• Tidak ada hasil yang ditemukan

Return On Asset (ROA)

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Return On Asset (ROA)

1. Pengertian Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) atau Return On Investment merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari kekayaan atau aktiva yang digunakan. Return On Asset (ROA) penting bagi manajemen untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan menilai kinerja operasional dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Return On Asset (ROA). (Rosyadah F :2013)

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return On Asset (ROA) atau Return On Investment (ROI) juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelolah investasinya. Semakin rendah (kecil) rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan (Zulia Hanum : 2012)

Return On Asset (ROA) adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia disebut juga hasil atas investasi. Semakin besar Return On Asset (ROA) menunjukkan kinerja yang baik, karena tingkat pengembalian (return) semakin besar (Sari E.N : 2016)

Menurut Kasmir ( 2014, hal.201) Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

Sedangkan menurut Munawir ( 2010,hal.89) Return On Asset (ROA) salah satu bentuk dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Kemudian menurut Syafrida Hani (2015,hal.119) Return On Asset (ROA) merupakan rasio untuk menetapkan kemampuan dari total akiva perusahaan menghasilkan laba.

Dari beberapa teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dan keefektifan manajemen serta keseluruhan operasi perusahaan dalam menghasilkan laba.

2. Fungsi dan Kegunaan Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) memiliki Fungsi dan Kegunaan yang tidak hanya untuk pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.

Menurut Kasmir (2014,hal.198) menyatakan bahwa Fungsi dan Kegunaan Return On Asset (ROA) adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

5. Mengetahui produkitvitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Sedangkan menurut Munawir (2010,hal.91) menyatakan bahwa Fungsi dan Kegunaan Return On Asset (ROA) adalah sebagi berikut :

1. Sebagai salah satu kegunaanya yang prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi yang baik maka management dengan menggunakan tehnik analisa Return On Asset (ROA) dapat mengukur efesien penggunaan modal yang bekerja, efesien produksi dan efesien bagian penjualan.

2. Analisa Return On Asset (ROA) dapat digunakan untuk mengukur efesien tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi/bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan. Arti pentingya mengukur rate of retur pada tingkat bagian adalah untuk dapat membandingkan efisiensi suatu bagian dengan bagian yang lain di dalam perusahaan yang bersangkutan.

3. Analisa Return On Asset (ROA) juga dapat digunakan untuk profitabilatas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan menggunakan product cost system yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

4. Return On Asset (ROA) selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya Return On Asset (ROA) dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan expansi.

Dari teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa Fungsi dan Kegunaan Return On Asset (ROA) akan memudahkan setiap penggunanya dalam lingkungan perusahaan, sehingga dapat diketahui bagaimana kinerja perusahaan pada tahun sekarang dan tahun kedepannya.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return On Asset (ROA) Besarnya Return On Asset (ROA) akan berubah jika ada perubahan pada profit margin atau assets turnover, baik masing-masing atau keduanya.

Dengan demikian maka pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah satu atau keduanya dalam rangka usaha untuk memperbesar Retun On Asset (ROA).

Menurut Kasmir (2014,hal.89) menyatakan bahwa besarnya Return On Asset (ROA) dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :

1. Turnover dari Operating Assets (tingkat perputran aktiva yang digunakan untuk operasi) yaitu merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva ini telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali Operating Assets berputar dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

2. Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam persentase dan jumlah penjualan bersih. profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.

Sedangkan menurut Syafrida Hani (2015,hal.120) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai Return On Asset (ROA) adalah sebagai berikut :

1. Laba bersih termasuk rasio Net Profit Margin (NPM) 2. Perputaran Aktiva (total asset turn over)

3. Rasio Aktivitas lainnya seperti :Receivable Turn Over, Periode Pengumpulan Piutang, Inventory Turn Over, Average Days In Inventory.

Dari teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa besarnya Return On Asset (ROA) akan berubah jika ada perubahan profit margin atau asset turn over, baik masing-masing maupun keduanya. Usaha mempertinggi Return On Asset (ROA) dengan Total Assets Turnover adalah kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

4. Pengukuran Return On Asset (ROA)

Pengukuran Return On Asset (ROA) atau pengembalian atas total aktiva dapat dihitung dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan total assets.

Menurut Kasmir (2014,hal.202) untuk mencari Return On Asset (ROA) dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Sedangkan menurut Syafrida Hani (2015,hal.119) menyatakan bahwa pengukuran Return On Asset (ROA) dapat dihitung menggunakan rumus sebagi berikut :

Dari teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai Return On Asset (ROA) menunjukkan kinerja yang baik, karena tingkat pengemblian (return) semakin besar.

Dokumen terkait