BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
1. Pada Tugas akhir ini, dapat dilihat bahwa gedung yang telah dibangun tersebut seharusnya lebih dikaji lagi dalam hal daya layan gedung, gedung tersebut dalam hal ketahanan gempa sudah memenuhi syarat, namun dalam hal memenuhi syarat daya layan gedung belum seluruhnya terpenuhi.
2. Pada tugas akhir ini, hasil analisa dari metode pushover yang diterapkan sudah sesuai dengan prosedur yang di tetapkan namun hasil analisa nya belum maksimal sesuai dengan yang diharapkan, jadi disarankan agar jika dianalisa kembali dapat memperhatikan hasil dari perhitungan dari metode yang diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
ASCE 41 (2013) Seismic Evaluation and Retrofit of Existing Buildings (ASCE/SEI 31-13), American Society of Civil Engineers, Reston, VA.
ATC-40, 1996, Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings Volume I, ASCE, Virginia, USA
Badan Standarisasi Nasional (2012) Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726:2012. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum.
Badan Standarisasi Nasional (2013) Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 2847:2013. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Budiono, Bambang. (2017) Contoh Desain Bangunan Tahan Gempa Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus Dan Sistem Dinding Struktur Khusus Di Jakarta. Bandung: ITB
Budiono, B. dan Supriatna, L (2011) Studi Komparasi Desain Bangunan Tahan Gempa Dengan Menggunakan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1726-2012.
Bandung: ITB.
Fauziah, Lilik (2013) Pengaruh Penempatan Dan Posisi Dinding Geser Terhadap Simpangan Bangunan Beton Bertulang Bertingkat Banyak Akibat Beban Gempa. Jurnal Sipil Statik Vol. 1 No. 7
FEMA-356 (2000) Prestandard and Commentary for The Seismic Rehabilitation of Buildings, ASCE, Virginia, USA
FEMA-440, 2005, Improvement of Nonlinear Static Seismic Analysis Procedurs, ATC-55, NEHRP, FEMA, California and Washington D.C, USA
Juwana, J. S. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Majore, Braien Octavianus (2015) Studi Perbandingan Respon Dinamik Bangunan Bertingkat Banyak Dengan Variasi Tata Letak Dinding Geser. Jurnal Sipil Statik Vol. 3 No. 6
Murty, C. V. R. dkk. (2008) Perilaku Bangunan Struktur Rangka Beton Bertulang dengan Dinding Pengisi dari Bata terhadap Gempa. Jakarta: Universitas Trisakti.
Purba, Akhmad Akbar (2014) Struktur Gedung Kepanduan Belawan Terhadap Beban Gempa Dengan Analisa Pushover. Jurnal Sipil USU
Robach, Choerur. Dkk (2015) Perencanan Dinding Geser Pada Struktur Gedung Beton Bertulang Dengan Sistem Ganda. Malang: Universitas Brawijaya
Runtu, F.I (2015) Penempatan Dinding Geser Pada Bangunan Beton Bertulang Dengan Analisa Pushover. Jurnal Ilimiah Media Enggineering Vol. 5 No.1
Sultan, Mufti Amir (2016) Evaluasi Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Dengan Analisa Pushover. Jurnal Sipil Sains Vol. 6 No. 11
Tavio (2018) Desain Rekayasa Gempa Berbasis Kinerja (Performance Based Design). Yogyakarta: ANDI
Uniform building code (1997), structural engineering design provisions, volume 2, ICBO, U.S.A.
LAMPIRAN
A1. Perhitungan Tangga
Hasil analisa dari program analisa struktur yaitu SAP 2000 maka didapat, data tabel sebagai berikut:
Tabel L1: output beban dari SAP 2000.
Joint OutputCase CaseType F3
Text Text Text KN
1 1,2 DL + 1,6 LL Combination 53,14
1 1,4 DL Combination 36,839
2 1,2 DL + 1,6 LL Combination -6,702
2 1,4 DL Combination -3,843
15 1,2 DL + 1,6 LL Combination 44,004
15 1,4 DL Combination 31,265
Jumlah 90,44
Dari tabel diatas penjumlahan nya hanya menjumlahkan kombinasi maksimum yaitu kombinasi 1,2 DL + 1,6 LL yaitu sebesar 90,44 kN, nilai tersebut di input pada balok yang direncankan menahan beban tangga dan di input menjadi beban terpusat.
A2. Modal Participating MassRatios
A2.1 Modal Participating Mass Ratios Model 1
Tabel L.2: Hasil output Modal Participating Mass Ratios struktur pemodelan dengan Program Analisa Struktur (Model 1).
Case Mode Period
UX UY Sum
UX
Sum UY sec
Modal 1 1,37 0,79 0,00 0,79 0,00
Modal 2 1,23 0,00 0,80 0,79 0,80
Modal 3 1,04 0,00 0,01 0,79 0,81
Modal 4 0,41 0,09 0,00 0,88 0,81
Modal 5 0,39 0,00 0,08 0,88 0,89
Modal 6 0,33 0,00 0,00 0,88 0,89
Modal 7 0,22 0,00 0,04 0,88 0,93
Modal 8 0,22 0,04 0,00 0,92 0,93
Modal 9 0,18 0,00 0,00 0,92 0,93
Modal 10 0,16 0,00 0,03 0,92 0,96
Modal 11 0,15 0,03 0,00 0,96 0,96
Modal 12 0,13 0,00 0,03 0,96 0,99
JUMLAH 0,96 0,99
Tabel L.3: Hasil selisih persentase nilai perioda.
Mode Persentase (%) CQC < 15% SRSS > 15%
T1-T2 10,36496 OKE NO
T2-T3 15,55375 NO OKE
T3-T4 60,8486 NO OKE
T4-T5 4,679803 OKE NO
T5-T6 15,50388 NO OKE
T6-T7 33,33333 NO OKE
T7-T8 0,458716 OKE NO
T8-T9 15,6682 NO OKE
T9-T10 14,7541 OKE NO
T10-T12 7,051282 OKE NO
T11-T12 10,34483 OKE NO
A2.2 Modal Participating Mass Ratios Model 2
Tabel L.4: Hasil output Modal Participating Mass Ratios struktur pemodelan dengan Program Analisa Struktur (Model 2).
Case Mode Period
UX UY Sum
UX
Sum UY sec
Modal 1 0,746 0,000 0,705 0,000 0,705
Modal 2 0,584 0,700 0,000 0,700 0,705
Modal 3 0,561 0,001 0,000 0,702 0,705
Modal 4 0,183 0,000 0,181 0,702 0,886
Modal 5 0,143 0,193 0,000 0,895 0,886
Modal 6 0,137 0,000 0,000 0,895 0,886
Modal 7 0,087 0,000 0,059 0,895 0,946
Modal 8 0,070 0,055 0,000 0,950 0,946
Modal 9 0,065 0,000 0,000 0,950 0,946
Modal 10 0,060 0,000 0,033 0,950 0,979
Modal 11 0,049 0,030 0,000 0,980 0,979
Modal 12 0,049 0,000 0,014 0,980 0,993
JUMLAH 0,98 0,99
Tabel L.5: Hasil selisih persentase nilai perioda.
Mode Persentase (%) CQC < 15% SRSS > 15%
T1-T2 21,71582 NO OKE
T2-T3 3,938356 OKE NO
T3-T4 67,37968 NO OKE
T4-T5 21,85792 NO OKE
T5-T6 4,195804 OKE NO
T6-T7 36,49635 NO OKE
T7-T8 19,54023 NO OKE
T8-T9 7,142857 OKE NO
T9-T10 7,692308 OKE NO
T10-T12 18,33333 NO OKE
T11-T12 0 OKE NO
A2.3 Modal Participating Mass Ratios Model 3
Tabel L.6: Hasil output Modal Participating Mass Ratios struktur pemodelan dengan Program Analisa Struktur (Model 3).
Case Mode Period
UX UY Sum
UX
Sum UY sec
Modal 1 0,630 0,000 0,704 0,000 0,704
Modal 2 0,596 0,699 0,000 0,699 0,704
Modal 3 0,484 0,000 0,001 0,699 0,704
Modal 4 0,156 0,000 0,185 0,699 0,889
Modal 5 0,144 0,197 0,000 0,895 0,889
Modal 6 0,138 0,000 0,005 0,895 0,894
Modal 7 0,119 0,000 0,000 0,895 0,894
Modal 8 0,076 0,000 0,057 0,895 0,951
Modal 9 0,071 0,052 0,000 0,948 0,951
Modal 10 0,058 0,000 0,000 0,948 0,951
Modal 11 0,056 0,000 0,000 0,948 0,951
Modal 12 0,053 0,000 0,031 0,948 0,981
JUMLAH 0,95 0,98
Tabel L.7: Hasil selisih persentase nilai perioda.
Mode Persentase (%) CQC < 15% SRSS > 15%
T1-T2 5,396825 OKE NO
T2-T3 18,79195 NO OKE
T3-T4 67,7686 NO OKE
T4-T5 7,692308 OKE NO
T5-T6 4,166667 OKE NO
T6-T7 13,76812 OKE NO
T7-T8 36,13445 NO OKE
T8-T9 6,578947 OKE NO
T9-T10 18,30986 NO OKE
T10-T12 3,448276 OKE NO
T11-T12 5,357143 OKE NO
A3. Koreksi story shear dengan 35% baseshear
A3.1 Koreksi story shear dengan 35% base shear Model 1
Tabel L.8: Hasil analisa Koreksi story shear dengan 35% base shear dengan redundansi 1 untuk faktor R=8.
Lantai Vx Vy 35 % Vx 35 % Vy
Kontrol Kontrol (kN) kN Base Shear Base Shear
Lt 6 1179,886 1273,825 1578,8364 1771,6663 NOT OK NOT OK Lt 5 2159,576 2368,692 1578,8364 1771,6663 OK OK Lt 4 3125,869 3455,233 1578,8364 1771,6663 OK OK Lt 3 3872,185 4310,592 1578,8364 1771,6663 OK OK Lt 2 4359,165 4881,789 1578,8364 1771,6663 OK OK Lt 1 4510,961 5061,904 1578,8364 1771,6663 OK OK
Base 0 0 0 0 OK OK
A3.1 Koreksi story shear dengan 35% base shear Model 2
Tabel L.9: Hasil analisa Koreksi story shear dengan 35% base shear dengan redundansi 1 untuk faktor R=7.
Lantai Vx Vy 35 % Vx 35 % Vy
Kontrol Kontrol (kN) kN Base Shear Base Shear
Lt 6 1569,446 1582,269 1780,3443 1795,8078 NOT OK NOT OK Lt 5 2772,321 2785,092 1780,3443 1795,8078 OK OK Lt 4 3791,924 3803,588 1780,3443 1795,8078 OK OK Lt 3 4501,939 4525,979 1780,3443 1795,8078 OK OK Lt 2 4935,196 4975,721 1780,3443 1795,8078 OK OK Lt 1 5086,698 5130,879 1780,3443 1795,8078 OK OK
Base 0 0 0 0 OK OK
A3.1 Koreksi story shear dengan 35% base shear Model 3
Tabel L.10: Hasil analisa Koreksi story shear dengan 35% base shear dengan redundansi 1 untuk faktor R=7.
Lantai Vx Vy 35 % Vx 35 % Vy
Kontrol Kontrol (kN) kN Base Shear Base Shear
Lt 6 1799,747 1797,997 2036,9657 2051,0793 NOT OK NOT OK Lt 5 3179,75 3181,583 2036,9657 2051,0793 OK OK Lt 4 4342,865 4356,275 2036,9657 2051,0793 OK OK Lt 3 5152,327 5177,854 2036,9657 2051,0793 OK OK Lt 2 5649,121 5683,16 2036,9657 2051,0793 OK OK Lt 1 5819,902 5860,227 2036,9657 2051,0793 OK OK
Base 0 0 0 0 OK OK
A4. Perhitungan Gaya Geser Dasar dan Gaya Lateral StatikEkivalen A4.1 Perhitungan Gaya Geser Dasar dan Gaya Lateral Statik Ekivalen model 1
Gaya geser dasar yang digunakan untuk menghitung gaya lateral statik ekivalen ditentukan berdasarkan SNI 1726:2012.
1. Perhitungan koefisisen respons seismik (Cs) - Cr = 0,0466
- Hn = 23,7 - x = 0,9 - Cu = 1,4 - SDS = 0,56 - SD1 = 0,61 - R = 8 - Ie = 1,5
β’ Nilai T : - T minimum = Cr x Hnx
= 0.0466 x 23,70,9 = 0,81 - T maksimum = Cu x Tminimum
= 1,4 x 0,81 = 1,13 (T yang dipakai)
β’ Cs Maksimum = Sd1 π (π
πΌπ)
= 0,61 1,13 (8
1,5) = 0,101
β’ Cs Minimum = 0,044x SDSx Ie
= 0,044x 0,56x 1,5 = 0,037
β’ Cs Hitungan = πππ π
Ie
= 0,568
1,5
= 0,105
Tabel L.11: Nilai Cs yang digunakan untuk Model 1 (R=8).
Arah Cs Maksimum Cs Hitungan Cs Minimum Cs Digunakan
X dan y 0,101 0,105 0,037 0,101
2. Pada peraturan SNI 1726:2012. Pemilihan nilai Cs di dapat karena nilai Cshitungan berada diantara Csminimum dan Csmaksimum.Maka yang digunakan adalah Cshitungan.
Maka gaya geser dasar struktur gedung adalah V = Cs x Wt V = 0.101 x 55225 V = 5577,725 kN 3. Penentuan nilai k
Berdasarkan SNI 1726:2012Pasal 7.8.3, k adalah eksponen yg terkait dengan perioda struktur sebagai berikut:
- Untuk struktur yg mempunyai perioda sebesar 0,5 detik atau kurang, k =1 - Untuk struktur yg mempunyai perioda sebesar 2,5 detik atau lebih, k =2 - Untuk struktur yg mempunyai perioda antara 0,5dan 2,5 detik, k harus
sebesar 2 atau harus ditentukan dengan interpolasi linear antara 1 dan2.
Nilai perioda struktur adalah 1,13 detik, maka dengan interpolasi linear nilai k adalah 1,313.
Tabel L.12: Nilai story shear untuk gaya lateral statik ekivalen Model 1 (R=8).
Lantai Berat (w) Tinggi
K hx^k w x hx^k Cvt V Fx
kN m
6 6966,969 23,700 1,313 63,898 445176,748 0,263 731,532 192,695 5 8763,03 19,700 1,313 50,125 439244,710 0,260 920,118 239,141 4 9881,153 15,700 1,313 37,205 367629,302 0,218 1037,521 225,689 3 9878,5 11,700 1,313 25,286 249783,671 0,148 1037,243 153,302 2 9738,359 7,700 1,313 14,596 142145,927 0,084 1022,528 86,003 1 9996,985 3,200 1,313 4,607 46056,838 0,027 1049,683 28,606
55225,00 1690037,20 5798,62 925,44
Berdasarkan Tabel L.22, dapat diketahui nilai gaya geser pada seluruh lantai yang merupakan nilai gaya geser dasar untuk Model 1 adalah 5798,62 kN.
A4.2 Perhitungan Gaya Geser Dasar dan Gaya Lateral Statik Ekivalen model 2
Gaya geser dasar yang digunakan untuk menghitung gaya lateral statik ekivalen ditentukan berdasarkan SNI 1726:2012.
1. Perhitungan koefisisen respons seismik (Cs) - Cr = 0,0488
- Hn = 23,7 - x = 0,75 - Cu = 1,4 - SDS = 0,56 - SD1 = 0,61 - R = 7 - Ie = 1,5
β’ Nilai T : - T minimum = Cr x Hnx
= 0.0488 x 23,70,75 = 0,52 - T maksimum = Cu x Tminimum
= 1,4 x 0,52 = 0,73 (T yang dipakai)
β’ Cs Maksimum = Sd1 π (π
πΌπ)
= 0,61 0,73 (7
1,5) = 0,177
β’ Cs Minimum = 0,044x SDSx Ie
= 0,044x 0,56x 1,5 = 0,037
β’ Cs Hitungan = πππ π
Ie
= 0,567
1,5
= 0,120
Tabel L.13: Nilai Cs yang digunakan untuk Model 2 (R=7).
Arah Cs Maksimum Cs Hitungan Cs Minimum Cs Digunakan
X dan y 0,177 0,120 0,037 0,120
2. Pada peraturan SNI 1726:2012. Pemilihan nilai Cs di dapat karena nilai Cshitungan berada diantara Csminimum dan Csmaksimum.Maka yang digunakan adalah Cshitungan.
Maka gaya geser dasar struktur gedung adalah V = Cs x Wt
V = 0,120 x 54109,88 V = 6470 kN
3. Penentuan nilai k
Berdasarkan SNI 1726:2012Pasal 7.8.3, k adalah eksponen yg terkait dengan perioda struktur sebagai berikut:
- Untuk struktur yg mempunyai perioda sebesar 0,5 detik atau kurang, k =1 - Untuk struktur yg mempunyai perioda sebesar 2,5 detik atau lebih, k =2 - Untuk struktur yg mempunyai perioda antara 0,5dan 2,5 detik, k harus
sebesar 2 atau harus ditentukan dengan interpolasi linear antara 1 dan2.
Nilai perioda struktur adalah 0,73 detik, maka dengan interpolasi linear nilai k adalah 1,117
Tabel L.14: Nilai story shear untuk gaya lateral statik ekivalen Model 2 (R=7).
Lantai Berat (w) Tinggi
K hx^k w x hx^k Cvt V Fx
kN m
6 6907,076 23,700 1,117 34,316 237021,167 0,245 725,243 177,861 5 8606,156 19,700 1,117 27,914 240233,127 0,249 903,646 224,616 4 9669,761 15,700 1,117 21,664 209482,527 0,217 1015,325 220,071 3 9666,981 11,700 1,117 15,599 150791,201 0,156 1015,033 158,367 2 9548,615 7,700 1,117 9,776 93343,788 0,097 1002,605 96,833 1 9711,290 3,200 1,117 3,666 35603,470 0,037 1019,685 37,564
54109,88 966475,28 5681,54 915,31
Berdasarkan Tabel L.14, dapat diketahui nilai gaya geser pada seluruh lantai yang merupakan nilai gaya geser dasar untuk Model 2 adalah 5681,54 kN.
A4.3 Perhitungan Gaya Geser Dasar dan Gaya Lateral Statik Ekivalen model 3
Gaya geser dasar yang digunakan untuk menghitung gaya lateral statik ekivalen ditentukan berdasarkan SNI 1726:2012.
1. Perhitungan koefisisen respons seismik (Cs) - Cr = 0,0488
- Hn = 23,7 - x = 0,75 - Cu = 1,4 - SDS = 0,56 - SD1 = 0,61 - R = 7 - Ie = 1,5
β’ Nilai T : - T minimum = Cr x Hnx
= 0.0488 x 23,70,75 = 0,52 - T maksimum = Cu x Tminimum
= 1,4 x 0,52 = 0,73 (T yang dipakai)
β’ Cs Maksimum = Sd1 π (π
πΌπ)
= 0,61 0,73 (7
1,5) = 0,177
β’ Cs Minimum = 0,044x SDSx Ie
= 0,044x 0,56x 1,5 = 0,037
β’ Cs Hitungan = πππ π
Ie
= 0,567
1,5
= 0,120
Tabel L.15: Nilai Cs yang digunakan untuk Model 3 (R=7).
Arah Cs Maksimum Cs Hitungan Cs Minimum Cs Digunakan
X dan y 0,177 0,120 0,037 0,120
2. Pada peraturan SNI 1726:2012. Pemilihan nilai Cs di dapat karena nilai Cshitungan berada diantara Csminimum dan Csmaksimum.Maka yang digunakan adalah Cshitungan.
Maka gaya geser dasar struktur gedung adalah V = Cs x Wt
V = 0.120 x 54109,88 V = 6470 kN
3. Penentuan nilai k
Berdasarkan SNI 1726:2012 Pasal 7.8.3, k adalah eksponen yg terkait dengan perioda struktur sebagai berikut:
- Untuk struktur yg mempunyai perioda sebesar 0,5 detik atau kurang, k =1 - Untuk struktur yg mempunyai perioda sebesar 2,5 detik atau lebih, k =2 - Untuk struktur yg mempunyai perioda antara 0,5dan 2,5 detik, k harus
sebesar 2 atau harus ditentukan dengan interpolasi linear antara 1 dan2.
Nilai perioda struktur adalah 0,73 detik, maka dengan interpolasi linear nilai k adalah 1,117
Tabel L.16: Nilai story shear untuk gaya lateral statik ekivalen Model 3 (R=7).
Lantai Berat (w) Tinggi
K hx^k w x hx^k Cvt V Fx
kN m
6 6907,076 23,700 1,117 34,316 237021,167 0,245 725,243 177,861 5 8606,156 19,700 1,117 27,914 240233,127 0,249 903,646 224,616 4 9669,761 15,700 1,117 21,664 209482,527 0,217 1015,325 220,071 3 9666,981 11,700 1,117 15,599 150791,201 0,156 1015,033 158,367 2 9548,615 7,700 1,117 9,776 93343,788 0,097 1002,605 96,833 1 9711,290 3,200 1,117 3,666 35603,470 0,037 1019,685 37,564
54109,88 966475,28 5681,54 915,31
Berdasarkan Tabel L.16, dapat diketahui nilai gaya geser seluruh lantai yang merupakan nilai gaya geser dasar untuk Model 3 adalah 5681,54 kN.
A5. Perhitungan Target Perpindahan Dan Kinerja Struktur
Kinerja struktur menggunakan metode FEMA 440 dan FEMA 356, perhitungannya seperti dibawah ini.
A5.1 Kinerja Struktur Model 1
β’ Nilai target perpindahan arah X:
Ξ΄T = C0 C1 C2 C3 Sa ππ2 4π2 g Dimana:
TS = ππ1
πππ = 0,558
0,6067 = 0,9197 det Te = 1,37 det
C0 = 1,4 (berdasarkan tabel 3-2 dari FEMA 356) C1 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C2 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C3 = 1,02
Sa = ππ1
ππ = 0,558
1,37 = 0,407 g g = 9,81 m/s2
Ξ΄T = 1,4 x 1 x 1 x 1,02 x 0,407 x 1,37
2
4π2 x 9,81 = 0,271 m
β’ Nilai target perpindahan arah Y:
Ξ΄T = C0 C1 C2 C3 Sa ππ2 4π2 g Dimana:
TS = ππ1
πππ = 0,558
0,6067 = 0,9197 det Te = 1,23 det
C0 = 1,4 (berdasarkan tabel 3-2 dari FEMA 356) C1 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C2 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C3 = 1,013
Sa = ππ1
ππ = 0,558
1,23 = 0,454 g g = 9,81 m/s2
Ξ΄T = 1,4 x 1 x 1 x 1,012 x 0,454 x 1,23
2
4π2 x 9,81 = 0,242 m A5.2 Kinerja Struktur Model 2
β’ Nilai target perpindahan arah X:
Ξ΄T = C0 C1 C2 C3 Sa ππ2 4π2 g Dimana:
TS = ππ1
πππ = 0,558
0,6067 = 0,9197 det Te = 0,746 det
C0 = 1,4 (berdasarkan tabel 3-2 dari FEMA 356) C1 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C2 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C3 = 2,46
Sa = ππ1
ππ = 0,558
0,746 = 0,747 g g = 9,81 m/s2
Ξ΄T = 1,4 x 1 x 1 x 2,46 x 0,747 x 0,746
2
4π2 x 9,81 = 0,357 m
β’ Nilai target perpindahan arah Y:
Ξ΄T = C0 C1 C2 C3 Sa ππ2 4π2 g Dimana:
TS = ππ1
πππ = 0,558
0,6067 = 0,9197 det Te = 0,584 det
C0 = 1,4 (berdasarkan tabel 3-2 dari FEMA 356) C1 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C2 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C3 = 2,87
Sa = ππ1
ππ = 0,558
0,584 = 0,407 g g = 9,81 m/s2
Ξ΄T = 1,4 x 1 x 1 x 1,012 x 0,407 x 0,584
2
4π2 x 9,81 = 0,326 m
A5.3 Kinerja Struktur Model 3
β’ Nilai target perpindahan arah X:
Ξ΄T = C0 C1 C2 C3 Sa ππ2 4π2 g Dimana:
TS = ππ1
πππ = 0,558
0,6067 = 0,9197 det Te = 0,630 det
C0 = 1,4 (berdasarkan tabel 3-2 dari FEMA 356) C1 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C2 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C3 = 2,86
Sa = ππ1
ππ = 0,558
0,630 = 0,866 g g = 9,81 m/s2
Ξ΄T = 1,4 x 1 x 1 x 2,86 x 0,866 x 0,630
2
4π2 x 9,81 = 0,35 m
β’ Nilai target perpindahan arah Y:
Ξ΄T = C0 C1 C2 C3 Sa ππ2 4π2 g Dimana:
TS = ππ1
πππ = 0,558
0,6067 = 0,9197 det Te = 0,596 det
C0 = 1,4 (berdasarkan tabel 3-2 dari FEMA 356) C1 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C2 = 1,0 (berdasarkan tabel 10-1 dari FEMA 440) C3 = 3,34
Sa = ππ1
ππ = 0,558
0,596 = 0,936 g g = 9,81 m/s2
Ξ΄T = 1,4 x 1 x 1 x 3,34 x 0,407 x 0,596
2
4π2 x 9,81 = 0,387 m
A6. Detail Tulangan Balok Dan Kolom Pada Setiap Lantai