• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Desa Tegal Rejo

Dalam dokumen penanaman nilai-nilai pendidikan karakter (Halaman 76-80)

G. Tahap-Tahap Penelitian

1. Sejarah Desa Tegal Rejo

Awal mula terjadinya Desa Tegal Rejo, konon katanya pada masa kerajaan di pulau jawa ini sudah dimasuki kolonial belanda, rata-rata semua kerajaan tersebut hancur akibat di adu domba. Termasuk kerajaan majapahit yang juga hancur akibat dari ulahnya sang bule (kolonial belanda itu).

Pada saat majapahit itu masih jaya, semua kerajaan-kerajaan disekitarnya ditaklukkan termasuk kerajaan Blambangan yang ada di Banyuwangi, hal tersebut fakta membuktikan bahwa adanya jalan propinsi dari Jember menuju Banyuwangi yang melintasi antara dusun krajan dan dusun kebun gunung Desa Tegal Rejo tersebut merupakan bekas dari perjuangan pasukan bala tentara majapahit yang hendak mnyerang kerajaan Blambangan. Kemudian jalan tersebut diabadikan menjadi jalan lintas antar kabupaten (jalan propinsi).93

Ketika kerajaan-kerajaan tersebut sudah dikuasaidan dihancurkan oleh Belanda, maka orang-orang kerajaanpun menyebar di berbagai daerah, mereka semua lari dan menetap di dalam hutan. Penjajahanpun berlangsung

93 Dokumentasi, Jember 03 September 2018.

cukup lama, sementara tempat persembunyiannya yang ada di dalam hutan belantara telah berubah menjadi perkampungan (pemukiman) yang dihuni oleh banyak orang. Bertambah tahun bertambah pula komunitas penduduknya.

Pada saat itu sekitar tahun 1965 berdirilah kantor desa tegal waru yang terletak di krajan sebelah barat pasar Mayang. Katanya narasumber yang saya temui menceritakan bahwa konon katanya Bapak Kepala Desa Tegal Waru bernama Suero Redjo yang didampingi oleh cari Soeparto.

Jumlah penduduknya mencapai 6928 jiwa. Kemudian pada tahun 1972 Bapak Soero Redjo lengser diganti oleh Bapak Mu’at, selang beberapa tahun kemudian Bapak Mu’at lengser, diganti oleh Bapak Drs. Ma’un Tirto pada tahun 1975, di tengah-tengah kepemimpinan beliau, muncul peraturan menteri dalam negeri bahwa jumlah penduduk yang mencpai 6000 ke atas agar diadakan pemecahan desa. Dan pada tahun 1982, diadakan musyawarah pemecahan desa, yang dipimpin oleh kepla desa Ma’un Tirto dan dihadiri oleh pengurus LMD (Bapak Badrih Santoso) dan ketua LKMD (Bapak Binta Soedjiman) desa Tegal Waru, serta RT / RW sewilayah desa tegal waru. Menurut tokoh masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pemecahan desa yaitu: K.H Muhammad Hasan, Kamaruddin, Kuswandono, Muadim Hiril, H.Basit, dll. Sehubungan dengan nama kepala desa yang pertama adalah bapak Soero Redjo, maka tokoh masyarakat ingin menamakan desa yang baru yaitu desa tegal rejo. Pada tahun 1995 resmilah desa tegal rejo menjadi desa pecahan dengan jumlah penduduk 3.724 orang,

yang dipimpin oleh Bapak Kepala Desa Marsuki yang dibantu oleh sekdes Haniman dan para Kaur yaitu: Saiful, Nanang, Sugiarto, Juri, Yasir, P.

Yasin, P.Sutiya, P.Diun, Seniman, Sadrimin, Alwi, dll. Semua yang tersebut di atas adalah para sesepuh Desa Tegal Rejo.

Pemerintahan Desa Tegal Rejo ini berlangsung tidak cukup lama, namun dengan adanya kepemimpinan yang baru, masyarakat ikut antusias membantu membangun kantor desa.94

2. Visi Misi Desa Tegal Rejo

Visi adalah sebagai gambaran tentang kondisi ideal yang didinginkan atau yang dicita-citakan oleh pemerintah desa masa yang akan datang. Visi juga merupakan alat bagi pemerintah desa dan pelaku pembangunan lainnya melihat, menilai atau memberi predikat terhadap kondisi desa yang diinginkan. Adapun visi desa Tegal Rejo adalah sebagai berikut:

a. Terwujudnya masyarakat desa tegal rejo yang sejahtera dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta penyelenggaraan pemerintahan Desa yang sehat dan akuntable.

b. Terwujudnya SDM masyarakat desa tegal rejo yang maju dan berkembang dalam hal pola pikir dan tindakan untuk mendukung kemajuan desa tegal rejo.95

Dengan visi ini diharapkan akan terwujud masyarakat desa tegal rejo yang maju dalam bidang pertanian sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang rukun dan makmur. Disamping itu diharapkan juga akan terjadi

94 Dokumentasi, Jember 03 September 2018.

95 Dokumentasi, Jember 03 September 2018.

inovasi pembangunan desa di dalam berbagai bidang, utamanya pertanian, perkebunan, peternakan, pertukangan, dan kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai keagamaan.

Hakekat misi desa tegal rejo merupakan turunan dari visi desa tegal rejo. Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain misi desa tegal rejo merupakan penjabaran lebih operatif dari visi.

Misi adalah merupakan pernyataan yang mengarahkan tujuan dan sasaran desa yang hendak dicapai, pernyataan misi membawa desa kepada suatu fokus. Misi inilah yang harus diemban oleh pemerintah desa. Untuk mewujudkan visi desa tersebut diatas, maka pemerintah desa tegal rejo menetapkan misi sebagai berikut.

Untuk meraih visi desa tegal rejo seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal, maka disusunlah misi desa tegal rejo sebagai berikut:

a. Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan keagamaan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha-usaha kerukunan antar dan intern warga masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan agama, keyakinan, organisasi, dan lainnya dalam suasana saling menghargai dan menghormati.

c. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan pengairan, perbaikan jalan sawah / jalan usaha tani, pemupukan, dan polatanam yang baik.

d. Menata pemerintahan desa tegal rejo yang kompak dan bertanggung jawab dalam mengemban amanat masyarakat.

e. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara terpadu dan serius.

f. Mencari dan menambah debit air untuk mencukupi kebutuhan pertanian.

g. Menumbuhkembangkan kelompok tani dan gabungan kelompok tani serta bekerja sama dengan HIPPA untuk memfasilitasi kebutuhan petani.

h. Menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah.

i. Bersama dengan Dishutbun didalam melestarikan lingkungan hidup.

j. Mendorong majunya bidang pendidikan baik formal maupun informal yang mudah diakses dan dinikmati seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali yang mampu menghasilkan insan intelektual, inovatif dan enterpreneur (wirausahawan).96

Dalam dokumen penanaman nilai-nilai pendidikan karakter (Halaman 76-80)

Dokumen terkait