• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan di atas, selanjutnya peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Laundry

Pihak laundry seharusnya tidak lepas dari tanggung jawab ketika ada pakaian yang hilang atau rusak, karena hal tersebut merupakan tanggung jawab bagi pihak laundry. Jika ada pakaian yang hilang atau rusak maka pihak laundry harus bertanggung jawab mengganti kerugian.

2. Bagi Pengguna Jasa Laundry

Pengguna jasa laundry harus lebih cermat dalam memilih tempat laundry yang aman untuk mencuci pakaianny. Jika terjadi kehilangan ataupun kerusakan pakaiannya di lokasi tempat laundry maka pengguna jasa laundry harus segera melapor pada petugas laundry dan pihak laundry juga menunjukkan tanggung jawabnya dengan mencarikan solusi yang terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta, 2014

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2010

Asyhadie, Zaeni, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014

Edris, Mochamad, & Panca Winahayuningsih, Bisnis Pengantar, Jakarta:

Rajawali Pers, 2010

Fathoni, Abdurrahmat, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: Rineka Cipta, 2011

Fatimah, Siti, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Jasa Laundry Chesta Balerejo Madiun”, Skripsi: Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tahun 2018.

Fuady, Munir, Pengantar Hukum Bisnis, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2013 Haris, Reza, “Perlindungan Hukum Terhadaip Konsumen Pengguna Jasa Parkir di

Stasiun PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Purwokerto”, Skripsi:

Fakultas Hukum UJS Purwokerto tahun 2011

Holijah, “Pengintegrasian Urgensi dan Eksistensi Tanggung Jawab Mutlak Produk Barang Cacat Tersembunyi Pelaku Usaha dalam Undang- Undang Perlindungan Konsumen di Era Globalisasi”, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 14, No. 1, Januari 2014

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008

Kurniawan, “Permasalahan dan Kendala Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)”, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 12, No. 1, Januari 2012

Miru, Ahmadi dan Yudo, Sutarman., Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta:

Rajawali Pers, 2004

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010

Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta; Bumi Aksara, 2013

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2011 Nazir, Moh., Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011

Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIMM), Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah

Sadar, M., Moh. Taufik Makarao, Habloel Mawadi, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Jakarta; akademia, 2012

Shidarta, Hukum Perlindungan iKonsumen Indonesia, Jakarta: Grasindo, 2006 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2011

Syafriana, Rizka, “Perlindungan Konsumen dalam Transaksi Elektronik”, De Lega Lata, Vol. 1, No. 2, Juli-Desember 2016

Syawali, Husni, dan Neni Sri Imaniyati, Hukum Perlindungan Konsumen, Bandung: Mandar Maju, 2000

Tjahjani, Joejoen, “Tanggung Jawab Pelaku Usaha Jasa Laundry Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen”, dalam Jurnal Independent, Vol. 2, No. 2

Tri, Gerry V.H., Teknik Pengambilan Sampel dalam Metodologi Penelitian, dalam googleweblight.com, diakses pada 13 Juni 2013, didownload pada 20 Juli 2017

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Widjaja, Gunawan, dan Ahmad Yaini, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000

Yuliana, “Tinjauan Fiqih Muamalah terhadap Tanggung Jawab oleh Pengusaha Jasa Laundry (Studi Kasus Usaha Laundry di Desa Ubung Kecamatan Jonggat)”, Skripsi: Fakultas Syariah Jurusan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Mataram Tahun 2018

OUT LINE

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAGI JASA LAUNDRY

(Studi Kasus di Banjarrejo Lampung Timur)

HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN NOTA DINAS HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK

ORISINALITAS PENELITIAN MOTTO

PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Pertanyaan Penelitian

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Penelitian Relevan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

1. Pengertian Implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

2. Tujuan Implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

3. Kendala Implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

B. Perlindungan Konsumen

1. Pengertian Perlindungan Konsumen

2. Dasar dan Tujuan Perlindungan Konsumen 3. Bentuk Perlindungan Konsumen

C. Usaha Jasa

1. Pengertian Usaha Jasa 2. Macam-macam Usaha Jasa 3. Tujuan Usaha Jasa

4. Hak dan Kewajiban BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian B. Sumber Data

C. Teknik Pengumpulan Data D. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Banjarrejo Lampung Timur

B. Implementasi

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Bagi Jasa Laundry

Desa Banjarrejo Lampung Timur

C. Analisis BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

ALAT PENGUMPUL DATA (APD)

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAGI JASA LAUNDRY

(Studi Kasus di Banjarrejo Lampung Timur)

A. WAWANCARA

Wawancara dalam penelitian ini peneliti tujukan kepada pemilik, karyawan dan pelanggan jasa Laundry. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan digunakan untuk memperoleh data tentang perlindungan bagi konsumen jasa laundry serta bagaimana tanggung jawab pemilik jasa laundry sebagai pelaku usaha. Adapun pertanyaan yang diajukan dalam wawancara adalah sebagai berikut:

1. Wawancara dengan Pemilik Laundry (Ibu Iis selaku pemilik Arafah Laundry dan Ibu Hepi selaku pemilik Laundry Ceria)

1) Sudah berapa lamakah bapak/ibu menekuni usaha laundry?

2) Apa yang melatarbelakangi bapak/ibu membuka usaha jasa laundry?

3) Ada berapakah karyawan yang bapak/ibu miliki sekarang ini?

4) Apakah setiap harinya laundry bapak/ibu ramai pelanggan?

5) Bagaimanakah rincian dari tarif laundry?

6) Berapakah keuntungan yang didapatkan bapak/ibu dari usaha laundry dalam satu bulan?

7) Apakah selama ini pernah ada kasus kehilangan atau kerusakan pada pakaian pelanggan?

8) Bagaimana bapak/ibu menyikapi kasus kehilangan atau kerusakan pakaian pelanggan tersebut?

9) Bagaimana proses penyelesaiannya agar tidak ada komplain dan tuntutan dari pelanggan?

2. Wawancara dengan Karyawan Jasa Laundry (Mita, Puput, Lia & Desi) 1) Sudah berapa lamakah anda bekerja di laundry ini?

2) Apakah anda sebagai karyawan diperlakukan dengan baik oleh pemilik laundry?

3) Pelayanan seperti apakah yang anda berikan apabila ada pelanggan yang datang?

4) Bagaimanakah prosedurnya jika ada pelanggan yang menggunakan jasa laundry?

5) Bagaimana proses pembayarannya?

6) Apakah tarif yang diberikan sudah sesuai dengan standar tarif laundry pada umumnya?

7) Bagaimana apabila ada pakaian pelanggan yang hilang atau rusak?

8) Siapakah yang menanggung apabila ada kerusakan atau kehilangan?

9) Apakah selama ini ada pelanggan yang komplain perihal kehilangan atau kerusakan pakaian?

10) Bagaimana proses penyelesaian kehilangan atau kerusakan pakaian pelanggan?

3. Wawancara dengan Pelanggan Jasa Laundry (Ibu Yani, Ibu Suyatni &

Dewi)

1) Apakah anda sering menggunakan jasa laundry?

2) Berapakah tarif laundry sekarang ini?

3) Apakah anda puas dengan pelayanan dan hasil laundry tempat langganan anda?

4) Apakah pakaian yang anda laundry pernah ada yang hilang atau rusak?

5) Bagaimana tanggapan pemilik jasa laundry terhadap keluhan barang pelanggan yang rusak atau hilang?

6) Bagaimana cara penyelesaian masalah jika ada barang konsumen yang rusak atau hilang oleh pihak laundry?

7) Apakah pihak laundry lepas tanggung jawab terhadap barang pelanggan yang hilang atau rusak? Ataukah mau menggantinya?

8) Bagaimana perjanjian antara pengusaha laundry dan pelanggan terhadap tanggung jawab barang?

9) Bagaimana tanggapan pengguna jasa laundry jika barangnya rusak atau hilang?

SIDANG MUNAQOSYAH

Senin, 29 Juni 2020, pukul 10.00 wib - 12.00 wib

Dokumen terkait