ANALYSIS & REVIEW BY MANAGEMENT
C. OTHERS
4. Risk Management
In carrying on its activities, the Company faces and bears business risks and financial risks which can not be quantified and are beyond the control of the Company, such as:
a. Business Competition Risk
The Company operates in a highly competitive domestic and multi-national environment. The Company competes with a number of manufacturers and marketers of UHT milk products and RTD tea, some of which are larger and have a resource that is substantially larger than the Company, including the ability to issue a greater advertising and marketing cost. The Company also faces competition from new entrants who may have more flexibility in responding to the changes in business and economic conditions.
Competition in our industry is based on product pricing, new product innovation, brand awareness, advertising and promotional activities, introduction of new products, and other activities. The increase in the competition level of one of the above parameters can lead to lower revenue, higher spending on marketing, promotion, and development of new products, and thus may lead to a reduction in the rate of growth or profits of the Company.
However, as a market-oriented company with over 40 years of experience, supported by a strong marketing team and a distribution network that covers the whole of Indonesia, the Company has strong competitiveness so that the competition from other companies will not significantly affect the Company’s activities. Currently, the Company still holds the largest market share of UHT beverage products, packaged in aseptic carton packaging with controls more than 50 % market share.
b. Financial Risk
i. Currency Exchange Rate Risk
The Company is exposed to Rupiah fluctuations because a significant part of the raw materials and capital expenditures of the Company are denominated in, or
seluruh pendapatan Perseroan dinyatakan dalam Rupiah.
Risiko kerugian karena perubahan nilai tukar mata uang asing itu timbul dari transaksi pembelian, penjualan, dan pinjaman yang dilakukan dalam mata uang asing.
Dalam kegiatan operasionalnya Perseroan melakukan transaksi dengan menggunakan berbagai mata uang asing sehingga oleh karenanya Perseroan menanggung risiko kerugian karena selisih nilai mata uang asing tersebut
Setiap apresiasi yang signifikan dari mata uang asing terhadap Rupiah dapat berdampak negatif secara signifikan terhadap usaha, arus kas, hasil operasi, dan kondisi keuangan Perseroan. Untuk mengurangi risiko ini Perseroan selalu memantau fluktuasi perubahan kurs mata uang asing ini terhadap rupiah, dan melakukan tindakan yang diperlukan seandainya terjadi fluktuasi yang akan merugikan. Selain itu, untuk menanggulangi kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan pinjaman/utang bank maka Perseroan berusaha untuk melakukan pinjaman bank dengan menggunakan dasar mata uang rupiah.
ii. Risiko Perubahan Tingkat Bunga Pinjaman
Untuk keperluan cash-flow dan juga perluasan usaha, Perseroan mempunyai hutang kepada bank dan pinjaman lainnya yang dikenakan bunga (interest). Oleh karena itu, Perseroan menanggung risiko perubahan tingkat suku bunga pinjaman.
Untuk mengelola risiko kerugian karena perubahan tingkat suku bunga pinjaman ini Perseroan berusaha untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang paling rendah.
iii. Risiko Kredit dan Likuiditas
Aset yang mengakibatkan Perseroan berpotensi untuk menanggung risiko kredit adalah Kas & Setara Kas, Piutang Usaha, dan Piutang Lain-lain. Upaya Perseroan untuk mengelola dan meminimalisir risiko tersebut adalah dengan menentukan kebijakan dan prosedur kredit yang baik dan melakukan pengawasan untuk memastikan evaluasi kredit berjalan sesuai ketentuan.
Saldo Kas & Setara Kas dipantau secara aktif dan diatur sehingga cukup dapat menunjang aktifitas usaha secara tepat waktu. Penggunaan dana pinjaman diawasi secara ketat agar supaya efektif, efisien, dan tepat guna. Perseroan juga mengatur keseimbangan dan kesinambungan kolektibilitas Piutang.
revenues are stated in Rupiah. Currency Exchange Rate Risk arising from purchasing, selling, and loan transaction that are denominated in foreign currency.
The Company conducts its operational transactions in various foreign currencies, therefore the Company has a risk of foreign currency loss.
Any significant appreciation of foreign currencies against the Rupiah could negatively and significantly impact on our business, cash flows, operating results, and financial condition. To mitigate this risk, the Company constantly monitors the fluctuations in foreign currency rates against rupiah, and take necessary measures in case such fluctuation will inflict losses. In addition, in order to overcome losses that might arise due to bank loan/
debt, the Company attempts to take bank loans in rupiah currency.
ii. Risk of Losses due to Change in Loan Interest Rate For cash flow requirement as well as for business
expansion, the Company takes loans from banks and other loans with interest. Therefore, the Company bears the risk of loss due to a change of loan interest rate.
To manage the risk of losses due to changes in loan interest rates the Company attempts to obtain loans with the lowest interest rate.
iii. Credit and Liquidity Risks
Assets that may potentially cause the Company bear credit risk are: Cash & Cash Equivalents, Accounts Receivable and Other Receivables. The Company’s efforts to manage and minimize these risks are to determine sound credit policies and procedures, and tight oversight to ensure appropriate credit evaluation runs in accordance with the prevailing provisions. The Balance of Cash & Cash Equivalent is actively monitored and managed as such as to allow appropriate support to business activities in a timely manner. The use of loan funds is closely monitored in order to be effective and efficient. The Company also manages the balance and sustainability of receivables collectibility.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman Perseroan menghadapi risiko gangguan mutu yang dapat terjadi karena penyediaan bahan baku yang kurang baik atau karena gangguan pada waktu proses produksi.
Perseroan bergantung pada beberapa pemasok lokal untuk pengadaan sebagian besar bahan baku produksi, seperti antara lain susu murni dan daun teh. Kekurangan pasokan atau penurunan kualitas dari bahan baku tersebut dapat berdampak kurang baik terhadap produksi dan penjualan Perseroan. Bahan baku utama yang digunakan Perseroan merupakan bahan baku yang mudah rusak sehingga gangguan karena penyediaan bahan baku yang kurang baik dapat mengakibatkan gangguan terhadap mutu produk yang dihasilkan.
Untuk menanggulangi masalah ini Perseroan berusaha untuk selalu mendapatkan bahan baku yang berkualitas, antara lain dengan cara senantiasa membina hubungan yang baik dengan para peternak, koperasi-koperasi, dan para pemasok lainnya.
Produk-produk yang dihasilkan Perseroan juga bisa terganggu apabila terjadi kesalahan dalam proses produksi atau kerusakan mesin karena dapat mengakibatkan gangguan mutu produk yang dihasilkan dan/atau terhambatnya kelancaran proses produksi.
Untuk menanggulangi masalah yang mungkin timbul dari kesalahan proses produksi Perseroan melakukan pengujian produk mulai dari saat penerimaan bahan baku, saat pengolahan di pabrik, sampai saat penyimpanan hasil jadi di gudang, sedangkan terhadap mesin-mesin pengolahan selalu dilakukan pemeriksaan (maintenance) secara berkala.
Untuk pelindungan terhadap konsumen, maka terhadap produk yang akan dipasarkan dilakukan sampling organoleptic test (uji rasa), pencantuman tanggal kedaluwarsa produk, dan mencantumkan batch code agar dapat mengidentifikasi secara cepat dan tepat produk- produk yang dipasarkan. Perseroan juga memiliki beberapa laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan mutakhir yang canggih, dan secara langsung diawasi oleh para sarjana yang berpengalaman dalam penerapan pengendalian mutu yang baik.
d. Risiko Perkembangan Teknologi
Pada saat ini Perseroan menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang dioperasikan dengan teknologi aseptic processing dan packaging yang tergolong sangat mutakhir.
As a company engaged in the food and beverage industry the Company faces the risk of quality problems that may arise due to raw material supply which does not reach the required standard quality or due to some disturbances during the production process.
The Company relies on several local suppliers to supply most of the raw material production, such as, among others, fresh milk and tea leaves. Short supply or decrease of quality of the raw materials may adversely impact the Company’s production and sales. The main raw materials used by the Company are susceptible to decomposition and deterioration as such, supply of poor quality raw interfere to the quality of end-products.
To overcome these problems the Company always attempts to obtain high quality raw materials, among others, by consistently fostering good relationships with farmers, cooperatives, and other suppliers.
Products produced by the Company may also be affected by mechanical failure, and errors in the production process may also cause a delay in production process and/or quality of product.
To mitigate the problems that might arise from production process errors, the Company is doing product testing from the time of receipt of raw materials, while processing in the factory, until finished goods are kept in warehouse storage, whereas the processing machines always undergone maintenance on a regular basis.
For the consumer protection, for the products to be marketed, a sampling organoleptic test (taste test) is conducted. Mentioning of product expiration date and batch codes on labels allows quick and accurate product identification. The Company also has several laboratories equipped with the latest sophisticated equipment, which are directly supervised by experts who are experienced in the implementation of good quality control.
d. Technology Development Risk
Currently, the Company utilizes the most recent machineries and equipment that are operated with the latest aseptic processing and packaging technology. The warehouse is
teknologi Automatic Storage & Retrieval System (AS/ RS) yang sepenuhnya dioperasikan dengan komputer yang juga tergolong cukup mutakhir.
Namun demikian, perkembangan teknologi di sektor pangan dan kemasan pada saat ini melaju dengan sangat pesat yang apabila tidak senantiasa diikuti maka teknologi yang kini digunakan Perseroan menjadi ketinggalan dan dapat melemahkan daya saing Perseroan.
Oleh karena itu, setiap perkembangan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan teknik produksi selalu menjadi perhatian Perseroan.Untuk maksud tersebut Perseroan berusaha untuk memilih dan mengarahkan penggunaan teknologi yang lebih modern, automasi, dan tepat guna, dengan biaya yang kompetitif.