V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Penambahan variabel pengamatan bulk density yang sangat erat hubungannya dengan kepadatan tanah, karena semakin tinggi bulk density maka semakin tinggi kepadatan tanah.
2. Perbaikan struktur tanah memerlukan waktu yang cukup lama. Selang waktu antara pemberian bahan humat dengan saat pengambilan contoh tanah yang relatif singkat (4 bulan) belum cukup untuk proses pembentukan struktur tanah yang lebih remah, sehingga perlu penambahan waktu untuk penelitian selanjutnya.
3. Pada penelitian lanjutan ini diharapkan dengan penambahan waktu antara pemberian humat dan saat pengambilan contoh tanah untuk dianalisis dapat memperbaiki struktur yang semula padat (pejal) menjadi remah, yang akan menurunkan bulk density atau kepadatan tanah, kemudian pori makro akan menurun dan meningkatkan pori mikro sehingga kemampuan tanah dalam menahan air dapat lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi. 2019. Metode Analisis Fisika Tanah. Anugrah Utama Raharja (Aura).
Bandar Lampung.
Afandi. 2020. Fisika Tanah. Anugrah Utama Raharja (Aura). Bandar Lampung.
Afandi, R. Widiastuty, dan M. Utomo. 1997. Upaya rehabilitasi sifat fisika tanah ultisol melalui pencampuran tanah lapisan atas, lapisan bawah, dan bahan organik. J. Tanah Tropika. 2 (4): 83-88 hal.
Ahmadi, N. 2004. Kinerja Mesin-Mesin Pengolahan Tanah Untuk Budidaya Tanaman Sayuran Di Lahan Kering. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Amer, A. M. M. 2002. Drainable and water-filled pores as related to water storage and conductivity in agricultural soils of the nile delta. J. Verh.
Internationale Vereinigung für Theoretische und Angewandte Limnologie:
Verhandlungen. 28 (4): 1912-1919 p.
Amer, A. M. M. 2012. Water flow and conductivity into capillary and non- capillary pores of soils. J. Soil Science and Plant Nutrition. 12 (1): 99-112 p.
Arsyad, S. 2009. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB. Cetakan 2 – Edisi Kedua. Bogor. 496 hal.
Balai Penelitian Tanah. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk.
Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Balai Pengembangan dan Penelitian Pertanian Departemen Pertanian. 215 hal.
Baskoro, D. P. T. 2010. Pengaruh pemberian nahan humat dan kompos sisa tanaman terhadap sifat fisik tanah dan produksi ubi kayu. J. Tanah dan Lingkungan. 12 (1): 9-14 hal.
Bergeret, A. 1977. Ecologically viabble system of production. J. Ecodeveloptment New. 3 (10): 3-26 hal.
Beven, K. and Germann, P. 1982. Macropores and water flow in soils. J. Water Resource Research. 18: 1311-1325 p.
Birnadi, S. 2014. Pengaruh pengolahan tanah dan pupuk organik bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai kultivar wilis. J. Istek. 8: 29-46 hal.
Buol, S. W., Southard, R. J., Graham, R. C., and McDaniel, P. A. 2011. Soil Genesis and Clasification. John Wiley & Sons, Inc.. Ames. 556 pp.
Coelho, B. M., L. Mateos., and J. F. Villalobos. 2000. Influence of a compacted loam subsoil layer on growth and yield og irrigated cotton in Southern Spain. J. Soil and Tillage Research. 57: 129-142 hal.
Damanik, P. 2007. Perubahan Kepadatan Tanah Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah ( Arachis hypogeae L.) Akibat Intensitas Lintasan Traktor Dan Dosis Bokashi. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Emerson, W. W., R. C. Foster., and J. M. Oades. 1986. Organic Mineral Complexes in Relation to Soil Aggregation and Structure. in Huam, P. M and Schnitzer (Eds). Interaction of Soil Minerals with Natural Organics and Microbes. SSSA Special Publications.17. Madison, Wisconsin, USA.
Engyeraguibel, B., J. Silvestre, and P. Morard. 2007. Effects of humic substance derived from organic waste enhancement on the growth and mineral nutrition of maize. J. Elsevier. Bio resource Technology. 99: 4206-4212 hal.
FAO (Food and Agriculture Organization). 2006. Guidelines for Soil Description-Fourth Edition. Publishing Management Service. Rome.
Italy.
Fitter dan Hay. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman: Terjemahan Sri Andani dan Purbayanti. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Gaol S.K.L., Hanum H., dan Sitanggang G. 2014. Pemberian zeolit dan pupuk kalium untuk meningkatkan ketersediaan hara K dan pertumbuhan kedelai di Entisol. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2: 1151-1159 hal.
Hadi, B. A., Y. Yunwar, dan M. Idkham. 2012. Analisis sifat fisika tanah akibat lintasan dan bajak traktor roda empat. J. Manajemen Sumberdaya Lahan.
1: 43-53 hal.
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo. Jakarta. 6-10 hal.
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Haridjaja O., Baskoro, D. P. T., dan Setianingsih, M. 2013. Perbedaan nilai kadar air kapasitas lapang berdasarkan metode alhricks, drainase bebas, dan pressure plate pada berbagai tekstur tanah dan hubungannya dengan pertumbuhan bunga matahari (Helianthus annuus L.). J. Tanah Lingkungan. 15: 52-59 hal.
Hillel, D. 1980. Fundamental of Soil Physic. Academik Press. New York. 476 pp.
Hong, S.Y., Minasny, B., Han, K. H., Kim, Y., and Lee, K. 2013. Predicting and mapping soil available water capacity in Korea. J. Peer. 1: 71 hal.
Intara, Y.I., A. Sapei., Erizal., N. Sembering dan M. H. B. Djoefrie. 2011.
Pengaruh pemberian bahan organikpada tanah liat dan lempung berliat terhadap kemampuan mengikat air. J. Ilmu Pertanian Indonesia. 16 (2):
130-135 hal.
Januardi, R. 2021. Pengaruh Pemberian Asam Humat terhadap Sifat Fisik Tanah Ultisol di Perkebunan Nanas. Skripsi. Universitas Lampung. 29 hal.
Jumin, H. B. 2002. Agronomi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Junedi, H. 2014. Pengaruh Ara Sungsang (Asystasia gangetica (L.) T. Anders.) Terhadap Kadar Air Tersedia dan Hasil Kacang Tanah pada Ultisol.
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Palembang. Hal. 400- 405.
Karkanis, P. G. 1983. Determining field capacity and wilting point using soil saturation by capillary rise. J. Canadian Agricultural Engineering. 25 (1):
19-21 hal.
Kay, B. D. and D. A. Angers. 2000. Soil Structure. in M. E. Summer (ed.).
Handbook of Soil Science. CRC Press. Boca Raton-London-New York- Washington D. C. A229-A276 p.
Keller, T and Hakansson, I. 2010. Estimation of reference bulk density from soil particle size distribution and soil organic matter content. J. Geoderma.
154: 398-406 hal.
Khaled, H., dan H.A. Fawy. 2011. Effect of different levels of humic acids on the nutrient content, plant growth, and soil properties under conditions of salinity. J. Soil & Water Res. 6 (1): 21-29 hal.
Kramadibrata, M. A. M. 2000. Analisis Kinerja Beberapa Struktur Geometrik Bajak Singkal pada Pengolahan Lahan Sawah. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kulli, B., Gysi, M., dan Fluhler, H. 2003. Visualizing soil compaction based on flow pattern analysis. J. Soil and Tillage Research 70: 29-40 hal.
Kumada, K. 1987. Chemistry of Soil Organic Matter. Japan Scientific Societis Press. Tokyo. 241 hal.
Laboratorium Fisika Tanah. 2015. Pedoman Praktikum MK. Dasar Ilmu Tanah.
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Lal, R. 2001. Soil degradation by erosion. J. Land Degradation and Development.
12: 519-539 hal.
Lal, R. and M. K. Shukla. 2004. Principles of Soil Physics. Marcel Dekker, Inc.
New York. Hal .322
Lembaga Penelitian Tanah. 1980. Term of Reference (TOR) Tipe A Pemetaan Tanah, Proyek Penelitian Pertanian Menunjang Transmigrasi (P3MT).
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogo.
Lu, N. and Likos, W. J. 2004. Rate of capillary rise in soil. J. Geotechnical and Geoenvironmental Engineering. 130 (6): 646– 650 p.
Makharoblidze, R. M., I. M. Lagvilava, I., B. B. Basilashvili, dan R.M.
Khanzahomia. 2017. Influence of slip on lateral displacement of the tractor on slope. J. Annals of Agrarian Science. 15: 201-203 hal.
Marshall, T. J., Holmes, J. W., Rose, C. W. 1996. Soil Physics, 3rd ed. Cambridge University Press. Cambridge.
Munir, M. 1996. Tanah - Tanah Utama di Indonesia. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta.
Nariratih I., Damanik M.M.B., dan Sitanggang G. 2013. Ketersediaan nitrogen pada tiga jenis tanah akibat pemberian tiga bahan organik dan serapannya pada tanaman jagung. Jurnal Online Agroekoteknologi. 1: 479-488 hal.
Niemeyer, J. and Machulla, G. 1999. Description of soil pore systems accessible for water by fractal dimensions. J. Physica A: Statistical Mechanics and its Applications. 266 (1-4): 203-208 p.
Notohadiprawiro, T. 1999. Tanah dan Lingkungan. Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Nurdin. 2012. Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin Paguyaman Gorontalo kaitannya dengan pengelolaan tanah. J.
JATT. 1 (1): 13-22 hal.
Oldeman, L. R., I. Las, and Muladi. 1980. The Agoclimatic Maps of Kalimantan, Maluku, Irian Jaya, and Bali, West and East Nusa Tenggara.
Contributions No. 60, Central Research Institute for Agriculture. Bogor.
Paradelo, R and M. T. Barral. 2013. Influence of organic matter and texture on the compactibility of technosols. J. Catena. 110: 96-99 hal.
Prasetyo, B.H. dan Suriadikarta, D.A. 2006. Karakteristik, potensi, dan teknologi pengelolaan tanah Ultisol untuk pengembangan pertanian lahan kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 25(2): 39-47 hal.
Rachman, L.M., Baskoro, D.P.T., dan Wahjunie, E.D. 2019. Evaluasi Sifat Fisik Tanah Pengendali Kemampuan Tanah Memegang Air dan Memasok Air Bagi Tanaman serta Kaitannya Dengan Manajemen Pertanian pada Lahan Sub Optimal. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Palembang.
Sagiman, S. dan Pujiano. 2001. Peningkatan Produksi Kedelai di Tanah Gambut Melalui Inokulasi Bradyrhizobium Japonicum Asal Gambut dan Pemanfaatan Bahan Amelioran (Lumpur dan Kapur). Disertasi Program Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor. Bogor.
Saraswati, R. 2012. Teknologi Pupuk Hayati untuk Efisiensi Pemupukan dan Berkelanjutan Sistem Produksi Pertanian. Badan Litbang Pertanian.
Bogor.
Sari, E. P. 2013. Formulasi Pupuk Nitrogen Lambat Tersedia dari Bahan Urea, Zeolit, serta Asam Humat, dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Jagung. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Sarief, S. E. 1985. Konservasi Tanah dan Air. Pustaka Buana. Bandung.
Schjonning, P., L. J. Munkholm., S. Elmholt., and J. E. Olesen. 2007. Organic matter and soil tilth in arable farming: management makes a difference within 5–6 Years. J. Agriculture Ecosystems and Environment. 122: 157–
172 hal.
Scholes, M. C., Swift, O. W., Heal, P. A. Sanchez, J. S. I., Ingram and Dudal, R.
1994. Soil Fertility Research In Response To Demand For Sustainability.
In The Biological Managemant Of Tropical Soil Fertility (Eds Woomer, Pl. and Swift, MJ.) John Wiley & Sons. New York.
Shepherd, G., F. Stagnari., M. Pisante., dan J. Benites. 2008. Visual Soil Assessment Field Guide fof Annual Crop. FAO. Rome. 504 p.
Sivapalan, S. 2001. Effect of Polymer on Soil Water Holding Capacity and Plant Water Use Efficiency. Proceedings 10th Australian Agronomy Conference, Hobart, Tasmania. Australia.
Smith, J. L. and L. F. Elliot, 1990. Tilage and residue management effect on soil organic matter dynamics in Semiarid Regions. In R. P. Singh, J. F. Parr, and B. A. Stewart (eds.). J. Advances in Soil Sciences: Dryland Agriculture Strategies for Sustainability. Springer Verlag, New York. 13:
69-88 p.
Sosrodarsono Suyono & Kensaku Takeda. 1993. Hidrologi untuk Pengairan. PT.
Pradnya Paramitha, Jakarta.
Stevenson, F. J. 1994. Humus Chemistry, Genesis, Composition, Reaction. Wiley Internscience and Sons. New York. 496 pp.
Sudaryono. 2001. Pengaruh pemberian bahan pengkondisi tanah terhadap sifat fisik dan kimia tanah pada lahan marginal berpasir. J. Teknologi Lingkungan. 2 (1): 300-309 hal.
Suprayogo, D., Widianto. , P. Purnomosidi, R. H. Widodo, F. Rusiana, Z. Z. Aini, N. Khasanah, dan Z. Kusuma. 2001. Degradasi sifat fisik tanah sebagai akibat alih guna lahan hutan menjadi sistem kopi monokultur: Kajian perubahan makro porositas tanah. J. Agrivita 26 (1): 60-68.
Surawijaya, P. 1995. Perubahan Beberapa Sifat Fisik dan Mekanik Tanah, Kebutuhan Draft Pengolahan Tanah, Serta Keragaman Tanaman Jagung Sebagai Pengaruh Pemberian Bahan Organik Sesbania rostrata dan
Kompos Jerami Padi. Thesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suwahyono, U. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan Efisien. Penebar Swadaya. Jakarta
Suwardjo, H., Sinukaban, N., dan Barus, A. 1984. Masalah Erosi dan Konservasi Tanah di Daerah Transmigrasi. Prosiding Pertemuan Teknis Peneliti Pola Usahatani Menunjang transmigrasi. Badan Litbang Pertanian. Deptan.
Bogor.
Syarief, S. 1989. Fisika-Kima Tanah Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
196 hlm.
Syukur, A dan Nur Indah M, 2006. Kajian pengaruh pemberian macam pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe di Inceptisol. J.
Ilmu Tanah dan Lingkungan. 6 (2): 124-131 p.
Tan, K. H. 2010. Principles of Soil Chemistry Fourth Edition. CRC Press Tailor and Francis Group. Boca Raton. London. New York. 362 hal.
Tan, K. H. 2014. Humic Matter Soil and the Environment Second Edition. CRC Press. New York.
Todd, K., 1955. Groundwater flow in relation to a floading stream. J. Am. Soc.
Civil Eng. Proc. 81 (628): 1-20 hal.
Turan M.A., B.B. Asik Katkat., A.V., Celik H.2011. The effects of soil-applied humic substances to the dry weight and mineral nutrient uptake of maize plants under soil-salinity conditions. J. Not Bot Hort Agrobot Cluj.
39(1):171 -17 hal.
USDA. 1975. Soil Taxonomy: A Basic System of Soil Classification for Making and Interpreting Soil Surveys. Soil Survey Staff, Coord., Soil Conservation Service. Agriculture Handbook 436. US Department of Agriculture, Washington DC. 754 p.
Utomo, W.H. 1985. Ilmu Tanah. Universitas Brawijawa. Malang. 196 hlm.
Wahyunie, E. D., Baskoro, D. P. T., dan Sofyan, M. 2012. Kemampuan retensi air dan ketahanan penetrasi tanah pada sistem olah tanah intensif dan olah tanah konservasi. J. Tanah Lingk. 14 (2):73-78 hal.