• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis mengemukakan beberapa pendapat

1. Diharapkan kepada guru bidang studi Biologi untuk menerapkan model pembelajaran yang bervariasi yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan siswa antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dengan demikian tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

2. Peneliti mengharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dari sekian banyak informasi mengenai peenrapan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran untuk meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.

55

DAFTAR PUSTAKA

Abid Abdullah, Informazone, diakses pada tanggal 8 maret 2022, pada situs https://informazone.com/pencemaran-air/amp/

Al-Hafidh, Muhammad. 2019. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMP 3 Mutiara Kabupaten Pidie. Skripsi. Banda Aceh: UIN Ar-raniry.

Andi Harun Safri, dkk. 2021. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 10 Pintang Sulawesi Selatan. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Pembelajaran.

Vol. 3. No. 3. h. 82-89.

Anwar Musyadad. 2015 Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 4 Kota Cirebon, Skripsi, IAIN Syekh Nurjati, Cirebon.

Anwar, Choirul. 2017. Teori-teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer.

Yogyakarta: IRCiSoD. h. 316.

Berpendidikan, (2021, 20 April) akibat penebangan hutan secara liar dan upaya serta cara mengatasi kerusakan hutan, Retrived from https://www.berpendidikan.com/2021/04/akibat-penebangan-hutan-secara- liar-dan-upaya-serta-cara-mengatasi-kerusakan-hutan.html

Campbell, dkk. 2010. Biologi Edisi kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga. h. 431.

Campbell, dkk. 2012. Biologi Edisi kedelapan, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. h. 65 Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam

Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish. h. 42.

Desi S. R. 2020. Urgensi Belajar dalam Perpekstif Islam (Kajian Tafsir Qur’an Surah Al-Mujadallah ayat 11). Skripsi. Palembang. Universitas Muhamadiyyah Palembang. h. 6.

56

Djaali, Pudji Mujono. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:

Grasindo. h. 6.

Endang, E.W.2016. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Audiovisual. Jurnal Pendidikan MIPA. Vol. 6. No. 2. h. 32-41.

Evin Hangesti, P.D. 2019. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Materi Pencemaran Lingkungan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Jatisrono. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol. 1. No. 1. h. 53-62.

Hamzah. B. Uno, Nurdin Mohammad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta: Bumi Aksara. h. 252.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. h. 295.

Imas Kurniasih, Berlin sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalisme Guru. Jakarta: Kata Pena. h. 48.

Indang Dewata Tarmizi. 2015. Kimia Lingkungan. Padang: UNP Press. h. 52.

Kadri, Trihono. 2018. Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Deepublish. h.18.

Kementerian Agama Republik Indonesia. 2013. Al-Quran Terjemah Perkata, Bandung: Semesta Al-Quran.

Kominfo, di akses pada tanggal 8 maret 2022, pada situs https://dinkominfo.demakkab.go.id/berita/detail/bahaya-penggunaan- pestisida-kimia-bagi-kesehatan

Kompas.Com, (2020, 17 juni), polusi udara di jakarta nomor dua di dunia retrived from

https://amp.kompas.com/otomotif/read/2020/12/14/082200615/kendaraan- bermotor-sumbang-60-persen-polusi-di-indonesia

M Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. h. 55.

Ma’rifatun. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar dan Environmental Literacy Siswa Sekolah Adiwiyata dan Non Adiwiyata. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

57

Manik. 2016. Pengelolaan Lingkungan Hidup Edisi terbatas. Perpustakaan Nasional: Prenadamedia Group. h. 21.

Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama di Sekolah. UIN-Maliki Press. h. 3.

Muslimah. 2015. Dampak Pencemaran Tanah dan Langkah Pencegahan. Jurnal Agrisamudra. Vol. 2. No. 1. h. 12-13.

Nofiana, Dian. 2020. Penerapan Pembelajaran Project Based Learnig (PjBl) untuk meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Kimia Industri Pada Mata pelajaran Proses Industri Kimia di SMK 3 Tuban”. Skripsi. h. 1- 2.

Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. h. 172- 173.

Rizki Zakia, dkk. 2018. Pengaruh Problem Based Learning Melalui School Watching Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Asam Basa di SMP. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. Vol. 6. No. 1. h. 46-54.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada. h. 233.

Sabartiyah. 2008. Pelestarian Lingkungan Hidup. Semarang: Alprin. h. 1-5.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

h. 95-96.

Slameto. 2010. Belajar Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. h. 55.

Sudjana, Nana. 2007. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 155.

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. h. 117.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta. h. 125.

Suratini. 2020. Penerapan Problem Based Learning Berbantuan LKPD pada Materi-materi Pencemaran Lingkungan. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia. Vol. 5. No. 2. h. 6.

58

Syafril. 2019. Statistik Pendidikan. Jakarta: Kencana. h. 19.

Syamsidah, dkk. 2018. Model Problem Based Learning (PBL). Yogyakarta:

Deepublish. h. 9.

Syamsuri, I. 2017. ESPS Biologi. Jakarta: Erlangga. h. 320.

Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Bumi Aksara. h. 51.

Wayan Budiana W. 2015. Pencemaran Air dan Pengolahan Air Limbah. Denpasar:

Udayana University Press. h. 25.

Wijana, Nyoman. 2014. Ilmu Lingkungan. Yogyakart: Graha Ilmu. h. 22.

Winda Nirwana A. dkk. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Biologi Melalui Problem Based Learning pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bulu Sukoharjo. Jurnal IJIS Edu. Vol. 2. No. 1. h. 60.

Yamin, Martimis. 2007. Kiat Membetajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

h.82.

Zaini, Hisyam. 2010. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD. h. 123.

Zulkifli, A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Salemba Teknika. h. 53.

59

60

61

62 Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X Mia/Genap

Materi Pokok : Perubahan Lingkungan Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)

3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan.

4.11 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

63 C. Indikator

3.11.1 Mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar

3.11.2 Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan.

3.11.3 Menjelaskan dampak dari kerusakan lingkungan 3.11.4 Menyusun upaya penanganan kerusakan lingkungan 3.11.5 Mengidentifikasi kasus pencemaran lingkungan

3.11.6 Menganalisi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan 3.11.7 Mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan 3.11.8 Menentukan jenis-jenis limbah

3.11.9 Menentukan cara penanganan limbah

4.11.1 Memproduksi daur ulang limbah yang dapat bermanfaat bagi kehidupan.

D. Tujuan Pebelajaran Afektif

1. Siswa dapat mengubah perilaku untuk menjaga dan menyayangi lingkungan hidup sebagai manivestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2. Siswa dapat menunjukkan sikap kepekaan dan kepedulian terhadap permasalahan lingkungan hidup.

Kognitif

1. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis limbah penyebab berbagai pencemaran.

2. Siswa dapat memprediksi dampak negatif dari pencemaran udara di atmosfer terhadap bumi.

3. Siswa dapat mengemukakan penanganan berbagai jenis limbah (cair, gas, padat, B3).

Psikomotorik

 Siswa dapat memproduksi daur ulang limbah yang dapat bermanfaat bagi kehidupan.

E. Materi Pelajaran Perubahan lingkungan

 Perubahan lingkungan

 Faktor-faktor perubahan lingkungan

 Dampak terjadinya kerusaka lingkungan lingkungan

64

 Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan

 Pencemaran lingkungan

 Penyebab pencemaran lingkungan

 Macam-macam pencemaran lingkungan

 Jenis-jenis limbah

 Cara penanganan limbah

 daur ulang limbah

F. Metode dan pendekatan Pembelajaran

Metode : Diskusi, Tanya jawab Pendekatan : Saintifik dan konsep

Model pembelajaran : Problem based learning (PBL) G. Media, alat, dan sumber Belajar

Media : Gambar pencemaran lingkungan, LKPD Alat : Papan tulis, spidol.

Sumber Belajar : Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 10, buku lain yang menunjang

H. Kegiatan pembelajaran 1. Pertemuan Ke-1

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu (Menit)

Pendahuluan

Orientasi

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).

20 Menit

65 Apersepsi

 Guru menggali pengetahuan siswa mengenai kerusakan-kerusakan lingkungan yang pernah terjadi.

Motivasi:

 Guru memberikan gambaran kepada siswa tentang pentingnya kita menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana, pentingnya kepedulian terhadap lingkungan sebagai wujud rasa syukur kita terhadap apa yang telah diberikan Tuhan

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Inti

Orientasi masalah kepada siswa

 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis sampel hewan/gambar/ film video kerusakan lingkungan. Misalnya pencemaran air sungai

 Siswa mengidentifikasi terkait masalah, factor yang mempengaruhinya serta dampak dari video tentang pencemarain air sungai.

Pengorganisasian kegiatan

 Guru membentuk kelompok siswa maksimal 5 orang satu kelompok

 Guru membagikan LKPD kepada tiap kelompok

Mengumpulkan informasi dan

mengasosiasikan

 Siswa mendengar informasi dari guru mengenai apa yang harus dilakukan

 Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk mengerjakan LKPD mengenai pemecahan masalah

 Siswa melakukan kajian pustaka dari beberapa sumber

 Guru membimbing diskusi kelompok Menyajikan Hasil

 Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

 Siswa yang tidak presentasi diharapkan memberikan pertanyaan dan tanggapan.

100 Menit

66

 Guru membimbing kegiatan presentasi

 Siswa menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati, dan di dengar dari kegiatan diskusi dalam pembiasaan membaca dan menulis.

Penutup

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

 Guru membimbing dan meminta siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan materi pemebelajaran

 Guru memberikan apresiasi pada kelompok/individu yang berkinerja baik

 Guru memberikan penugasan untuk mempelajari materi pertemuan berikutnya

 Guru mengucapkan salam penutup

15 menit

67 Lampiran 5

Materi Pembelajaran

A. Perubahan lingkungan

Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang mendukung kehidupan serta proses-proses yang terlibat dalam aliran energi dan siklus materi.

Karenanya keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung apabila komponen yang terlibat dalam interaksi dapat berperan sesuai kondisi keseimbangan serta berlangsungnya aliran energi dan siklus biogeokimia.

Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya rantai makanan dalam ekosistem di lingkungan itu.

Lingkungan yang seimbang memiliki daya lenting dan daya dukung yang tinggi. Daya lenting adalah daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Daya dukung adalah kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.

Keseimbangan Iingkungan ini ditentukan oleh seimbangnya energi yang masuk dan energi yang digunakan, seimbangnya antara bahan makanan yang terbentuk dengan yang digunakan, seimbangnya antara faktor-faktor abiotik dengan faktor-faktor biotik. Gangguan terhadap salah satu faktor dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.

Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia.

68

a) Kerusakan Lingkungan Karena Faktor Manusia Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut manusia memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang digali. Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam terdapat zat sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai dengan mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama-kelamaan lingkungan menjadi rusak. Beberapa kegiatan manusia yang dapat meneyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yaitu:

1) Penebangan hutan 2) Penambangan liar

3) Pembangunan perumahan

4) Penerapan intensifikasi pertanian.

b) Perubahan Lingkungan Karena Faktor Alam Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya selalu berubah. Pada awal pembentukannya bumi sangat panas sehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang berada didalamnya. namun dalam jangka waktu yang sangat lamadan berangsur-angsur lingkungan bumi berbah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan. Perubahan lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor alam yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara lain bencana alam,

69

seperti gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.

B. Pencemaran lingkungan

Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Bahan pencemar yang umumnya merusak lingkungan berupa limbah. Limbah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan. Berdasarkan sifatnya bahan pencemar dapat dikategorikan kedalam dua macam, yaitu bahan pencemar yang dapat terdegradasi atau teruraikan (biodegradabel) dan bahan pencemar yang tidak dapat terdegradasi (non biodegradabel). Biodegradabel adalah limbah yang dapat diuraikan atau didekomposisi, baik secara alamiah yang dilakukan oleh dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang disengaja oleh manusia,. Sedangkan nonbiodegradabel adalah limbah yang tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh dekomposer. Berdasarkan tempat terjadinya pencemaran dibedakan menjadi:

a. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat masuknya

70

organisme atau zat tertentu yang menyebabkan menurunya kualitas air tersebut.

Penyebab pencemaran air diantaranya:

1. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).

2. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) kesungai, seperti air cucian, air kamar mandi.

3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.

4. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanahke perairan.

5. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.

6. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.

7. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.

b. Pencemaran udara

Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara diantaranya berikut ini:

1) Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran hutan, asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara.

2) Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang menebarkan partikelpartikel debu ke udara. Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang

71

membebaskan partikel partikel debu radioaktif ke udara. Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur.

3) Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.

c. Pencemaran tanah

Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut..

penyebab pencemaran tanah dibagi menjadi 3 golongan yaitu, limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian.

1) Limbah domestik. Limbah jenis ini berasal dari pemukiman penduduk;

perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain. Kebanyakan limbah domestik merupakan sampah basah atau organik yang mudah diurai.

2) Limbah industri, yaitu limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.

3) Limbah pertanian, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama.

C. Jenis-jenis Limbah

Berdasarkan sifatnya limbah digolongkan menjadi 5, yaitu:

1) Limbah cair

Limbah cair mengacu pada semua lemak, minyak, lumpur, air pencuci, limbah deterjen, dan air kotor yang telah dibuang. Mereka berbahaya dan

72

beracun bagi lingkungan kita dan ditemukan di industri maupun rumah tangga.

2) Limbah padat

Limbah padat adalah semua sisa sampah padat, lumpur, dan yang ditemukan di rumah tangga Anda dan lokasi industri dan komersial. Lima jenis utama sampah padat adalah:

- Kaca dan Keramik, adalah bahan kaca dan keramik yang diproduksi oleh perusahaan untuk kebutuhan sehari-hari. - Sampah kertas, adalah limbah dari semua surat kabar, bahan kemasan, kardus, dan produk kertas lainnya.

Kertas dapat didaur ulang.

- Logam dan Kaleng, mudah ditemukan di sekitar kita karena kaleng dan logam di rumah dipakai untuk wadah makanan dan bahan rumah tangga dibuat dari keduanya

3) Limbah organik

Sampah organik mengacu pada limbah daging, kebun, dan makanan busuk. Jenis sampah ini banyak ditemukan di rumah-rumah.

4) Limbah daur ulang Semua barang yang dibuang seperti logam, furnitur, sampah organik yang dapat didaur ulang termasuk dalam kategori ini.

5) Limbah berbahaya

Limbah berbahaya adalah limbah yang menimbulkan ancaman signifikan atau potensial bagi lingkungan kita.

73 D. Cara Pengolahan Limbah

a. Penimbunan (Landfill), cara penimbunan merupakan cara paling murah tetapi harus sesuai dengan tempat penimbunan.

b. Pembakaran (Incinerators), limbah dibakar dalam ruang atau oven yang bergerak

c. Pengomposan (Composing), merupakan penguraian bahan-bahan organic secara biologis yang kemudia baik diaplikasikan ke tanah.

d. Daur Ulang (Recycling), merupakan limbah yang dapat di daur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat.

e. Reuse, merupakan kegiatan pemakaian kembali limbah

f. Reduce, merupakan kegiatan mengurangi pemakaian barang yang mengakibatkan sampah.

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87 Lampiran 7

KISI-KISI SOAL TES

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR INDIKATOR SOAL No

soal

Level Kognitif 3.11 Menganalisis data

perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan tersebut bagi kehidupan

3.11.1

Mengidentifikasi

perubahan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar

Menjelaskan pengertian perubahan

lingkungan 1 C2

Menyebutkan salah satu kegiatan

perusakan lingkungan 3 C1

3.11.2

Mengidentifikasi faktor- faktor penyebab perubahan lingkungan.

Mengidentifikasi salah satu faktor

perubahan lingkungan 4 C2

3.11.3

Menjelaskan dampak dari kerusakan lingkungan

Menjelaskan dampak dari penggunaan hutan menjadi areal perkebunan

5 C2

Menyebutkan perubahan lingkungan

yang berdampak negatif 6 C1

3.11.4

Menyusun upaya penanganan kerusakan lingkungan

Menyebutkan upaya pelestarian

lingkungan 7 C1

3.11.5 Mengidentifikasi kasus pencemaran lingkungan

Menyebutkan pengertian

pencemaran lingkungan 9 C1

88

Mengidentifikasi penaganan kasus

pencemaran lingkungan 8 C4

Menyebutkan dampak limbah 18 C1

3.11.6

Menganalisis penyebab terjadinya pencemaran lingkungan

Menganalisis pengaruh pencemaran

air terhadap mahluk hidup 12 C4 Menyebutkan pengertian polutan 2 C1 Menyebutkan jenis polutan kimia 10 C1 Menyebutkan faktor penyebab

pencemaran C2

Menyebutkan penyebab polutan

udara 13 C1

3.11.7

Mengidentifikasi macam- macam pencemaran lingkungan

Menjelaskan pengertian pencemaran

air 11 C2

Menjelaskan pengertian pencemaran

tanah 14 C2

3.11.8

Menentukan jenis-jenis limbah

Menentukan jenis limbah

berdasarkan sifatnya 21 C3

Menyebutkan jenis limbah 15,22 C3 Menyebutkan contoh limbah

organik 25 C1

3.11.9

Menentukan cara penanganan limbah

Menentukan upaya penanganan

limbah rumah tangga 19 C3

Menyebutkan cara mempertahankan

kualitas tanah 16 C1

89

Menyebutkan upaya penanganan

limbah padat 20 C1

Menganalisi keefektifan penanganan

limbah B3 23 C4

4.11 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

4.11.1

Memproduksi daur ulang limbah yang bermanfaat bagi kehidupan.

Menyebutkan cara daur ulang

limbah 17 C1

Menentukan daur ulang limbah

dalam kasus 24 C3

90 Lampiran 8

Soal pre-test

1. Komponen penyebab pencemaran lingkungan disebut…

a. Indikator.

b. Mutan c. Polutan.

d. Polusi.

2. Hutan yang dijadikan lahan perkebunan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan lingkungan hal ini disebabkan oleh…

a. Berkurangnya tumbuhan yang menyerap karbondioksida b. Meningkatkan kesuburan tanah karrena pemupukan c. Hilangnya fungsi tanah sebagai penyedia oksigen

d. Menurunnya jumlah keanekaragaman sebagai daya dukung hutan

3. Salah satu sumber pencemaran adalah limbah rumah tangga seperti plastik, karet, dan kaleng. Usaha yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengatasi hal tersebut adalah…

a. Membuangnya ke tempat pembuangan akhir(TPA) b. Membakar limbah tersebut

c. Memadatkan limbah dan membuangnya ke laut d. Membuat produk daur ulang dari limbah

4. Penerapan intensifikasi pertanian merupakan salah satu faktor perubahan lingkungan yang disebabkan oleh…

a. Faktor perbuatan manusia b. Faktor alam

c. Faktor cuaca d. Faktor pendidikan

5. Berikut yang termasuk upaya penanganan limbah padat, kecuali…

a. Filter basah b. Landfill

c. Sanitary landfill d. Incineration

91

6. Usaha-usaha yang dapat dilakukan manusia dalam melestarikan lingkungan agar serasi dan seimbang adalah….

a. Pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

b. Pemburuan satwa langka c. Intesifikasi pertanian.

d. Pemakaian sumber daya alam secara berlebihan.

7. Bencana banjir yang melanda beberapa kota tidak hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan. Faktor kerusakan hutan di kawasan tangkapan air wilayah hulu sungai diidentifikasi sebagai penyebab utama sering terjadinya banjir. dampaknya juga berupa pendangkalan sungai. kerusakan hutan disebabkan oleh beberapa kegiatan manusia seperti penambangan liar, kerusakan hutan juga sering terjadi akbiat kebakaran hutan, alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian, pertambangan batu bara dll.

cara mengatasi permasalahan tersebut adalah…

a. Mengharuskan pabrik atau proyek melakuka analisa dampak lingkungan b. Memperketat pendidikan terhadap masyarakat

c. Merevisi undang-undang

d. Melarang usaha penembangan

8. Salah satu jenis pencemaran lingkungan adalah pencemaran air. Pencemaran air adalah….

a. Peristiwa terganggunya komponen abiotik di dalam ekosistem air

b. Peristiwa penurunan kualitas air akibat tumbuhan Hydrilla di ekosistem air c. Peristiwa masuknya zat/komponen lain ke dalam lingkungan perairan

sehingga mutu air terganggu

d. Peristiwa masuknya limbah kotoran ternak dan dedaunan ke lingkungan perairan

9. Perbuatan manusia yang berdampak negatif terhadap perubahan lingkungan adalah…

a. Penggunaan pupuk organik b. Intensifikasi pertanian

c. Pembangunan berwawasan lingkungan

d. Pembangunan rumah, urbanisasi dan perusakan hutan

Dokumen terkait