Pelayanan kesehatan pasien DM tipe 2 di Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer (FKTP) atau PPK I (Pemberi Pelayanan Kesehatan I adalah dokter umum) dapat dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL), baik PPK II (pemberi pelayanan kesehatan adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam) ataupun PPK III (pemberi pelayanan kesehatan adalah dokter sub spesialis endokrinologi metabolisme diabetes).
A. Kasus Diabetes Melitus Tipe 2
Pada pasien DM tipe 2 di FKTP, apabila di temukan salah satu hal hal sebagai berikut :
Dalam 3 bulan ditemukan GDP > 130 mg/dL, GDPP > 180 mg/dL atau HbA1c
>7 % Dislipidemia Hipertensi Anemia Infeksi Retinopati Lansia
TBC paru atau lainnya
Dalam terapi OAD tunggal dalam 3 bulan tidak tercapai target Dalam terapi kombinasi OAD dalam 3 bulan tidak tercapai target Krisis hiperglikemia
Komplikasi kronis akibat diabetes seperti retinopati, nefropati, Kehamilan
Hypoglikemia yang tidak teratasi dan tidak ada perbaikan setelah tatalaksana medis.
Infeksi kaki berat: ulkus, selulitis, abses
(Perlu dilakukan rujukan ke PPK II untuk mendapatkan pelayanan Spesialis Penyakit Dalam)
Gambar 5. Tata Kelola Diabetes Melitus di PPK 1 atau Dokter Umum
Pada pasien DM tipe 2 di PPK II, apabila di temukan salah satu hal hal sebagai berikut :
Diabetes dengan tanda unstable angina
Hypoglikemia yang tidak teratasi dan tidak ada perbaikan setelah tatalaksana medis.
Komplikasi akut seperti ketoasidosis, hyperglycemic/ hyperosmolar state setelah diberikan tindakan awal.
Komplikasi retinopati/nefropati diabetik
Dalam 3 bulan ditemukan GDP > 130 mg/dL, GDPP > 180 mg/dL atau HbA1c
>7 %
Dislipidemia, hipertensi, anemia, infeksi tidak terkendali dalam 3 bulan Dalam terapi OAD tunggal dalam 3 bulan tidak tercapai target
Dalam terapi kombinasi OAD dalam 3 bulan tidak tercapai target Komplikasi kronis akibat diabetes tidak terkendali
Kehamilan dengan gula darah tak terkontrol dalam 3 bulan
Hipoglikemia yang tidak teratasi dan tidak ada perbaikan setelah tatalaksana medis.
Infeksi kaki : ulkus , selulitis, abses tidak teratasi dalam 7 hari diabetes dengan tanda unstable angina
Hipoglikemia yang tidak teratasi dan tidak ada perbaikan setelah tatalaksana medis.
Komplikasi retinopati/nefropati diabetik tidak terdapat perbaikan
(Perlu dilakukan rujukan ke PPK III untuk mendapatkan pelayanan Subspesialis Endokrin Metabolisme Diabetes)
Pada pasien DM tipe 2 di PPK II yang sudah diberikan pelayanan spesialis penyakit dalam, apabila di temukan salah satu hal hal sebagai berikut:
GDP < 130 mg/dL, GDPP < 180 mg/dL atau HbA1c < 7 % Dalam terapi OAD tunggal atau kombinasi setiap 3 bulan Dalam terapi kombinasi OAD dalam 3 bulan telah tercapai target Komplikasi kronis akibat diabetes setiap 3 bulan
Kehamilan dengan DM setiap 3 bulan
Infeksi kaki : ulkus, selulitis teratasi dan gula darah telah terkontrol Komplikasi neuropati diabetes dalam 3 bulan
(Dirujuk balik ke PPK I untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kedokteran dasar atau melanjutkan saran dari pemberi pelayanan kesehatan perujuk)
Pada pasien DM tipe 2 di PPK III yang sudah diberikan pelayanan subspesialis endokrin metabolism diabetes, apabila di temukan salah satu hal hal sebagai berikut :
Dalam 3 bulan ditemukan GDP < 130 mg/dL, GDPP < 180 mg/dL atau HbA1c
< 7 %
Dalam terapi OAD tunggal dalam 3 bulan telah tercapai target Dalam terapi kombinasi OAD dalam 3 bulan telah tercapai target Komplikasi kronis akibat diabetes terkendali
Diabetes gestasional terkontrol Hipoglikemia yang telah teratasi
Infeksi kaki: ulkus, selulitis teratasi dan gula darah telah terkontrol
(Dirujuk balik ke PPK II untuk mendapatkan pelayanan kesehatan spesialis peyakit dalam atau melanjutkan saran dari pemberi pelayanan kesehatan perujuk)
B. Kasus Diabetes Melitus Tipe 1
Semua kasus DM tipe 1 di PPK I, perlu dilakukan rujukan ke PPK II untuk mendapatkan pelayanan spesialis penyakit dalam. Pada pasien DM tipe 1 di PPK II yang sudah diberikan pelayanan spesialis penyakit dalam, apabila di temukan salah satu hal hal sebagai berikut :
Diabetes dengan tanda unstable angina
Hipoglikemia yang tidak teratasi dan tidak ada perbaikan setelah tatalaksana medis.
Komplikasi akut sperti ketoasidosis, Hyperglycemic/ hyperosmolar state setelah diberikan tindakan awal
Dalam 3 bulan ditemukan GDP >130 mg/dL, GDPP >180 mg/dL atau HbA1c >7
% (uncontrolled diabetes selama 3 bulan).
Dislipidemia, hipertensi, anemia, infeksi tidak terkendali dalam 3 bulan Dalam terapi insulin dalam 3 bulan tidak tercapai target
Komplikasi kronis akibat diabetes tidak terkendali
Kehamilan dengan gula darah tak terkontrol dalam 3 bulan
Hipoglikemia yang tidak teratasi dan tidak ada perbaikan setelah tatalaksana medis.
Infeksi kaki : ulkus , selulitis, abses tidak teratasi dalam 7 hari diabetes dengan tanda unstable angina
Komplikasi retinopati diabetik tidak ada perbaikan dalam 3 bulan Nefropati tidak ada perbaikan dalam 3 bulan
(Rujuk ke PPK III untuk mendapatkan pelayanan kesehatan Subspesialis Endokrin Metabolisme Diabetes)
Pada pasien DM tipe 1 di PPK II yang sudah diberikan pelayanan spesialis penyakit dalam, apabila di temukan salah satu hal hal sebagai berikut:
GDP <130 mg/dL, GDPP < 180 mg/dL atau HbA1c <7 % Dalam terapi insulin setiap 3 bulan
Komplikasi kronis akibat diabetes setiap 3 bulan Kehamilan dengan DM setiap 3 bulan
Infeksi kaki : ulkus , selulitis teratasi dan gula darah telah terkontrol
(Dirujuk balik ke PPK I untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kedokteran dasar dan melanjutkan saran dari pemberi pelayanan kesehatan perujuk)
Pada pasien DM tipe 1 di PPK III yang sudah diberikan pelayanan subspesialis endokrin metabolism diabetes, apabila di temukan salah satu hal hal sebagai berikut :
Dalam 3 bulan ditemukan GDP <130 mg/dL, GDPP <180 mg/dL atau HbA1c
<7 %
Dalam terapi insulin dalam 3 bulan telah tercapai target Komplikasi kronis akibat diabetes terkendali
Diabetes gestasional terkontrol Hipoglycemia yang telah teratasi
Infeksi kaki : ulkus, selulitis teratasi dan gula darah telah terkontrol
(Dirujuk balik ke PPK II untuk mendapatkan pelayanan kesehatan spesialis penyakit dalam dan melanjutkan saran dari pemberi pelayanan kesehatan perujuk)