• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen KOMUNIKASI KELOMPOK DI MA`HAD AL (Halaman 56-59)

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

40

4. Studi Kepustakaan

Penelitian perpustakaan untuk mendapatkan data sekunder melalui pengumpulan dan penyelidikan data-data pada kepustakaan khususnya yang berhubungan dengan pokok masalah yang diteliti.

dalam periode tertentu. Analisis data ini dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas hingga datanya sudah penuh.

Analisis data model Miles dan Huberman dilakukan melalui 3 tahap, yaitu:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari pola dan temanya. Reduksi data merupakan merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian melalui penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar”

yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Tahapan-tahapan reduksi meliputi: membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat praktisi, dan menulis memo.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data berarti mendisplay/menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dsb. Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verivikasi (Conclusion Drawing and Verivication).

Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif

42

masih bersifat sementara dan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang disajikan berupa deskripsi atau gambaran yang awalnya belum jelas menjadi jelas dan dapat berupa hubungan kausal dan hipotesis.56

56 Sugeng Pujileksono, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Malang: Intrans Publishing, 2015), hlm. 152-153.

43 A. Deskripsi Wilayah

1. Sejarah dan Profil Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu

Ma`had al-Jami`ah adalah lembaga pendidikan internal IAIN Bengkulu yang program pendidikannya menitikberatkan pada keilmuan Alquran yaitu di segi lafzan, ma`nan wa`amalan. Sesuai dengan fungsi Alquran terhadap orang-orang yang bertaqwa. Ma`had al-Jami`ah sebagai institusi pendidikan dan pengajaran ingin membentuk dan menjadikan manusia yang muttaqin (bertaqwa) melalui Alquran.

Pesantren Mahasiswa IAIN Bengkulu yang kemudian dikenal dengan Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu memang belum begitu lazim dikenal oleh masyarakat luas, bahkan warga kampus sendiri masih ambigu dengan kata yang lebih familiar dengan Ma`had al- Jami`ah, dapat dimaklumi karena secara rasional memang belum semua Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) menerapkan sistem ini, walaupun sudah ada peraturan kementerian dan dirjen perguruan tinggi.57

Seiring waktu, dengan komitmen dan konsisten serta tekad yang tidak pernah lekang oleh terpaan badai, secara perlahan Ma`had

57 Tim Penyusun, Buku Profil Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu, 2019), hlm. 5-8.

44

al-Jami`ah IAIN Bengkulu mulai menampakkan konsistennya dan dapat mempengaruhi perubahan peta politik internal kampus serta ikut mempengaruhi suasana perkuliahan mahasiswa di kampus, di sisi lain munculnya berbagai citra positif yang berimplementasi langsung terhadap mahasiswa setiap fakultas dan jurusan.

Hal ini terlihat dari kiprah para mahasantri yang dapat ikut bersaing dalam berbagai even yang diadakan pihak internal maupun eksternal kampus, walaupun secara formal mereka tidak tampil mengatasnamakan Ma`had, tapi terlihat jelas dari mayoritas utusan fakultas secara tidak langsung notabane adalah mahasantri, pengurus Ma`had maupun alumni Ma`had.

Lahirnya Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu diharapkan daapt mewujudkan sebagai pusat pemantapan iman dan taqwa, peningkatan akhlak mulia dan amal shalih, pengembangan ilmu keislaman dan yang terpenting lagi merupakan pusta kajian ilmu-ilmu Alquran.

Terciptanya central Islamic Civitalizen, yakni terbentuknya intelektual muslim yang komunikatif, terampil, kreatif dan inovatif.58

IAIN Bengkulu senantiasa berbenah diri dan terus berinovasi, mengupdate serta meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa.

Langkah tersebut dilakukan dengan meluncurkan program Ma`had al–

Jami`ah bagi mahasiswa dan mahasiswi (selanjutnya disebut sebagai mahasantri) untuk dididik dan dibina pembentukan karakter, mental,

58 Tim Penyusun, Buku Profil Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu, 2019), hlm. 5-8.

spiritual, keilmuan dan pemahaman para peserta dalam menghadapi kondisi sosial kemasyarakatan.

Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu secara resmi lahir pada Tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Ketua STAIN Bengkulu Nomor 0587 Tahun 2010 tertanggal 3 Agustus 2010 dengan menetapkan Drs. M. Syakroni, M.Ag. dan Ismail Jalili, MA., sebagai Mudir dan Sekretaris Ma`had Al - Jami`ah STAIN Bengkulu yang pertama, kemudian pada Tahun 2012 berdasarkan Surat Keputusan Ketua STAIN Bengkulu Nomor 0294 Tahun 2012 tertanggal 15 Maret 2012 menetapkan Ismail Jalili, MA., sebagai Mudir Ma`had STAIN Bengkulu periode kedua, pada pada tahun 2013 berdasarkan Surat Keterangan Keputusan Rektor IAIN Bengkulu nomor 0486 Tahun 2013 tertanggal 24 April 2013 menetapkan Drs. H. M. Nasron HK., M. Pd.I., sebagai Direktur Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu periode pertama sejak alih status dri STAIN Bengkulu menjadi IAIN Bengkulu pada Tahun 2013 hingga sekarang59

2. Visi, Misi, dan Tujuan Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu a. Visi Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu adalah:

Mewujudkan Ma`had al-Jami`ah sebagai pusat pengembangan ilmu keislaman, Tahfizh Alquran dengan berbasis Akhlak Al-Karimah.60

59 Tim Penyusun, Buku Profil Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu, 2019), hlm. 5-8.

60 Data Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu Tahun 2019

46

b. Misi Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu untuk mencapai visi yang telah ditetapkan adalah:

1) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran Alquran dan ilmu terkait secara intensif

2) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran Bahasa Arab dan Inggris secara intensif

3) Melaksanakan pendidikan dan pengalaman ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-sehari dan pendalaman spiritual keagamaan.61

c. Adapun tujuan dari Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu adalah:

1) Mewujudkan lulusan mahasantri yang mampu menghafal Alquran dan menguasai ilmu terkait secara utuh.

2) Mewujudkan lulusan mahasantri yang menguasai Bahasa Arab dan Inggris secara baik.Mewujudkan lulusan mahasantri yang mampu mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki kedalaman spiritual keagamaan62

61 Data Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu Tahun 2019

62 Data Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu Tahun 2019.

3. Struktur Organisasi

Gambar 1.6

Struktur Organisasi Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu63

4. Tenaga Pengajar dan Data Mahasantri Putra Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu

Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu memiliki tenaga pengajar yang berkopetensi di bidang masing-masing. Selain itu data dari mahasantri putra di Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu berjumlah 35 orang. Hal ini dapat dilihat pada lembar lampiran.

63 Dokumen Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu Tahun 2019

48

5. Program Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu a. Bidang Pengembangan Alquran

Ma`had al-Jami`ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu berlangsung dengan proses pembejalaran yang diawali dengan bin-nazhar, memastikan bahwa mahasantri sudah bisa membaca dengan baik, benar, dan lancer (tahsin)

Tahfizh Alquran adalah program unggulan di Ma`had al- Jami`ah Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, karena semua mahasantrinya diwajibkan untuk menghafal Alquran dan menyetorkan hafalannya kepada ustadz/ustadzah Ma`had yang sudah dipercayakan untuk membimbing mahasantri dalam menghafal Alquran. Dalam menyetorkan hafalan mahasantri diwajibkan sebanyak 3 kali dalam seminggu, yaitu hari senin, rabu, dan jum`at. Sedangkan hari selasa dan kamis dipergunakan untuk taqrir hafalan. Sistem setoran hafalan mahasantri adalah dengan dikelompok-kelompokkan, masing-masing kelompok dibimbing oleh 1 (satu) orang ustadz atau ustadzah.

Tahap awal yang wajib diikuti mahasantri baru Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu sebelum menghafal Alquran mengikuti program Tahsinul Qira`ah, ptograam ini dijadwalkan selama 2 (dua) kali pertemuan dalam satu minggu. Dalam program ini selama mahasantri akan mendapatkan bimbingan oleh dewan

`asatidz/asatidzah Ma`had dalam mendalami ilmu tajwid. Tahap

lanjutan, setiap mahasantri masih diwajibkan untuk mengikuti program tahsinul qiraah, tetapi dilaksanakan dengan cara langsgung praktik membaca Alquran, baik membaca satu persatu maupun secara bersama-sama dalam kegiatan tadarus Alquran setiap ba`da shalat maghrib dan subuh. Setoran hafalan tahap awal diwajibkan untuk setoran hafalan Juz `amma (Juz 30).

Khusus bidang Tahfizh pengasuh Ma`had juga selalu mempersiapkan mahasantri-mahasantri yang berprestasi dan memiliki hafalan yang baik untuk dikirim dalam perlombaan (musabaqah hifzhil quran) ditingkat kampus antar mahasiswa dan tingkat kabupaten/kota, provinsi serta hingga tingkat nasional.

Bidang pendalaman ilmu Alquran yang lain juga diwujudkan dalam pembelajaran Tilawah mujawwad (berirama) yang dilaksanakan sekali dalam seminggu serta ditambah pula pendalaman Tafsir Alquran. 64

b. Wisuda/ Khotmil Quran

Wisuda Mahasantri dan Haflah Khotmil Quran mahasantri Ma’had al-Jami’ah IAIN Bengkulu perdana dilaksanakan pada tahun 2014. Program ini merupakan acara yang sudah lama dinanti-nanti oleh Keluarga Besar IAIN Bengkulu, Pengasuh Ma’had dan tentunya Mahasantri Ma’had al-Jami’ah IAIN Bengkulu. Untuk membuktikan jati diri mereka bahwa Mahasantri

64 Tim Penyusun, Buku Profil Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu, 2019), hlm. 18-22.

50

Ma’had Penghafal Alquran juga bisa eksis di kancah persaiangan ilmu dan teknologi, dan tentunya mereka para penghafal Alquran akan membumikan Alquran pada jati diri mereka untuk menjadi insan yang qurani.

Oleh sebab itu pada tahun 2014 merupakan tahun perdana sebagai tonggak sejarah Ma’had al-Jami’ah IAIN Bengkulu dalam mewujudkan wisuda Mahasantri Ma’had penghafal alquran. Haflah Khotmil Quran ini harus diapresiasi dengan antusias oleh kita semua karena dari mahasantri penghafal Alquran tersebut kita harapkan menjadi salah satu icon, dan wasilah di IAIN Bengkulu ini agar nantinya IAIN Bengkulu ini mendapatkan Barokah dan Rahmat Allah SWT.

Wisuda mahasantri penghafal Alquran pertama dilaksanakan pada tahun 2014 dengan mewisuda sebanyak 26 mahasantri dengan hafalan paling banyak 10 juz dan paling sedikit dua juz. Betapa urgennya acara wisuda penghafal Alquran ini karena secara kwalitas dan eksistensi mereka mahasantri Ma’had al-Jami’ah IAIN Bengkulu yang sudah lama menghafal Alquran akan lebih semangat dan termotivasi untuk lebih dan lebih lagi dalam menghafal dan takrir Alquran.65

65 Tim Penyusun, Buku Profil Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu, 2019), hlm. 18-22.

c. Bidang Pengembangan Bahasa

Bidang pengembangan bahasa asing (Arab, dan Inggris), di Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu pada pembelajaran formalnya terjadwalnya sebanyak 3 (tiga) kali dalam setiap minggunya.

Pendalaman kebahasaan tersebut dilaksanakan dengan jadwal; untuk bahasa Inggris (Grammar and Converstation) dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 06.00 s.d 07.40 WIB. Dan pendalaman ilmu Nahwu dan Sharaf dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 15.50 s.d 17.30 WIB.

Tenaga Pengajar Pendalaman Bahasa mahasantri Ma`had adalah dosen-dosen yang mengampu di IAIN Bengkulu maupun Dosen Luar Biasa (DLB) IAIN Bengkulu yang mampuni di bidangnya, dan merupakan dosen pilihan baik lulusan dalam dan luar negeri, dan Pondok Pesantren ternama di Indonesia66.

d. Bidang Pengembangan Kesenian dan Muhadharah

Bidang kesenian dan bahasa di Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu tidak lepas dari pean serta kegiatan muhadharah sebagai media dalam pelaksanaannya. Mahasantri Ma`had saat ini di bidang seni telah mendalami seni rebana, marawis, drama, seta nasyid. Walaupun masih terlihat baru dan pada tahap belajar tetapi bidang seni Ma`had sudah menampakkan eksistensinya di kancah persaingan di wilayah kota Bengkulu. Hal ini dibuktikan dari

66 Tim Penyusun, Buku Profil Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu, 2019), hlm. 18-22.

52

beberapa prestasi yang pernah diraih saat mengikuti beberapa vestival seni rebana dan nasyid di wilayah kota maupun se-wilayah provinsi Bengkulu.

e. Bidang Ibadah

Bidang pengembangan dan pengawasan ibadah harian (mahdhah) mahasantri setiapa harinya dikontrol oleh pengasuh

ma’had dan dibantu oleh musyrif dan musyrifah ma’had selama 24 jam. Shalat berjamaah lima waktu adalah kegiatan yang wajib dan mutlak diikuti oleh semua mahasantri. Pengawasan sholat berjamaah dilakukan dengan mengabsen semua mahasantri setelah selesai shalat. Untuk shalat dhuhur dan asar, mahasantri mendapatkan toleransi karena pada waktu-waktu tersebut masih banyak mahasantri yang masih mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus.

Peningkatan ibadah lainnya yang cukup membanggakan adalah bahwa setiap ba’da shalat maghrib dan subuh semua mahasantri memiliki rutinitas tadarus qur’an di mushalla ma’had.

Satu kali tadarus membaca tiga halaman, setiap harinya membaca Alquran sebanyak enam halaman, dan setiap empat bulan Alhamdulillah melalui rutinitas ini khataman Alquran berhasil dilaksanakan.67

67 Tim Penyusun, Buku Profil Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu, 2019), hlm. 18-22.

f. Bidang Olahraga

Bidang olah raga, Ma’had al-Jami’ah IAIN Bengkulu memiliki bebarapa fasilitas olah raga yang biasanya dimanfaatkan oleh mahasantri pada hari sabtu atau ahad pagi. Fasilitas penunjang olah raga yang dimiliki oleh ma’had adalah lapangan bulu tangkis, lapangan voli, lapangan sepak bola, dan tenis meja.

Kegiatan olah raga di ma’had juga dilengkapi dengan jadwal senam pagi setiap hari ahad pagi, pada hari yang sama biasanya pengasuh ma’had juga ada yang berolah raga tenis lapangan di lapangan tenis milik IAIN Bengkulu.68

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan observasi dan wawancara kepada pengasuh Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu maka diperolah data sebagai berikut:

1. Pola Komunikasi Antara Pengasuh dan Mahasantri Dalam Pembinaan Menghafal Alquran di Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu

a. Penjelasan pengasuh Ma`had mengenai pembinaan kedisiplinan Sebagaimana hasil wawancara dengan pengasuh Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu yakni Ustadz Kurniawan, menyatakan bahwa:

Kedisiplinan merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan,

68 Tim Penyusun, Buku Profil Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu, (Bengkulu: Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu, 2019), hlm. 18-22.

54

ketentuan, etika, norma, dan kaidah yang berlaku, sehingga kedisiplinan dapat dilakukan dengan pembiasaan.69

Adapun hasil wawancara dengan pengasuh Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu yakni dengan Esti Wahyu Kurniawati, menyatakan bahwa:

Pembinaan kedisiplinan yang kami lakukan ini berfungsi sebagai berjalannya program yang telah ditetapkan sehingga mahasantri mempunyai sikap disiplin terhadap peraturan yang telah ditetapkan.70

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa Narasumber diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembinaan disiplinan merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang baik, dengan kata lain bahwa pembinaan kedisiplinan adalah penyempurnaan terhadap patuh kepada waktu sehingga mempunyai tanggung jawab yang besar dan menjadikan kebiasaan pada diri pribadi masing-masing.

b. Komunikasi Pengasuh Dalam Menyampaikan Informasi Dalam Menjalankan Kedisiplinan

Sebagaimana hasil wawancara dengan pengasuh Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu yakni Ustadz Kurniawan, menyatakan bahwa:

Banyak hal yang saya lakukan untuk berkomunikasi dengan mahasantri putra berkaitan dengan disiplin untuk menghafal seperti komunikasi yang dilakukan sesudah shalat maghrib, biasanya sebelum melakukan tahsinul Qira`ah saya memberikan nasihat,

69 Wawancara dengan Ustadz Kurniawan, sebagai pengasuh Ma`had, Bengkulu, 04 Februari 2020

70 Wawancara dengan Ustadzah Esti Kurniawati, sebagai pengasuh Ma`had, Bengkulu, 05 Februari 2020

wejangan, dan motivasi kepada semua mahasantri putra, terutama kaitan dengan setoran.71

Adapun hasil wawancara dengan pengasuh Ma`had al- Jami`ah IAIN Bengkulu yakni ustadzah Esti Kurniawati, menyatakan bahwa:

Setiap saat mahasantri putra menyetorkan hafalan biasanya saya menyempatkan untuk memberikan semangat dan nasihat kepada mereka untuk rajin setoran dan murajaah hafalan.72

Ditambahkan dari hasil wawancara dengan pengasuh Ma`had Al Jami`ah IAIN Bengkulu yakni Ustadz Iwan Ramadhan Sitorus, menyatakan bahwa:

Dalam hal berkomunikasi dengan mahasantri maka kami mempersilahkan mahasantri untuk melakukan konsultasi kepada pengasuh apabila mahasantri tersebut mengalami masalah terkait pembinaan kedisiplinan menghafal Alquran.73

Dari beberapa hasil wawancara dengan beberapa Narasumber, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi yang dilakukan pengasuh kepada mahasantri diantaranya yaitu pengasuh membuka diri terhadap mahasantri terkait permasalahan pembinaan kedisiplinan menghafal Alquran, selain itu pengasuh menyampaikan motivasi, dan nasihat baik itu ketika sesudah shalat maghrib maupun ketika setoran hafalan.

2. Faktor–Faktor Dalam Pembinaan Kedisiplinan Menghafal Alquran

71 Wawancara dengan Ustadz Kurniawan, sebagai pengasuh Ma`had, Bengkulu, 04 Februari 2020

72 Wawancara dengan Ustadzah Esti Kurniawati, sebagai pengasuh Ma`had, Bengkulu, 05 Februari 2020

73 Wawancara dengan Ustadz Iwan Ramadhan Sitorus, sebagai pengasuh Ma`had, Bengkulu, 04 Februari 2020

56

Sebagaimana hasil wawancara dengan pengasuh Ma`had al- Jami`ah yakni Ustadz Iwan Ramadhan Sitorus, menyatakan bahwa:

Dalam suatu lembaga sudah pasti ada permasalahan- permasalahan yang dialami. Adapun permasalahan mahasantri di Ma`had adalah adanya para mahasantri tidak menjalankan program dengan baik dan optimal. Padahal program-program tersebut menunjang nilai kedisiplinan, dan tanggung jawab para mahasantri mutra. Contoh dari mahasantri yang kurang menjalankan program dengan baik adalah kurangnya disiplin terhadap waktu yang telah ditentukan dalam menyetorkan hafalan Qur`annya, bahkan sebagian mahasantri memilih untuk bermalas-malasan dan mengabaikannya begitu saja. Padahal program tersebut diwajibkan. 74

Adapun hasil wawancara dengan pengasuh Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu yakni dengan Esti Wahyu Kurniawati, menyatakan bahwa:

Hal yang membuat mahasantri Putra semangat dalam hafalannya yaitu yang rajin dalam setoran hafalan kami ajukan beasiswa Tahfizh Alquran, dan selain itu kami membuat rangking hafalan Alquran setiap dua bulan sekali.75

Senada juga dengan hasil wawancara dengan Muhammad Azhari sebagai mahasantri, penulis menanyakan mengenai faktor- faktor dalam pembinaan kedisiplinan menghafal Alquran, dia menyatakan bahwa:

karena kurang adanya motivasi dalam menghafal, untuk hal-hal seperti ini saya butuh orang yang motivasi saya guna memacu semangat menghafal, disisi lain sering kali rasa jenuh itu ada ketika mengulang-ngulang hafalan Alquran sehingga apa yang dihafalkan menjadi hilang/ susah dihafalkan 76

74 Wawancara dengan Ustadz Iwan Ramadhan Sitorus sebagai pengasuh Ma`had, Bengkulu 04 Februari 2020.

75 Wawancara dengan Ustadzah Esti Kurniawati sebagai pengasuh Ma`had, Bengkulu, 05 Februari 2020

76 Wawancara dengan Muhammad Azhari sebagai mahasantri, Bengkulu, 06 Februari 2020.

Selain itu hasil wawancara dengan Pajri Romdhoni sebagai mahasantri, penulis menanyakan mengenai faktor-faktor dalam pembinaan kedisiplinan menghafal Alquran, dia menyatakan bahwa:

Kurangnya rasa percaya diri mahasantri untuk mengutarakan masalahnya kepada pengasuh membuat saya tidak tau bagaimana masalah saya bisa diselesaikan dengan baik.77

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa Narasumber maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu diantaranya kurangnya rasa percaya diri dari mahasantri, kurangnya motivasi dan semangat dalam menghafal Alquran, dan mahasantri yang lalai dan bermalas-malasan menjadi faktor dari pembinaan menghafal Alquran di Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu.

C. Pembahasan

1. Pola Komunikasi Antara Pengasuh dan Mahasantri Dalam Menjalankan Pembinaan Kedisiplinan Menghafal Alquran

Orang yang bertanggung jawab dalam proses pembinaan kedisiplinan menghafal Alquran di Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu adalah pengasuh. Pengasuh Ma`had yang bertanggung jawab dalam proses pembinaan adalah mereka yang ditunjuk langsung oleh Mudir Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu untuk menangani pembinaan kedisiplinan dalam menghafal Alquran. Maka dari itu, pengasuh yang

77 Wawancara dengan Pajri Romdhoni sebagai mahasantri Putra, Bengkulu, 06 Februari 2020

58

berperan langsung sebagai komunikator dalam proses pembinaan kedisiplinan menghafal Alquran. Oleh karena itu, pola komunikasi merupakan salah satu unsur yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pembinaan dalam menjalankan kedisiplinan menghafal Alquran

Pengasuh harus mempunyai syarat-syarat sebagai komunikator, yaitu memiliki kepercayaan yang tinggi bagi komunikanya, memiliki keterampilan yang baik dalam berkomunikasi, mempunyai pengetahuan yang luas, memiliki sikap yang baik terhadap komunikan dan memiliki daya tarik , dalam artian seorang komunikator yang mampu memberikan ilmu pengetahuan yang komunikator miliki kepada komunikan dan juga memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sikap mengikuti kondisi komunikannya. Jika seorang pengasuh telah memenuhi syarat, maka komunikasi akan dapat diterima dan bahkan membuat perubahan sikap pada mahasantri.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pajri Romdhoni salah satu mahasantri di Ma`had al-Jami`ah IAIN Bengkulu:

“Sebelum masuk Ma`had saya belum menghafal Alquran.

Alhamdulillah setelah saya masuk sini, saya sudah mulai menghafalkan Alquran, awal mula saya menghafal itu, saya memulainya dari juz 30 surah An-Nass.”78

Setelah pengasuh memahami syarat-syarat tersebut, maka komunikasi yang dilakukan akan dapat berjalan dengan baik dan

78 Wawancara dengan Pajri Romdhoni sebagai mahasantri Ma`had, Bengkulu, 06 Februari 2020.

Dalam dokumen KOMUNIKASI KELOMPOK DI MA`HAD AL (Halaman 56-59)

Dokumen terkait