5. Uji Alkaloid (Metode Culvenore – Fristgerald)
5.2 Saran
41 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
42 DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A.R., Juwita, Ratulangi, S.A.D., dan Malik, A. 2015. Penetapan Kadar Fenolik dan Flavonoid Total Ekstrak Metanol Buah dan Daun Patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.SM). Pharmaceutical Scaiences and Research; 2(1):1-10.
Anggraini, R., Hairani, R., dan Panggabean, A.S. 2018. Validasi Metode Penentuan Hg Pada Sampel Waste Water Treatment Plant Dengan Menggunakan Teknik Bejana Uap Dingin Spektrofotometer Serapan Atom (CV-AAS). Jurnal Kimia Mulawarman; 16(1):10-15.
Anggresani, L., Yuliawati, dan Desriyanti, E. 2017. Uji Total Kandungan Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kembang Bulan (Thitonia diversifolia (Hemsley) A.Gray). Riset Informasi Kesehatan;
6(1):18-23.
Anwar, K., dan Triyasmono, L. 2016. Kandungan Total Fenolik, Total Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.). Jurnal Pharmascience; 3(1):83-92.
Arbain, D., Bakhtiar, A., Putra, D.P., dan Nurainas. 2014. Tumbuhan Obat Sumatera. Padang: UPT Sumber Daya Hayati Sumatera Universitas Andalas.
Aria, M., Verawati, Arel, A., dan Monika. 2015. Uji Efek Antiinflamasi Fraksi Daun Piladang (solenostemon scutellarioides (L.) Codd) Terhadap Mencit Putih Betina. Scienta; 5(2):84-91.
Badhani, B., Sharma, N., and Kakkar, R., 2015. Gallic Acid: a Versatile Antioxidant with Promising Therapeutic and Industrial Applications. RSC Adv; 5:27540-27557.
Borra, S.K., Gurumurthy, P., Mahendra, J., K.M. Jayamathi, C.N. Cherian, and Chand, R., 2013. Antioxidant and Free Radical Scavenging Activity of Curcumin Determined by Using Different in Vitro and ex Vivo Models.
Journal of Medicinal Plants Research; 7(36):2680-2690.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008.Farmakope herbal Indonesia Edisi I, Jakarta, Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
43 Dhianawaty, D. dan Ruslin. 2015. Kandungan Total Polifenol dan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Metanol Akar Imperata cylindrica (L) Beauv.
(Alang-alang). MKB; 47(1):1-5.
Eko, P. dan Agfianto. 2003. Belajar Mikrokontroller AT89CS1/25/55 : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Gava Media.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. 2015. Spektroskopi Molekuler untuk Analisis Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 72-78.
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Hardiana, R., Rudiyansyah, dan Zaharah, T.A. 2012. Aktivitas Antioksidan Senyawa Golongan Fenol dari Beberapa Jenis Tumbuhan Famili Malvaceae.
Jurnal Kimia Khatulistiwa; 1(1):8-13.
Hayati, E. K., Fasyah, A. G., dan Sa’adah, L. 2010. Fraksinasi dan Identifikasi Senyawa Tanin pada Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Jurnal Kimia; 4(2):193-200.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia.Jilid 3.Edisi ke-1. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan; 1502-1503.
Isda, M.N., Wahyu, L., dan Diana, A. 2013. Optimasi Konsentrasi Ekstrak Alang- alang (Imperata cylindrica L.) Untuk Memacu Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays Sacharata Sturt). Al-Kauniyah Jurnal Biologi;
6(1):1-6.
Khaerunnisa, S.T. 2009. Pemanfaatan Senyawa Bioaktif Dari Akar Alang-alang (Imperata cylindrica L.) Sebagai Bahan Antioksidan. Jakarta: Universitas Airlangga Press.
Lopez, & Snyder, C.R. 2003. Positive Psychological Assessment a Handbook of Models & measures.Washington. DC : APA
Mak-Mensah, E.E., Komlaga, G., dan Terlabi, E.O. 2010. Antihypertensive Action of Ethanolic Extract of Imperata cylindrical Leaves In Animal Models. Journal of Medicinal Plants Research; 4(14):1486-1491.
Marcelinda. A., Ridhay. A., dan Prismawiryanti. 2016. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Limbah Kulit Ari Biji Kopi (Coffea sp) Berdasarkan Tingkat Kepolaran Pelarut. Journal of Natural Since; 5(1):21-30.
Marino, T., Galano, A., and Russo, N., 2014. Radical Scavenging Ability of Gallic Acid Toward OH and OOH Radicals: Reaction Mechanism and Rate Constants from the Density Functional Theory. The Journal of Physical Chemistry B; 118(35):10380-10389.
44 Maulidha. N., Fridayanti. A., dan Masruhim. M.A. 2015. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Sirih Hitam (Piper sp.) Terhadap DPPH (1,1- Diphenyl-2-picryl Hidrazyl). Jurnal Sains dan Kesehatan; 1(1):16-20.
Molyneux, P. 2004. The use of The Stable Free Radical Diphenyl Picrylhydrazil (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin Journal Science of Technology; 26(2):211-219.
Mosquera, O. M., Corra, Y. M., Buitrago, D. C., and Nino J. 2007. Antioxidant Activity of Twenty Five Plants from Colombian Biodiversity. Mem. Inst.
Oswaldo Crus; 102(5):631-634.
Mulyadi, M., Wuryanti, dan Purbowatinigrum, R. S. 2013. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Kadar Sampel Alang-alang (Imperata cylindrica L.) Dalam Etanol Melalui Metode Difusi Cakram; 1(1):35-42.
Padma, R., Parvathy, N.G., Renjith, V., dan Rahate, K.P. 2013. Quantitative Estimation of Tannins, Phenols and Antioxidant Activity of Methanolic Extract of Imperata cylindrica. Int J Res Pharm Sci; 4(1):73–7.
Pourmorad, F., Hosseinimehr, S. J., dan Shahabimajd, N. 2006. Antioxidant Activity, Phenol and Flavonoid Contents of Some Selected Iranian Medicinal Plants. African Journal of Biotechnology; 5(11):1142–1145.
Prior, R. L., Wu, X., dan Schaich, K. 2005. Standardized Methods for The Determination of Antioxidant Capacity and Phenolics In Foods and Dietary Supplements. Journal of Agricultural and Food Chemistry; 53(10):4290- 4302.
Purwaningsih, S., Salamah, E., dan Budiarti, T.A. 2014. Formulasin Skin Lotion dengan Penambahan Karagen dan Antioksidan Alami dari Rhizophora mucronata Lamk. Jurnal Akuatika; 5(1):55-62.
Selawa, W., Runtuwene, M. R. J., dan Citraningtyas, G. 2013. Kandungan Flavonoid Dan Kapasitas Antioksidan Total Ekstrak Etanol Daun Binahong [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.].Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT;
2(1):2302-2493.
Seniwaty, Raihanah, Nugraheni, I. K., dan Umaningrum, D. 2009. Skrining Fitokimia Dari Alang-alang (Imperata cylindrica L.Beauv) dan Lidah Ular (Hedyotis Corymbosa L.Lamk).Sains dan Terapan Kimia; 3(2):124-133.
Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius.
Talapessy, S., Suryanto, E., dan Yudistira, A. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan dari Ampas Hasil Pengolahan Sagu (Metroxylon sagu Rottb). Jurnal Ilmiah Farmasi; 2(3):40–44.
Trissanthi, C. M. dan Susanto, W. H. 2016. Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat dan Lama Pemanasan Terhadap Karakteristik Kmia dan Organoleptik Sirup
45 Alang-alang (Imperata cylindrical L.).Jurnal Pangan dan Agroindustri;
4(1p):180-189.
Tristantini, D., Ismawati, A., Pradana, B.T., dan Jonathan, J.G. 2016. Pengujian Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH pada Daun Tanjung (Mimusops elengi L.). Yogyakarta : Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia.
Verawati, Nofiandi D., dan Petmawati. 2017. Pengaruh Metoda Ekstraksi Terhadap Kadar Fenolat Total dan Aktivitas Antioksidan Daun Salam.
Jurnal Katalisator; 2(2):53-60.
Waston, D. G. 2009. Analisis Farmasi : Buku Ajar Untuk Mahasiswa Farmasi dan Praktisi Kimia Farmasi Edisi ke 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Waterhouse, A. 1999. Folin-Ciacalteu Micro Method For Total Phenol In Wine.
Departement Of Viticulture & Enology University Of California: Davis.
Werdhasari A. 2014. Peran Antioksidan Bagi Kesehatan. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia; 3(2):59-68.
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
Windono, T., Budiono, R., Ivone, Sherly, V., dan Saputro, Y. 2004. Studi Hubungan Struktur Aktivitas Kapasitas Perendaman Radikal Bebas Senyawa Flavonoid Terhadap 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil (DPPH).
Arocarpus; 4(1):42-52.
Yanti, M., Indriyanto, dan Duryat. 2016. Pengaruh Zat Aleopati Alang-alang Terhadap Pertumbuhan Semai Tiga Spesies Akasia. Jurnal Sylva Lestari;
4(2):27-38.
Zuhra, C.F., Br J., dan Sihotang, H. 2008. Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid Dari Daun Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr.). Jurnal Biologi Sumatera; 3(1):7-10.
Zulharmita, Prajuwita, M., Boestari, A. 2010. Penetapan Kadar Fenolat Dan Uji Aktivitas Ekstrak Kulit Segar Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.).
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi; 15(1):42-51.
Zhou, X., Wang, J., Jiang, B., Shang, J., dan Zhao, C. 2013. A Study of Extraction Process and in Vitro Antioxidant Activity of Total Phenols from Rhizoma Imperatae. Afr J Tradit Complement Altern Med ;10(4):175–8.
46 Lampiran 1. Foto Tumbuhan dan Akar Alang-alang
Gambar 5 . Tumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Raeusch)
Gambar 6 . Akar Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Raeusch)
47 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrica
(L.) Raeusch)
Gambar 7. Surat Identifikasi Tumbuhan Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Raeusch)
48
Dibersihkan dengan air,dikeringanginkan, diserbukkan
Maserasi dengan etanol 70% selama 3 hari, saring, maserasi kedua dan ketiga dengan etanol 96% . campurkan semua hasil maserasi -
Dipekatkan dengan rotary evaporator
Lampiran 3. Skema Kerja Ekstraksi dan Fraksinasi Akar Alang-alang
Gambar 8. Skema Kerja Ekstraksi dan Fraksinasi Akar Alang-alang 2 kg Akar Alang-alang
Maserat
Ekstrak kental akar alang-alang
Fraksi heksan Fraksi kental n-heksan
Fraksi air
Difraksinasi dengan n-heksan
Difraksinasi dengan etil asetat
Fraksi air Fraksi etil asetat
Diuapkan dengan rotary evaporator
Fraksi kental etil asetat
Difraksinasi dengan n-butanol
Fraksi n-butanol
Fraksi kental n-butanol
Diuapkan rotary evaporator
Organoleptis Rendemen Skrining
fitokimia
Susut pengeringan
Organoleptis Rendemen Skrining
fitokimia
Susut pengeringan
Organoleptis Rendemen Skrining
fitokimia
Susut pengeringan Rotary evaporator
Fraksi Air
49 Lampiran 4. Skema Kerja Penentuan Panjang Gelombang Serapan
Maksimum Asam Galat dengan Pereaksi Folin-Ciocalteu
Gambar 9. Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Asam Galat 60 μg/mL.
Larutan Induk Asam Galat (500 µg/ml)
- Pipet sebanyak 1,2 ml ke dalam labu ukur 10 ml - Eencerkan dengan metanol :
aquadest (1 : 1) sampai tanda batas sehingga diperoleh
Konsentrasi asam galat 60 μg/ml.
Pipet 0,5 ml
Campur dengan pereksi Folin-
Ciocalteu sebanyak 5 ml (diencerkan 1 : 10 aquadest
Tambahkan 4 ml larutan natrium karbonat 1 M kocok, diamkan 15 menit
Ukur dengan Spektrofotometer UV- Vis
Panjang Gelombang Serapan Maksimum asam galat (755 nm)
50 Lampiran 5. Skema Kerja Pembuatan Kurva Kalibrasi Asam Galat dengan
Spektrofotometer UV-Vis
Gambar 10. Skema Kerja Pembuatan Kurva Kalibrasi Asam Galat dengan Spektrofotometer UV-Vis
Larutan Induk Asam Galat (500 µg/ml)
- Larutan induk asam galat di pipet masing-masing sebanyak (0,8; 1,2; 1,6; 2,0; 2,4) ml -
- Diencerkan dengan metanol : aquadest (1 : 1) dalam labu ukur 10 ml sampai tanda batas
Larutan asam galat dengan konsentrasi (40, 60, 80, 100, 120 μg/mL)
- Dari masing-masing larutan dipipet 0,5 ml
- Dicampur dengan 5 ml reagen Folin-Ciocalteu (diencerkan 1 : 10 aquadest)
- Tambahkan 4 ml larutan natrium karbonat 1 M kocok
- Biarkan selama 15 menit.
- Ukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum 755 nm
Absorban asam galat masing-masing konsentrasi
51 Lampiran 6. Skema Kerja Penetapan Kadar Fenolat Total Fraksi Akar
alang-alang dengan Spektrofotometer UV-Vis
Gambar 11. Skema Kerja Penetapan Kadar Fenolat Total Fraksi Akar- alang-alang dengan Spektrofotometer UV-Vis
Absorban
- Pipet 0,5 mL masing-masing larutan
- Tambahkan 5 ml pereaksi Folin-Ciocalteu
- Tambahkan 4 ml na karbonat 1 M, kocok, diamkan 15 menit - Ukur dengan spektrofotometer
UV-Vis pada panjang gelombang serapan
maksimum 755 nm, lakukan 3x pengulangan pengukuran Fraksi n-heksan
0,0758 g
Fraksi etil asetat 0,0254 g
Fraksi n-butanol 0,0510 g
Larutan Uji 3000 μg/mL
Larutan Uji 1000 μg/mL
Larutan Uji 2000 μg/mL
Ditimbang masing- masing fraksi dilarutkan dengan metanol dalam labu ukur 25 mL
Absorban Absorban
Kadar fenolat total Kadar fenolat
total
Kadar fenolat total
Hitung Kadar fenolat sampel dari absorban yang diperoleh
52 Lampiran 7. Skema Kerja Penentuan Panjang Gelombang Serapan
Maksimum DPPH dengan Spektrofotometer UV-Vis
Gambar 12. Skema Kerja Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum DPPH 35 μg/mL
10 mg DPPH
- Dipipet 4 ml, tambahkan 2 ml campuran metanol dan aquadest (1:1) - diamkan selama 30 menit ditempat
gelap
- Ukur panjang gelombang serapan maksimum dengan Spektrofotometer UV-Vis
Konsentrasi DPPH 35 μg/mL
- Masukkan dalam labu ukur 10 mL, ad kan dengan methanol
- Pipet 17,5 mL larutan DPPH, masukkan dalam labu ukur 50 mL, ad kan dengan methanol
Panjang gelombang serapan maksimum (519 nm)
53 Lampiran 8. Skema Kerja Penentuan Aktivitas Antioksidan Larutan
Standar Asam Galat
Gambar 13. Skema Kerja Penentuan Aktivitas Antioksidan Larutan Standar Asam Galat
Larutan induk asam galat (500 μg/ml)
- Dipipet 10 ml laruta ninduk asam galat - dilarutkan dalam campuran metanol dan aquadest (1 : 1) dalam labu ukur 100 ml sampai tanda batas.
Larutan asam galat konsentrasi 50 μg/ml
- Dipipet (0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1 ) mL masukkan dalam labu ukur 10 mL
- Tambahkan campuran metanol dan aquadest (1 : 1) sampai tanda batas.
Diperoleh konsentrasi asam galat (1; 2; 3; 4; 5 μg/mL)
Absorban
% Inhibisi dan IC50
- Masing-masing deret dipipet 2 mL
- Masukkan ke vial, tambahkan 4 ml DPPH 35 μg/ml, homogenkan
- Diamkan 30 menit ditempat gelap.
- Ukur panjang gelombang serapan maksimum dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 519 nm
Hitung % Inhibisi dan IC50
54 Lampiran 9. Skema Kerja Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Fraksi
Akar Alang-alang
Gambar 14. Skema Kerja Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Fraksi Akar Alang-alang
Larutkan dengan metanol dalam labu ukur 25 mL.
Di pipet 1; 2; 3; 4; dan 5 mL, masukkan dalam labu ukur 10 mL kemudian tambahkan methanol : aquadest (1:1) sampai tanda batas
konsentrasi 100; 200; 300;
400; dan 500 μg/ml Fraksi n-heksana
0,025 g
Fraksi Etil Asetat 0,025 g
Fraksi n-butanol 0,025 g Larutkan dengan metanol dalam labu ukur 25 mL.
Di pipet 0,4; 1; 1,6; 2,2; dan 2,8 mL, masukkan dalam labu ukur 10 mL kemudian tambahkan methanol : aquadest (1:1) sampai tanda batas
Diperoleh konsentrasi 40;
100; 160; 220; dan 280 μg/ml
Diperoleh konsentrasi 40;
100; 160; 220; dan 280 μg/ml
- Masing-masing deret dipipet 2 mL
- Masukkan ke vial, tambahkan 4 ml DPPH 35 μg/ml, homogenkan
- Diamkan 30 menit ditempat gelap.
- Ukur panjang gelombang serapan maksimum dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 519 nm
Absorban Absorban Absorban
Hitung % Inhibisi dan IC50 Hitung % Inhibisi dan IC50
% Inhibisi dan IC50 % Inhibisi dan IC50 % Inhibisi dan IC50
55 Lampiran 10. Hasil Pemeriksann Organoleptis Ekstrak dan Fraksi-Fraksi
Akar Alang-alang
Tabel II. Hasil Pemeriksaan Organoleptis Fraksi-Fraksi Akar Alang-alang Pengamatan
No Pemeriksaan Fraksi n-heksan Fraksi etil asetat Fraksi n-butanol
1 Bentuk Cairan Kental Cairan Kental Cairan Kental
2 Warna Coklat Pekat Orange Coklat Pekat
3 Bau Bau khas Bau khas Bau khas
56 Lampiran 11. Hasil Rendemen Fraksi-fraksi Akar Alang-alang
Tabel III. Hasil rendemen fraksi-fraksi akar alang-alang
Rumus :
% Rendemen =
x 100% = 11,94 %
Persentase rendemen ekstrak etanol
% Rendemen =
x 100% = 27,63%
Persentase rendemen fraksi n-heksan :
% Rendemen =
x 100% = 11,94 %
Persentase rendemen fraksi etil asetat :
% Rendemen =
x 100% = 22,16 %
Persentase rendemen fraksi n-butanol :
% Rendemen =
x 100% = 30,72 % Sampel
Berat sampel awal
(g) Berat ekstrak (g) Randemen (%)
Ekstrak etanol 750 g 207,27 g 27,63 %
Fraksi n-heksan 20 g 2,3894 g 11,94 %
Fraksi etil asetat 20 g 4,4323 g 22,16 %
Fraksi n-butanol 20 g 6,145 g 30,72 %
57 Lampiran 12. Hasil Perhitungan Susut Pengeringan Fraksi-fraksii Akar
Alang-alang
Tabel IV. Hasil Perhitungan Susut Pengeringan Fraksi-fraksi Akar Alang- alang
Pemeriksaan susut pengeringan fraksi-fraksi akar alang-alang Susut pengeringan = ( ) ( )
( ) x 100%
Keterangan : A = Berat krus kosong
B = Berat krus + sampel sebelum dipanaskan C = Berat krus + sampel setelah dipanaskan
Pemeriksaan susut pengeringan fraksi n-heksan
Susut pengeringan = ( ) ( )
( ) x 100%
= 17,69%
Sampel
Berat krus kosong
(g)
Berat krus + sampel sebelum
dipanaskan (g)
Berat krus + stelah smpel dipanaskan (g)
Susut Pengeringan
(%) Fraksi n-
heksan
39,4403 40,4515 40,2808 17,69 %
Fraksi etil asetat
39,8490 40,8644 40,6533 20,78 %
Fraksi n- butanol
39,8479 40,8533 40,6013 25,06 %
58 Lampiran 13. (Lanjutan)
Pemeriksaan susut pengeringan fraksi etil asetat
Susut pengeringan = ( ) ( )
( ) x 100%
= 20,78%
Pemeriksaan susut pengeringan fraksi n-butanol
Susut pengeringan = ( ) ( )
( ) x 100%
= 25,06%
59 Lampiran 14. Hasil Pemeriksaan Fitokimia Fraksi-Fraksi Akar Alang-alang Tabel V. Hasil Pemeriksaan Fitokimia Fraksi-Fraksi Akar Alang-alang
Kandungan kimia
Pereaksi Pengamatan Hasil Fraksi n-
heksan
Hasil Fraksi etil asetat
Hasil Fraksi n-
butanol Alkaloid Mayer Terbentuk kabut
putih
- - -
Flavonoid Mg/HCl p Terbentuk warna orange-merah
+ + +
Fenolik FeCl3 Terbentuk warna biru
+ + +
Saponin Air Terbentuk busa - + +
Steroid H2SO4 Terbentuk warna hijau
- - -
Terpenoid as asetat anhidrat
Terbentuk warna Merah keunguan
- - -
60 Lampiran 15. Panjang Gelombang Serapan Maksimum Asam Galat
Menggunakan Spektrofotometer UV-Visible
Panjang Gelombang Serapan Maksimum Absorban
755 nm 0,345
Gambar 15. Spektrum Panjang Gelombang Serapan Maksimum Asam Galat 60 μg/mL
61 Lampiran 16. Sertifikat Analisis Asam Galat
Gambar 16. Sertifikat Analisis Asam Galat
62 Lampiran 17. Hasil Perhitungan Absorban Larutan Standar Asam Galat
dengan Metode Folin-Ciocalteu
Tabel VI. Hasil Perhitungan Absorban Larutan Standar Asam Galat dengan Metode Folin-Ciocalteu
Gambar 17. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Asam Galat
y = 0.0057x - 0.0032 R² = 0.9996
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
0 20 40 60 80 100 120 140
Absorban
Konsentrasi (µg/mL)