• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reward and Punishment dalam Pembelajaran Discovery Learning 45

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Teori

4. Reward and Punishment dalam Pembelajaran Discovery Learning 45

diberikan kepada anak ketika anak melakukan kesalahan atau pelanggaran, seperti mencontek, mencuri dan lain-lain.

4. Reward and Punishment dalam Pembelajaran Discovery Learning

siswa diakui sebagai individu unik yang memiliki kemampuan tertentu dan karakteristik tertentu yang dapat diharagi dan diberikan ganjaran.

Rewawrd and punishment diberikan sebagai salah satu motivator bagi siswa untuk meraih hasil sebaik mungkin dan berusaha untuk tidak mendapat hukuman dengan cara aktif dalam proses pembelajaran.31

Penerapan model pembelajaran discovery laearning disertai pemberian reward and punishment memberikan dampak positif terhadap meningkatnya aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Pengaplikasian model pembelajaran discovery learning secara berulang- ulang dapat meningkatkan kemampuan penemuan diri siswa. Penggunaan model pembelajaran discovery learning, merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.

Pemberian reward atau ganjaran dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Reward dapat berupa pujian, pengakuan, hadiah, atau penilaian yang baik dari guru. Reward dapat memberikan umpan balik positif yang memperkuat perilaku siswa dan memotivasi mereka untuk terus belajar dan mengeksplorasi pengetahuan.32 Namun, jika reward diberikan secara berlebihan atau tidak memadai, hal ini dapat mengurangi rasa ingin tahu siswa dan membuat mereka terfokus pada penghargaan, bukan pada proses pembelajaran itu sendiri.

31 Putri, Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Disertai Pemberian Reward and Punishment untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Biologi (jurnal, 2018), 58

32 Kurniawati, Pengaruh Reward and Punishment Terhadap Motivasi Belajar Dalam Discovery Learning 33.

Sementara itu, pemberian punishment atau hukuman dapat membuat siswa merasa takut atau enggan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran discovery learning. Hukuman yang tidak tepat atau tidak adil juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan membuat siswa tidak lagi tertarik untuk belajar. Oleh karena itu, penggunaan punishment dalam discovery learning sebaiknya sangat dibatasi dan hanya digunakan dalam kasus yang sangat ekstrem atau jika tidak ada pilihan lain.

Secara keseluruhan, penggunaan metode reward dan punishment dalam model pembelajaran discovery learning dapat memengaruhi motivasi dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Namun, perlu dipertimbangkan penggunaannya dengan hati-hati dan disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan siswa untuk memaksimalkan efektivitas dari model pembelajaran discovery learning itu sendiri.

5. Motivasi Belajar

Motivasi adalah dorongan atau rangsangan yang diberikan kepada seseorang agar memiliki keinginan untuk bertindak. Motivasi adalah dorongan yang diberikan kepada siswa yang mengarah pada proses pembelajaran. Menurut Wagner, motivasi dalam konteks sekolah adalah kemauan siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.33

Motivasi adalah dorongan yang diberikan kepada seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi timbul karena adanya motif seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah sesuatu yang

33 Filgona, Motivasi In Learning (Asian Journal Of Education and Social Studies, 2020), 20.

mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi belajar adalah dorongan yang diberikan kepada siswa dengan adanya beberapa indikator yang mendukung. Indikator tersebut antara lain:

Tabel 2.3

Indikator Motivasi Belajar

No Indikator

1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4 Adanya penghargaan dalam belajar

5 Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan siswa dapat belajar denganbaik

1) Adanya keinginan siswa untuk berhasil dalam proses pembelajaran.

2) Adanya dorongan untuk belajar.

3) Adanya cita-cita yang ingin di capai pada masa depan.

4) Adanya kegiatan yang menarik dalam proses pembelajaran.

5) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga peserta didik dapat belajar dengan baik dan nyaman.34

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang diberikan kepada siswa untuk bertindak atau aktif dalam proses pembelajaran.

Terdapat fungsi dan tujuan motivasi belajar. Bagi seorang guru motivasi adalah cara yang dilakukan guru untuk menggerakkan siswa agar memiliki kemauan untuk lebih meningkatkan prestasi yang telah

34 Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2021), 23.

dicapainya sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam kurikulum sekolah.

Motivasi berfungsi untuk mendorong siswa dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh kurikulum sekolah. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa menurut sanjaya antara lain:

1) Memberi penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2) Melakukan apersepsi, menggunakan model dan strategi yang

bervariasi.

3) Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan.

4) Memberikan pujian kepada siswa.

5) Melakukan penilaian yang objektif.

6) Memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan siswa

7) Menciptakan kompetisi belajar mengajar yang sehat dan kerja sama.35 Ada beberapa bentuk dan cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa antara lain:

1) Memberi angka, angka sebagai nilai dari hasil proses belajar mengajar. Dalam hal ini, siswa banyak mengejar nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport sehingga siswa hanya mengejar nilai pokok naik kelas saja.

35 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pres, 2014), 88.

2) Hadiah, Bagi siswa yang memiliki bakat hadiah tersebut sangat menarik. Namun, sebaliknya bagi siswa yang tidak memiliki bakat hadiah tidak akan menarik dan menyenangkan

3) Saingan/kompetensi, saingan dapat mendorong peserta didik untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa

4) Ego-involvement, dengan menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik tentang pentingnya mengerjakan tugas merupakan bentuk motivasi yang penting. Sehingga peserta didik akan bekerja keras untuk mengerjakan tugas tersebut.

5) Memberi ulangan, dengan memberikan ulangan dapat meningkatkan motivasi siswa.

6) Mengetahui hasil, apabila peserta didik mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukannya baik maka akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar lagi.

7) Pujian, apabila siswa berhasil dalam melakukan tugasnya maka perlu diberi pujian. Hal tersebut, akan menambah semangat belajar dan membangkitkan harga diri siswa.

8) Hukuman, apabila hukuman diberikan secara tepat dan bijak maka bisa menjadi alat motivasi.

9) Hasrat untuk belajar, dengan adanya hasrat untuk belajar oleh siswa maka akan membuat hasil belajarnya baik.

10) Minat, proses belajar mengajar akan berjalan lancar apabila ada minat yang mendorong siswa untuk belajar.

11) Tujuan yang diakui, tujuan yang diterima dengan baik oleh siswa akan menjadi alat motivasi yang baik dan penting bagi siswa.36

Dokumen terkait