BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas, peneliti memberikan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Bagi Konselor
Proses konseli tidak hanya selesai dengan melihat perubahan konseli, akan tetapi seorang konselor harus mampu memantau perkembangan dan perubahan konseli dengan menjalin silaturahmi dengan komunikasi kepada konseli baik menggunakan media ataupun secara langsung.
2. Bagi Konseli
Senantiasa tetap semangat dalam melakukan perubahan yang lebih baik kedepannya. Kemudian komunikasi yang dibangun dengan orang tua diharapakan akan terus terjalin dengan baik.
3. Bagi Keluarga
Senantiasa memberikan dukungan yang baik atas keputusan yang dipilih konseli. Sebab dukungan orang tua sangat mempengaruhi pola pikir konseli.
4. Bagi Prodi
Senantiasa diharapkan kurikulum prodi Bimbingan Konseling Islam hendaknya mempertajam tentang teori RET, serta memperkaya literatur teori RET.
5. Bagi Mahasiswa
Senantiasa diharapkan kepada pembaca dan peneliti selanjutnya agar melakukan uji coba menggunakan teori RET apakah masih efektif dilakukan pada saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Shuniyyah Ruhama dan Adi. Tuhan Mengikuti Persangkaan Hambanya. Yogyakarta: Qudsi, 2014.
Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta,2009.
Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta:
Hamzah,2010.
Anwar, M Fuad. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta:
CV Budi Utama,2019.
Azzet, Akhmad Muhaimin. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Burgin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press, 2001.
Corey, Gerald. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung:
Refika Aditama,2013.
Farid, Haryanto dan Muhammad. Bimbingan Konseling Panduan Guru BK dan Guru Umum. Yogyakarta: Gava Media, 2015.
Fatimah, Ema Ismi. “Konseling Islam dengan Teknik Modeling Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Anak Broken Home di Desa Sukowati Kecamatan Kapas Bojonegoro.” Skripsi, UINSA Surabaya,2019.
Hardani, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu, 2020.
Hidayah, Elfi Mua’awanah dan Rifai. Bimbingan Konseling Islami. Jakarta:
Bumi Aksara,2009.
Kartono, Kartini. Hygiene Mental. Bandung: Mandar Maju, 2000. Kasiram, Moh. Metode Penelitian. Yogyakarta: UIN MALIKI Press, 2010.
Koesman, RA. Susunan Pidana Dalam Negara Sosialis Indonesia.
Bandung: SUMUR, 2005.
Lexy, J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya, 2006.
LN, Syamsu Yusuf. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008.
Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006.
Lubis, Namora Lumangga. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Mappiare, Andi AT. Pengantar Konseling & Psikoterapi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Masdudi. Bimbingan dan Konseling. Cirebon: Nurjati Press, 2015.
Muchtar, Kamal. Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan. Jakarta:
Bulan Bintang, 1987.
Mulyadi. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta:
Prenada Media, 2016.
Musamar, Tohari. Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta: UII Press,1992.
Nurihsan, Ahmad Juntika. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Belakang. Bandung: PT Refika Aditama, 2006.
Nurihsan, Syamsu Yusuf LN dan A. Juntika. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2012.
Sakinah, A. “Bimbingan Konseling Islam dengan Pendekatan Rational Emotive Theraphy dalam Menangani Negative Thinking Anak Broken Home Kepada Ayahnya di Sekarkurung Gresik.” Skripsi, UINSA Surabaya, 2018.
Setiani, Agus Heriyanto, Nurfitiyanti dan Fatimah. “REBT Mengatasi Negative Thinking pada Anak Broken Home.”Jurnal Paedagogie 7, no.2 (2019) : 79-86.
Sudarsono, Saliman. Kamus Pendidikan Pengajaran & Umum. Jakarta: PT Renika Cipta, 1994.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2014.
—————. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2018.
—————. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2016.
Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Teori Konseling. Jakarta: Balai Aksara, 1985.
—————. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT Renika Cipta, 2000.
Susanto, Ahmad. Bimbingan & Konseling di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: Prenada Media Group, 2015.
Sutoyo, Anwar. Bimbingan dan Konseling Islam Teori dan Praktek.
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013.
Thoharin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jember: IAIN Jember Press, 2017.
Willis, Sofyan S. Konseling Individu Teori & Praktek. Bandung: Alfabeta CV, 2010.
Winkel, MM Sri Hastuti dan WS. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi, 2004.
Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012.
Wawancara :
Sofyan, S.Pd Diwawancarai oleh Penulis, Wringin 20 Juli 2021.
Inayatul Karimah Diwawancarai oleh Penulis, Sumber Malang 22 Juli 2021.
Torani Diwawancarai oleh Penulis, Sumber Malang 23 Juli 2021.
Ida Samsiatun Diwawancarai oleh Penulis, Sumber Malang 23 Juli 2021.
Nima Diwawancarai oleh Penulis, Sumber Malang 23 Juli 2021.
Watik Anggraeini Diwawancarai oleh Penulis, Sumber Malang 24 Juli 2021.
Nur Azizah Diwawancarai oleh Penulis, Sumber Malang 24 Juli 2021.
Nama : Lusmawati
NIM : D20173063
Program Studi : Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas : Dakwah
Institusi : Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam hasil penelitian ini tidak terdapat unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah dilakukan atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur penjiplakan dan ada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dai siapapun.
Jember,30 November 2021 Saya yang menyatakan
Lusmawati NIM : D20173063
Judul Variabel Sub Variabel Indikator Sumber data Metode Penelitian
Fokus penelitian Penerapan Konseling
Islam Dengan Pendekatan Rational Emotive Therapy Dalam Menangani Pemikiran Negatif Anak Broken Home (Studi Kasus Di Desa Sumber Malang Kecamatan Wringin Kabupaten
Bondowoso)
1. Konseling islam a. tujuan konseling islam
b. fungsi konseling islam
c. prinsip-prinsip konseling islam d. asas-asas konseling islam
Untuk berpikir positif sebagai hamba Allah
Untuk berpikir positif terhadap diri sendiri dan lingkungan
Memunculkan potensi pikir dan dzikir
Mewujudkan akhlaqul karimah Pengetahuan, pengobatan,
pengentasan masalah, pencegahan.
Iman, islam, ihsan.
Asas kebahagian dunia dan akhirat
Asas fitrah
Asas lillahi ta’alla
Asas bimbingan seumur hidup
1.Informan:
a. konselor (Bapak Sofyan)
Konseli b.konseli
(Inayatul Karimah) c.Nenek (nima) d. Tetangga (Torani dan Ida Samsiatun) d.Teman (Watik Anggraini) 2.Observasi 3.Wawancara 4.Dokumentasi
1.metode penelitian menggunaka n metode penelitian kualitatif 2.jenis penelitian analisis deskriptif 3.Lokasi penelitian di Desa Sumber Malang Rt 02/01 Kecamatan Wringin Kabupaten
1. Bagaimana penerapan konseling Islam dengan
pendekatan rational emotive therapy dalam menangani pemikiran negatif anak broken home di Desa Sumber
Malang Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso?
2.Apa Kendala dari penerapan konseling Islam dengan
pendekatan rational emotive therapy dalam menangani pemikiran negatif
2. Rational Emotive Therapy
3.pemikiran negatif
konselor islami
a.Hakikat manusia
b.Teori kepribadian A-B-C
c.teknik-teknik RET
a.ciri-ciri
pemikiran negatif
sifat kepribadian yang baik, mempunyai hubungan sosial, ketakwaan kepada Allah.
Manusia sebagai makhluk rasional dan tidak rasional
Memiliki pikiran,perasaan dan tindakan
Individu bersifat unik A(activating exprerience) B(Belief System)
C(emotional Consequence) Teknik pengajaran, teknik persuasif, teknik konfrontasi, teknik pemberian tugas.
Keyakinan negatif, pesimis, cara pandanf yang salah, putus asa, sensitif, pikiran dan konsentrasi negatif
ara,observasi, dokumentasi.
5.teknik analisis deskriptif 6.kebasahan data:
triangulasi teknik dan triangulasi sumber
4.broken home
c.dampak
pemikiran negatif
a.kriteria broken home
b.faktor penyebab broken home c.dampak broken home terhadap anak
Hilangnya percaya diri, meningkatkan kecemasan,
mengurangi kemampuan berpikir positif, jauh dari kebahagian Kematian, bercerai, hubungan yang tidak baik, suasana yang tidak hangat, salah satu mengalami kelainan kejiwaan Faktor internal dan eksternal Karakter, sikap, stabilitas ekonomi, sosiabilitas.
tersebut?
3. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan anak broken home tersebut?
4. Bagaimana penerapan konseling islam dengan pendekatan rational emotive therapy dalam menangani pemikiran negatif anak broken home tersebut?
5. Apa kendala pada saat awal melakukan proses konseling?
6. Apa kendala dalam penerapan konseling islam dengan pendekatan rational emotive therapy dalam menangani pemikiran negatif anak broken home?
B. Konseli
1. Apa pendapat anda mengenai perceraian?
2. Apa yang melatar belakangi perceraian orang tua anda tersebut?
3. Sejak kapan tinggal dengan nenek?
4. Sejak kapan tidak berkomunikasi dengan orang tua?
5. Apa yang anda pikirkan setelah orang tua anda bercerai?
6. Apa yang dilakukan ketika mengetahui orang tua bercerai?
7. Bagaimana keadaan anda sebelum dan sesudah melakukan proses konseling?
8. Kapan anda melakukan konseling?
9. Apa yang anda rasakan setelah melakukan proses konseling?
10. Terapi apa yang di berikan konselor kepada anda dalam menangani permasalahan anda tersebut?
11. Perubahan apa saja yang anda rasakan setelah orang tua anda bercerai dan setelah melakukan konseling?
12. Apa kendala anda pada saat melakukan proses konseling ? 13. Apa kendala anda setelah melakukan proses konseling?
DOKUMENTASI
Gambar 2 : Wawancara dengan konselor
Gambar 3 : Wawancara dengan konseli
Gambar 4 : Wawancara dengan nenek
Gambar 5 : Menyerahkan surat ijin
Gambar 6 : Lokasi penelitian