• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I SISTEM OPERASI JARINGAN

BAB 2 REMOTE SERVER

C. Manfaat menggunakan SSH

5. Radius

Radius (Remote Access Dial-In User Service) adalah sebuah protokol keamanan komputer yang digunakan untuk melakukan autentikasi, otorisasi dan pendaftaran akun user secara terpusat untuk mengakses jaringan. Radius ini didefinisikan di dalam RFC 2865 dan RFC 2866, yang pada awalnya digunakan untuk melakukan authentikasi terhadap akses jaringan jauh (remote) dengan menggunakan koneksi dial-up.

Radius kini telah diimplementasikan untuk melakukan autentikasi terhadap akses jaringan secara jarak jauh dengan menggunakan koneksi selain dial-up, seperti halnya

Administrasi Sistem Jaringan 35 Virtual Private Network (VPN), access point nirkabel, switch Ethernet dan perangkat lainnya.

Radius mulanya dikembangkan oleh perusahaan Livingston. Pada awal perkembangannya, Radius menggunakan port 1645, yang ternyata bentrok dengan layanan

“datametrics”. Sekarang, port yang dipakai Radius yaitu port 1812. Berikut ini adalah RFC (Request For Comment) yang berhubungan dengan Radius :

RFC 2865 : Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)

RFC 2866 : RADIUS Accounting

RFC 2867 : RADIUS Accounting for Tunneling

RFC 2868 : RADIUS Authentication for Tunneling

RFC 2869 : RADIUS Extensions

RFC 3162 : RADIUS over IP6

RFC 2548 : Microsoft Vendor-Specific RADIUS Attributes

Cara kerja RADIUS dengan menjalankan proses AAA (Authentication, Authorization, Accounting).

Proses authentication diperlukan ketika mempunyai kebutuhan untuk membatasi siapa saja yang diperbolehkan masuk ke dalam jaringan remote access milik anda. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pengguna yang ingin mengakses sebuah jaringan secara remote harus diidentifikasi terlebih dahulu. Penggguna yang ingin masuk ke dalam jaringan pribadi tersebut perlu diketahui terlebih dahulu sebelum bebas mengakses jaringan tersebut.

pengenalan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengguna tersebut berhak atau tidak untuk mengakses jaringan. Pada umumnya, perangkat remote access teah dilengkapi dengan sebuah daftar yang berisikan siapa-siapa saja yang berhak masuk ke jaringan di belakangnya.

Metode yang paling umum digunakan untuk mengenali pengakses jaringan adalah dialog login dan password. Metode ini juga didukung oleh banyak komponen lainnya, seperti metode challenge dan response, messaging support, dan enkripsi, tergantung pada protokol sekuriti apa yang digunakan.

Proses authorization, merupakan langkah selanjutnya setelah proses authentication berhasil. Ketika pengguna yang ingin mengakses jaringan telah dikenali dan termasuk dalam daftar yang diperbolehkan membuka akses, langkah berikutnya anda harus memberikan batasan hak-hak apa saja yang akan diterima oleh pengguna tersebut. sedangkan proses accounting dalam layanan koneksi remote access amat sangat penting, apalagi jika anda membuat jaringan ini untuk kepentingan komersial. Dalam proses accounting ini, perangkat

Administrasi Sistem Jaringan 36 remote access atau server sekuriti akan mengumpulkan informasi seputar berapa lama si pengguna sudah terkoneksi, billing time (waktu start dan waktu stop) yang telah dilaluinya selama pemakaian, sampai berapa besar yang sudah dilewatkan dalam transaksi komunikasi tersebut. Data dan informasi ini akan berguna sekali untuk pengguna maupun administratornya. Biasanya informasi ini akan digunakan dalam melakukan proses auditing, membuat laporan pemakaian, penganalisisan karakteristik jaringan, pembuatan billing tagihan dan banyak lagi. Fasilitas accounting pada jaringan remote access umumnya juga memungkinkan anda untuk memonitoring terhadap layanan apa saja yang digunakan oleh pengguna. Ketika fasilitas AAA diaktifkan pada sebuah perangkat jaringan remote access, perangkat tersebut akan melaporkan setiap transaksi tersebut ke keamanan server.

Tergantung pada protokol sekuriti apa yang anda gunakan, maka cara melaporkannya pun berbeda-beda setiap record accounting akan mempengaruhi nilai-nilai atribut dari proses AAA yang lain seperti authentication dan authorization.

6. Certificate Authority dan SSL

Certificate Authority (CA) adalah sebuah entitas yang mengeluarkan sertifikat digital yang digunakan oleh pihak-pihak lainnya. Para CA merupakan contoh pihakpihak yang dapat dipercayai, khususnya dalam transaksi secara online di internet. Cara kerja dari CA ada 3, yaitu :

1. Digital encryption = cara untuk melakukan enkripsi data adalah dengan menggunakan password

2. Public private keys = symmetric key adalah penggunaan “key” yang sama untuk melakukan enkripsi dan deskripsi.

3. Certificate for identification = identifikasi memastikan koneksi yang terjadi benar.

Penerapan CA dalam sebuah web, dimana sebuah web harus menggunakan protokol HTTPS menggantikan protokol HTTP yang dinilai sudah tidak aman. Munculah metode SSL (Secure Socket Layer) yang dikenal dengan nama TSL (Transport Secure Layer), yang berfungsi sebagai protokol yang menjamin keaslian transmisi data sebuah layanan, seperti FTP, Mail, dan Web Page. Disinilah peran CA (Certificate Authority) sebagai sebuah badan atau organisasi independen yang berperan mengeluarkan sertifikat digital pada SSL/TLS.

Contoh CA yang terpercaya saat ini seperti: Comodo, Verisgn, Startssl, Verizon, Cybertrust, dan lainnya.

Administrasi Sistem Jaringan 37 Digital certificate memiliki informasi tentang organisasi yang mengeluarkannya seperti: Public key, tanggal pembuatan, expired date, digital signature, dan penanda waktu (time stamp) yang digunakan untuk menjamin kepemilikan publik key. Cara kerja pengiriman SSl dari server ke komputer klien dapat dilihat pada saat praktik langsung.

7. Network Time Protokol (NTP)

Fungsi utama dari NTP adalah sebagai standar referensi waktu dan tangal bagi komputer-komputer klien atau perangkat jaringan lainnya selama terkoneksi dengan jaringan baik lokal maupun internet. Peran NTP dalam skala jaringan luas sangat berpengaruh ketika melakukan sinkronisasi data agar tidak terjadi perbedaan waktu, sebagai contoh ketika seorang administrator melakukan Domain Controller pada Windows server di kantor pusat dan cabang-cabang Indonesia. NTP adalah jenis protokol berbasis UDP (User Datagram Protokol) yang secara default bekerja pada port 123 di mana server akan merespon setiap permintaan sinkronisasi tanggal dan waktu dari komputer klien secara kontinyu.

Cara Kerja NTP: NTP bekerja dengan menggunakan algoritma Marzullo dengan menggunakan referensi skala waktu UTC. Sebuah jaringan NTP biasanya mendapatkan perhitungan waktunya dari sumber waktu yang terpercaya seperti misalnya radio clock atau atomic clock yang terhubung dengan sebuah time server. Komputer ini disebut juga stratum 1, Kemudian jaringan NTP ini akan mendistribusikan perhitungan waktu akurat ini ke dalam jaringan lain dengan protokol NTP yang disebut stratum 2. Komputer dalam jaringan tersebut dapat menyinkronkan jaringan lain yang disebut stratum 3, dan seterusnya sampai stratum 16 .

Administrasi Sistem Jaringan 38 1. Layanan remote server manakan yang lebih aman digunakan, telnet atau SSH? Jelaskan

pendapatmu!

2. Gambarkan dan jelaskan bagaimana program SSH bekerja pada sistem jaringan client- server?

3. Bagaimana mengetahui bahwa layanan remote server sudah berfungsi ?

4. Perusahaan memiliki remote access untuk mengurangi jumlah dan ruang kantor yang diperlukan. Dengan banyak pekerja berada di luar kantor, ruang kantor dapat digunakan sebagai part time basis dan ruang kantor dapat dikonsolidasi. Apa saja aplikasi yang banyak menggunakan remote access ?

5. Setalah membaca materi tentang remote server, lakukanlah analiss terhadap materi tersebut yang meliputi :

a. Pengertian remote server b. Fungsi remote server

c. Kelebihan dan kekurangan remote server.

Lakukan praktek pada jobsheet yang sudah ditentukan oleh Instruktur lalu buat Laporan Hasil Praktikum dan jelaskan troubleshooting yang dilakukan selama Praktikum !

LEMBAR PENILAIAN

TUGAS KELOMPOK

Administrasi Sistem Jaringan 39

BAB 3

1. Pengertian DHCP

Gambar 3.1 DHCP

Dinamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protocol berbasis arsitektur jaringan client/server yang digunakan untuk memudahkan pengalamatan ip secara otomatis dalam satu jaringan.

DHCP Server adalah jenis layanan pada komputer server sebagai penyedia pengalamatan IP address dan memberikan secara otomatis kepada setiap klien yang melakukan request IP address melalui DHCP Client.

Adapun DHCP Client yang ada pada komputer klien bertugas untuk menemukan layanan DHCP server yang sedang aktif dan meminta konfigurasi pengalamatan (meliputi:

IP address host, subnet mask, gateway dan alamat DNS server). DHCP Server berjalan pada port 67 UDP dan DHCP Client berjalan pada port 68 UDP.

2. Tentang DHCP Relay

DHCP Relay bisa dikatakan sebagai agen yang meneruskan request IP address dari komputer client ke DHCP server. DHCP server sering berada di jaringan yang berbeda

Administrasi Sistem Jaringan 40 dengan komputer client. Konsep kerja DHCP relay server cukup sederhana, yaitu meneruskan paket DHCP Discover ke DHCP server yang terletak pada segmen jairngan yang berbeda dengan client. DHCP server akan mengirimkan DHCP Offer melalui relay kepada komputer client. selanjutnya, client akan membalasnya dengan mengirimkan paket DHCP request kepada DHCP server melalui relay. Setelah disetujui oleh DHCP server, maka paket DHCP Ack akan dikirimkan melalui DHCP relay menuju komputer client.

Keuntungan menggunakan DHCP relay server adalah konfigurasi jaringan dalam skala besar dapat dengan mudah dikerjakan dan tersentral dengan baik pada komputer DHCP server.

Gambar 3.2 DHCP Relay

3. Fungsi dari DHCP Server

- Mampu mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan server.

- Memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer.

- DHCP server memiliki keuntungan bisa memberikan layanan sewa IP address dinamis maupun static. Tergantung permintaan client dan DHCP ini mampu melayani pelayanan network dalam jumlah massal.

- DHCP mempercepat kinerja komputer client dalam proses pegiriman atau pengolahan data.

4. Manfaat dari DHCP

1) DHCP memungkinkan mengkonfigurasi secara otomatis, sehingga dapat sangat menyederhanakan managemen jaringan.

Administrasi Sistem Jaringan 41 2) DHCP dapat memberikan mekanisme bagi manajemen lokal untuk mayoritas client

TCP/IP pada internetwork.

3) Dengan DHCP, satu server DHCP dapat melayani beberapa client pada beberapa jalur internetwork.

5. Klasifikasi DHCP Server 1) DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada client DHCP.

Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan.

2) DHCP Lease (Reservation)

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya waktu penyewaan 3 hari.

3) DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP Server ke DHCP Client. Tambahan pengaturannya selain alamat IP diantaranya alamat subnet, netmask, gateway, alamat dns server, DNS domain name, dll.

6. Cara Kerja DHCP

Proses / cara kerja DHCP dimulai dari : 1) DHCP Discover (Least Request)

Komputer client mengirimkan pesan DHCP Discover broadcast untuk memberitahu server DHCP bahwa client ini membutuhkan konfigurasi jaringan.

Komputer client ini membuat paket protocol Datagram Pengguna (UDP).

2) DHCP Offer (Least Offer)

Ketika server DHCP menerima permintaan IP sewa dari Client, ia menyiapkan IP untuk client dan memperluas tawaran sewa IP dengan mengirimkan pesan DHCP Offer ke client yang berisikan pilihan konfigurasi jaringan yang tersedia. Pesan ini berisi alamat MAC client, alamat IP yang ditawarkan server, subnet mask, durasi sewa dan alamat IP server DHCP yang membuat penawaran.

3) DHCP Request (Lease Selection)

Administrasi Sistem Jaringan 42 Setelah diberi penawaran oleh DHCP server, client yang me-request tadi menyetujui penawaran yang diberikan oleh DHCP Server. Lalu Client memberikan pesan kepada DHCP server yang isinya adalah meminta agar DHCP Server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia dalam DHCP pool. (DHCP Client meminta ip kepada Server dengan mengirim pesan request ke DHCP Server).

4) DHCP Acknowledgment

Ketika server DHCP menerima pesan request dari klien, proses konfigurasi memasuki fase terakhir. Fase pengakuan melibatkan pengiriman paket DHCPACK ke client.

Paket ini mencakup durasi sewa dan informasi konfigurasi lainnya yang diminta oleh client. Pada tahap ini selesai dan server akan memperbaharui kembali database yang mereka miliki.

Gambar 3.3. Proses Kerja DHCP Server.

7. Metode Pengalokasian IP address DHCP

Dalam melakukan setting terhadap mesin DHCP server, dapat digunakan beberapa metode pengalokasian IP address di dalam sebuah jaringan, anatara lain :

1) Manual Allocation

Adalah metode pengalokasian dimana menentukan pembagian IP address pada setiap komputer client dengan mencatat dan memasukan terlebih dahulu setiap MAC Address dalam DHCP server. Meskipun tergolong aman, teknik ini cukup merepotkan jika jumlah Client banyak.

2) Automatic Allocation

Adalah sebuah metode yang akan mengalokasikan IP address secara otomatis dan acak pada client, dan dinyatakan sah ketika terhubung dengan DHCP server. Server akan menetapkan penggunaan IP address tersebut pada client berdasarkan MAC

Administrasi Sistem Jaringan 43 Address nya secara static, kecuali jika administrator melakukan perubahan konfigurasi.

3) Dynamic Allocation adalah sebuah metode yang merupakan standar kerja default DHCP server yang akan memberikan pengalamatan kepada komputer client yang merequestnya tanpa melihat status koneksi dan MAC Address. Server akan mengirimkan konfigurasi IP Address berdasarkan waktu tertentu selama IP address masih tersedia.

8. Keuntungan dan Kerugian Layanan DHCP 8.1 Keuntungan dari layanan DHCP :

1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC Client atau PC server.

2. Memudahkan seorang administrator jaringan dalam memberikan nomer IP address secara otomatis di komputer dalam jaringan tanpa harus mengisi secara manual.

3. Menyedaiakan alamat-alamat ip secara dinamis dan konfigurasi lain.

4. Didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.

5. Memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).

6. Memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat ip untuk jangka waktu tertentu dari server.

7. Memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter konfigurasi lainnya kepada client, seperti DNS Server dan Default Gateway.

8. Mencegah terjadinya terjadinya ip conflict.

8.2 Kerugian dari layanan DHCP :

1. Semua pemberian nomer IP address bergantung pada server, jadi jika server mati/off maka semua komputer client akan terkena dampaknya juga seperti disconnect dan tidak saling terhubung.

2. Tidak adanya otorasi (pembuktian keaslian) selama komunikasi antara DHCP server dan DHCP client. sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada DHCP client yang tidak sah di dalam jaringan. Begitupula DHCP client tidak mengetahui ada DHCP server yang tidak sah di dalam jaringan. Jadi

Administrasi Sistem Jaringan 44 kemungkinan ada komputer client dan client palsu (yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat).

1. Dalam layanan DHCP, ada 3 istilah yang perlu diketahui, yaitu DHCP Server, DHCP Client dan DHCP Relay. Apa perbedaan dari ketiga istilah itu ?

2. Setelah memahami materi tentang DHCP Server. Coba kemukakan pendapat Seberapa penting DHCP Server itu perlu diterapkan dalam jaringan?

3. Gambarkan proses dan cara kerja DHCP, dan Coba jelaskan kembali proses dan cara kerjanya dengan Bahasa anda.

4. Dalam suatu infrastruktur jaringan komputer dalam suatu organisasi, seringkali adanya troubleshooting dari adanya DHCP yang diterapkan. Baik masalah yang timbul akibat kesalahan konfigurasi dan instalasi DHCP server ini, sampai masalah kecil yang menimpa sebuah komputer yang tidak bisa menerima IP address dari DHCP server ini.

Coba jelaskan salah satu indikasi kegagalan suati DHCP !

5. Dapatkah DHCP memberi alamat IP ke dalam jaringan secara static ?

Lakukan praktek pada jobsheet yang sudah ditentukan oleh Instruktur lalu buat Laporan Hasil Praktikum dan jelaskan troubleshooting yang dilakukan selama Praktikum !

LEMBAR PENILAIAN

TUGAS KELOMPOK

Administrasi Sistem Jaringan 45

BAB 4

1. Pengertian FTP

Gambar 4.1 FTP Server

File Transfer Protokol atau yang lebih dikenal dengan istilah FTP merupakan protokol yang saat ini cukup popular dalam hal transfer data di dunia maya, baik itu upload ataupun download. Selain dapat diakses oleh berbagai mesin dengan platform berbeda-beda, FTP juga mendukung mode autentikasi dan publikasi data dengan beberapa access policy yang dapat dikustomisasi.

FTP bekerja menggunakan salah satu protokol yang dapat diandalkan untuk urusan komunikasi data antara client dan server, yaitu protokol TCP (yang menggunakan port nomor 21). Port 21 secara khusus menangani komunikasi dan sesi transfer data command anatara client dan server, sehingga port 21 disebut juga sebagai command port. Terdapat beberapa persyaratan untuk menggunakan FTP, diantaranya:

1) Tersedianya sambungan jaringan yang berkualitas bagus, baik skala jaringan lokal hingga internet.

2) Konfigurasi firewall disisi client dan server yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan sesi transfer data.

3) Aplikasi FTP server telah di-set dan bekerja dengan baik sesuai dengan kebutuhan komputer server.

Administrasi Sistem Jaringan 46 4) Tersedianya aplikasi FTP client yang dapat digunakan untuk mengakses, mengelola dan

melakukan transfer data di FTP Server, seperti aplikasi FileZilla, Core FTP, Cyberduck (untuk Mac OS), CuteFTP, dan lainnya. Meski demikian FTP Server juga dapat diakses menggunakan web browser, windows explorer, dll

5) Pengaksesan layanna FTP server selalu diawali dengan pemanggilan protokolnya yaitu ftp://ftp.namadomain.com atau ftp.namadomain.com

6) Username dan password, beberapa FTP Server memang membiarkan para client mengakses data secara anonym, namun beberapa memerlukan input-an username dan password yang harus diketahui oleh client.

2. Perbedaan FTP Client dan FTP Server

FTP Server merupakan server yang bertugas memberikan layanan pengiriman/tukar menukar data kepada FTP client dengan syarat FTP client harus meminta (request) terlebih dahulu pada FTP Server.

Sebuah FTP Server dapat bekerja dengan koneksi aktif maupun pasif. Pada koneksi aktif jika client membuka sebuah port, maka server secara otomatis terkoneksi secara aktif.

Jika kamu terhubung dengan FTP server secara aktif, maka kamu perlu mengatur firewall untuk menerima koneksi ke sebuah port yang akan dibuka oleh FTP client. FTP server aktif biasanya menggunakan 20 port sebagai port datanya.

Sedangkan FTP client merupakan komputer/perangkat yang meminta layanan tukar menukar data kepada FTP server. Setelah terkoneksi dengan FTP server, ftp client dapat melakukan proses download, upload dan lain sebagainya sesuai dengan ijin yang telah diberikan oleh FTP server sebelumnya. Kebanyakan FTP client memilih untuk menggunakan koneksi pasif secara default, karena admin server mengganggap hal tersebut lebih aman.

Dengan menggunakan koneksi pasif, maka semua koneksi yang dimulai dari luar akan langsung terkena blok. Dengan mode pasif, FTP client lah yang meminta server untuk membuat koneksi. Beberapa contoh aplikasi FTP client diantaranya: aplikasi FileZilla, Core FTP, Cyberduck (untuk Mac OS), dan CuteFTP.

Administrasi Sistem Jaringan 47 3. Prinsip dan Cara Kerja FTP

FTP pada proses kerjanya dalam melakukan komunikasi data berjalan ada port 21 dan menggunakan protokol TCP (Transmission Control Protokol). Ada dua metode yang dapat diterapkan untuk FTP server, yaitu User Authentication Login dan Anonymous Login.

1) User Authentication Login adalah metode yang membuat seseorang pengguna yang ingin mengakses sebuah FTP Server harus memiliki username dan password. Dengan metode ini seorang pengguna yang tidak memiliki username dan password tidak dapat mengakses atau membuka FTP server.

2) Sedangkan metode Anonymous Login adalah sebuah metode yang memungkinkan orang-orang dapat mengakses FTP Server tersebut secara anonym tanpa harus memiliki username dan password.

Pada FTP Server, kamu juga dapat memberikan hak akses tertentu pada user-user tertentu, seperti halnya user tertentu yang memiliki hak akses untuk membuka, mengubah, dan menghapus file-file atau folder tertentu. Sedangkan penguna lain hanya dapat melihat tanpa bisa melakukan perubahan.

Cara kerja FTP yaitu :

1) Sesi komunikasi dimulai ketika FTP client meminta layanan pada FTP server pada port tertentu (secara default port 21).

2) Selanjutnya FTP server akan meresponnya dengan mengirimkan data melalui port 20 menuju client dengan port tertentu (biasanya di atas port 1024), jenis koneksi ini disebut mode aktif.

Gambar 4.2 Active mode FTP

3) Sementara itu, koneksi mode pasif adalah jenis koneksi yang memanfaatkan high port sebagai saluran transmisi data. Ketika sesi komunikasi anatara client dan server telah terbentuk, maka client akan memulai mengirimkan intruksi atau command melalui port acak (high port) menuju port 21 FTP server. Sebagai contoh, client

Administrasi Sistem Jaringan 48 mengirimkan perintah DIR untuk menampilkan informasi isi sebuah direktori.

Server akan meresponnya dengan mengirimkan data yang diminta melalui high port menuju high port client.

Gambar 4.3 Passive mode FTP

4. Fungsi FTP

FTP memiliki banyak fungsi atau manfat yang menguntungkan bagi penggunannya, misalnya diantaranya yaitu:

1) Kita dapat melakukan pertukaran file antar komputer dengan mudah, walaupun file tersebut memiliki ukuran yang besar

2) Bagi pemilik website, dengan adanya FTP mereka dapat melakukan backup website mereka dengan mudah.

3) Dapat melakukan indirect maupun implicit remote computer.

4) FTP menyediakan transfer data yang reliable dan efisien, Karen asetiap pengguna tidak memerlukan tahapan-tahapan yang rumit untuk memperoleh suatu file atau mentransfer suatu file.

5) FTP memfasilitasi tiap pengguna untuk melakukan transfer data secara dua arah.

Artinya jika FTP digunakan dalam sebuah perusahaan, maka setiap pemimpin perusahan mampu mengirimkan file kepada karyawannya dan sebaliknya, dengan menggunakan server yang sama.

6) Progress perpindahan data tidak akan hilang walaupun sambuangan terputus.

7) Transfer data/file dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisir.

Dalam dokumen ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN KELAS 11 (Halaman 38-43)

Dokumen terkait