BAB V PENUTUP
B. Saran
Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) sebagai produk Mahkamah Agung, kedepannya agar dibuatkan sebuah peraturan perundang-undangan yang dapat menjelaskan fungsi dan kedudukan serta kekuatan hukumnya.
Sehingga SEMA dapat menjadi landasan hukum yang jelas serta sifatnya mengikat seperti peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) agar bisa segera diubah dan dijadikan sebuah Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) sebab dengan begitu kewenangan dari Mahkamah Agung dalam fungsinya membentuk hukum (rule making power) dapat terlaksana dengan baik dan dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang tidak diatur dalam perturan perundang-undangan.
77
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Erfani Aljan. Pembaharuan Hukum Perdata Islam, Praktik dan Gagasan. Yogyakarta: UII Press, 2017.
Al-Hasna, Alia. Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Metro, 31 Maret 2021.
Amin, Musthofa. Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Metro, 26 Maret 2021.
Aminuddin. Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Metro, 12 April 2021.
Andrilla, Riska. “Penerapan Stakeholder Relationship Management Plus (Srm+) Dalam Pengelolaan Community Development Di Area Operasional Total E&P Indonesie.” eJournal llmu Komunikasi 2, no. 3 (2014).
Anggito, Albi, dan Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi:
Jejak, t.t.
Anisah, Siti. “Pemberian Mut’ah dan Nafkah Iddah dalam Perkara Cerai Gugat.”
Universitas Muhammadiyah Magelang, 2019.
Arto, A. Mukti. Penemuan Hukum Islam Demi Mewujudkan Keadilan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018.
Atmadja, Dewa Gede. “Asas-Asas Hukum dalam Sistem Hukum.” Kertha Wicaksana 12, no. 2 (Juli 2018).
Bahreisy, Salim, dan Said Bahreisy. Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsir.
Surabaya: PT Bina Ilmu, t.t.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Grub, 2011.
Cahyadi, Irwan Adi. “Kedudukan Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema) dalam Hukum Positif Di Indonesia.” Jurnal Hukum, Mei 2014.
78
Departemen Agama RI. Quran Tajwid. Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka, 2017.
Enizar. Pembentukan Keluarga Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW. Lampung:
STAIN Jurai Siwo Metro, 2015.
Fakhria, Sheila. “Cerai Gugat Dan Implikasinya Terhadap Hak-Hak Finansial Perempuan.” Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam 1, no. 1 (7 Januari 2019): 91–119. https://doi.org/10.33367/legitima.v1i1.648.
Fanani, Ahmad, dan Badria Nur Lailina Ulfa. “Hak Ex Officio Hakim: Studi Kasus Perceraian di Pengadilan Agama Sidoarjo No. 3513 Th. 2015.”
Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam 13, no. 2 (November 2017).
Fikri. “Fleksibilitas Hak Perempuan Dalam Cerai Gugat di Pengadilan Agama Parepare.” Al-Maiyyah 12, no. 1 (Juni 2019).
Firdaus, Ahmad Yarist, dan Muhammad Andi Hakim. “Penerapan ‘acceleration to improve the quality of human resources’ dengan pengetahuan, pengembangan, dan persaingan sebagai langkah dalam mengoptimalkan daya saing indonesia di mea 2015.” Economics Development Analysis Journal 2, no. 2 (2013).
Harahap, Yahya. Hukum Acara Perdata Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, Dan Putusan Pengadilan. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
Hasil Observasi di Pengadilan Agama Metro, 25 Februari 2021.
Hasil Observasi di Pengadilan Agama Metro, 26 Februari 2021.
Ishaq. Metode Penelitian Hukum danPenulisan Skripsi, Tesis, serta Disertasi.
Bandung: Alfabeta, 2017.
Isnaeni, Alkurni. “Penerapan Hak Ex Officio Hakim terhadap Hak Perempuan dalam Perkara Cerai Gugat di Pengadilan Agama Batang Kaitannya dengan Perma No. 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan dengan Hukum.” Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2019.
Kusmayadi, Yadi. Wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Metro, 23 September 2020.
79
Labib, Ali Zia Husnul. “Hak Ex Officio Haki Pengadilan Agama Wamena dalam Perkara Nafkah Pasca Perceraian.” Journal de Jure 9, no. 2 (30 Desember 2017): 106. https://doi.org/10.18860/j-fsh.v9i2.6919.
“Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2019 Pengadilan Agama Metro Kelas IA.”
Metro: Pengadilan Agama Metro, 2019.
“Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2020 Pengadilan Agama Metro Kelas IA.”
Pengadilan Agama Metro Kelas IA, 2020.
Manan, Abdul. Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama. Jakarta: Prenada Media Groub, 2006.
———. Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.
Jakarta: Prenada Media Groub, 2012.
Muqaddas, Busyro. “Mengkritisi Asas-Asas Hukum Acara Perdata.” Jurnal Hukum 9, no. 20 (Juni 2002).
Musawwamah, Siti. “Perempuan dalam Persidangan; Kasus Cerai Gugat di Pengadilan Agama Pamekasan.” Al-Ihkam 1, no. 2 (Desember 2006).
M.Zein, Satria Effendi. Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer.
Jakarta: Prenada Media Groub, 2010.
Narbuko, Cholid, dan Abu Achmadi. Metodologi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
Nasution, S. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Nuansa Aulia, Tim Redaksi. Kompilasi Hukum Islam (KHI) (Hukum Perkawinan, Kewarisan, dan Perwakafan). Bandung: Nuansa Aulia, 2017.
Nurhayani, Neng Yani. Hukum Acara Perdata. Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Rais, Isnawati. “Tingginya Angka Cerai Gugat (Khulu’) Di Indonesia; Analisis Kritis Terhadap Penyebab dan Alternatif Solusi Mengatasinya.” AL-
‘ADALAH XII, no. 1 (Juni 2014): 14.
80
Ramulyo, Moh. Idris. Hukum Perkawinan Islam Suatu Analisis dari Undang- Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Rasyid, Roihan A. Hukum Acara Peradilan Agama. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Ruman, Yustinus Suhardi. “Keadilan Hukum dan Penerapannya dalam Pengadilan.” Humaniora 3, no. 2 (Oktober 2012).
Sab’ah, Zahara Qiro-atu. “Penerapan Hak Ex Officio Hakim Terkait Mut’ah dalam Perkara Cerai Gugat (Studi Analisis Putusan No.
0133/Pdt.G/2016/PA.Kdl).” Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2018.
Saebani, Beni Ahmad. Fiqih Munakahat 2. Bandung: Pustaka Setia, 2016.
Simanjuntak, P.N.H. Hukum Perdata Indonesia. Jakarta: Prenadamedia Group, 2018.
Siregar, Siti Sri Sulastri. “Analisis Tentang Hak Mengadilisecara Ex Officio Hakim Dalam Persidangan Cerai Gugat (Putusan Pengadilan Agama Medan Nomor 1718/Pdt.G/2017/PA.Mdn).” Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2018.
Subagyo, Joko. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Subagyono, Bambang Sugeng Ariadi, Johan Wahyudi, dan Razky Akbar. “Kajian Penerapan Asas Ultra Petita Pada Petitum Ex Aequo Et Bono.” Yuridika 29, no. 1 (2014): 13.
Sugiarti, Eggy Fajar Andalas, dan Arif Setiawan. Desain Penelitian Kualitatif Sastra. Malang: Universitas Muhamadiyah Malang, 2020.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2018.
Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: Refika Aditama, 2012.
Sunarto. Peran Aktif Hakim dalam Perkara Perdata. Jakarta: Kencana, 2019.
81
———. “Prinsip Hakim Aktif Dalam Perkara Perdata The Principle Of Active Judge In Civil Case.” Jurnal Hukum dan Peradilan 5, no. 2 (Juli 2016).
Supriyadi, Dedi. Fiqih Munakahat Perbandingan (dari Tekstualitas sampai Legislasi). Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Syaifuddin, M., dan Sri Turatmiyah. “Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan dalam Proses Gugat Cerai (Khulu’) di Pengadilan Agama Palembang.”
Jurnal Dinamika Hukum 12, no. 2 (Mei 2012).
Wahyudi, Abdullah Tri. Peradilan Agama di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Wantu, Fence M. Pengantar Ilmu Hukum. Yogyakarta: Reviva Cendekia Yogyakarta, 2015.
Warjiyati, Sri. Memahami Dasar Ilmu Hukum : Konsep Dasar Ilmu Hukum.
Jakarta: Prenadamedia Group, 2018.
“www. Pa-metro.go.id.,” 15 Maret 2021.
Yasma’un, Irhas Novianti, dan Emmilia Rusdiana. “Kajian Yuridis Penerbitan Surat Edaran Mahkamah Agung Berkaitan Dengan Dasar Hukum Pelaksanaan Putusan Perkara Pidana.” Novum : Jurnal Hukum 7, no. 2 (April 2020).