Langkah-langkah ini digunakan untuk mengetahui peranan ekstrakurikuler keagamaan dan pembimbingan guru PAI dalam pencegahan perilaku penyimpangan siswa di SMK N 1 Way Bungur, Lampung Timur, Lampung Timur. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.69
Lampung Timur. Pemilihan subyek ini dimaksudkan agar peneliti mendapatkan informasi dari berbagai macam sumber sehingga data yang diperoleh dapat diakui kebenarannya.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas itu70
Wawancara adalah “sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.71
Definisi lain menjelaskan wawancara atau “interview digunakan untuk mendapatkan data yang pada umumnya hanya dapat diperoleh secara langsung dalam temu muka pribadi, seperti fakta-fakta intim tentang riwayat hidup seseorang, kebiasaan hidup pribadi, tentang keluarga, pendirian, sikap dan sebagainya.”72
Esterberg, mendefinisikan interview sebagai berikut; “Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
70 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), h. 186
71Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 132
72Nasution, Metode Research, (Jakarta:Bumi Aksara, 2014), h. 127
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.73
Wawancara (interview) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan, dengan kata lain wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk memperoleh informasi.74
Secara garis besar ada tiga macam pedoman dalam melakukan penelitian yang menggunakan metode interview, yaitu:
1) Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan, diisi dengan kreatifitas seorang pewawancara sangat diperlukan, karena pewawancara menjadi seorang pengemudi jawaban responden.
2) Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang disusun secara terperinci menyerupai chek list dalam hal ini, wawancara hanya membubuhkan tanda (chek list) pada nomor yang sesuai
3) Wawancara semi struktur, yaitu interviewer mula-mula menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut, dengan demikian keterangan yang diperoleh bisa meliputi semua variabel dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.75
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Keutamaan teknik wawancara adalah dapat memperoleh informasi sebanyak- banyaknya melalui percakapan langsung dengan subjek penelitian. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari para
73Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 317
74Nasution, Metode Research...., h. 133
75SuharismiArikunto, Prosedur Penelitian..., h. 202
pihak yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan pendampingan guru pai dalam upaya mencegah perilaku tidak terpuji dikalangan Siswa. Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan pihak yang diwawancarai yaitu Kepala Sekolah SMK N 1 Way Bungur, Lampung Timur. Waka. Kesiswaan SMK N 1 Way Bugur, Lampung Timur, Waka Kurikulum SMK N 1 Way Bugur, Lampung Timur, Pembina Rohis dan Guru Pai SMK N 1 Way Bugur, Lampung Timur. Pengurus Rohis SMK N 1 Way Bugur, Lampung Timur, Perwakilan Siswa yang Mengikuti Rohis SMK N 1 Way Bungur, Lampung Timur, dan Wali murid dari jajaran pengurus rohis SMK N 1 Way Bugur, Lampung Timur.
2. Observasi
Metode observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.76 Dalam garis besarnya observasi dapat dilakukan (1). dengan partisipasi, pengamat jadi sebagai partisipan, atau (2). tanpa partispasi, pengamat jadi sebagai non partisipan.77
Berdasarkan uraian tersebut, dalam penelitian ini jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi pasif (passive participation):
means the Research is present at the scene but does not interact or
76 Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian (Aplikasi Praktis),(Jakarta:Ramayana Press, 2008), h. 115
77Nasution, Metode Research, h. 107
participate, yakni dalam hal ini peneliti datang ditempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.78
Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan sehari-hari penulis tidak berinteraksi langsung dengan subyek penelitian. Obyek penelitian yang diobservasi menurut Spradley dinamakan situasi sosial yang terdiri atas tiga kompnen, yaitu place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).”79 Berdasarkan teori tersebut, maka hal-hal yang dicermati menggunakan metode observasi non partisipan untuk melihat fenomena yang berkaitan dengan:
a. Tempat atau lokasi dimana subyek tinggal yaitu di SMK N 1 Way Bungur, Lampung Timur.
b. Pengurus ekstrakulikurer, SMK N 1 Way Bungur, Lampung Timur.
c. Program pembimbingan Tim Guru rumpun Pendidikan Agama Islam di SMK N 1 Way Bungur, Lampung Timur.
d. Perilaku Siswa yang Mengikuti Rohis SMK N 1 Way Bungur, Lampung Timur.
e. Peran yang dilakukan oleh subyek penelitian dalam mencegah perilaku menyimpang di kalangan Siswa SMK N 1 Way Bungur, Lampung Timur.
78Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan..., h. 312
79Sugiyono, MemahamiPenelitianKulaitatif
..., h. 68
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang, dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), critera, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Sedangkan dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Adapun studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Sementara pendapat ahli mengatakan,“ dokumentasi digunakan untuk mencari data beberapa arsip dan dokumentasi, surat kabar, majalah, jurnal, buku, dan benda-benda tertulis lainnya yang relevan.80
Memahami uraian di atas, hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih kredibel/dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat,dan autobiografi. Demikian juga halnya pendukung dari foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.81
Sehingga fokus dalam pengumpulan data dilakukan terhadap setiap dokumen atau kegiatan-kegiatan yang menunjukan fenomena ekstrakurikuler keagamaan dan pembimbingan guru pai dalam mencegah
80 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 202
81Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., h. 329
perilaku menyimpang di kalangan Siswa SMK N 1 Way Bungur, Lampung Timur.