Modul Jenis Kompetensi Mengelola Kontrak PBJP Level 2 Versi 2 | 56 Screen - Windows 10 Home Single
Language 64-bit Warna : - Gold , Silver Garansi : - Garansi DELL Indonesia 1 Tahun (On Site Service)
Jumlah 10 14.500.000,00 145.000.000,00
PPN 10% 1.450.000,00 14.500.000,00
Nilai 15.950.000,00 159.500.000,00
TERBILANG : Seratus Lima Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Untuk dan atas nama UKPBJ A Pejabat Pembuat Komitmen
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penyedia maka rekatkan meterai Rp 6.000,- )]
[
PPK X PPK
Untuk dan atas nama Penyedia PT. ABC
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka
rekatkan meterai Rp 6.000,- )]
Penyedia Y Direktur
Modul Jenis Kompetensi Mengelola Kontrak PBJP Level 2 Versi 2 | 57 kapan barang jasa harus tersedia, mitigasi risiko, Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), Dalam menyusun rancangan SPK akan dibagi ke dalam dua metode yaitu:
1. Rancangan Struktur SPK 2. Isi/Materi Rancangan SPK
Tidak ada ketentuan (rule) khusus dalam merancang SPK, namun demikian, perlu diperhatikan keselarasan dari setiap bagian SPK, urutan yang berkesinambungan, kemudahan dalam identifikasi sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang membaca dan menelaah dokumen SPK, pihak yang akan menandatangani SPK, serta untuk peninjauan seperti keperluan pemeriksaan.
Mitigasi risiko yaitu mengidentifikasi risiko, agar kontrak dapat mendukung kinerja organisasi, kontrak tidak terlambat, kontrak tidak wan prestasi, kontrak tidak sengketa, kontrak tidak menimbulkan kerugian negara dan kontrak tidak menimbulkan tindak pidana korupsi.
Untuk mendukung kinerja organisasi, diharapkan prestasi kontrak ada saat diperlukan. Ini berarti rancangan kontrak perlu mengidentifikasi kapan diperlukan suatu kebutuhan yaitu apakah prestasi diperlukan Ketika sekaligus selesai kontrak atau dapat dilakukan secara bertahap. Secara bertahap ini, ini kapan ? Ini yang perlu didetailkan di kontrak agar sesuai kebutuhan dan mendukung kinerja. Kontrak agar cenderung tidak terlambat maka pengenaan denda, dapat ditulis dari nilai kontrak sehingga memotivasi penyedia untuk tidak terlambat. Kalau terlambat akan dikenakan denda yang signifikan, yaitu dari nilai kontrak, bukan dari bagian kontrak. Klausul-klausul di kontrak perlu jelas sehingga tidak menimbulkan multi tafsir atau menimbulkan sengketa para pihak yang berkontrak.
Faktor-faktor penting dalam perumusan Syarat Umum SPK adalah:
1. Menentukan Jenis Kontrak PBJP dengan mempertimbangkan volume, karakteristik pekerjaan dan ketersediaan Penyedia Barang/Jasa.
Pembagian jenis kontrak sudah dijelaskan di dalam materi Mengelola Kontrak PBJP level 1.
2. Sesuai dengan spesifikasi teknis barang/jasa atau KAK pada paket pengadaan.
Modul Jenis Kompetensi Mengelola Kontrak PBJP Level 2 Versi 2 | 58 Terdapat dua hal utama dalam merumuskan Syarat umum SPK terkait dengan spesifikasi teknis barang/jasa yaitu :
a) Kebutuhan barang/jasa didefinisikan secara jelas dalam pemberian kontrak kepada penyedia. Pengadaan suatu produk atau jasa biasanya dilaksanakan dengan berbagai cara/alasan. Pengadaan barang/jasa ini akan berdampak secara langsung terhadap kelangsungan pelayanan publik.
b) Mendefinisikan apa saja yang termasuk atau tidak termasuk dalam bagian kontrak.
3. . Melakukan identifikasi risiko kontrak yang akan dituangkan dalam Syarat Umum SPK seperti permasalahan :
a) Penetapan jenis kontrak tidak sesuai;
b) Tata cara pembayaran tidak jelas;
c) Pemberian uang muka, besaran uang muka, dan jaminan uang muka.
d) Penyerahan pekerjaan utama kepada Perusahaan lain/Sub Kontraktor;
e) Serah terima hasil pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan;
f) Sanksi/denda untuk keterlambatan pekerjaan tidak jelas;
g) Addendum kontrak;
h) Penyesuaian harga;
i) Pemutusan kontrak.
Format SPK terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Naskah Surat Perintah Kerja. Bagian ini mencakup – pendahuluan, isi, penutup kontrak.
2. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)
LKPP telah menerbitkan format SPK sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021, namun format SPK tersebut masih membuka ruang yang luas bagi pengelola pengadaan untuk melakukan berbagai modifikasi, tambah/kurang baik secara sebagian atau bahkan keseluruhan sesuai dengan karakter pengadaan masing-masing.
Dalam merumuskan SPK Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dibuat Langkah-langkah yang harus dilakukan agar dokumen SPK yang disusun
Modul Jenis Kompetensi Mengelola Kontrak PBJP Level 2 Versi 2 | 59 sesuai ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan, yaitu diantaranya:
1. Persiapan Perumusan SPK 2. Penyusunan Rancangan SPK 3. Penetapan Rancangan SPK 4. Validasi Rancangan SPK 5. Finalisasi Dokumen SPK
6. Menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);
7. Penandatangan SPK
Aspek kontrak yang akan divalidasi dan/atau diverifikasi meliputi:
1) Jenis dan syarat-syarat kontrak;
2) Kesesuaian isi dengan berita acara hasil pelaksanaan pemilihan dan berita acara negosiasi;
3) Kesesuaian bagian kontrak dengan hierarki kontrak; dan
4) Jaminan yang diperlukan untuk pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa.
Ruang lingkup finalisasi dokumen kontrak adalah menyesuaikan rancangan kontrak terhadap dokumen-dokumen lain yang timbul setelah proses melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa dan menyusun Rancangan kontrak pengadaan barang/jasa selesai dilakukan. Dalam finalisasi dokumen kontrak, tidak merubah substansi hasil pengadaan, kecuali adanya perubahan waktu yang diakibatkan adanya penambahan ruang lingkup atau jangka waktu pelaksanaan akan melebihi tahun anggaran.
Dalam finalisasi dokumen kontrak, akan membahas mengenai redaksional, substansi, bahasa, angka dan huruf dokumen kontrak, persiapan penandatanganan kontrak, ketentuan penandatangan kontrak, tata cara pendokumentasian dokumen kontrak, dan arsip dokumen.
Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia wajib memeriksa kembali rancangan kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka, dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen kontrak.
Modul Jenis Kompetensi Mengelola Kontrak PBJP Level 2 Versi 2 | 60 kontrak ditandatangani dengan ketentuan:
a) DIPA/DPA telah ditetapkan;
b) Penandatangan SPK dilakukan setelah diterbitkan Berita Acara Hasil Pengadaan;
c) Ditandatangani oleh Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak