• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

53

Tabel 3.7

Hasil realibilitas soal tes

Berdasarkan tabel hasil realibilitas diatas dapat diketaahui hasil perhitungan diperoleh 0,781 lebih besar dari r tabel maka instrumen ini dinyatakan reliabel.

F. Teknik Analisis Data

54

Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, sehingga langkah selanjutnya tidak menyimpang dari kebenaran dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pengujiannya menggunakan rumus Chi Kuadrat. Chi Kuadrat adalah salah satu uji statistika yang serba guna. Rumus yang dipakai:

x2 = Keterangan:

X2= Harga Chi-Kuadrat.

fo = Frekuensi hasil pengamatan.

fh = Frekuensi yang diharapkan.

Dalam penelitian ini uji normalitas yang dilakukan menggunakan bantuan program SPSS 16. Apabila sig ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok mempunyai varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua varian atau uji Fisher.36

F =

Untuk mengetahui homogen data maka digunkan SPSS 16. Apabila sig ≥ 0,05 maka disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi homogen.

2. Analisis Uji Hipotesis

36Nana Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2009), h. 466.

55

Untuk menguji komparasi dan rasio atau interval, dari hasil tes yang sudah dilakukan peneliti dikelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan rumus SPSS 16. Rumus t-test Separated Varians, sebagai berikut:

t =

Keterangan:

r = nilai korelasi X1 dengan X2

t = nilai t hitung

̅1 = Rata-rata data kelas eksperimen (post test) ̅2 = Rata-rata data kelas kontrol (pre test) n1 = jumlah siswa kelas eksperimen n2 = jumlah siswa kelas kontrol

= varian kelas eksperimen

=varian kelas kontrol37

37Sugiyono, Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 197.

56 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profil SMA Negeri 06 Seluma

SMA Negeri 06 Seluma merupakan sekolah dalam naungan Pemerintahan Seluma yang lebih spesifiknya lagi dibawah naungan Dinas Pendidikan Seluma . SMA Negeri 06 Seluma didirikan pada tahun 1984 atas wakaf tanah dari bapak Kadri dengan luas tanah 15000 m2. 38

SMA Negeri 06 Seluma Menerima siswa/siswi baru dimulai pada tahun 1996. Adapun tahun masa kepemimpinan dan kepala sekolah SMA Negeri 06 Seluma sebagai berikut :

Tabel 4.1

Masa Kepemimpinan SMAN 06 Seluma

No Periode Tahun Kepala Sekolah

1 1996-2000 Kamsah

2 2001-2005 Nurhayati Siregar

3 2006-2010 Zetlawati, S.Pd.

4 2010-2011 Meri Yanti, S.Pd.

5 2011-2014 Nurmala Gultom, S.Pd.

6 2015-2019 Matius S.Pd

7 2019 s.d. sekarang Nihan S.Pd

38Arsip TU SMAN 06 kab. Seluma tahun ajaran 2019-2020, pada tanggal 15 juli s.d 26 Agustus

57 2. Keadaan Guru SDN 66 Kota Bengkulu

Tabel 4.2

Daftar nama guru dan staf administrasi SMAN 06 Seluma Tahun ajaran 2017/2018

NO NAMA GURU JABATAN

1. Arif Kurniawan S.Pd Guru Mata Pelajaran

2 Amrih Lestari S.Pd Guru Mata Pelajaran

3 Asmawati M.Pd Guru Mata Pelajaran

4 Deddy Kurniawan. St S.Pd Guru Mata Pelajaran

5 Desmi Yanti S.Pd Guru Mata Pelajaran

6 Despa Nanda S.Pd Guru Mata Pelajaran

7 Eten Omepa S.Pd Guru Mata Pelajaran

8 Eti Triana S.Pd Guru Mata Pelajaran

9 Hendri Dora S.E Tenaga Administrasi sekolah

10 Herdianti Cosmita S.Pd Guru Mata Pelajaran 11 Indah Rolita Ratna Sari S.Pd Guru Mata Pelajaran

12 Irawati S.Pd Tenaga Administrasi sekolah

13 Iskandar S.Pd Guru Mata Pelajaran

14 Jhonner Patar Sinaga S.S Guru Mata Pelajaran

15 Kaderi S.Pd Guru Mata Pelajaran

16 Ken Basrodi S.Pd Guru Mata Pelajaran

17 Lontose S.Pd Guru Mata Pelajaran

18 Maryana S.Pd Guru Mata Pelajaran

19 Mihun Suhardi S.Pd Guru Mata Pelajaran

20 Neri Oktavia S.Pd Guru Mata Pelajaran

21 Nihan S.Pd Kepala sekolah

22 Niken Kusumaningrum S.E Guru Mata Pelajaran

23 Novi Harlisyah S.Pd Guru Mata Pelajaran

24 Ririn Julita S.Pd Guru Mata Pelajaran

26 Rovina S.Pd Guru Mata Pelajaran

27 Sri Wahyuni S.Pd Guru Mata Pelajaran

58

(Sumber Data: Arsip Sman 06 Seluma Tahun 2019)39 3. Visi, Misi dan Tujuan Sman 06 Seluma

a. Visi Sekolah

Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan yang unggul dalam prestasi dan berakhlak mulia.

b. Misi Sekolah

Dalam rangka mencapai visi diatas, sekolah menetapkan misi sebagai berikut :

1. Menjadikan SMA Negeri 6 Seluma sebagai tempat menimba ilmu yang representatif

2. Menjadikan pembelajaran dengan kurikulum yang sesuai dengan badan standar nasional pendidikan (BSNP)

3. Mendorong dan membantu siswa dalam mengenali dan mengembangkan potensi diri melalui program pengembangan diri

39 Arsip TU SMAN 06 kab. Seluma tahun ajaran 2019-2020, pada tanggal 15 juli s.d 26 Agustus

28 Sugiarto S.Pd Tenaga Administrasi sekolah

29 Sukiman S.Pd Guru Mata Pelajaran

30 Sulastri S.Pd Guru Mata Pelajaran

31 Surahman Aidi S.Pd Guru Mata Pelajaran

32 Tamrin S.Pd Guru Mata Pelajaran

33 Tri Utami S.Pd Guru Mata Pelajaran

34 Velly Tasip S.Pd Guru Mata Pelajaran

59

4. Mengaktifkan kegiatan keagamaan, organisasi dan mengembangkan budaya lokal

5. Mengaktifkan kegiatan ekstra kurikuler, kokurikuleran dan ekstra kulikuler

6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, tertib, bersih, indah, rindang, harmonis, ramah, sehat, dan sejahtera

7. Meningkatkan partisipasi orang tua siswa, masyarakat dan dunia usaha untuk mendukung visi dan misi sekolah40

c. Tujuan sekolah

Tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional, visi dan misi SMA Negeri 06 Seluma maka tujuan pendidikan pada SMA Negeri 06 Seluma yaitu :

1. Menunjang terciptanya tujuan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsan dan mengembangkan manusia seutuhnya

2. Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efesien berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global

40Arsip TU SMAN 06 kab. Seluma tahun ajaran 2019-2020, pada tanggal 15 juli s.d 26 Agustus

60

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia tenaga pendidik, tenaga kependidikan, serta peserta didik yang dapat berkompensi baik lokal maupun global

4. Meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang seimbang

5. Meningkatkan progman kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler

6. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya41.

d. Saran dan prasarana

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana

No Nama Benda Jumlah

1. Ruang kepala sekolah 1

2. Ruang guru 2

3. Ruang kimia 1

4. Ruang biologi 1

5. Ruang teknik informasi 1

6. Ruang UKS 1

7. Perpustakaan 1

8. Ruang satpam 1

41Arsip TU SMAN 06 kab. Seluma tahun ajaran 2019-2020, pada tanggal 15 juli s.d 26 Agustus

61

9. Ruang kelas X 6

10. Ruang kelas XI 6

11. Ruang kelas XII 6

12. Ruang kesiswaan 1

13. Masjid 1

14. Lap IPA 1

15. Lap IPS 1

16. Kantin 6

17. Sumur 2

18. Kamar mandi guru 2

19. Kamar mandi siswa 4

20. Pos satpam 1

21. Ruang osis 1

22. Ruang kesenian 1

23. Lapangan voli 1

24. Ruang TU 1

(Sumber Data: Arsip Sman 06 Seluma Tahun 2019)42

4. Deskripsi dan data akhir

1. Data Nilai Post Test Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil penelitian kelas X IPS 1 setelah diajarkan membaca Al- Qur’an dengan metode tahsin rata-rata nilai mencapai nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 65. Rentang nilai (R) = 25, dan banyak kelas interval diambil 6. Dari hasil pengelompokan tersebut, dapat diketahui rentang nilai terbanyak yang dicapai siswa pada rentang nilai 90-94 sebanyak 7 siswa, dengan persentase 28 % . untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:

42 Arsip TU SMAN 06 kab. Seluma tahun ajaran 2019-2020, pada tanggal 15 juli s.d 26

Agustus

62 Tabel 4.4

Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen

No Nama Nilai

1. Ahmad Wahyu Hidayat 80

2. Apri Aldo 65

3. Alamsyah 70

4. Agit Saputra 75

5. Ahmad Kurniawan 80

6. Bima Putra Sudarta 90

7. Butet Amanda Rizki 90

8. Cahyadi 65

9. Desi Optarina 90

10. Dimas Ardiansyah 70

11. Deri Aprilia 90

12. Edi Yanto 88

13. Hera Noviansyah 87

14. Herianto 90

15. Lusandi Eka Kurniawan 65

16. Melisani 80

17. Mardiansyah Putra 85

18. M. Khadiri Akbar 90

19. Restu Aziz 80

20. Riki Kurniawan 88

21. Rendi Febriansyah 87

22. Revi Maulana 70

23. Siti Sofianti 90

24. Vory Kalistiani 84

25. Windi Oktaria 80

2029

̅ 81,16

S2 -362,1516667

S -60.179,038435

Tabel 4.5

Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Eksperimen

No Interval Kelas Frekuensi Persentase

1 65-69 3 12%

2 70-74 3 12%

3 75-79 1 4%

4 80-84 6 24%

5 85-89 5 20%

63

6 90-94 7 28%

Jumlah 25 100%

2. Daftar Nilai Post Test Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian kelas X IPA 1 setelah diajarkan membaca Al- Qur’an dengan metode tahsin,mencapai nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 50. Rentang nilai (R) = 20 dan banyak kelas interval diambil 5. Dari hasil pengelompokan tersebut, dapat diketahui rentang nilai terbanyak yang dicapai siswa pada rentang nilai 65-69 sebanyak 7 siswa dengan persentase 28%. untuk lebih jelasnya lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Daftar Nilai Pretest Kelas Kontrol

No Nama Nilai

1. Albert Ahmad Darmawan 50

2. Ahmad Robbi 65

3. Afrida Sevi 63

4. Anggara Novanza 60

5. Anggun Dwi Fadila 65

6. Afria Sagita 69

7. Bella Nadya Lusiana 50

8. Candra Igijon 55

9. Dina Julianda 59

10. Eka Maryani 60

11. Eli Setiawati 70

12. Fenti Agustira 51

13. Febriana 52

14. Mukhtar Alamsyah 54

15. Muhammad Rayhan 55

16. Nurul Al Amini 60

17. Oki Adres Putra 65

18. Putri Ayu Mila Sari 68

19. Rendy Afrizal 70

20. Shella Rheisama 59

21. Siti Sofianti 60

64

22. Tegar Prasetyo 70

23. Tsany Al Hisyam 70

24. Yovan Arista 65

25. Yoga Handika 65

1415

̅ 56,6

S2 329,08333333

S 18,140654159

Tabel 4.6

Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Kontrol No Interval Kelas Frekuensi Persentase

1 50-54 5 20%

2 55-59 4 16%

3 60-64 5 20%

4 65-69 7 28%

5 70-74 4 16%

Jumlah 25 100%

3. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes secara rinci dan hasilnya disajikan sebagai berikut:

1. Uji Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas

Uji normalitas akhir dilakukan untuk mengetahui kenormalan data sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Rumus yang digunakan untuk uji normalitas tahap akhir ini sama dengan rumus uji normalitas pada tahap awal. Dengan kriteria pengujian jika X2hitung<X2tabel maka data berdistribusi norrmal, tetapi jika X2hitung>X2tabel maka data

65

berdistribusi tidak normal. Di bawah ini disajikan hasil perhitungan uji normalitas akhir keadaan kelas eksperimen dan kelas kontrol:

Tabel 4.7

Data Uji Normalitas Nilai Post Tes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

No Kelas Kemampuan X2hitung X2tabel Ket.

1 Eksperimen X IPS 1

Post test -554,6 9,488 Normal 2 Kontrol X IPA 1 Post test -655,3 9,488 Normal

Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh untuk kelas eksperimen X2hitung = -554,6 untuk kelas kontrol X2hitung= -655,3 dan dengan α = 5% dan dk = 3– 1 = 2 diperoleh X2tabel= 9,488 maka dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal karena X2hitung>X2tabel. Dan untuk kelas kontrol data berdistribusi normal karena X2hitung>X2tabel. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua kelompok yaitu kelas eksperimen (X IPS 1) dan kelas kontrol (X IPA 1) dalam kondisi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data akhir mempunyai varian yang sama (homogen) atau tidak, yaitu dengan menganalisis nilai post tes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Di bawah ini dapat dilihat perhitungan uji homogenitas nilai akhir diantaranya sebagai berikut:

66 Tabel 4.8

Data Uji Homogenitas Nilai Post Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Fhitung Ftabel Ket.

III B dan III A -0,30 1,91 Homogen

Berdasarkan uji homogenitas nilai post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji F diperoleh Fhitung= -0,30 dengan taraf signifikan α = 5%, serta dk pembilang 24 dan dk penyebut 24 diperoleh Ftabel = 1,91 maka dapat diketahui bahwa Fhitung

˃ Ftabel, hal ini menunjukan bahwa data memiliki varians yang sama atau homogen.

5. Pengujian Hipotesis

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel setelahdikenai perlakuan mempunyai nilai rata-rata yang sama atau tidak. Uji perbedaan dua rata- ratadilakukan dengan menggunakan uji t . Hipotesis yangdigunakan adalah:

Ho : μ1 ≤ μ2

Ha : μ1 ≠ μ2

Keterangan:

μ1 : Rata-rata kelas eksperimen μ2 : Rata-rata kelas kontrol

67 Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Uji-t Perbedaan Rata-Rata Dua Kelas (Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol)

Sumber Variansi X IPS 1 X IPA 1

Jumlah 2029 1415

N 25 25

̅ 81,16 56,6

Varians (S2) -362,1516667 329,08333333 Standar Deviasi (S) 60.179,038435 18,140654159

Xhitung 176,16

Xtabel 2,06866

Dikatakan terdapat nilai rata-rata pada kelaseksperimen, dengan kriteria pengujian apabila thitung>dibandingkan ttabeldan taraf signifikan α = 5% serta dk = 25 + 25 -2 = 48. Sebaliknya dikatakan tidak terdapat nilai rata-rata pada kelas eksperimen apabila thitung ≤ ttabel dengan taraf signifikansi α =5%, dk = 25 + 25 -2 = 48. Diperoleh thitung = 176,16 dengan ttabel =2,06866. Karena thitung˃ ttabel, maka H0ditolak dan Haditerima, artinya terdapat pengaruh penerapan tahsin dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Begitu pula rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen di peroleh nilai = 81 dan rata-rata kelas kontrol= 57 artinya rata-rata kemampuan membaca Al- Qur’an dengan menggunakan tahsin kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kemampuan membaca Al- Qur’an dengan metode tahsin kelas kontrol

.

68 6. Pembahasan

Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu memasuki kelas X IPS 1 yang mana ini adalah kelas eksperimen yang pada awalnya anak murid di kelas tersebut belum dapat membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar, banyak yang keliru bagaimana cara mengucapkan huruf- huruf hijaiyah, tajwid, dan panjang pendek dalam membaca Al- Qur’an.

Setelah beberapa hari dilakukan penelitian dengan menggunakan tahsin Al- Qu’an dengan metode Iqro’ di kelas tersebut peneliti mengajarkan cara pengucapan makrijul huruf hijaiyah dengan benar dan mempelajari apa-apa saja tajwid Al- Qur’an kemudian peneliiti juga mengajarkan cara membedakan panjang pendeknya membaca Al- Qur’an agar mudah di pahami dan di mengerti oleh murid-murid di kelas X IPS 1, Kemudian si peneliti melanjutkan lagi penelitianya di kelas X IPA 1 yang mana kelas ini yaitu kelas kontrol yang awalnya peneliti melihat terlebih dahulu bagaimana pengajaran guru dalam memberikan materi ajararanya dari situlah peneliti dapat dengan mengerti apa-apa saja yg menjadi kendala anak murid di sana belum dapat membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar.

Kemudian hari selanjutnya peneliti mulai mengajarkan anak murid tersebut bagaimana cara pengucapan huruf-huruf hijaiyah dengan benar, cara mengetahui apa-apa saja tajwid yang ada didalam Al- Qur’an

69

tersebut dan bagaimana cara membedakan panjang pendek yang ada didalam Al- Qur’an tersebut.

Dalam beberapa hari anak murid dapat mengerti dan paham bahagimana cara membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar oleh karna itu peneliti menggunakan cara tahsin Al- Qur’an dengan menggunakan metode Iqro’, akan tetapi di kelas kontrol tersebut tidak seluruh anak mengerti dan paham tentang membaca AL- Qur’an karna ada beberapa peserta didik yang memang kurang mampu dalam membedakan cara pengucapan makhrijul huruf-huruf hijaiyah, tajwid dan panjang pendek dalam membaca Al- Qur’an. Oleh karna itu dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas XIPS 1 (eksperiman) dan kelas X IPA 1 (kontrol).

Berdasarkan analisis kedua kelas tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang mana H0 diterima dan Ha ditolak. Berarti ada prbedaan yang signifikan antara kedua kelas tersebut maka terdapat pengaruh penerapan tahsin untuk meningkatkan kemampuan mambaca Al- Qur’an di kelas SMAN 06 Seluma. Karna dalam mengajarkan tahsin Al- Qur’an ini terdapat pula kelebihan dan kekurangan apabila memakai tahsin Al- Qur’an antara lain:

a. Kelebihan

70

1. Dapat lebih mengerti bagaiman pengucapan huruf-huruf hijiyah, tajwid dan panjang pendeknya.

2. Dalam menggunakan tahsin Al- Qur’an dalam membaca dapat menimbulkan keindahan dalam pengucapannya.

3. Dapat menyempurnakan setiap ayat-ayat Al- Qur’an yang keluar dari lisan.

b. Apabila kita tidak memakai atau mempelajari tahsin maka setiap membaca Al- Qur’an dianggap salah karna tidak benar dalam mpengucapkan makhrijul huruf-huruf hijaiyah, tajwid, dan panjang pendeknya. Oleh karna itu dapat menimbulkan dosa dari itulah harus lebih giat lagi dalam memperbaiki cara pengucapan huruf-guruf hijaiyah, tajwid, dan panjang pendek dalam membaca Al- Qur’an. Dalam menggunakan tahsin Al- Qu’an juga terdapat tujuan tahsin Al- Qur’an antara lain : d. Menjaga dan memelihara kehormatan, kesucian dan kemurnian

Al-Qur’an dari cara membaca yang benar, sesuai kaidah tajwid.

e. Menyebarkan ilmu baca Al-Qur‟an yang benar dengan cara yang benar. Agar selaras dengan tujuan di atas dapat direalisasikan secara nyata, maka metode tahsin berusaha agar dalam mengajarkan ilmu baca Al-Qur’an dengan cara yang benar.

f. Mengingatkan kepada guru-guru Al-Qur’an agar dalam mengajarkan Al-Qur‟an harus berhati-hati jangan sembarangan.

71

Membaca Al-Qur‟an mempunyai kaidah tertentu agar ketika membacanya tidak mengalami kekeliruan makna yang akan berakibat dosa bagi para pembacanya, untuk itu para guru Al- Qur’an harus berhati-hati dalam membaca Al-Qur’an.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Tahsin adalah kualitas pendidikan atau pengajaran Al-Qur‟an dengan menyebarluaskan ilmu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid .Kemudian ada beberapa proses tahsin Al- Qur’an agar dapat memahaminya dengan cepat antara lain :

a. Para murid mempersiapkan Al-Qur’an nya

b. Guru mempraktekkan terlebih dahulu bagaimana cara membaca Al-Qur’an secara baik dan benar

c. Kemudian para guru memberikan waktu kepada siswa agar dapat menggulang dan membaca makhrijul huruf dengan baik dan benar

d. Setelah siswa sudah mengerti dan paham barulah satu persatu murid di tes bagaimana cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar

e. Guru memperhatikan tajwid dan makrijul huruf dan tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dengan cara tartil Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat instrumen terlebih dahulu untuk diujikan kepada siswa yang sudah mendapatkan

72

materi menghafal surah-surah pendek yaitu pada kelas X IPS 1 dan X IPA 1 pada sekolah yang sama. Kemudian hasil ujicoba instrumen diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya beda soalnya.

Maka instrumen tersebut dapat diberikan kepada siswa kelas eksperimen (X IPS 1) dan kelas kontrol (X IPA 1).

Sebelum menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua kelas tersebut diuji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Data yang digunakan untuk uji normalitas dan uji homogenitas adalah nilai membaca Al- Qur’an pada semester 1. Dari uji normalitas diketahui bahwa kelas X IPS 1 dan kelas X IPS 1 berdistribusi normal. Dimana kelas X IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 1 sebagai kelas kontrol. Selanjutnya dua kelas tersebut diuji homogenitas. Berdasarkan uji homogenitas dengan menggunakan uji F diperoleh bahwa data memiliki varians yang sama atau homogen.

Setelah diketahui normalitas dan homogenitas kedua kelompok, langkah selanjutnya peneliti memberikan treatment pada kelas eksperimen dengan menggunakan penerapan membaca Al- Qur’an dengan metode tahsin dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Untuk mengukur keberhasilan penerapan membaca Al- Qur’an dengan menggunakan tahsin dilakukan post tes. Sebelum post tes dilakukan peneliti menyiapkan instrumen untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai post tes inilah yang akan dijadikan hasil akhir penelitian.

73

Pada uji normalitas nilai post tes kelas eksperimen diperoleh hasil X2hitung = -554,6 dan untuk kelas kontrol X2hitung = -655,3. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan X2tabel diperoleh dimana α = 5% dan dk = k-1 = (3-1) = 2 diperoleh X2tabel = 9,488 untuk kelas eksperimen, untuk hasil kelas kontrol dikonsultasikan dengan dimana α =5% dan dk = k-1 = (3-1) = 2 diperoleh X2tabel = 9,488. Karena X2hitung ˃ X2tabel, maka keadaan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

Setelah diuji normalitas selanjutnya kedua kelas tersebut diuji homogenitas untuk diketahui apakah kedua kelas tersebut mempunyai varians sama atau tidak. Dari uji homogenitas diperoleh hasil Fhitung =- 0,30, dengan taraf α = 5%, serta dk pembilang = 24 dan dk penyebut = 24 diperoleh Ftabel =1,91, maka dapat diketahui bahwa Fhitung ˃ Ftabel. Hal ini menunjukan data memiliki varians sama atau homogen.

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan yang berbeda dilakukan analisis uji berbedaan rata-rata dengan menggunakan uji-t. untuk n1 n2 dan varians homogen (σ12 = σ22) α = 5% dengan dk = 25+25-2 = 48 , sehingga diperoleh rtabel = 2,06866.

Berdasarkan analisis kedua rata-rata dari kedua kelas tersebut diketahui bahwa ada perbedaan rata-rata signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung = 176,16. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan ttabel=2,06866 . Karenathitung˃ ttabel,maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha

74

ditolak, berarti ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelas tersebut. Dengan kata lain terdapat pengaruh penerapan tahsin untuk meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an dalam pemahaman materi pendidikan agama islam kelas X SMAN 06 Seluma.

75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan tentang “pengaruh penerapan tahsin untuk meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X SMAN 06 Seluma”. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan membaca Al- Qur’an dengan menggunakan tahsin berpengaruh terhadap Kemampuan membaca Al- Qur’an di kelas X SMAN 06 Seluma .

Keadaan ini dapat disimpulkan dari rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menggunakan Strategi membaca Al- Qur’an dengan metode Iqro’

dengan dilengkapi tahsin Al- Qur’an lebih besar dari pada rata-rata kelas kontrol yang mengguakan metode biasa. Karena dalam pembelajaran eksperimen siswa diminta untuk lebih aktif dan semangat dalam mengucapkan dan mempraktekkan apa yang terkait dengan materi pembelajaran sehingga memberikan kesan yang mendalam bagi siswa dalam belajar. Sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajaran siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan tidak mempraktekkannya dalam pengucapan, sehingga memberikan kesan bahwa siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan benar.

Hasil tes akhir yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-ratakelas eksperimen adalah 81 sementara nilai rata-rata kelas kontrol adalah 57. Dari hasil analisis uji hipotesis diketahui bahwa nilai kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol.Hal ini ditunjukkan dari hasil thitung = 176,16 dan ttabel =2,06866.

Karena thitung>ttabel , maka ditolak H0 dan Haditerima.

76

Dengan kata lain terdapat perbedaan antara kelas yang menggunakan penerapan tahsin dengan menggunakan metode Iqro’, karena nilai rata-rata nilai post tes kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai rata-rata nilai post tes kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan tahsin untuk meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an pada pembelajaran pendidikan agama islam di kelas X SMAN 06 Seluma.

B. Saran

Mengingat pentingnya metode yang pas dalam mengajarkan membaca Al- Qur’an peneliti mengharapkan beberapa hal yang menghubungkandengan masalah tersebut di atas sebagai berikut:

1. Bagi pendidik

a. Hendaknya sebelum proses belajar mengajar dilakukan,guru harus menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi dapat tersampaikan secara maksimal, termasuk memilih metode yang pas dalam mengajarkan membaca Al- Qur’an dalam proses belajar mengajar.

2. Penggunaan tahsin dengan menggunakan metode Iqro’ dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam membaca Al- Qur’an pada pembelajaran pendidikan agama islam. Dalam proses pembelajaran diharapkan peserta didik selalu bersikap aktif.

a. Peserta didik hendaknya selalu memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan sungguh-sungguh

Dokumen terkait