran dalam melaksanakan pekerjaan, tanggung jawab dan wewenang masing-masing bagian dapat diatasi. Melalui struktur organisasi yang baik, tugas-tugas yang digolongkan sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, terarah dan terawasi. Untuk memenuhi syarat bagi pengawasan yang baik hendaklah dalam struktur organisasi terdapat pemisah fungsi-fungsi yang diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan dalam perusahaan.

Adapun pemisah-pemisah didalam perusahaan yang dilakukan secara tepat, akan menetapkan tanggung jawab ke dalam bagian-bagian tersebut.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagaimana halnya dengan perusahaan lain juga mempunyai struktur organisasi. Formulasi struktur organisasi dapat dilihat pada skema berikut ini :

a). Pimpinan Cabang

Pimpinan Cabang adalah Jabatan tertinggi di BRI Cabang Sungguminasa Gowa yang bertugas mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi dan merevisi rencana kerja dan anggaran (RKA) dalam rangka mencapai tingkat bisnis yang telah ditetapkan.

b). Bagian Penunjang Bisnis

1. Manajer Penunjang Bisnis, Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Membantu Pimpinan Cabang (Pinca) dalam mempersiapkan RKA dalam rangka mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.

b. Mendukung Pinca dalam membina dan mengkoordinasikan unit- unit kerja di bawahnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan di tetapkan terutama yang terkait dengan bidang pemasaran.

c. Mengfungsikan bawahannya dalam pelaksanaan tugas pekerjaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan guna mewujudkan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada nasabah.

d. Mengidentifikasi potensi ekonomi di wilayah kerjanya sehingga dapat mendukung penyusunan PS. KND dan Rencana Pemasaran

Tahunan (RPT).

e. Menyusun RPT yang menjadi tanggung jawab agar sesuai dengan RKA, PS, dan KND.

f. Menerapkan proses kredit sesuai dengan Kebijakan Umum Perkreditan (KUP) dan Ritel yang telah ditetapkan terhadapaccount yang termasuk portofolionya kredit yang berkembang sehat dan menguntungkan.

g. Berperan secara aktif dalam strategi pengembangan bisnis dan pelayanan serta menjalin hubungan secara professional dengan debitur dan pihak ketiga yang terkait dengan BRI dalam rangka memperluas pangsa pasar.

2. Account Officer (AO) Komersial dan Briguna Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Melakukan kegiatan pemasaran kredit, dana dan jasa (termasuk devisa dan surat kredit berjangka dalam negeri/ SKBDN) dalam jangka memaksimalkan pendapatan.

b. Melaporkan masalah-masalah perkreditan dalam rangka mendapatkan jalan keluar permasalahan yang ada.

c. Melakukan pembinaan, pengawasan dan monitoring kredit yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari kredit direalisasi sampai dengan kredit dilunasi dalam rangka mendapatkan portofolio kredit yang berkembang sehat dan menguntungkan.

d. Melengkapi dokumen kredit yang tertunda sesuai putusan penundaan dokumen (PPND) dalam rangka menerbitkan dokumentasi kredit.

e. Memberikan rekomendasi atas usulan putusan kredit untuk mengklasifikasikan pinjaman-pinjaman sesuai dengan pinjaman tersebut.

f. Melakukan kunjungan nasabah yang mengajukan pinjaman serta membuat laporan kunjungan nasabah yang telah mendapatkan tanggapan dari pejabat yang berwenang.

g. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan dalam rangka menunjang bisnis kanca.

c). Bagian Penunjang Bisnis 1. Manajer Operasional

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Membantu Pimpinan Cabang dalam mempersiapkan RKA dalam rangka mencapai target bisnis yang telah diterapkan.

b. Mendukung Pimpinan Cabang dalam membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di bawahnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan terutama yang terkait dengan bidang operasional dan pelayanan.

c. Mengfungsikan bawahannya dalam melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan guna mewujudkan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi nasabah.

d. Memastikan bahwa pengelolaan Kan Kanca, dan surat-surat berharga telah benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menjaga asset bank.

e. Memastikan bahwa setiap transaksi pembukuan tunai, wiring dan pemindah bukuan sesuai wewenangnya telah disahkan dengan

tepat dan benar untuk menghindari penyalahgunaan wewenang.

f. Memastikan bahwa seluruh kegiatan rumah tangga telah berjalan efektif dan efisien untuk memperlancar operasional kanca dan mengurangi kerugian yang mungkin timbul.

g. Memastikan bahwa pelaksanaan fungsi Back Officedi unit kerja di bawah kanca telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk

menjaga kepentingan bank.

g. Memastikan bahwa semua pelaksanaan administrasi di kanca telah berjalan sesuai dengan ketentuan, dalam rangka mengamankan kepentingan bank.

h. Memastikan semua laporan untuk kepentingan intern dan ekstern telah dibuat dan dikirim tepat waktu dalam rangka menunjang pengambilan keputusan manajemen.

i. Memastikan keamanan back up data telah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelayanan nasabah dan menjaga kepentingan bank.

2. SupervisorADK,

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit.

b. Memantau portofolio kredit sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajemen.

c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PTK (Putusan Kredit) terutama mengenai pemenuhan persyaratan kredit dan dokumentasi kredit dalam rangka menghindari resiko yang timbul.

d. Memastikan pengelolaan berkas 1 kredit telah dibuat sesuai dengan PTK.

e. Memastikan bahwa perjanjian kredit telah dibuat sesuai dengan PTK.

f. Memastikan bahwa asuransi kredit, asuransi kerugian dan asuransi jiwa yang berkaitan dengan kredit telah dikelola/diadministrasikan sesuai dengan ketentuan.

g. Memastikan Offering Letter telah dibuat sesuai dengan PTK dalam menjamin kepastian hokum bagi bank dan debitur.

h. Memastikan bahwa instruksi Pencairan Kredit (IPK) telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku.

i. Memastikan bahwa aspek yuridis yang berkaitan dengan kredit telah diselesaikan dan memberikan perlindungan bagi pihak bank.

j. Mengadministrasikan Penggunaan Delegasi Wewenang Kredit (PDWK) Pejabat Kredit Lini dikantor Cabang dan Unit Kerja dibawah kantor cabang guna menghindari penyalahgunaan wewenang.

k. Membina dan menilai kerja semua personil yang menjadi bawahannya serta berperan aktif dalam peningkatan keterampilan, kemampuan dan perilaku bawahan.

l. Menerbitkan instruksi pencairan kredit (IPK) setelah semua persyaratan kredit terpenuhi.

3. Staf ADK

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menerima, meneliti dan mencatat setiap permohonan kredit sesuai dengan ketentuan.

b. Menyiapkan dan mengisi formulir pengawasan ADK atas setiap permohonan kredit dalam rangka monitorin penyelesaian pemberian kredit oleh pejabat kredit ini.

c. Memelihara dan mengerjakan berkas pinjaman dengan rapi dan sesuai dengan ketentuan.

d. Memelihara dan mengerjakan dokumentasi asuransi kredit, asuransi kerugian, asuransi jiwa yang berkaitan dengan kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Mengidentifikasi dokumen kredit yang harus segera dipenuhi oleh nasabah.

f. Menyiapkan perjanjian kredit dan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan untuk pembuatan perjanjian kredit notariil.

Transaksi kas untuk mengurangi resiko kerugian bagi bank.

44

A. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Kredit

Tingkat suku bunga kredit berhubungan dengan tingkat investasi, dimana saat suku bunga kredit tinggi maka permintaan terhadap kredit menurun. Inilah yang akan mempengaruhi investasi karena investor kekurangan dana untuk melakukan investasinya, sehingga terjadi penurunan produksi yang pada akhirnya mengurangi pendapatan masyarakat.

Oleh karena itu pemerintah melakukan berbagi kebijakan disektor financial untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi sistem financial. Hal ini bisa dicapai dengan member iklim yang kondusif, melakukan upaya menghapus pagu suku bunga, dan menggalakkan tabungan masyarakat domestik.

Rendahnya tingkat suku bunga dikhawatirkan akan menimbulkan kelangkaan dana, karena pasokan dana dari masyarakat (baik yang berupa tabungan, deposito, giro, dan dalam bentuk dana lainnya) tidak mencukupi permintaan calon investor untuk membiayai proyek-proyek investasinya.

Tetapi disisi lain dengan rendahnya tingkat suku bunga kredit dapat diciptakan iklim investasi yang kondusif, sehingga berbagai usaha layak diinvestasikan.

Sebaiknya tingkat suku bunga yang tinggi karena kebijakan moneter yang bersifat membatasi dan kebijakan fiscal yang ekspansif akan mengurangi pengeluaran investasi. Secara umum pemerintah melakukan deregulasi disektor moneter, yaitu untuk menjaga stabilitas perekonomian. Sebab

bilamana tingkat suku bunga rendah, maka investasi meningkat sehingga produksi meningkat. Peningkatan produksi dapat menyebabkan daya beli masyarakat meningkat akibatnya tingkat harga (inflasi) juga meningkat.

Hasil penelitian dan pembahasan perkembangan tingkat suku bunga terhadap volume kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Perkembangan Tingkat Suku Bunga PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa, Tahun 2008-2014.

Tahun Tingkat suku bunga (%)

Pertahun Perkembangan (%)

2008 15,32 -

2009 15,30 (0,13)

2010 14,71 (3,86)

2011 14,10 (4,15)

2012 14,08 (0,14)

2013 13,96 (0,85)

2014 13,79 (1,22)

sumber : PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa , 2015

Berdasarkan tabel 4.1 dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat suku bunga kredit dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan, dimana tahun 2008 tingkat suku bunga kredit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebesar 15,32% sedangkan pada tahun 2009 sebesar 15,30% atau persentase perkembangannya turun sebesar 0,13% dari tahun 2008, tahun 2010 tingkat suku bunga kredit turun sebesar 14,71% atau persentase perkembangannya turun sebesar 3,86% kemudian tingkat suku bunga kredit tahun 2011 sebesar 14,10% atau persentase perkembangannya

turun sebesar 4,15% dari tahun sebelumnya, tahun 2012 tingkat suku bunga kredit sebesar 14,08% atau persentase perkembangannya turun sebesar 0,14%

dari tahun sebelumnya, kemudian terjadi penurunan tingkat suku bunga kredit lagi pada tahun 2013 sebesar 13,96% atau persentase perkembangannya turun sebesar 0,85% dari tahun sebelumnya dan tingkat suku bunga kredit pada tahun 2014 sebesar 13,79% atau persentase perkembangannya turun sebesar 1,22% dari tahun sebelumnya.

Penurunan tiingkat suku bunga kredit tersebut salah satunya disebabkan karena manajemen bank menginginkan adanya peningkatan jumlah debitur yang besar sehingga bank menurunkan tingkat suku bunga kreditnya, dan terbukti dari setiap penurunan tingkat suku bunga kredit, mengalami volume kredit dari para debitur atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank bunga pinjaman merupakan harga jual dan contoh harga jual adalah bunga kredit.

B. Perkembangan Jumlah Volume Kredit

Di Sungguminasa Kabupaten Gowa tidak semua pengusaha-pengusaha mempunyai keinginan untuk menggunakan fasilitas kredit dari bank. Karena beberapa pengusaha hanya mau berusaha dengan kemampuan sendiri. Dalam hubungan ini salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian dari pihak bank adalah bagaimana untuk memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan utama dari pemberian kredit tersebut agar benar-benar dapat bermanfaat.

Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan jumlah volume kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa dapat di lihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2Perkembangan Volume Kredit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa, Tahun 2008-2014.

Tahun Jumlah Volume Kredit

(Milyar Rp) Perkembangan

(%)

2008 196.753 -

2009 207.280 5,35

2010 290.165 39,99

2011 450.342 55,20

2012 624.812 38,74

2013 808.864 29,46

2014 843.936 4,34

Sumber : PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa , 2015.

Berdasarkan tabel 4.2 nampak bahwa jumlah volume kredit selama tujuh periode pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Sungguminasa Gowa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2008 jumlah nominal volume kredit naik sebesar Rp. 196.753 sedangkan pada tahun 2009 jumlah volume kredit naik sebesar 5,35% menjadi Rp.

290.165 naik sebesar 39,99% tahun 2011 jumlah volume kredit naik lagi sebesar Rp. 450.342 atau naik sekitar 55,20% dari tahun sebelumnya, tahun 2012 naik lagi sebesar Rp. 624.812 atau meningkat sebesar 38,74%, kemudian jumlah volume kredit mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar Rp.

808.864 atau mencapai 29,46% dan tahun 2014 sebesar Rp.843.936 atau meningkat 4,34%.

Kenaikan Volume Kredit tersebut dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 disebabkan karena banyaknya pengusaha yang memperluas jenis usahanya menyebabkan jumlah permintaan kredit semakin bertambah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa. Selain itu penyebab utama kenaikan volume kredit disebabkan oleh tingkat suku bunga kredit yang terus menurun signifikan setiap tahunnya yang kemudian dimanfaatkan oleh para debitur sebagai peluang untuk memperoleh kredit suku bunga kredit yang rendah.

C. Hubungan Antara Suku Bunga dengan Volume Kredit

Menganalisis dan mencari hubungan antara suku bunga dan volume kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa dengan persamaan regresi linier sederhana. Berikut ini akan dijabarkan hubungan antara tingkat suku bunga dan jumlah volume kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa.

Tabel 4.3 Hubungan antara Tingkat Suku Bunga Kredit terhadap Volume Kredit PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa,Tahun 2008-2014.

Tahun Suku Bunga %/TahunTingkat

X

Jumlah Volume Kredit (Milyar Rp)

Y

2008 15.32 196,753

2009 15.30 207,280

2010 14.71 290,165

2011 14.10 450,342

2012 14.08 624,812

2013 13.96 808,864

2014 13.79 843,936

Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Sungguminasa,2015.

Dari pembahasan dan analisis data, maka diketahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap jumlah debitur pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa, sebagai berikut :

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .918a .844 .812 1.18967E5

a. Predictors: (Constant), Suku_Bunga

Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai korelasi/ hubungan (R) yaitu sebesar 0,918 dan dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,844, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (Tingkat Suku Bunga) terhadap variabel terikat (Volume Kredit) adalah sebesar 84,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara Tingkat Suku Bunga terhadap Volume Kredit.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.818E11 1 3.818E11 26.975 .003a

Residual 7.077E10 5 1.415E10

Total 4.525E11 6

a. Predictors: (Constant), Suku_Bunga b. Dependent Variable: Volume_Kredit

Pada bagian ini untuk menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel Tingkat Suku Bunga (X) terhadap Variabel Volume Kredit (Y). Dari output tersebut terlihat bahwa F hitung = 26.975 dengan tingkat signifikansi / Probabilitas 0,003 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel Volume Kredit. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh nyata Tingkat Suku Bunga terhadap variabel terikat Volume Kredit.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6164141.402 1093639.933 5.636 .002

Suku_Bunga -392325.082 75538.279 -.918 -5.194 .003

a. Dependent Variable: Volume_Kredit

Pada tabel Coefficients, pada kolom B pada Constant (a) adalah 6164141.402, sedang nilai Tingkat Suku Bunga (b) adalah -392325.082, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis :

Y = a + bX atau 6164141.402 + (-392325.082X)

Koefisien b dinamakan keofisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata- rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan.

Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan bila b bertanda negatif. Sehingga dari persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

Kostanta sebesar 6164141.402 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai Tingkat Suku Bunga maka nilai Volume Kredit sebesar 6164141.402.

Koefisien regresi X sebesar -392325.082 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai Tingkat Suku Bunga, maka nilai Volume Kredit menurun sebesar 392325.082

Uji Koefisien Regresi Sederhana (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan).

Dari hasil analisis regresi di atas dapat diketahui nilai t hitung. Langkah- langkah pengujian sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Ada pengaruh secara signifikan antara tingkat suku bunga dengan volume kredit

Ha : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara tingkat suku bunga dengan volume kredit

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)

3. Menentukan t hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar -5.194

4. Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 7-1-1 = 5 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,571.

5. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

6. Membandingkan t hitung dengan t tabel

Nilai t hitung < t tabel (-5,194 < 2,571) maka Ho diterima.

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara tingkat suku bunga dengan volume kredit. Dengan kata lain setiap kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga mempengaruhi volume kredit yang ada di Bank BRI Cabang Sungguminasa-Gowa.

53 A. Kesimpulan

1. Penurunan tingkat suku bunga kredit tersebut salah satunya disebabkan karena manajemen bank menginginkan adanya peningkatan jumlah debitur yang besar sehingga bank menurunkan tingkat suku bunga kreditnya, dan terbukti dari setiap penurunan tingkat suku bunga kredit, mengalami volume kredit dari para debitur atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.

2. Kenaikan Volume Kredit tersebut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 disebabkan karena banyaknya pengusaha yang memperluas jenis usahanya menyebabkan jumlah permintaan kredit semakin bertambah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa. Selain itu penyebab utama kenaikan volume kredit disebabkan oleh tingkat suku bunga kredit yang terus menurun signifikan setiap tahunnya yang kemudian dimanfaatkan oleh para debitur sebagai peluang untuk memperoleh kredit suku bunga kredit yang rendah.

3. Besarnya pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Volume Kredit sebesar 84,4% dan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05 maka dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara tingkat suku bunga dengan volume kredit. Dengan kata lain setiap kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga mempengaruhi jumlah

permintaan atau pengajuan kredit di Bank BRI Cabang Sungguminasa- Gowa.

B. Saran

1. Di sarankan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa, agar penerapan tingkat suku bunga kredit sebaiknya tidak terlalu tinggi sehingga para pelaku usaha mikro tidak kesulitan untuk mendapatkan modal usaha.

2. Untuk melancarkan perekonomian dalam proses berbisnis sebaiknya pemberian kredit bersifat fleksibel, artinya tidak semata-mata berdasarkan jumlah pinjaman tetapi berdasarkan volume usaha tersebut karena modal usaha banyak digunakan oleh usaha-usaha kecil.

3. Sebaiknya pihak PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Sungguminasa Gowa dalam memberikan kredit pada usaha-usaha kecil dibarengi dengan program pendampingan usaha guna menjamin keberlanjutan dari usaha-usaha tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Dendawijaya Lukman. (2001).Manajemen Perbankan.Jakarta: Penerbit PT.Galia.

Hadi, 2004,Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset.

Hasibuan, s.p Malayu H. Drs, 2004, Dasar-dasar perbankan, Cetakan ketiga bumi aksara, Jakarta.

Kasmir, 2008, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.

Marsuki, 2006, Efektivitas Peran Perbankan Memberdayakan Sektor Ekonomi Unggulan, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Martono. 2002.Bank dan lembaga keuangan Lain. Ekonosia, Yogyakarta

Republik Indonesia, 2005. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Pokok-Pokok Perbankan. No. Tahun 1992 tentang perbankan.

Cetakan kelima. Jakarta : Sinar Grafika.

Statistik II, Bab 15, Analisis Regresi dan Korelasi Linear. Suharyadi Purwanto.

Subagyo, 1997, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Cetakan Pertama, STIE Yogyakarta.

Sugiyono. 2002.Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Sudjana, 2001, Metode statistika, Edisi Kelima, Penerbit Tarsito. Bandung.

Suharyadi purwanto, Statistik II, Bab 15, Analisis Regresi dan Korelasi Linear.

Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Jakarta : UPP STIM YKPN

Tjoekam Moh, 1998, Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama

Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992,Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Cetakan Pertama.

Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 2000, Cetakan Pertama Salemba Empat, Jakarta.

Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1997,Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Cetakan Pertama Ghalia Indonesia, Jakarta.

http://www.bi.go.id,14.25.15/12/14

http://timut2211.blogspot.com/2011/08/blog-post.html.14.51

X 14.47 .643 7

Y 488.8789 274.63358 7

Correlations

X Y

Pearson Correlation X 1.000 -.918

Y -.918 1.000

Sig. (1-tailed) X . .002

Y .002 .

N X 7 7

Y 7 7

Variables Entered/Removedb Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Ya . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: X

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .918a .844 .812 .279

a. Predictors: (Constant), Y

Residual .388 5 .078

Total 2.480 6

a. Predictors: (Constant), Y b. Dependent Variable: X

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 15.517 .228 68.013 .000 14.930 16.103

Y -.002 .000 -.918 -5.194 .003 -.003 -.001

a. Dependent Variable: X

Dalam dokumen pengaruh tingkat suku bunga terhadap volume (Halaman 47-55)

Dokumen terkait