BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN
B. Kajian Teori
4. Sistem Informasi Akuntansi
sebagai subledger. Subledger ini terdiri dari akun dependen yang berisi informasi keuangan rinci untuk akun tertentu dalam buku besar.
h. Laporan
Laporan keuangan adalah produk akhir dari serangkaian proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan meringkas data transaksi bisnis. Para akuntan di tuntut agar dapat mengintregasikan semua data, menafsirkan data, dan menganalisis data yang nantinya agar menghasilkan sebuah informasi.75
Latihan peningkatan SIA sesering mungkin dialami oleh evaluator dalam dan luar yang mensurvei kerangka data dewan sebagai fitur tinjauan mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kerangka kerja yang bertujuan untuk :
1. Untuk menyempurnakan sebuah data 2. Untuk menyempurnakan kontrol ke dalam 3. Untuk membatasi pengeluaran yang terkait
Tujuan-tujuan ini saling terkait dan terkadang bertentangan satu sama lain. Masalah keuntungan dan kemalangan tidak diatur di antara ekonomi dan akomodasi, atau di antara keterusterangan dan kerangka kerja yang masuk akal namun kompleks. Satu-satunya cara untuk mengevaluasi untung atau rugi bisa subjektif berdasarkan faktor terukur.
Selain itu tujuan Sistem informasi akuntansi adalah : 1. Untuk membantu aktivitas sehari-hari 2. Mendukung arahan independen eksekutif
3. Untuk memenuhi komitmen yang diidentifikasi dengan penata layanan
4. Mengurangi kerentanan.77
Tahapan pertama dalam proses SIA adalah pengumpulan data.
Pada tahap ini, harus dapat dipastikan bahwa masukan data berasal dari sumber yang valid dan terbebas dari kesalahan material. Mekanisme dan
77 Faiz Zamzami, Nabella Duta Nusa & Ihda Arifin Faiz, Sistem Informasi Akuntansi (Yogyakarta:
UGM Press), 8.
tahapan ini harus dapat menunjukkan relevansi dan berlangsung efisien.
Sistem harus mampu menangkap data yang relevan dan mengumpulkannya cukup sekali. Perolehan data tersebut dapat bersumber baik dari internal maupun eksternal.
Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah menyimpannya di pengolahan database yang nantinya akan dapat diproses menjadi informasi. Aktivitas pemrosesan data menjadi informasi dapat berlangsung mulai dari tahap sederhana hingga cara pemrosesan yang kompleks, tergantung kebutuhan atas informasi dan jenis data yang digunakan. Termasuk beberapa cara pemrosesan yang dapat digunakan.
Misalnya pemakaian algoritma, teknik statistik, prediksi penjualan, dan prosedur pemeringkasan yang digunakan dalam akuntansi. Semakin beragam dan banyak jenis data yang digunakan serta semakin rumit informasi yang dibutuhkan, maka proses pengokahan data akan semakin kompleks.
Hasil informasi yang diperoleh dari pengolahan data akan dianjutkan ke pengguna akhir eksternal dan internal. Termasuk dalam kategori pengguna akhir eksternal adalah kreditor, stakeholder, investor, intitusi pemerintahan, penyuplai, dan pelanggan. Adapun yang termasuk dalam kategori pengguna akhir internal adalah manajemen di setiap tingkatan keorganisasian. Umpan baik (feedback) atas informasi yang
disajikan dapat dikirimkan ke entitas sehingga dapat diketahui perihal apa saja yang dapat dipertahankan ataupun perlu dilakukan perbaikan.78
5. Kemudahan Implementasi Akuntansi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemudahan penggunaan adalah keyakinan seseorang bahwa mudah digunakan sehingga pengguna tidak bingung atau mengalami masalah.
Implementasi berarti kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu implementasi, yaitu aplikasi. Penerapan atau penggunaan menurut kamus besar bahasa Indonesia.
Akuntansi menurut Warren adalah suatu sistem yang memuat berbagai informasi yag berguna bagi pelaku kepentingan dalam aktifitas ekonomi sebuah perusahaan.79
Menurut Eka, kesederhanaan penerapan akuntansi adalah reputasi atau sikap pelaku usaha mikro terhadap penggunaan akuntansi dalam mengelola usahanya sebagai alat untuk memberikan informasi sehingga mudah digunakan.80
Unsur – unsur dari kemudahan adalah dapat diterapkan sehari – hari, dapat mencatat dan meringkas dengan mudah, kefektifan dan efisiensi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemudahan implementasi akuntansi adalah sebuah sikap dan keyakinan para pelaku usaha dalam mengimplementasikan kegiatan akuntansi berupa pelaksanaan kegiatan
78 Ibid.,5-6.
79 Warren, Pengantar Akuntansi, 2
80 Eka, Pengaruh Pelatihan, 2
pencatatan, pembukuan dan pelaporan sehingga memberikan sebuah data yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pemikiran dan navigasi dalam menghadapi bisnis.
6. Manfaat Informasi Akuntansi
Informasi Akuntansi adalah sebuah pesan yang diperoleh dari penafsiran laporan keuangan pada sebuah usaha dalam periode tertentu yang digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Data sangat dibutuhkan oleh entitas, baik lingkupnya kecil maupun besar. Dengan demikian, sebuah usaha harus benar – benar bisa dan paham untuk menafsirkan laporan keuangan yang di buat. Dengan begitu pelaku usaha bisa memberikan keputusan terhadap usahanya pada periode mendatang.
Menurut Pinasti, Informasi akuntansi adalah dasar yang dapat menjadi perangkat untuk menetapkan pilihan administrasi dalam perusahaan swasta, termasuk pilihan perbaikan pasar, penilaian, dan lain- lain. Kewajiban memelihara pembukuan yang baik bagi UKM Indonesia diatur dalam UU UKM No. 9 dan UU Perpajakan Tahun 1995. Namun, beberapa tidak menggunakan informasi akuntansi karena kurangnya pengetahuan dan aplikasi. Manfaat dari data akuntansi adalah sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menetapkan harga, meracik sumber daya manusia, membuat strategi pemasaran, dan menetapkan modal pada periode selanjutnya. 81
81 M. Pinasti, Pengaruh Penyelenggaraan, 2.
7. Pemahaman
Pemahaman menurut Bloom adalah sebuah kondisi bagaimana seseorang dapat menyerap, memahami, mengerti akan makna terhadap apa yang dibaca, dilihat dan didengar. Pemahaman memiliki arti interpretasi, menyisipkan dan menguraikan pembelajaran dan dapat mengungkapkan masalah dalam bahasanya sendiri.82
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pemahaman merupakan proses, cara. Atau bisa di artikan sebagai perbuatan memahami atau memahamkan.83
Menurut Febrianty, faktor – faktor yang mempengaruhi pemahaman dalam menyusun laporan keuangan diantaranya latar belakang pendidikan, informasi dan sosialisasi, jenjang pendidikan, lama usaha dan ukuran usaha.84
8. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah metode penting untuk menyampaikan data moneter kepada orang pihak eksternal. Laporan keuangan tahunan menjelaskan sejarah perusahaan dan diukur dalam satuan moneter.85
Menurut Maith, Laporan keuangan tahunan adalah catatan informasi keuangan entitas dalam kerangka waktu pembukuan yang dapat digunakan untuk menggambarkan entitas. Laporan anggaran tahunan
82 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Kencana
Prenamedia Group, 2013), 210.
83 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Arti Kata Paham (www.kbbi.web.id), diakses pada tanggal 4
Januari 2021, pukul 13.30
84 Febrianty, Pengaruh Pemahaman Pelaku UKM , 169
85 Keiso, Weygandt, & Warfield, Akuntansi Keuangan Menengah Volume 1 (Jakarta: Salemba Empat, 2017), 4.
umumnya memberikan data tentang total aset organisasi, posisi moneter, dan efek samping aktivitas untuk jangka waktu tertentu. Sebagian besar pengguna laporan keuangan mengharapkan informasi ini untuk membantu mereka membuat keputusan.86
Laporan keuangan menurut SAK EMKM (Entitas Mikro Kecil dan Menengah) meliputi Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba-Rugi, dan Catatan atas Laporan Keuangan(CALK).87
9. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan tahunan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 1 Oktober 2004 adalah untuk memberikan data tentang total aset, posisi moneter, dan konsekuensi tugas organisasi. Hal ini membantu dengan pilihan keuangan yang tersedia untuk banyak klien. Perencanaan ringkasan anggaran diharapkan dapat memberikan data moneter tentang organisasi pengungkapan yang akan membantu pengusaha dalam menentukan pilihan di kemudian hari.88 Laporan keuangan disiapkan oleh eksekutif yang bertekad untuk memberikan garis besar tugas yang diturunkan oleh pemilik organisasi. Demikian juga, laporan keuangan dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda, khususnya untuk menjawab pihak luar di luar organisasi. Menurut SAK EMKM, tujuan laporan keuangan adalah untuk
86 Hendry Andres Maith, Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2013). 1.(3),620.
87 Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) EMKM (https://iaiglobal.or.id/),
diakses tanggal 12 April 2021, pukul 19.00
88 Keiso, Akuntansi Keuangan Menengah, 7
meninformasikan data berupa neto perusahaan, posisi keuangan, dan hasil operasi, dan berbagai penerima untuk membuat keputusan keuangan bagi individu yang tidak dapat menyiapkan keuangan khusus. Pernyataan permintaan mencakup kebutuhan informasi Anda.89
10. Pengakuan Unsur – Unsur Laporan Keuangan
Menurut SAK EMKM, pendekatan unsur neraca adalah cara paling umum untuk membentuk sesuatu pada neraca atau laba rugi sesuai pentingnya komponen, unsur – unsur nya antara lain :
1. Manfaat Ekonomi Masa Depan
Langkah-langkah pengakuan mengidentifikasi dengan titik waktu ketika ada keyakinan bahwa keuntungan masa depan terkait dengan hal tersebut akan mengalir ke atau meninggalkan usaha.
Tingkat kerentanan dalam perkembangan keuntungan masa depan dievaluasi tergantung pada persyaratan keseluruhan tanggal laporan akuntansi ketika laporan keuangan tahunan siap. Evaluasi diselesaikan secara independen untuk hal-hal penting yang terpisah dan secara kolektif dari populasi besar untuk hal-hal individu yang tidak relevan.
2. Keandalan Pengukuran
Dasar kedua untuk penentuan posisi artikel adalah biaya terukur yang solid. Pada umumnya, biaya sesuatu masih di udara dengan keyakinan. Jika tidak, Anda ingin menilai biayanya.
89 Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) EMKM (https://iaiglobal.or.id/),
diakses tanggal 12 April 2021, pukul 19.00
Dengan asumsi penilaian yang tepat berada di luar bidang kemungkinan, hal itu tidak akan dipertimbangkan dan tidak akan muncul di laporan aset atau laporan rugi laba.90
11. Jenis – Jenis Laporan Keuangan 1. Laporan Posisi Keuangan
Menurut SAK EMKM, Posisi keuangan berisi informasi tentang harta, utang dan modal usaha.
Unsur – unsur tersebut didefinisikan sebagai berikut : a. Aset
Aset adalah sumber daya akan menjadi harta yang diawasi organisasi tergantung pada kesempatan sebelumnya dan kemungkinan keuntungan finansial masa depan akan diperoleh oleh organisasi. Keuntungan finansial masa depan dari suatu sumber daya adalah potensi sumber daya tersebut untuk berkontribusi secara langsung atau tidak langsung terhadap pendapatan organisasi. Pendapatan ini dapat dihasilkan dari pemanfaatan atau penghapusan sumber daya. Pencatatan sumber daya dalam suatu zat dapat mencakup hal-hal yang menyertainya diantaranya persediaan, kas, sewa dibayar dimuka dan lain – lain.
90 Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) EMKM (https://iaiglobal.or.id/),
diakses tanggal 12 April 2021, pukul 19.00
b. Liabilitas
Hutang adalah kewajiban perusahaan saat ini dari peristiwa masa lalu, dan pemenuhannya mengarah pada arus keluar sumber daya dengan manfaat ekonomi dari perusahaan.
Karakteristik penting dari hutang adalah bahwa organisasi memiliki komitmen saat ini untuk bertindak atau bertindak dengan tujuan tertentu dalam pikiran. Risiko bisa menjadi komitmen yang sah atau komitmen yang benar.
Kewajiban hukum dapat ditetapkan oleh undang-undang di bawah kontrak yang mengikat atau ketentuan undang- undang.
Kewajiban konstruktif adalah kewajiban di mana perusahaan memiliki tanggung jawab khusus kepada pihak lain sesuai dengan praktik standar sebelumnya, pedoman yang diterbitkan, atau pernyataan terkini yang cukup spesifik, sehingga menghasilkan harapan yang kuat dan lainnya. tanggung jawab. Pelaporan hutang ke perusahaan dapat mencakup beberapa item, seperti hutang dan pinjaman bank.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah sisa kekayaan perusahaan setelah dikurangi semua kewajibannya. Klaim ekuitas adalah klaim yang tidak memenuhi definisi kewajiban.91
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan penyajian organisasi selama beberapa rentang waktu, dan alasan mendasar rugi laba adalah untuk menunjukkan kapasitas organisasi untuk menghasilkan manfaat nyata.92
Laporan yang menjadi alat ukur pada sebuah periode perusahaan mengenai untung dan ruginya perusahaan juga dikenal sebagai laporan laba rugi. Dalam dunia bisnis, laporan laba rugi digunakan untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kredit. Menyediakan investor dan kreditur dengan informasi untuk membantu memprediksi ukuran arus kas masa depan, waktu dan ketidakpastian.93
Unsur – unsur yang dimiliki oleh laporan laba rugi menurut SAK EMKM adalah :
a. Penghasilan (income)
Pendapatan adalah peningkatan keuntungan finansial selama jangka waktu yang jelas sebagai aliran masuk atau
91 Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) EMKM (https://iaiglobal.or.id/),
diakses tanggal 12 April 2021, pukul 19.00
92 M. Riski, Prosedur Penyusunan, 13.
93 Keiso, Akuntansi Keuangan Menengah, 181
ekspansi sumber daya yang menyebabkan peningkatan modal yang bukan karena simpanan dari pendukung keuangan, atau pengurangan kewajiban. Pendapatan mencakup gaji dan tunjangan.
Pendapatan mencakup gaji dan tunjangan. Pendapatan akan dibayar dengan menyelesaikan latihan organisasi yang secara teratur dikenal dengan nama yang berbeda, misalnya, kesepakatan, komisi, bunga, keuntungan, kedaulatan, dan sewa.
Laba memenuhi arti membayar namun mencerminkan hal yang berbeda yang tidak dibayar. Ketika keuntungan terlihat dalam pengumuman gaji, biasanya ditunjukkan secara independen karena menyadari hal itu membantu Anda menentukan pilihan keuangan.
b. Beban (expenses)
Biaya adalah pengurangan manfaat keuangan sebagai lonjakan atau penurunan sumber daya selama jangka waktu yang diumumkan, atau pengurangan kewajiban yang menyebabkan penurunan modal yang tidak ditandai dengan penyebaran ke pemberi dana. Biaya menggabungkan kerugian dan biaya yang terjadi selama proses bisnis biasa organisasi.
Biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan bisnis normal perusahaan meliputi, misalnya, biaya produksi, upah, dan depresiasi.
Kerugian memenuhi definisi biaya, tetapi mencerminkan item lain yang tidak termasuk dalam kategori biaya yang dikeluarkan dalam proses bisnis normal perusahaan, seperti kerugian karena pelepasan aset..
3. Catatan Atas Laporan Keuangan
Menurut SAK EMKM, catatan atas lapaoran keuangan menjelaskan laporan rencana keuangan tahunan yang telah disusun sesuai SAK EMKM, diagram tata cara pembukuan dan penilaian, serta informasi tambahan dan seluk-beluk luar biasa yang menjelaskan apa yang penting. Transaksi untuk membantu pihak eksternal memahami laporan keuangan. Jenis informasi tambahan dan nuansa yang disajikan bergantung pada jenis bisnis yang dijalankan oleh entitas.94
12. Usaha Mikro Kuliner
Menurut Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008, bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang – Undang ini. Usaha mikro bertujuan untuk mengupayakan pertumbuhan dan perkembangan usaha dalam kerangka pembangunan
94 Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) EMKM (https://iaiglobal.or.id/),
diakses tanggal 12 April 2021, pukul 19.00
ekonomi berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).95
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kuliner adalah hal yang berhubungan dengan memasak. Kata kuliner berasal dari bahasa Inggris, yaitu cooking. Kuliner dikutip dari bahasa Inggris, yaitu cooking. Ini menandakan semua yang berkaitan dengan memasak atau digunakan dalam memasak. Memasak adalah bagian dari kehidupan dan erat kaitannya dengan asupan makanan sehari-hari.
Kuliner adalah sesuatu yang tidak dapat dibagi dalam tatanan kehidupan manusia, semua orang harus makan dan minum. Kata kuliner memiliki banyak kegunaan yang berbeda dan disebut seni memasak, seni berkemas, menghidangkan makanan, umumnya dalam wujud makanan.96
95 Undang – Undang Nomor 20, Usaha Mikro (2008), 1&6, 2
96 Gerardiansyah, Ario, Siti Rukayah dan Budi Sudarwanto, “Pusat Kuliner Khas Semuarang di Jalan Pemuda” (Semarang: Diss Universitas Diponegoro, 2017)
BAB III
PENYAJIAN DAN ANALISIS
A. Gambaran Objek Penelitian 1. Kondisi Geografis dan Administratif
Kecamatan Genteng merupakan Kecamatan yang berada di bagian barat Kabupaten Banyuwangi. Pada bagian barat, Kecamatan Genteng berbatasan langsung dengan Kecamatan Glenmore yang notabene penghasil cokelat dan hasil perkebunan lainnya. Di sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Gambiran. Di bagian utara berbatasan dengan kecamatan sempu. Sedangkan bagian timur Kecamatan Genteng berbatasan langsung dengan Kecamatan Srono Desa Sumbersari.
Kecamatan Genteng memiliki luas wilayah 51,24 Km2 yang terbagi menjadi 5 Desa, yaitu Kembiritan, Genteng Kulon, Genteng Wetan, Kaligondo dan Setail. Pada awalnya, wilayah Kecamatan Genteng meliputi 9 Desa. Tetapi pada tahun 1955 ketika wilayah Genteng dimekarkan menjadi 2 Kecamatan, sehingga jumlah desa yang tersisa adalah 5 Desa. 4 desa yang lain masuk dalam pembentukan Wilayah kecamatan baru yaitu Kecamatan Sempu.
2. Kondisi Sosial Dan Budaya
Dari segi bahasa, masyarakat genteng menggunakan bahsa jawa ngoko (jawa kasar) sebagai percakapan sehari – harinya. Sebagian ada yang menggunakan bahasa osing sebagai bahasa sehari – harinya. Sebagian kecil itu berlokasi di Desa Kembiritan. Dari sisi sosial, masyarakat genteng
mayoritas merupakan keturunan dari mataram. Hal itu terlihat dari bahsa sehari – hari nya yang dipakai oleh mereka. Dari sisi kuliner masyarakat Genteng merujuk pada masakan ayam yang berkuah pedas dan makanan khas dari suku osing.
B. Penyajian Data
Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Sampel dalam penelitian ini adalah usaha mikro kuliner di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi sebanyak 54 yang sebelum nya telah dihitung menggunakan rumus slovin. Berikut adalah tabel sampel data usaha mikro kuliner di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi yang sudah diolah di Ms Excel.
Tabel 3.1
Sampel Data Usaha Mikro Kuliner Di Kecamatan Genteng
Nama Responden Nama Usaha X1 Y1 Y2
Risky Jhon Banana Crispy 26 16 16
Yusuf Penuh Makna 28 16 16
Jalal Blacktimes 27 16 16
Aldo Retorika 27 16 16
Bactiar Amin Kedai Kopi Minoritas 28 16 16
A. Maulana Alaika Kedai Arion 27 16 16
Biaga Wahyu Elit Session 28 20 16
Yantara Coba Bagi 25 16 16
Afandi Ben Id 28 16 16
Khoirul Anwar Noktun 27 16 16
Eka Satria S. Shake Your Mind 26 16 16
Elsa Liana Delta Coffee reborn 27 16 16
Eny wahyuningsijh Serabi Solo 28 16 16
Irfan Yusuf Nasi goreng Cak Cool 27 15 14
Eko Suprayogi Alfresko 28 20 20
Wahyu Trio Bakso Mantap 34 20 20
Riski Mc Coffe 28 17 15
Koko Agendo 27 16 17
Andre Baron Nduts 27 16 17
Dina La Forest 29 16 18
Wahyu Geprek WW 26 18 14
Andini Kedai kopi kopi 27 16 16
Eni F Nyonyor Seblak 28 15 17
Bu Tino Nasi Goreng Tino 27 17 18
Dandi Java Heat 29 18 18
Rahmat Kedai Kopi Hitam Putih 25 18 16
Dicky Kedai kopi tiga kawan 28 14 15
Endik Lava Cafe 27 17 16
Mandira Prasasti Kopi 31 16 17
Asri Warung Mie Denok 27 17 17
Zein Work art coffee shop 27 16 16
Kevin Sore Coffe and barber 28 17 17
Muhammad Husin Fippo Coffe 30 16 16
Mirna S Pondok bedjan 28 16 16
Diyah Hapsari Pawon Mina 26 16 16
Wildan Bakso Gurita 30 20 18
Adnan Ayam Goreng 23 31 17 17
Anjar Putra Cafe Mampir Maning 28 16 16
Rendra Ahmad Z.Z Mie Thamrin 30 16 16
Misna Soto Madura Bu Misnah 30 17 18
Bagus Ahsan K Family Kebab 28 16 19
Tommy Kurniawan Angkringan Cak Tom 28 18 19
Endang S Mie Ayam Mojokerto 32 18 18
Ma'rifatul Ilmi Warung Jogja 28 18 18
M. Ali akbar Ali seafood 32 17 19
Madani Ariwijaya Cafe Alex 30 17 16
Irmawati
Hidayatullah Es Teler Genteng 24 14 19
Yono Es Dawet Bagong 25 12 16
Dwi Putri Putri Yolandha
Lontang - lantung
Genteng 30 19 18
Dendi santoso Coffezone 25 17 17
Dyah Rachmawati Seblak Seblang 27 17 15
Dira Cafe June 28 15 16
M. Sholeh Yok Coffe 27 15 16
Tina Ambarwati NasGordon 28 15 16
Sumber : Data primer diolah tahun 2021
Tabel di atas adalah penyajian data dari hasil penyebaran kuisioner yang dilakukan di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Pada kolom pertama yaitu nama responden adalah nama – nama pelaku usaha mikro kuliner yang ada di Kecamatan Genteng. Kolom kedua nama usaha adalah nama atau brand usaha yang sedang dijalankan oleh pihak responden. Sedangkan kolom ketiga sampai kelima adalah hasil perhitungan dari total poin pertanyaan dari setiap variabel. Mulai dari variabel X1 dengan 7 indikator yang diturunkan menjadi 7 butir pertanyaan, variabel Y1 dengan 4 indikator yang diturunkan menjadi 4 butir pertanyaan, dan variabel Y2 dengan 4 indikator yang diturunkan menjadi 4 butir pertanyaan. Masing – masing pertanyaan berbentuk pilihan ganda dengan format penilaian nya adalah : Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Kurang Setuju = 3, Tidak Setuju = 2, dan Sangat Tidak Setuju = 1.
C. Analisis Statistik Deskriptif
1. Analisis Deskriptif Identitas Responden
Peneliti menyebarkan kuisioner kepada 54 pelaku usaha mikro kuliner di Kecamatan Genteng. Selanjutnya peneliti mengambil data identitas responden yang terdiri dari jenis usaha mikro kuliner, jabatan dalam usaha, dan lama usaha berdiri.
Tabel 3.2
Jenis Usaha Mikro Kuliner
No Jenis Usaha Jumlah Responden Persentase
1 Cafe 20 37
2 Kedai Kopi 11 20
3 Warung Makan 16 30
4 Pedagang Kaki Lima 6 11
5 Lainnya 1 2
Total 54 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2021
Jumlah responden berdasarkan jenis usaha terdiri dari responden cafe sebanyak 20 atau 37%, responden kedai kopi sebanyak 11 atau 20%, responden warung makan sebanyak 16 atau 30%, responden pedagang kaki lima sebanyak 6 atau 11%, responden lainnya sebanyak 1 atau 2%
Tabel 3.3 Jabatan Dalam Usaha
NO Jabatan Jumlah Responden Persentase
1 Pemilik Usaha 51 94
2 Bagian Keuangan/Kasir 3 6
Total 54 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2021
Jumlah responden berdasarkan jabatan dalam usaha terdiri dari responden pemilik usaha sebanyak 51 atau 94% dan responden bagian keuangan sebanyak 3 atau 6%.
Tabel 3.4 Lama Usaha Berdiri
NO Jabatan Jumlah Responden Persentase
1 Kurang Dari 1 Bulan 0 0
2 Antara 1 - 12 Bulan 31 57
3 Lebih Dari 1 Tahun 23 43
Total 54 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2021
Jumlah responden berdasarkan lama usaha berdiri terdiri dari responden yang usaha nya berdiri antara 1 – 12 Bulan sebanyak 31 atau 57% dan responden yang usahanya berdiri lebih dari 1 Tahun sebanyak 23 atau 43%.
2. Analisis Deskriptif Frekuensi Jawaban Responden a. Pemahaman Penyusunan Laporan Keuangan (X1)
Pemahaman penyusunan laporan keuangan diukur menggunakan tujuh indikator, frekuensi jawaban responden terhadap ketujuh item pertanyaan variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel X1
No Indikator Jumlah Skor Total
Skor
STS TS KS S SS
1 Pemahaman laporan posisi keuangan
berupa harta
43 11 54
79,60% 20,40% 100%
2 Pemahaman laporan posisi keuangan
berupa hutang
1 5 45 3 54
1,9% 9,3% 83,3% 5,6% 100%
3 Pemahaman laporan posisi keuangan
berupa modal
42 12 54
77,8% 22,2% 100%
4 Pemahaman laporan laba rugi berupa
Pendapatan
6 40 8 54
11,1% 74,1% 14,8% 100%
5 Pemahaman laporan laba rugi berupa
beban
1 18 34 1 54
1,9% 33,3% 63,0% 1,9% 100%
6 Pemahaman catatan atas laporan
keuangan
1 5 39 9 54
1,9% 9,3% 72,2% 16,7% 100%
7 Basic Akrual 12 39 3 54
22,2% 72,2% 5,6% 100%
Sumber: SPSS 17.0 data yang diolah tahun 2021, Lampiran
Dari tabel data yang telah diolah diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum responden setuju dengan pertanyaan pada indikator pemahaman penyusunan laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari banyak nya responden yang menjawab setuju dan sangat setuju.
1. Indikator Pertama, mayoritas responden menyatakan pelaku usaha mikro kuliner merasa paham tentang laporan posisi keuangan berupa harta. Hal ini mengacu pada data frekuensi pernyataan 11