BAB III METODE PENELITIAN
F. Teknik Dan Analisis Data
1. Penguji Kualitas Data a. Validitas
Uji Vadilitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur objeknya. Item dilakukan valid jika ada korelasi dengan skor total. Hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Adapun metode
47 Sugiyono, statistika untuk penelitian. (Bandung: Alfabeta 2017) h. 88.
No Kategori Skor
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1
41
yang ada uji vadilitas ini menggunakan kolerasi corrected item total correlation.48
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS Statisrics dengan kinerja sebagai barikut: Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
b. Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui ketetapan atau konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner (maksudnya apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali). masuk pengujian adalah item yang valid saja. Penguji yang dilakukan menggunakan SPSS Statistics butir pertanyaan sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
Uji reliabiltas merupakan kelanjutan dari uji validitas di mana item yang jika Cronbach’s Alpha > 0,6 maka pertanyaan reliabel dan jika Cronbach;s Alpha < 0,6 maka pertanyaan tidak reliabel.49
48 Duwi priyatno, Belajar cepat olah data statistik dengan SPSS, (Yogyakarta:
Andi Yogyakarta 2012), h.117.
49 Duwi priyatno, Belajar cepat olah data statistik dengan SPSS,... h.120.
2. Uji Asumsi Dasar a. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis parametrik. Untuk menggunakan analisis parametrik seperti analisis korelasi, analisis regresi dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.50
3. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang dimiliki variansi yang sama. Metode yang digunakan untuk uji homogenitas data dalam penelitian ini adalah Levenue Tets yaitu Test of Homogenity of Variance.51 4. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menggunakan model regresi linier sederhana karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem face to face marketing (X) terhadap loyalitas nasabah (Y) pada PT. Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu. Adapun model regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:52
50 Duwi priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik SPSS. (Yogyakarta: Andi Offset 2012) h.33.
51 Singgih Santoso, Panduan Lengkap SPSS Versi 23, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2016), h. 211.
52 Mika Agus Widianto, Statistik Terapan Konsep Dan Aplikasi, (Jakarta: In Media, 2014), h.60.
43
Y = a+bx Keterangan :
Y = Loyalitas Nasabah a = Regresi Konstanta b = Koefiensi regresi X = Sistem face to face
Dari persamaan di atas, selanjutnya untuk mengetahui apakah variabel sistem berpengaruh terhadap loyalitas maka digunakan kriteria :
1). Jika signifikasi <a (0,05), maka variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent.
2). Jika signifikasi >a (0,05), maka variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.53
5. Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependent. Dalam memberikan interprestasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi R sistem mareting
53 Ajeng widiowati Pengaruh Kualitas Hubungan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Negara Indonesia Syariah KC Panorama Bengkulu, Skripsi IAIN Bengkulu 2020. h.47.
face to face Bank Negara Indonesia Syariah (X) terhadap tingkat loyalitas nasabah (Y).
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Bank Syariah Indonesia
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi untuk menjadi yang terdepan dalam industri keuangan syariah. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap halal matter serta dukungan stakeholder yang kuat, merupakan faktor penting dalam pengembangan ekosistem industri halal di indonesia. termasuk di dalamnya adalah Bank Syariah.
Bank Syariah memainkan peranan penting sebagai fasilitator pada seluruh aktivitas ekonomi dalam ekosistem industri halal.
Keberadaan industri perbankan Syariah di Indonesia sendiri telah mengalami peningkatan dan pengembangan yang signifikan dalam kurun tiga dekade ini. Inovasi produk, peningkatan layanan, serta pengembangan jaringan menunjukkan trend yang positif dari tahun ke tahun. Bahkan, semangat untuk melakukan percepatan juga tercermin dari banyaknya Bank Syariah yang melakukan aksi korporasi. Tidak terkecuali dengan Bank Syariah yang dimiliki Bank BUMN, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
45
Sejarah bergabungnya Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah menjadi satu entitas yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI) pada tanggal 1 Februari 2021 yang bertepatan dengan 19 Jumadil Akhir 1442 H menjadi penanda Penggabungan ini akan menyatuhkan kelebihan dari ketiga Bank Syariah sehingga menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik. Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia didorong untuk dapat bersaing di tingkat global.
Penggabungan ketiga Bank Syariah tersebut merupakan ikhtiar untuk melahirkan Bank Syariah kebangganan umat, yang diharapkan menjadi energi baru pembangunan ekonomi nasional serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas.
Keberadaan Bank Syariah Indonesia juga menjadi cerminan wajah perbankan Syariah di Indonesia yang modern, universal, dan memberikan kebaikan bagi segenap alam (Rahmatan Lil’Aalamiin).
2. Visi dan Misi BNI Syariah a. Visi Bank Syariah Indonesia Top 10 Global Islamic Bank b. Misi Bank Syariah Indonesia
a). Memberikan akses solusi keuangan syariah di indonesia
47
melayani >20 juta nasabah dan menjadi top 5 bank berdasarkan asset (500+T) dan nilai buku 50 T di tahun 2025
b). Menjadi bank besar yang memberikan nilai terbaik bagi para pemegang saham, top 5 bank yang paling profitable di indonesia (ROE 18%) dan valuasi kuat (PB>2)
c). Menjadi perusahaan pilihan dan kebangaan para talenta terbaik indonesia, perusahaan dengan nilai yang kuat memberdayakan masyarakat serta berkomitmen pada pengembangan karyawan dengan budaya berbasis kinerja.54
3. Deskripsi Responden a. Jenis Kelamin
Adapun data mengenai jenis kelamin responden penelitian di Bank Syariah Indonesia KC Panorama Bengkulu adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 33 55,00%
Perempuan 27 45,00%
Total 60 100%
Sumber: Data diolah daru kuesioner, 2021.
54 www.bankbsi.co.id (diakses pada tanggal 27 Maret 2021).
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa nasabah Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu yang menjadi responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang atau 45,00%, dan perempuan sebanyak 33 orang atau 55,00 %.
Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu yang diambil sebagai responden dalam penelitian ini adalah perempuan.
b. Umur
Adapun data mengenai umur nasabah Bank Syariah Indonesia Panorama Kota Bengkulu yang di ambil sebagai responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Umur Responden
Umur Frekuensi Persentase (%)
22-32 Tahun 23 38,33 %
33-43 Tahun 30 50,00 %
44-54 Tahun 7 11,67 %
Total 60 100%
Sumber: Data diolah dari kuesioner, 2021.
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari segi umur nasabah Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu yang menjadi respondenberdasarkan umur 22-32 tahun sebanyak 23 orang atau 38,33%, 33-45 tahun sebanyak 30 orang atau 50,00% dan 44-54 tahun sebanyak 7 orang atau 11,67%. Maka
49
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasabah Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu yang menjadi responden terbanyak adalah nasabah yang 33-43 tahun.55
c. Pekerjaan
Adapun data mengenai pekerjaan nasabah Bank Syariah Indonesia Panorama Kota Bengkulu yang diambil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frekuensi Persenta se (%)
Mahasiswa 10 16,67%
Ibu rumah tangga 7 11,67%
Petani 3 5,00%
Wirausaha 12 20,00%
Pegawai swasta 1 1,67%
Guru 7 11,67%
Dosen 5 8,33%
PNS 11 18,33%
55Bank Syariah Indonesia, link: www.bankbsi.co.id. pada hari rabu 2 juni 2021, pukul 10:00.
Perawat 2 3,33%
Dokter 2 3,33%
Total 60 100%
Sumber: Data diolah dari kuesioner, 2021.
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa pekerjaan nasabah Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu yang menjadi responden paling banyak memiliki pekerjaan sebagai wirausaha yaitu sebanyak 20% dari keseluruhan jumlah responden yang ada. Kemudian disusul oleh responden dengan pekerjaan sebagai PNS sebanyak 11 orang atau 88,33% dan mahasiswa sebanyak 10 orang atau 16,67%. Sedangkan paling sedikit nasabah memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 1 orang atau 1,67% dari keseluruhan responden yang ada. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasabah Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu yang menjadi responden terbanyak adalah nasabah yang bekerja sebagai wirausaha.
d. Lama Penggunaan Produk
Adapun data mengenai lama penggunan produk oleh nasabah Bank Syariah Indonesia Panorama Kota Bengkulu yang di ambil sebagai responden adalah sebagai berikut:
51
Tabel 4.4
Lama Pengunaan Produk Lama Penggunaan
Produk
Frekuensi Persentase (%)
2-6 Tahun 42 70,00 %
7-11 Tahun 15 25,00 %
12-6 Tahun 3 5,00%
Total 60 100%
Sumber: Data diolah dari kuesioner, 2021.
Tabel 4.4 di atas menunjukkkan bahwa lama penggunaan produk oleh nasabah Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu sebagai responden rata-rata adalah 5,8 tahun. Data responden berdasarkan lama penggunaan produk selama 2-6 tahun sebanyak 42 orang atau 70,00%, 7-11 tahun sebanyak 15 orang atau 25,00% dan nasabah dengan lama penggunaan produk selama 12-16 tahun sebanyak 3 orang atau 5,00%. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasabah Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu yang menjadi responden dengan lama penggunan produk terbanyak adalah dengan waktu selama 2-6 tahun.
B. Hasil Penelitian a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui penafsiran responden terhadap setiap butir pernyataan yang terdapat dalam instrumen penelitian, apakah penafsiran setiap responden sama atau beda sama sekali. Apabila penafsiran responden tersebut sama maka instrumen penelitian tersebut dapat dikatakan valid, namun apabila tidak sama maka instrumen tersebut dapat dikatakan tidak valid, sehingga perlu untuk diganti.
Nilai korelasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai di tabel koefisen korelasi r. Butir disebut valid jika nilai korelasi lebih besar dari nilai di tabel atau (r hitung > r) pada taraf signifikansi 5%, dimana nilai r-tabel dallam penelitian ini adallah sebesar 0,396 dengan jumlah sampel sebanyak 25.
Tabel 4.5 Uji Validitas
No Item Pertanyaan Nilai Kriteria
Face to face Marketing (X)
1 Kemampuan komunikasi
marketing/sales saat mempromosikan produk tabungan Easy Wadiah baik
0,735 Valid
2 Pengetahuan marketing/sales terhadap produk Easy Wadiah baik
0,687 Valid
53
3 Kreativitas marketing/sales dalam memasarkan produk Easy Wadiah baik
0,685 Valid
4 Empati marketing/sales kepada para calon nasabah baik
0,630 Valid
Loyalitas Nasabah (Y) 5 Saudara/i selalu aktif menggunakan
produk Easy Wadiah
0,639 Valid
6 Saudara/i bersedia membeli lini produk atau membeli produk lain di perusahaan yang sama
0,741 Valid
7 Saudara/i merekomendasikan kepada orang lain atau teman untuk menggunakan produk Easy Wadiah
0,756 Valid
8 Saudara/i tidak akan berpaling ke produk lain yang sejenis
0,795 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2021.
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dalam penelitian ini telah memenuhi syarat valliditas data. Dari 8 pertanyaan yang ada semua nilai validitas setiap item pertanyaan sudah memenuhi kriteria yaitu ≥ r-tabel (0,254).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan yang ada di kuesiner penelitian adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji penafsiran responden mengenai butir-butir pernyataan yang terdapat dalam instrument penelitian yang ditunjukkan dengan kekonsistenan jawaban yang diberikan. Reliabilitas merupakan ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai di mana masing-masing indikator tersebut mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum.
Nilai batas yang digunakan untuk menilai atau untuk menguji apakah setiap variabel dapat dipercaya, handal, dan akurat dipergunakan formula Koefisien Alpha dari Cronbach.
Variabel dapat dinyatakan reliabel apabila Koefisien Cronbach Alpha > 0,60, artinya tingkat reliabilitas sebesar 0,60 merupakan indikasi reliabelnya sebuah konstruk.
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas
No Variabel Koefisien
Alpha
Item Hasil Uji
1. Face to Face Marketing (X)
0,618 4 Reliabel
2. Loyalitas Nasabah (Y)
0,712 4 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
55
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha kedua varibabel adalah lebih dari 0,60 yaitu Face to face marketing (X) 0,618 dan Loyalitas nasabah (Y) 0,712. Sehingga kuesioner sudah sudah dikatakan reliabel untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
C. Deskriptif Variabel Penelitian
1. Loyalitas nasabah terhadap produk tabungan Easy Wadiah Berdasarkan analisis yang teah dilkukan maka di peroleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Loyalitas Nasabah No Pertanyaan
Jumlah Jumlah
Jawaban Rata-
rata
Keterangan SS S CS TS STS
1 Selalu aktif menggunaka n produk Easy Wadiah
29 29 2 0 0
267 4,45 Sangat Loyal 2 Membeli au
membeli produk lain di perusahaan yang sama
19 32 8 1 0 249 4,15 Loyal
3 Merekomend asikan
kepada orang lain
18 33 9 0 0
249 4,15 Loyal
4 Tidak akan
berpaling ke 12 38 10 0 0 242 4,03 Loyal
produk lain
Rata-rata 4,20 Sangat
Loyal Sumber: data primer diolah, 2021
Keterangan: Interval (Range) Keterangan
1,00-1,79 Sangat Tidak Loyal 1,80-2,59 Tidak Loyal
2,60-3,39 Cukup Loyal 3,40-4,19 Loyal
4,20-5,00 Sangat Loyal
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan nasabah Bank Syariah Indonesia KC Panorama Kota Bengkulu sangat loyal terhadap produk tabungan Easy Wadiah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-arata 4,20. Terdapat 4 kriteria yang ditanyakan kepada responden, yang pertama menunjukkan hasil bahwa nasabah sangat loyal yang ditunjukkan dengan selalu aktif menggunakan produk Easy Wadiah. Kemudian nasabah juga loyal untuk membeli produk lain di perusahan yang sama, serta merekomendasikan kepada orang lain dan tidak akan berpaling ke produk lainnya.
2. Efektivitas face to face marketing
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut:
57
Tabel 4.8
Efektivitas face to face marketing No
Pertanyaan
Jumlah Jumlah
Jawaban Rata-
rata
Keterangan SS S CS TS STS
1 Kemampuan komunikasi marketing/sal es
19 28 13 0 0 264 4,10 Baik
2 Pengetahuan marketing/sal es
22 26 18 0 0 248 4,13 Biak
3 Kreativitas marketing/sal es
21 32 7 0 0 254 4,23 Sangat Baik
4 Empati marketing/sal es
8 31 20 1 0 226 3,77 Baik
Rata-rata 4,05 Baik
Sumber: data primer diolah, 2021
Keterangan: Interval (Range) Keterangan 1,00-1,79 Sangat Tidak Baik 1,80-2,59 Tidak Baik
2,60-3,39 Cukup Baik 3,40-4,19 Baik
4,20-5,00 Sangat Baik
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa efektivitas face to face marketing secara rata-rata keseluruhan adalah baik dengan penilaian indikator kreativitas marketing/sales sangat baik dan kemampuan marketing/sales, pengetahuan marketing/sales, empati marketing/sales dengan penilaian yang baik. Menurut nasabah pegawai di PT. Bank Syariah Kantor Cabang Panorama Bengkulu memiliki kemampuan dan pengetahuan yang baik mengenai Easy Wadiah sehingga penjelasan yang diberikan mampu dicerna dengan baik oleh nasabah.
D. Uji Asumsi Dasar a. Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi,variabel terikat dan yang harus di lakukan dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau yang mendekati normal yang salah satunya metode untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histogram ataupun dengan yang melakukan untuk melihat secara normal probability plot. Dengan normalitas data dapat di lihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik norma P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya.
59
1. Uji Normalitas Dengan Tabel Smirnov Kolmogorov
Kriteria pengujian untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat pada nilai probabilitasnya.
Data normal, jika nilai Kolmogorov Smirnov adalah normal,jika nilai Kolmogorov Smirnov adalah tidak signifikan (Asymp.Sig (2-tailed)>α0,05).
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data
One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,45438412
Most Extreme Differences
Absolute 0,083
Positive 0,071
Negative -0,083
Kolmogorov-Smirnov Z 0,641
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,805
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer diolah, 2021
Dari tabel 4.9 Normal probability Plot di atas menujukkan bahwa data 0,805 lebih besar dari p-value 0,05 atau 5 % menujukkan pola distribusi dan normal, sehingga dapat di simpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi dan layak dipakai untuk memprediksi loyalitas nasabah dan efektivitas face to face marketing.
2. Uji Normalitas P-P Plot of Regression Standardized Residual Uji normalitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik (uji persyaratan) dalam analisis regresi. Uji normal probability plot atau ada pula yang menyebutkan dengan nama uji P P-Plot merupakan salah satu alternatif yang cukup efektif untuk mendeteksi apakah model regresi yang akan dianalisis dalam sebuah penelitian berdistribusi normal atau tidak. Teknik dalam uji normalitas ini, dilakukan pada nilai residual dalam model regresi dan bukan untuk masing- maisng data variabel penelitian. Model regresi yang baik seharusnya memilik nilai residual yang normal.
Untuk mendeteksi kenormalan nilai nilai residual ini, dapat dilakukan dengan cara melihat titik-titik ploting dari hasil output SPSS dan melihat apakah titik-titik ploting tersebut berada di sekitar garis diagonalnya atau tidak.
Sementara itu, jika didapati bahwa nilai residual tidak normal, maka perlu dilakukan transformasi data yakni merubah data dalam, bentuk lain , misal kebentuk Ln atau logaritma natural.
61
Gambar 4.1 Gambar uji P P-Plot
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik ploting yang terdapat pada gambar “Normal P-P Plot or Regression Standardized” selalu mengikuti dan mendekati garis diagonalnya. Oleh karena itu, sebagaimana dasar atau pedoman pengambilan keputusan dalam uji normalitas teknik probability plot dapat di simpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal. Dengan demikian maka asumsi normalitas untuk nilai residual dalam analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini terpenuhi.
E. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai persyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik (misalnya uji t, Anova, Anacova ) benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok.56
Dasar atau pedoman pengambilan keputusan dalama uji homogenitas adalah57:
1. Jika nilai signifikan atau sig. <0,05, maka dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama (tidak homogen).
2. Jika nilai signifikan atau sig. >0,05, maka dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama ( homogen).
56 Usmadi. Pengujian Persyarataan Analisis (Uji Homogenitas Dan Normalitas). Inovasi Pendidikan. Vol. 7 No. 1. 2020. h.51-62.
57 Widianto, Joko. SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik Dan Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS. 2010.
63
Pada penelitian Homogenitas diuji menggunakan uji statistik parametrik Anova yang dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10 Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3,553 7 51 0,003
Sumber: Data primer diolah, 2021
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai signifikan (sig).
Variabel X adalah sebesar 0,003. Karena nilai sig. < 0,05, maka sebagaimana dasar pengambilan kepuutusan dalam uji homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varians data X terhadap Y adalah tidak sama atau tidak homogen.
F. Analisis Regresi Linier Sederhana
Pada penelitian ini, uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah menggunakan model regresi linier sederhana. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini peneliti ingin meneliti pengaruh dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Berikut hasil dari analisis regresi linier sederhana yang telah dilakukkan:
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Penelitian Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 7,142 1,579 4,523 0,000
X 0,594 0,097 0,628 6,150 0,000
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data primer diolah, 2021
Tabel 4.11 menunjukkan hasil koefisien regresi (β), diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 7,142 + 0,594+ 𝜀
Dari persamaan regresi linier diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta (β0) sebesar artinya 7,142 artinya apabila face to face marketing (X) dalam keadaan konstan atau 0, maka loyalitas nasabah (Y) nilainya sebesar 7,142. Artinya tanpa adanya face to face marketing (X), maka loyalitas nasabah (Y) masih akan meningkat sebesar 7,142. Hal ini dikarenakan masih adanya faktor lain diluar faktor face to face marketing (X) yang mempengaruhi loyalitas nasabah (Y).
65
2. Koefiesien regresi menunjukkan bahwa variabel face to face marketing (X) sebesar 0,594 artinya bahwa setiap penambahan satu satuan face to face marketing (X) maka akan menaikkan loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,594.
a. Uji T- hitung (Parsial)
Uji parsial (uji t) menunjukkan seerapa jauh pengaruh satu variabel indenpenden secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Asuminya adalah :
a) Jika probabilitas (signifikansi) lebih besar 0,05 (α), maka variabel indenpenden secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Dan nilai t hitung> nilai t tabel
(0,05).
b) Jika probabilitas (signifikansi) lebih kecil 0,05 (α), maka variabel indenpenden secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui bahwa nilai t hitung variabel face to face marketing (X) sebesar 6,150>t tabel
sebesar 2,001 dan nilai sig untuk Face To Face Marketing (X) sebesar 0,000< 0,05, maka dapat di simpulkan hipotesis penelitian diterima yang menyatakan bahwa face to face marketing (X) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah yang menggunakan produk tabungan Easy Wadiah.
b. Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi (R2) mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh
variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R2=0), artinya variasi dari Y secara keseluruhan tidak dapat diterangkan oleh variabel X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan secara keseluruhan oleh variabel X. Berikut ini hasil dari uji koefisien determinasi :
Tabel 4.12
Hasil uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 0,628a 0,395 0,384 1,467
Sumber: data primer diolah, 2021
Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa nilai R-Square adalah 0,395 sama dengan 39,5%. Hal ini menyatakan bahwa variabel face to face marketing (X) terhadap nilai loyalitas nasabah (Y) sebesar 39,5% sedangkan sisanya 60,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
G. Pembahasan
1. Pengaruh Evektifitas face to face marketing terhadap loyalitas nasabah menggunakan produk tabungan Easy Wadiah di PT.
Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Kota Bengkulu.
Berdasarkan hasil penelitian efektivitas face to face marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas