• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisa Data

Analisa data sangatlah penting dalam penelitian ilmiah, dengan mempergunakan analisa data ini, masalah-masalah penelitian dapat terpecahkan.Analisa data untuk menyusun dan menginterpretasikan data (kuantitatif) yang sudah diperoleh42.Dalam penelitian ini digunakan analisis data sebagai berikut:

41Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2012), hal134.

42Bambang Prasetyo,Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal 170.

1. Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsinya.

Jadi angket yang digunakan akan diukur ketepatan dan keakuratnya.

Suatu tes dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukuranya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud test tersebut.

Dalam penelitian, peneliti hanyalah memperlihatkan arah dan kekuatan hubungan dari dua atau lebih variabel yang dikorelasikan. Untuk mengetahui bagaimana ketergantungan suatu variabel terhadap variabel lain yang diperlukan teknik analisis yang lain, yaitu regresi liniear sederhana. Secara umum persamaan regresi liniear sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

a b

Y : Variabel hasil belajar PAI pada siswa X : Variabel bimbingan mengaji di Masjid a : nilai konstanta

b : koefisien arah regresi43

Untuk dapat menemukan persamaan regresi , maka harus dihitung terlebih dahulu harga a dan b.Cara menghitung harga a dan b dapat d menggunakan rumusdibawah ini:

43Ridwan dan Sunarto, Pengantar Statistik Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis, (Bandung : Alfabeta : 2009), hal 97.

      

2

  

2

2

  

 

x x

n

xy x x

a y

  

 

 

  

  2

2 X

X n

Y X XY

b n

2. Uji Reabilitas

Reabilitas menunjukkan arti bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Realibel artinya dapat dipercaya, dan dapat diandalkan. Untuk menguji reabilitas instrument dapat dilakukan dengan rumus Cronbach alpha.Rumus ini digunakan untuk mencari reabilitas instrument yang berbentuk angket atau soal uraian. Dimana kuesioner dikatakan reliable jika nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,60.

Rumus Cronbach alpha :

r11=

 



 



 

2 1

2

1 1 

h k

k

r11 : reliabilitas instrument k : banyaknya butir pertanyaan

h2 : jumlah varians butir

2

1 : varians total44 3. Analisis Hipotesis Penelitian

Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas/independent (Bimbingan Mengaji di Masjid) dengan variabel terikat/dependent

44Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rieneke Cipta, 2010), hal 196.

(Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam/PAI ). Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah teknik analisis korelasi Pearson Product Moment:

  

 

 

2 2 2 2

Y Y

n X X

n

Y X XY

rxy n

rxy : Koefisien korelasi Product Moment

X : Jumlah total nilai variabel X

Y : Jumlah total nilai dari variabel Y n : Jumlah individu dalam sampel45

Menurut Alqivari apabila hasil dari korelasi item dengan total item satu faktor didapatkan probalitas ( P ) < 0,05, maka dinyatakan signifikansi dan butir-butir tersebut dianggap shahih atau valid untuk taraf signifikan 5%, sebaliknya jika didapatkan probabilitas ( P ) > 0,05, maka disebut tidak signifikan dan butir-butir dalam angket tersebut dinyatakan tidak shahih atau tidak valid.

45Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta:Rieneke Cipta, 2010), hal 168.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SDN 80 Bengkulu Selatan 1. Sejarah SDN 80 Bengkulu Selatan

SDN 80 Bengkulu Selatan terletak di ujung desa Bandung Ayu, kecamatan Pino Raya, kabupaten Bengkulu Selatan. Sekolah ini pertama kali dibangun sekitar tahun 1960 dengan konstuksi bangunan yang belum memadai. Sekarang SDN 80 Bengkulu Selatan telah mempunyai konstuksi bangunan dan fasililitas yang sudah baik dan cukup.

2. Visi, Misi, dan Tujuan SDN 80 Bengkulu Selatan a. Visi SDN 80 Bengkulu Selatan

Terwujudnya siswa yang cerdas, kreatif, pandai, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi luhur.

b. Misi SDN 80 Bengkulu Selatan

1. Meningkatkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Disiplin dalam menyelenggarakan pendidikan

3. Melaksanakan kurikulum dengan penuh semangat

4. Meningkatkan mutu pendidikan, menjadikan siswa cerdas, terampil, dan berkepribadian

5. Mengutamakan tugas pendidikan daripada kepentingan pribadi 6. Dengan segenap penyelenggaraan kegiatan ekstra kurikuler

53

7. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga sekolah stake holder untuk kemandirian sekolah (MBS)

c. Tujuan SDN 80 Bengkulu Selatan

1. Mengantarkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

2. Memberikan bekal kemampuan dasar baca tulis dan hitung 3. Melaksanakan pengembangan diri siswa secara maksimal

melalui kegiatan ekstrakurikuler

4. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat

5. Terpenuhinya fasilitas pembelajaran, sehingga memudahkan penyerapan materi pelajaran

6. Terbaik dalam peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen melalui implementasi MBS

7. Terbaik dalam disiplin, budi pekerti, dan kepedulian sosial 3. Keadaan Gedung Sekolah

Keadaan gedung sekolah SDN 80 Bengkulu Selatan dapat dilihat dari keterangan tabel berikut:

Tabel 4.1

Keadaan gedung Sekolah SDN 80 Bengkulu Selatan Nama Ruang Jumlah

Kondisi

Jumlah Rusak

Ringan

Rusak Berat

Baik

Kepala Sekolah 1 - - 1 1

Guru 1 - - 1 1

Belajar 11 1 - 10 11

UKS 1 - - 1 1

Perpustakaan 1 - - 1 1

WC 8 5 3 8

Rumah Jaga 1 - - 1 1

4. Keadaan Pegawai Sekolah SDN 80 Bengkulu Selatan

Pegawai sekolah SDN 80 Bengkulu Selatan berjumlah 11 orang yaitu terdiri dari: 1 orang kepala sekolah, 9 orang guru, dan 1 orang penjaga sekolah. Untuk lebih jelasnya keadaan pegawai di SDN 80 Bengkulu Selatan dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Keadaan Pegawai SDN 80 Bengkulu Selatan

NO Jabatan Jenis

Kelamin

Tingkatan Pendidikan Jabatan Penugasan

P L SM

P

SM A

SPG SI PN Gol Non

PNS II III IV

1. Kepala Sekolah - 1 - - - 1 - 1 - -

2. Guru Umum 5 1 - - 1 5 - 2 1 3

3. Guru Agama 1 - - - - 1 - - - 1

4. Guru B. Inggris 1 - - - - 1 1 - - -

5. Guru Penjas - 1 - - - 1 - 1 - -

6. Penjaga Sekolah - 1 1 - - - 1

Jumlah 7 4 1 - 1 9 1 4 1 5

5. Keadaan Siswa-siswi SDN 80 Bengkulu Selatan

Keadaan siswa-siswi SDN 80 Bengkulu Selatan dilihat dari jumlah rombongan atau kelas dan jenis kelamin dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Jumlah dan Jenis Kelamin Siswa-siswi SDN 80 Bengkulu Selatan Kelas Banyaknya

Kelas

Jenis Kelamin Jumlah Total

LK PR

I 1 8 4 12

II 2 19 18 37

III 1 11 7 18

IV 1 10 4 14

V 1 8 11 19

VI 1 17 11 28

Jumlah 7 73 55 128

B. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Uji validitas merupakan analisis untuk mengetahui apakah ada jumlah pertanyaan atau item mampu mengungkapkan variabel yang diungkapkan . Pengujian ini diukur dengan koefisien korelasi yang dibandingkan dengan nilai tabel regresi liniear sederhana. Sedangkan reabilitas adalah uji yang digunakan pengukuran ulang dalam penelitian teknik yang digunakan adalah koefisien alpha. Sedangkan koefisien alpha ini menurut arikunto jika alpha diatas 0,60 (60%) maka dianggap reliable atau layak.

Untuk lebih jelas dapat dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas No soal Corrected Item-Total

Correlation

Keterangan r tabel = 0.3061

1 0.446 Valid

2 0.433 Valid

3 0.602 Valid

4 0.541 Valid

5 0.509 Valid

6 0.435 Valid

7 0.720 Valid

8 0.647 Valid

9 0.622 Valid

10 0.544 Valid

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada variabel bimbingan mengajikesemuaitem soal pertanyaan mendapatkan nilai ≥ r tabel 0,306. Artinya dari semua nomor item pertanyaan menunjukkan hasil valid. Kemudian untuk hasil perhitungan uji reliabilitas nilai Cronbach's Alpha pada variabel bimbingan mengajisebesar

0,829 ≥ 0,6 artinya instrumen untuk bimbingan mengajireliabel atau dapat dipercaya.

C. Hasil Uji Analisis

Perhitungan uji analisis untuk mengetahui pengaruh Bimbingan Mengaji terhadap hasil belajar PAI siswa dalam penelitian ini menggunakan uji regresi sederhana. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.5Hasil Perhitungan Nilai R

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .718a .515 .503 5.317

a. Predictors: (Constant), BIMBINGAN MENGAJI (X) b. Dependent Variable: HASIL BELAJAR (Y)

Pada tabel 4.5 di atas nilai R memperolah nilai sebesar 0,718 yang menunjukkan bahwa terdapat hbungan yang kuat antara variabel bimbingan mengajai (X) dengan hasil belajar (Y). Kemudian pada nilai R Square memperoleh nilai sebesar 0,515 atau 51,5 %. Artinya variabel hasil belajar dipengaruhi variabel bimbingan mengaji sebesar 51,5%. Sisanya yaitu 48,5% dipengaruhi oleh variabel lain.

Tabel 4.6 ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1142.377 1 1142.377 40.404 .000a

Residual 1074.398 38 28.274

Total 2216.775 39

a. Predictors: (Constant), BIMBINGAN MENGAJI (X) b. Dependent Variable: HASIL BELAJAR (Y)

Pada tabel 4.6 di atas nilai F memperoleh nilai 40.404 dengan signifikansi 0,000 ≤ Sig 0,05 (5%) artinya terdapat pengaruh yang nyata variabel bimbingan mengajai (X) terhadap hasil belajar (Y). Dengan demikian model regresi linier memenuhi kriteria linieritas dan dapat dipakai untuk memprediksi variabel paisipasi.

Tabel 4.7 Coefficients

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 49.394 4.373 11.294 .000

BIMBIN GAN MENGAJ I (X)

.865 .136 .718 6.356 .000

a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR (Y)

Tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan pada nilai constant sebesar 49.394 dan nilai trust (bimbingan mengaji) sebesar 0,865 dengan demikian persamaan regresi adalah Y =49.394+ 0,865X. Hal ini dapat diartikan bahwa koefisien arah regresi variabel mengaji sebesar 0,865 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai trust (bimbingan mengaji), maka nilai partisipasi bertambah sebesar 0,865.

Kemudian pada nilai t menunjukkan nilai sebesar 6.356dan Sig 0,000 ≤ Sig 0,05 (5%), artinya Ha ditolak dan Ho diterima. Hasil tersebut dapat dinterpretasikan bahwa bimbingan mengaji berpengaruh terhadap hasil belajar PAI siswa.

D. Pembahasan

Hasil perhitungan analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 6.356dan Sig 0,000 ≤ Sig 0,05 (5%), artinya Ha ditolak dan Ho diterima. Hasil tersebut dapat dinterpretasikan bahwa bimbingan mengaji berpengaruh terhadap hasil belajar PAI siswa.bimbingan mengaji berpengaruh terhadap hasil belajar PAI siswa.

Bimbingan merupakan salah satu cara untuk seseorang yang memiliki masalah tertentu agar dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan baik.Melaksanakan proses bimbingan terhadap individu atau suatu kelompok individu agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan serta mengarahkan dan mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi.Maka perlu memperhatikan unsur-unsur bimbingan seperti adanya pembimbing, terbimbing, metode, materi dan tujuan. Bimbingan dan pertolongan ini, baik mengenai aspek jasmaniyah maupun aspek rohaniahnya menuju ketingkat kedewasaan anak.46

Mengaji merupakanbudaya sejak dulu yang telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia.Terutama dikalangan anak-anak dibawah umur 12 tahun. Apalagi kebanyakan kegiatan bimbingan mengaji banyak dilakukan di Masjid. Alasannya karena Masjid merupakan tempat yang paling efektif untuk anak-anak belajar mengaji.Mengaji merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan bagi semua umat Islam.

46 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta Bandung, 2008), hal 2.

Hal ini disebabkan oleh besarnya manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan mengaji. Lebih dari sekedar himbauan biasa, Allah SWT pun mengawali firman-firman suci-Nya dalam Al-Qur‟an Q.S Al-„Alaq ayat 1-5 dengan perintah membaca:

Ayat 1-5: Turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan bahwa tulis baca adalah kunci ilmu pengetahuan.

( َقَلَخ يِذَّلا َكِّبَر ِمْساِب ْأَرْ قا ( ٍقَلَع ْنِم َناَسْنلإا َقَلَخ ) ١

ُمَرْكلأا َكُّبَرَو ْأَرْ قا ) ٢

( ( ِمَلَقْلاِب َمَّلَع يِذَّلا ) ٣ ( ْمَلْعَ ي َْلَ اَم َناَسْنلإا َمَّلَع ) ٤

٥ )

Artinya: (1) bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan.(2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (3) Bacalah, dan Tuhanmu lah yang Maha Mulia (4) yang mengajar dalam kalam(pena)(5) Dia mengajar manusia sesuatu yang tidak diketahui47.

Masjid merupakan tempat ibadah yang lebih kita kenal lagi dengan sebutan rumah Allah SWT. Dimana masjid merupakan tempat pendidikan agama yang paling baik. Pendidikan agama alangkah baiknya dilakukan dan diajarkan sejak anak masih kecil hal ini pasti harus dilakukan oleh keluarga terlebih dahulu. Pendidikan yang dilakukan keluarga disebut dengan pendidikan informal.

47 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemah,( Jakarta : alfatih,2013), hal 597.

Anak-anak dididik dengan ajaran agama sejak kecil dalam keluarganya. Contoh hal tersebut adalah mengarahkan anak untuk melakukan bimbingan mengaji di masjid supaya nilai-nilai keagamaan tertanam dalam jiwa anak sejak dini.

Apalagi kalau kita tinggal di desa mayoritas anak-anak lebih banyak bermain dibandingkan dengan belajar karena pengaruh akan teman sebayanya. Kegiatan untuk mengulang pelajaran setelah pulang sekolah kadang jarang dilakukan oleh siswa apalagi untuk mengikuti les seperti anak-anak di kota pada umumnya.

Anak-anak di kota kebanyakan mereka mengikuti bimbingan belajar setelah pulang sekolah di tempat-tempat bimbingan belajar,misalnya:

bimbingan belajar bahasa inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan lain.

Sehingga nilai mata pelajaran di sekolah sangat berpengaruhdengan apa yang mereka pelajari di tempat bimbingan belajar.

Bimbingan dalam pendidikan sangatla penting karena dapat membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik. Pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh sekolah merupakan suatu upaya untuk membantu pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik sekaligus memberikan dorongan bagi pengembangan-pengembangan potensi yang dimilikinya.

Mengaji termasuk ibadah dan orang yang melakukannya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Dengan melihat dasar bimbingan mengaji dapat disimpulkan bahwa seseorang yang telah melaksanakan

bimbingan mengaji akan dapat mengaji dengan rasasenang tanpa ada paksaan, karena dia sudah mendapatkan bimbingan dengan baik.

Tujuan dari bimbingan mengaji di adalah agar seseorang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam bidang mempelajari kitab Allah SWT dan sesorang juga mendapatkan ketenangan dan pengetahuan.

Selain itu juga seseorang juga mendapatkan perbuatan yang positif dibidang norma, moral, dan agama.

Segala perbuatan yang dilakukan manusia memerlukan etika dan adab untuk melakukannya,apalagi mengaji yang memiliki nilai yang sangat sakral dan beribadah agar mendapat ridho dari Allah SWT yang dituju dalam ibadah tersebut. Mengaji tidak sama seperti membaca koran atau buku-buku lain yang merupakan kalam atau perkataan manusia belaka.Mengaji adalah membaca firman-firman Tuhan dan berkomunikasi dengan Tuhan, maka seseorang yang mengaji seolah-olah berdialog dengan Tuhan. Oleh karena itu, diperlukan adab yang baik dan sopan di hadapan-Nya.

Seorang murid sebelum membaca ayat-ayat Al-Qur‟an terlebih dahulu berguru dengan seorang guru yang ahli dalam bidang Al-Qur‟an secara langsung. Musyafahah dari kata syafawiy = bibir, musyafahah = saling bibir-bibiran. Artinya kedua murid dan guru harus bertemu langsung, saling melihat gerakan bibir masin-masing pada saat mengaji, karena murid tidak akan dapat membaca secara fashih sesuai dengan makhraj (tempat keluar huruf)dan sifat-sifat huruf tanpa memperlihatkan bibirnya atau mulutnya pada saat mengaji. Demikian juga murid tidak dapat menirukan

bacaan yang sempurna tanpa melihat bibir atau mulut seorang gurunya ketika membacakannya.

Seorang yang ingin mengaji hendaknya berniat yang baik, yaitu niat beribadah yang ikhlas karena Allah untuk mencari ridha Allah, bukan mencari ridha manusia atau agar mendapat ujian darinya atau ingin poularitas atau ingin mendapatkan hadiah materi dan lain-lain.

Diantara adab mengaji adalah bersuci dari hadas kecil, hadas besar, dan segala najis , sebab yang dibaca adalah wahyu Allah bukan perkataan manusia. Demikian juga dengan memegang, membawa, dan mengambil Al- Qur‟an hendaknya dengan cara yang hormat kepada Al-Qur‟an. Misalnya, dengan tangan kanan atau dengan kedua belah tangan, kemudian dipeluk atau ditaruh di atas kepala sebagaimana pengajaran orang-orang dahulu, dengan maksud menghormati kesucian Al-Qur‟an.

Tidak seluruh tempat sesuai untuk mengaji. Ada beberapa tempat yang tidak sesuai untuk mengaji, seperti di WC, kamar mandi, pada saat buang air, di jalanan, di tmpat-tempat kotor, dan lain-lain. Hendaknya mengaji memilih tempat yang suci dan tenang seperti masjid, musholla, rumah dan lain-lain yang dipandang pantas dan terhormat. Sesuai dengan kondisi saat mengaji yang suci dan merupakan firman Allah yang Mahasuci, maka sangat relevan jika lingkungan mengaji mendukung kesucian tersbut, karena tempat yang pantas sangat mendukung penghayatan makna pada saat mengaji, baik untuk pembaca maupun untuk pendengarnya.

Mengaji disunnahkan menghadap kiblat secara khusyu, tenang, menundukan kepala, dan berpakaian yang sopan, jika memungkinkan dan tidak terhalang oleh sesuatu, alangkah baiknya jika dilaksanakannya di tempat yang suci, menghadap kiblat, dan berpakaian sopan solah-olah membaca berhadapan dengan Allah untuk bercakap-cakap dan berdialog denganNya.

Diantara adab mengaji adalah bersiwak atau gosok gigi terlebih dahulu sebelum mengaji, agar harum bau mulutnya dan bersih dari sisa-sisa makanan atau bau tidak enak, jika sesorang akan menghada dengan sesama manusia yang mulia atau terhormat saja harus mandi dan gosok gigi, orang yang mengaji itu sama halnya menghadap dan berkomunikasi dengan Tuhan, maka sangat layak jika ia bermulut bersih dan segar bau mulutnya. Bersiwak yang afdhol dengan kayu ara seperti yang dibawa oleh seseorang pada umumnya yang pulang dari tanah suci Mekkah. Kalau tidak ada bisa dilaksanakan dengan apa saja yang dapat digunakan untuk membersihkan gigi seperti sikat gigi, sapu tangan, dan lain-lain dimulai dari gigi sebelah kanan sampai dengan sebelah kiri.

Hanya membaca Al-Qur‟an yang diperintahkan membaca ta‟awwudz terlebih dahulu sebelum membacanya. Dengan demikian, membaca ta‟awwudz hanya dikhususkan untuk akan membaca Al-Qur‟an saja. Untuk membaca bacaan-bacaan lain selain Al-Qur‟an, seperti membaca Iqro atau Juzzama tidak perlu taawwudz, cukuplah membaca basmallah saja. Di dalam membaca Al-Qur‟an disunnahkan memulai dengan keduanya, yakni

ta‟awwudz dan basmallah. Bacaan basmallah dalam memulai bacan Al- Qur‟an agar mendapatkan keberkahan (tabarruk) dan mengikuti Rasulullah yang selalu memulai bacaan awal surah dengan basmallah.

Khusyu‟ dan khudhu‟ artinya merendahkan hati dan seluruh anggota tubuh kepada Allah SAW sehingga mempunyai pengaruh bagi pembacanya, ayat-ayat yang dibaca mempunyai pengaruh rasa senang, gembira, dan berharap ketika mendapati ayat-ayat tentang rahmat atau tentang kenikmatan. Demikian juga ayat-ayat yang dibaca mempunyai pengaruh rasa takut, sedih dan menangis ketika ada ayat-ayat ancaman.

Waktu yang terbaik untuk mengaji adalah pada waktu shalat. Adapun mengaji di luar shalat, terutama pada waktu malam hari dan sebagian malam yang akhir lebih utama daripada sebagian yang pertama, sedangkan mengaji antara magrib dan Isya banyak dilakukan. Pada waktu siang hari, yang lebih utama adalah setelah shalat shubuh, tidak ada waktu makruh dalam segala waktu, sekalipun dalam waktu yang dilarang melaksanakan shalat seperti pada waktu terbit, terbenam dan ditengah siang, setelah shalat ashar dan magrib.

Mengaji merupakan aktivitas yang utama yang mempunyai berbagai keistimewaan dankelebihan. Berikut adalah keutamaan-keutamaan mengaji, yaitu antara lain:

Keutamaan orang yang yang sering mengaji terutama mengaji Al- Quran adalah menjadi manusia yang terbaik dan manusia yang paling utama.

Tidak ada manusia diatas bumi ini yang lebih baik daripada orang yang mau belajar dan mengajar Al-Qur‟an.

Mengaji merupakan aktivitas yang mempunyai kenikmatan yang luar biasa. Seseorang yang sudah merasakan kenikmatan mengaji tidak akan bosan sepanjang malam dan siang dalam hidupnya.

Seorang mukmin yang sering mengaji dan juga mengamalkannya adalah seseorang mukmin sejati harum lahir batinnya, harum aromanya dan enak rasanya bagaikan buah jeruk dan sesamanya. Maksudnya orang tersebut mendapat derajat yang paling tinggi baik disisi Allah maupun disisi manusia lain.

Diantara keutamaan orang yang sering mengaji dengan fasikh dan dia mengamalkannya, maka dia akan selalu bersama dengan para malaikat yang mulia derajatnya.

Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah berfungsi sebagai pengembangan, penyaluran, perbaikan,pencegahan, penyesuaian, sumber nilai dan pengajaran.Sebagai pengembangan, berarti kegiatan pendidikan agama berusaha untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

Sebagai penyaluran, berarti kegiatan pendidikan agama berusaha menyalurkan siswa yang memiliki bakat khusus yang ingin mendalami bidang agama, agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal, sehingga dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.

Sebagai perbaikan, berarti kegiatan penddikan agama berusaha untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan- kelemahan siswa dalam hal keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.Sebagai pencegahan, berarti kegiatan pendidikan agama berusaha untuk mencegah dan menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang dapat membahayakan siswa dan mengganggu perkembangan dirinya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

Sebagai penyesuaian, berarti kegiatan pendidikan agama berusaha membimbing siswa untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosialnya dan dapat mengarahkan untuk dapat mengubah lingkungannya sesuai ajaran Islam.

Sebagai sumber nilai, berarti kegiatan pendidikan agama berusaha memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.Sebagai pengajaran, berarti kegiatan pendidikan agama berusaha untuk menyampaikan pengetahuan kagamaan secara fungsional.48

48 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Gravindo Persada, 2005), hal 11-12.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Pengaruh Bimbingan Mengaji di Masjid Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa SDN 80 Bengkulu Selatan. Maka, dapat disimpulkan bahwa Bimbingan Mengaji di Masjid berpengaruh terhadap hasil belajar PAI Pada Siswa SDN 80 Bengkulu Selatan. Hal ini di tunjukkan berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi sederhana bahwa nilai t hitung sebesar 6.356dan Sig 0,000 ≤ Sig 0,05 (5%), artinya Ha ditolak dan Ho diterima.Kemudian,hal tersebut jugadisebabkan karena program bimbingan mengaji di masjid memilki persamaan dengan tujuan pembelajaran PAI di SD sehinggasiswa yang mengaji di masjid mendapat pengalaman belajar yang lebih sehingga mempengaruhi hasil belajar PAI.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dalam penelitian ini adalah 1. Bagi pihak pengelola sekolah agar dapat menjadikan bimbingan

mengaji dimasjid menjadi ekstrakurikuler mengaji.

2. Bagi guru PAI SD agar dapat ikut serta membimbing siswa pada bimbingan mengaji di Masjid.

3. Bagi para akademisi yang akan mengkaji lebih dalam penelitian ini agar melibatkan beberapa variabel lain yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini.

Dokumen terkait