• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam pendekatan kualitatif, analisis data merupakan proses menelaah dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

62Imami Nur Rachmawati, “Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara”

Jurnal Keperawatan Indonesia Vol.11 No. 1, 2007, hal. 35.

63 Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal.63-64.

64Natalina Nilamsari, “Memahami Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitaif” Jurnal Wacana Vol.XIII No.2, 2014, hal. 178.

dan dokumentasi secara sistematis.65 Menurut Lexy analisis data merupakan proses menyusun atur data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sedemikian rupa sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesis sebagaimana tuntutan data. Sedangkan Merriam menegaskan bahwa analisis data merupakan proses memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan.

Milles dan Hubberman menjelaskan bahwa analisis data merupakan langkah- langkah untuk memproses temuan penelitian yang telah ditranskipkan melalui proses reduksi data, yaitu data disaring dan disusun lagi, dipaparkan, diverifikasi, atau dibuat kesimpulan.66

1. Pengumpulan Data

Saat melakukan penelitian, idealnya peneliti sudah melakukan proses penelitian sejak awal saat penelitian ini masih berupa konsep.

Selain itu di awal penelitian, peneliti juga melakukan studi yang berfungi untuk membuktikan baha kasus tersebut benar-benar terjadi. Hal ini sudah termasuk ke dalam pengumpulan data. Dan hasil dari proses tersebut adalah sebuah data. Proses pengumpulan data ini dilakukan selama penelitian berlangsung, semua data yang didapatkan adalah sebuah data yang nantinya akan diolah. Setelah hal ini dilakukan tahap selanjutnya yang harus dilakukan oleh peneliti adalah reduksi data.

2. Reduksi Data

Proses reduksi data ini adalah proses penggabungan dari semua data yang telah diperoleh selama penelitian. Baik itu data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara ataupun dokumentasi. Hasil dari gabungan tersebut nantinya akan dijadikan satu menjadi sebuah naskah sesuai dengan formatnya masing-masing. Hasil dari awancara nantinya akan disajikan dalam bentuk verbatim wawancara, hasil observasi akan disajikan dalam bentuk lampiran hasil observasi, dan hasil dokumentasi nantinya akan digabungkan dalam skrip analisis dokumen. 67

65 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitati, Kualitatif, dan R&D (Bandung : ALFABETA,2012), hal. 335.

66 Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal.141.

67 Haris Herdiansyah, “Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial” (Jakarta : Salemba Humanika, 2014), hal.164.

Artinya, reduksi data ini merupakan proses penyaringan data.

Dalam proses ini data diolah, diartikan dan data yang dipilih adalah data yang diperlukan saja.68

3. Penyajian Data

Data yang sudah di reduksi tersebut adalah informasi yang selanjutnya akan disusun sehingga menghasilkan data yang akan ditarik kesimpulan dan penentuan tindakan yang akan dilakukan.69

68 Moh. Mansyur Fawaid, “Implementasi Tata Tertib Sekolah dalam Meningkatkan Karakter Kedisiplinan Siswa”Jurnal Civic Hukum Vol. No. 1, 2017, hal.13.

69 Moh. Mansyur Fawaid, “Implementasi Tata Tertib Sekolah dalam Meningkatkan Karakter Kedisiplinan Siswa”Jurnal Civic Hukum Vol. No. 1, 2017, hal.14.

32 BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi analisis dari peneliti serta jawaban dari masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Seperti yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya bahwa hasil data yang telah di dapatkan maka peneliti harus menganalisisnya dengan observasi yang dilihat dari kegiatan yang sedang diamati atau sesuatu yang menjadi sumber data penelitian.

Untuk menganalisis permasalahan ini peneliti akan mengaitkan dengan hasil wawancara yang di peroleh di lapangan, yaitu SMA Negeri 3 Purwokerto.

Adapun yang menjadi informan ialah wali kelas XII IPS, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling serta 3 siswa kelas XII IPS yang memiliki catatan permasalahan kedisiplinan belajar.

Pada bab ini akan diuraikan data data yang peneliti dapatkan dari hasil penelitian lapangan, lalu data tersebut akan di reduksi dan di analisis, sehingga hasil analisa tersebut dapat menjawab permasalahan yang telah di sampaikan pada bab sebelumnya yaitu implementasi layanan home visit untuk meningkatkan kedisiplinan belajar siswa selama pembelajaran daring di SMA Negeri 3 Purwokerto.

A. PROFIL SMA NEGERI 3 PURWOKERTO 1. Sejarah SMA Negeri 3 Purwokerto

SMA Negeri 3 Purwokerto di dirikan pada tahun 1989 yang diampu oleh bapak Drs. Ilyas. Sesuai dengan surat perintah kanwil depdikbud Jawa Tengah No. 1048/I03/I/89 tanggal 21 Juni 1989 bahwasanya SMA Negeri 3 Purwokerto dapat membuka penerimaan siswa baru. Proses pembelajaran semester 1 dimulai pada bulan Juli - Desember.

Pembelajaran dilaksanakan sore hari dengan dibantu oleh tenaga pendidik dari SMA Negeri 1 Purwokerto, lokasi pembelajaran juga masih dilaksanakan di gedung SMA Negeri 1 Purwokerto. Pembelajaran semester 2 pada bulan Januari - Juni 1990. Saat itu tepatnya pada 2 Januari 1990 proses pembelajaran menggunakan tenaga pengajar dari SMA Negeri

3 Purwokerto dan lokasi pembelajaran juga di pindah di Karangsalam.

Maka pada saat itu disepakati bahwa hari jadi SMA Negeri 3 Purwokerto bertepatan pada tanggal 2 Januari. Namun SK sekolah di tetapkan pada tanggal 1 April 1990. Maka dengan berbagai pertimbangan peringatan hari jadi SMA Negeri 3 Purwokerto disepakati pada tanggal 18 Januari.

Lokasi SMA Negeri 3 Purwokerto berada di JL. Kamandaka Barat No.3 Kelurahan Karangsalam Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Adapun NPSN dari SMA Negeri 3 Purwokerto ialah 20302167.

Sarana dan Prasarana yang di sediakan di SMA Negeri 3 Purwokerto lengkap, dimulai dari ruang kelas, laboratorium, ruang guru, ruang bimbingan dan konseling, kamar mandi, dapur, ruang ekstrakulikuler, dengan fasilitas ruangan yang cukup sehingga menjamin kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah. SMA Negeri 3 Purwokerto menyediakan 2 jurusan yakni MIPA dan IPS.

2. Visi Misi SMA Negeri 3 Purwokerto a. Visi

SMA Negeri 3 Purwokerto telah mempunyai Visi dan Misi, untuk Visi SMA Negeri 3 Purwokerto adalah “Terselenggaranya Pendidikan bermutu untuk mengembangkan insan yang cerdas, andal dan keprabidian” maknanya adalah:

1) Insan yang cerdas adalah manusia yang tajam pikirannya cepat mengerti, berpengetahuan yang luas, tanggap dan berkemampuan mencari jalan pemecahan masalah.

2) Insan andal adalah manusia yang mempunyai bakat dan potensi dalam mengembangkan suatu bakat yang dimiliki dalam diri seorang tersebut,

3) Insan yang berkepribiadian adalah insan yang memiliki jiwa keprabadian yang baik yang memiliki kepribadian unggul yang dapat dibangun melalui proses motivasi, pembelajaran dan latihan untuk membentuk harmonisasi kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual agar dapat menopang dirinya dalam memandang diri

dan lingkungannya serta dzat yang dmenciptakan. Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.

b. Misi

Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam misi berikut:

1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sara prasarana. Penanaman Nasionalisme Melalui

2) Meningkatkan kemampuan profesi sumber daya manusia.

3) Meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar.

4) Meningkatkan efektavitas ekstrakulikuler.

5) Meningkatkan efektivitas keimanan dan ketakwaan.

6) Meningkatkan budaya belajar.

7) Meningkatkan kondusifitas kekeluargaan.

8) Memperkokoh sikap yang menghargai pluralisme.

9) Memperkokoh ketaatan hukum.

3. Tujuan SMA Negeri 3 Purwokerto

SMA Negeri 3 Purwokerto memiliki tujuan sebagai berikut : a. Tercapainya visi dan misi sekolah secara optimal

b. Terwujudnya program pengembangan sekolah secara bertahap, terancana sesuai dengan kemampuan dan skala prioritas

c. Memiliki pedoaman dalam implementasi manajemen berbasis sekolah

d. Penguatan peran sekolah sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan

e. Peningkatan kinerja sekolah secara optimal dan berdaya guna.

4. Sumber Daya Pendidikan

a. Luas Tanah : 9460 m2 b. Luas Bangunan : 3502 m2

Tabel 2.1 : Keadaan ruang/gedung

NO JENIS ADA TIDAK

ADA

RASIO DENGAN SISWA

JUMLAH BAIK RUSAK SESUAI TIDAK

1 Ruang kepsek 1 ü ü

2 Ruang

wakepsek 2 ü ü

3

Ruang pertemuan

staff

ü

4 Ruang guru 1 ü ü

5 Ruang tata

usaha 1 ü ü

6 Ruang belajar 28 ü ü

7 Ruang data ü

8 Ruang bk 1 ü ü

9 Ruang uks 1 ü ü

10 Ruang

koperasi 1 ü ü

11 Ruang ibadah 1 ü ü

12 Gudang 2 ü ü

13 Ruang kantin 4 ü ü

14 Toilet 10 ü ü

15 Ruang ganti ü

16 Aula ü

5. Keadaan pendidik dan tenaga kependidikan

Demi mendukung kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 3 Purwokerto diperlukanya tenaga pendidik untuk menghasilkan proses pembelajaran yang maksimal. Berikut terlampir data tenaga pendidik dan kependidikan di SMA Negeri 3 Purwokerto.

Tabel 2.2 : Kepala sekolah dan jajaran waka

No Jabatan Nama

Jenis

Kelamin Usia

Pendd . Akhir

Masa Kerja

Serti fikasi L P

1 Kepala Sekolah

Drs. Ananto

Nur Semedi L 59 S1 30 V

2 Waka Urs.

Kurikulum

Drs. Budi

Raharjo L 57 S1 25 V

3 Waka Urs.

Kesiswaan

Suherman,

S.Pd L 51 S1 24 V

4 Waka Urs.

Sarpras

Hendro Wiratno, S.Pd

L 41 S1 11 V

5 Waka Urs.

Humas

Kusriyanti,

S.Pd P 49 S1 22 V

Kualifikasi pendidikan juga menjadi hal yang sangat penting untuk menghasilkan proses pembelajaran yang professional, efektif dan berkualitas. Semakin baiknya pendidikan seorang tenaga pendidik pada tiap lembaganya tentu akan menghasilkan siswa – siswa yang baik pula. Siswa inilah yang nantinya akan menjadi calon penerus bangsa, jadi pendidikan dari seorang pendidik ini menjadi hal yang penting bagi setiap lembaga pendidikan. Karena apabila pembelajaran ini ditangani oleh orang yang professional maka akan professional juga proses pembelajaranya. Apalagi di masa pandemi seperti ini tentu tenaga pendidik akan selalu mencari inovasi-inovasi terbaru agar pembelajaran ini tetap terlaksana dengan baik.

Berikut kualifikasi pendidikan tenaga pendidik di SMA Negeri 3 Purwokerto.

Tabel 2.3 : Kualifikasi Pendidikan tenaga pendidik SMA Negeri 3 Purwokerto

No Tingkat Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS GTT Guru Bantu

L P L P L P L P J

1 S3/ S2 2 3 1 1 - - 3 4 7

2 S1/ D4 13 21 8 15 - - 21 36 57

3 D3/ Sarmud - - 1 - - - 1 - 1

4 D2 - - - -

5 D1 - - - -

6 SMA Sederajat - - - -

Jumlah 15 24 10 16 - - 25 40 65

Tabel 2.4 : Jumlah guru berdasarkan kualifikasi pendidikan

No Guru Mapel

Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan SESUAI

dengan tugas mengajar

Jumlah guru dengan latar belakang

pendidikan yang TIDAK SESUAI

dengan tugas mengajar Jumlah D1

/ D2

D3/

Sar mud

S1/

D4

S2/

S3

D1/

D2

D3/Sar mud

S1 / D4

S2 / S3 1 IPA

- 9

-

-

-

-

- 9 2 Matematika

-

-

9

1

-

-

-

- 10 3 B.

Indonesia

-

-

3

2

-

-

-

- 5 4 B. Inggris

-

-

4

-

-

-

-

- 4 5 Pend.Agam

a

-

-

4

-

-

-

-

- 4 6 IPS

-

-

10

2

-

-

-

- 12 7 Penjaskes

-

-

4

-

-

-

-

- 4 8 Seni

Budaya

-

1

2

-

-

-

-

- 3 9 PKn

-

-

3

1

-

-

-

- 4 10 TIK/

Komputer

-

- -

-

-

-

- - 11 BK

-

-

5

-

-

-

-

- 5 12 Mulok

-

-

2

-

-

-

-

- 2 13 Lainnya …..

-

-

3

-

-

-

-

- 3 Jumlah

-

1

58

6

-

-

-

- 65 6. Keadaan Guru Bimbingan dan Konseling

SMA Negeri 3 Purwokerto pada tahun ajaran 2021/2022 memiliki 4 guru Bimbingan Konseling. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5 : Keadaan guru bimbingan dan konseling

NO NAMA NIP L/P KETERANGAN

1. Drs. Teguh

Budi Santosa 19670308199403 1 007 L Koordinator 2. Dra.

Rumiarsih 19631210198703 2 012 P Anggota 3. Dra. Sri

Cahyati

19661018 199303 2

005 P Anggota

4. Puji Astuti, S.Pd

19790216 201101 2

001 P Anggota

7. Jumlah Siswa dan Formasi Kelas

Siswa di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tahun pelajaran 2021/2022 berjumlah 1.170 siswa. Terbagi menjadi 2 jurusan MIPA dan IPS dengan masing masing angkatan berjumlah 6 kelas untuk MIPA, 5 kelas untuk IPS. Untuk lebih detailnya dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 2.3 : Jumlah siswa dan formasi kelas

Tapel

Jumlah Siswa Kelas X

Kelas XI Kelas XII Jumlah

Daya Tamp

L P L P L P Rombel L P

2015/2016 161 184 138 183 122 180 11 421 547 1188 2016/2017 151 191 150 152 143 203 11 444 546 1188 2017/2018 169 222 150 186 149 160 11 467 568 1188 2018/2019 151 236 166 219 152 182 11 469 638 1188 2020/2021 164 217 141 248 162 230 11 467 695 1188 2021/2022 150 248 164 232 139 237 11 453 717 1188

B. PENYAJIAN DATA

Setelah diuraikan beberapa gambaran umum dari SMA Negeri 3 Purwokerto tentang sejarah berdirinya, visi misi dan tujunya, keadaan sarana dan prasarana, serta keadaan guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri 3 Purwokerto. Maka selanjutnya peneliti akan menguraikan beberapa data yang didapat dalam proses penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada subjek yang telah ditentukan sehingga mendapatkan data terkait dengan pelaksanaan layanan home visit yang dilaksanakan di SMA Negeri 3 Purwokerto untuk meningkatkan kedisiplinan belajar siswa selama pembelajaran daring. Untuk mempermudah dalam penyajian dan analisis data maka peneliti akan menyusunya sesuai dengan fokus pembahasan.

Menurut hasil wawancara dengan wali kelas XII ibu indriany bahwasanya selama pandemi metode yang digunakan untuk pembelajaran ialah menggunakan berbagai media diantaranya google meet, google classroom, whattsapp, dan zoom meeting. Proses pembelajaranya yaitu guru memberikan materi sesuai dengan kurikulum lalu memberikan beberapa latihan soal ataupun tugas sebagai bentuk pendalaman materi yang telah diberikan.70

Namun selama pandemi ini keaktifan siswa terlihat menurun, beberapa siswa yang biasanya aktif tanya jawab kali ini lebih diam, bahkan beberapa lainya jika perkuliahan menggunakan media google meet atau zoom meeting siswa siswa tidak menghidupkan kameranya selama proses pembelajaran. 71

Dari wawancara yang dilakukan pada guru bimbingan konseling ibu Puji Astuti pada tanggal 24 Agustus 2021 bahwasanya selama pandemi proses pembelajaran yang dilakukan secara daring ini membutuhkan waktu untuk beradaptasi baik dari pihak sekolah maupun siswa, karena selama pandemi

70Hasil wawancara dengan Ibu Indriany, di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tanggal 20 Agustus 2021, Pukul 10.00

71 Hasil wawancara dengan Ibu Indriany, di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tanggal 20 Agustus 2021, Pukul 10.00

pembelajaran dilaksanakan melalui daring. Khususnya untuk bimbingan dan konseling proses pelaksanaan layanan tentu berbeda sebelum dan saat pandemi. Selama pandemi guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3 Purwokerto hanya melakukan layanan informasi yang dilaksanakan melalui daring. Bentuk layanan ini merupakan layanan yang menurut beliau sangat dibutuhkan oleh siswa saat ini. Selain itu layanan lain yang dapat diberikan oleh guru bimbingan dan konseling adalah layanan home visit.72

Menurut ibu Puji Astuti layanan home visit ini merupakan layanan pendukung dan hanya dilaksanakan pada saat-saat tertentu saja. Selama pandemi layanan ini menjadi layanan yang dipilih karena memiliki resiko paling rendah di masa pandemi seperti ini. Layanan home visit ini digunakan sebagai layanan untuk menangani permasalahan siswa selama pembelajaran daring. Menurut beliau masalah yang paling banyak selama pembelajaran daring ini adalah berkaitan dengan masalah kedisiplinan dalam pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan siswa terlambat atau bahkan tidak mengikuti pembelajaran yang diadakan oleh guru mata pelajaran, dan beberapa tugas belum diselesaikan hingga waktu yang telah di tentukan. Beberapa faktor yang membuat hal ini terjadi, diantaranya karena memang dalam proses adaptasi pembelajaran jarak jauh, sehingga mengakibatkan siswa kurang memperhatikan beberapa hal yang seharusnya diperhatikan. Selain itu rasa malas dan suka menunda nunda juga menjadi alasan menurutnya tingkat kedisiplinan belajar. Faktor lainya dapat terjadi karena lingkungan, tentu hal ini juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi, karena biasanya proses belajar mengajar siswa diperhatikan langsung oleh guru namun kali ini hal ini hanya dapat dilakukan oleh orangtua dan anggota keluarga lainya. Maka dari itu dukungan dari orangtua akan menjadi hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran.73

72Hasil wawancara dengan Ibu Puji Astuti, di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tanggal 24 Agustus 2021, Pukul 11.10

73 Hasil wawancara dengan Ibu Puji Astuti, di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tanggal 24 Agustus 2021, Pukul 11.10

Hal ini juga disampaikan oleh wali kelas XII IPS ibu indriany bahwasanya:

“Selama pembelajaran daring ini sebenarnya siswa dan guru sudah mulai beradaptasi dengan sistem pembelajaranya karena ini juga sudah lama dilaksanakan, namun hanya saja masih ada beberapa siswa yang memang sulit untuk mengikuti, seperti masih belum tepat waktu atau bahkan tidak hadir di kelas online atau bahkan tidak mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, tapi hanya beberapa saja kalau yang lain sudah bisa mengikuti dengan baik.”74

Layanan home visit ini dilaksanakan kepada siswa yang memiliki permasalahan pada presensi dan tugas yang belum terselesaikan. Dan kegiatan ini dilakukan apabila siswa yang bersangkutan tidak dapat dihubungi atau tidak merespon apabila guru mata pelajaran dan wali kelas meminta untuk mengumpulkan tugas yang sudah diberikan. Sehingga hal ini mengharuskan guru bimbingan konseling untuk bertemu langsung dengan orangtua/wali dan siswa yang bersangkutan.

1. Tujuan Home Visit di SMA Negeri 3 Purwokerto

Guru bimbingan dan konseling SMA Negeri 3 Purwokerto ini memilih layanan home visit ini menjadi salah satu layanan yang tetap dilaksanakan selama pandemi karena melalui home visit ini pihak sekolah dapat lebih mengetahui keadaan siswa yang sebenarnya selama di rumah.

Selain itu juga agar adanya komunikasi antara pihak sekolah dengan orangtua siswa. Tujuanya agar sekolah dan keluarga dapat berkolaborasi dalam menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dialami siswa selama pembelajaran daring.75

Home visit ini dipilih karena merupakan layanan yang paling relevan digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh siswa terkait dengan kedisiplinan belajar. Menginformasikan bahwa ada beberapa tugas yang harus diselesaikan sebelum ulangan tengah semester

74 Hasil wawancara dengan Ibu Puji Astuti, di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tanggal 20 Agustus 2021, Pukul 10.00

75Hasil wawancara dengan Ibu Puji Astuti, di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tanggal 20 Agustus 2021, Pukul 10.00

serta mengarahkan siswa apabila siswa mengalami kendala dalam penyelesaianya. Dengan dilakukanya home visit ini pihak sekolah mendapatkan informasi terkait dengan keadaan siswa di luar sekolah, hal tersebut akan membantu pihak sekolah untuk mengetahui alasan siswa tidak menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk silaturahmi antara pihak sekolah dengan keluarga serta sebagai jalan untuk memberikan informasi terkait dengan permasalahan yang dialami siswa selama pembelajaran daring. Dengan kolaborasi sesuai yang diharapkan dari pihak sekolah tentu akan membantu dalam mencapai tujuan kegiatan home visit dengan maksimal.

2. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Home Visit di SMA Negeri 3 Purwokerto

Dalam proses kegiatan home visit ini ada beberapa pihak yang terlibat diantaranya ialah pembimbing akademik atau wali kelas, guru bimbingan dan konseling, orangtua dan siswa. Dalam hal ini sangat membutuhkan kolaborasi antara pembimbing akademik atau wali kelas dengan guru bimbingan konseling islam dalam mengatasi permasalahan yang dialami siswa. Karena sebelum home visit ini dilaksanakan memerlukan komunikasi yang baik antara guru mata pelajaran, pembimbing akademik atau wali kelas dan guru bimbingan dan konseling.

76

Karena sebelum pelaksanaan home visit diperlukanya kerjasama antara guru mata pelajaran, pembimbing akademik atau wali kelas dengan guru bimbingan dan konseling dalam mengidentifikasi masalah siswa, serta membuat hipotesis dari permasalahan yang sudah tercatat. Selain itu beberapa pihak tersebut juga perlu mempersiapkan beberapa hal yang harus disampaikan saat home visit dan mencatat beberapa informasi yang harus didapatkan dari pihak keluarga.

76Hasil wawancara dengan Ibu Puji Astuti, di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tanggal 24 Agustus 2021, Pukul 11.10

Namun di SMA Negeri 3 Purwokerto bentuk kolaborasi yang dilaksanakan antara pembimbing akademik dengan guru bimbingan konseling hanya sebatas pemberian informasi terkait permasalahan yang dialami siswa selama pembelajaran daring, tidak ada pendampingan dari pembimbing akademik atau wali kelas dalam pelaksanaan home visit tersebut.77

3. Kondisi Kedisiplinan belajar siswa selama pembelajaran daring di SMA Negeri 3 Purwokerto

Menurut hasil wawancara dengan pembimbing akademik atau wali kelas dan guru bimbingan dan konseling bahwasanya selama pembelajaran daring ini kondisi siswa sangat berbeda, banyak sekali perubahan yang terjadi pada siswa. Salah satu hal yang mengalami perubahan ialah kedisiplinan belajar siswa menurun. Hal ini terjadi pada beberapa siswa selama pembelajaran daring. 78

Menurunya tingkat kedisiplinan belajar pada siswa dibuktikan dengan beberapa siswa tidak mengikuti dalam proses pembelajaran daring, beberapa lainya tidak aktif selama pembelajaran, selain itu siswa juga mengalami ketidak disiplinan dalam pengumpulan tugas, beberapa diantaranya tidak mengumpulkan tugas sesuai dengan batas waktu yang telah di tentukan.

Dengan menurunnya tingkat kedisiplinan siswa ini tentu akan sangat merugikan siswa pada hasil belajarnya nanti. Terutama hal ini dilakukan oleh kelas XII yang waktu belajarnya disekolah tidak lama lagi.

Hal ini akan menjadi penghambat siswa menjelang ujian kelulusan. Selain itu ini juga akan mempengaruhi pada hasil belajar siswa.

Tentu saja hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ialah rasa malas dan suka menunda nunda dalam diri siswa sehingga mengakibatkan keterlambatan bahkan tidak hadirnya siswa dalam kelas,

77Hasil wawancara dengan Ibu Puji Astuti, di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tanggal 20 Agustus 2021, Pukul 10.00

78Hasil wawancara dengan Ibu Indriany, di SMA Negeri 3 Purwokerto pada tanggal 20 Agustus 2021, Pukul 10.00

serta hal ini juga dapat mempengaruhi terlambatnya penyelesaian tugas yang diberikan. Selain itu ada juga faktor lingkungan yang mempengaruhi seperti sulitnya jaringan internet di tempat tinggal siswa sehingga hal tersebut menjadi penghambat siswa dalam mengikuti pembelajaran daring yang sangat membutuhkan jaringan internet. Kedua hal tersebut akan sangat mempengaruhi pada kedisiplinan belajar siswa.

Dari hasil wawancara ketiga siswa tersebut masing-masing memiliki permasalahan yang sama. Ketiganya tidak mengumpulka tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sehingga siswa harus meyelesaikanya sebelum ulangan tengah semester dilaksanakan. Namun yang menjadi faktor penyebab dari masing-masing siswa ini berbeda. Al Fatih menceritakan bahwa dirinya baru saja sakit sehingga menjadikanya tidak dapat aktif dalam mengoperasikan ponsel sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik seperti biasaya, karea tidak mengikuti pembelajaran siswa ini tidak menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.79

4. Data Siswa kelas XII IPS SMAN 3 Purwokerto yang memiliki banyak catatan kedisiplinan selama pembelajaran daring

Menurut hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling bahwasanya beliau mendapatkan beberapa data siswa kelas XII IPS yang memiliki catatan dalam kedisiplinan belajar selama pembelajaran daring dari pembimbing akademik atau wali kelas. Ada 7 siswa yang tercatat masih memiliki banyak tugas yang belum diselesaikan saat menjelang ulangan tengah semester. Namun 4 diantaranya dapat menyelesaikan saat guru bimbingan dan konseling menghubunginya melalui media whattsap.

Sehingga hal ini tidak perlu di tindaklanjuti melalui layanan home visit.

Namun, 3 diantaranya sulit dihubungi hingga menjelang ulangan tengah semester. Sehingga hal ini yang menjadi latar belakang dilakukanya home

79Hasil Wawancara dengan Al Fatih di Rumah Al Fatih pada tanggal 25 Agustus 2021, pukul 14.00

Dokumen terkait