• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Guna mendapat data dalam membahas skripsi ini penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara, sebagai berikut :

1. Wawancara adalah yaitu memperoleh data dengan tatap muka, tanya jawab secara lisan dan berusaha mencari keterangan lainnya dari orang yang dapat memberikan keterangan.

2. Angket (Questionair) yaitu dengan menyebarkan angket berupa daftar pertanyaan kepada objek yang diteliti dalam hal ini sampel.

Tabel 3.6.

Skala Pengukuran Likert’s

Pernyataan Bobot

- Sangat Baik Sekali - Baik Sekali

- Baik

- Kurang Baik - Tidak Baik

5 4 3 2 1

3. Studi dokumentasi yaitu bentuk pengumpulan data dengan cara pengumpulan dokumen atau data yang berkenaan dengan judul di perusahaan.

Selanjutnya kuisioner yang disusun diuji kelayakannya meklaklui pengujian validitas dan reliabilitas untuk mengukur validitas sesuai butir pertanyaan.

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data 1. Uji Validitas

Menurut Rusiadi (2014), uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan peningkatan kinerja.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item- total correlations) dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0.3, jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0.3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Statistic Package and Social Science (SPSS). Uji validilitas dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah instrument penelitian merupakan isntrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika varioabel penelitian menggunakan instrument yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Penarikan kesimpulannya, jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown) > 0,60 maka instrument

memiliki reliabilitas yang baik/reliable/ terpercaya (Juliandi, Irfan, & Manurung, 2014).

3.6.2. Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1. Uji Normalitas

Menurut Rusiadi (2014), Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk melihat distribusi data normal atau tidak menggunakan analisa statistik, sebab Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual.

3.6.2.2. Uji Multikolinearitas

Menurut Rusiadi (2014) Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Sebuah persamaan regresi dikatakan baik bila persamaan tersebut memiliki variabel independen yang saling tidak berkorelasi. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF) apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 angka maka dapat disimpulkan tidak tejadi gejala Multikolinearitas.

3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Rusiadi (2014) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual pada suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak menjadi Heteroskedastisitas.

3.6.3. Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (keterampilan dan kreativitas) dengan variabel terikat (kinerja karyawan), maka akan digunakan metode regresi linier berganda dan analisis data juga menggunakan SPSS, rumusnya adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = Kinerja karyawan a = Nilai konstanta

b1-b2 = Koefisien regresi berganda X1 = Keterampilan

X2 = Kreativitas e = Eror (5%) 3.6.4. Uji t (Parsial)

Pengujian uji t digunakan untuk menguji setiap variabel bebas atau independen variabel, apakah variabel keterampilan (X1) dan kreativitas (X2) mempunyai pengaruh yang positif serta signifian terhadap variabel terikat atau dependen variabel kinerja (Y).

Untuk mengetahui tingkat signifikan dapat dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut :

t

=

π‘Ÿ βˆšπ‘›βˆ’2

βˆšπ‘Ÿ2

Sumber : Sugiyono (2019) Keterangan :

t = π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” yang dikonsultasikan dengan tabel t r = Korelasi parsial yang ditemukan

n = Jumlah sampel Kriteria pengujian :

1) Jika nilai t hitung > t tabel dengan probabilitas kolerasi yakni sig-2 tailed

< taraf signifikan (Ξ±) sebesar 0,05 maka H0 ditolak, sehingga ada pengaruh signifikan antara variabel X dan Y.

2) Sedangkan jika nilai t hitung < t tabel dengan probabilitas t dengan kolerasi yakni sig-2 tailed > taraf signifikan (Ξ±) sebesar 0,05 maka H0 diterima, sehingga tidak ada pengaruh signifikan antar variabel X dan Y.

Pengujian Hipotesis:

Gambar 3.1

Kriteria Pengujian Hipotesis uji t

H0 ditolak H0 diterima H0 ditolak

βˆ’π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”βˆ’π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 0 βˆ’π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™βˆ’π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”

3.6.5. Uji Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan secara serentak apakah variabel bebas atau independen variabel (X) mempunyai pengaruh yang positif atau negative, serta signifikan terhadap variabel terikat atau depenen variabel (Y). Untuk menguji signifikan koefisien kolerasi ganda dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Fh = 𝑅

2/ π‘˜ ( 1βˆ’π‘…2)/(π‘›βˆ’π‘˜βˆ’1) Sumber : Sugiyono (2019)

Keterangan :

F = Tingkat signifikan

𝑅2 = Koefisien kolerasi ganda π‘˜ = Jumlah variabel independen 𝑛 = Jumlah sampel

Pengujian hipotesis :

Gambar 3.2

Kriteria Pengujian Hipotesis Uji F

Kriteria pengujian :

1) Jika F hitung > F tabel berarti H0 ditolak (bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat)

2) Jika F hitung < F tabel berarti H0 diterima (bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat).

3.6.6. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (𝑅2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai 𝑅2 semakin kecil (mendekati nol) berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variable terikat atau memiliki pengaruh yang besar dengan rumus determinasi sebagai berikut :

D = 𝑅2 x 100%

Sumber : Sugiyono (2019) Dimana :

D = Koefisien determinasi

R = Koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikat 100% = Persentasi kontribusi

Untuk mempermudah peneliti dalam mengolah dan menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan bantuan program computer yaitu Statistical Program For Social Science (SPSS).

48 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini penulis mengolah angket dalam bentuk data yang terdiri dari 7 pertanyaan untuk variabel (X1), 7 pertanyaan untuk variabel (X2), 7 pertanyaan untuk variabel (Y1) dimana yang menjadi variabel X1, adalah keterampilan, yang menjadi variabel X2 adalah kreativitas, yang menjadi variabel Y adalah kinerja. Angket yang disebarkan ini diberikan kepada 79 responden sebagai sampel penelitian dan dengan menggunakan metode Likert Summated Rating (LSR).

Tabel 4.1 Skala Likert

Pernyataan Bobot

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju

5. Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1

Dan ketentuan diatas berlaku baik didalam menghitung variabel variabel X1, adalah keterampilan, yang menjadi variabel X2 adalah kreativitas, yang menjadi variabel Y adalah kinerja karyawan.

4.1.2. Deskripsi Karakteristik 4.1.2.1. Karakteristik Responden

Tabel 4.2.

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Sampel Persentase (%)

1 Laki-laki 47

32

59.49 40.51

2 Perempuan

Jumlah 79 100

Sumber : Data diolah, 2023.

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah laki-laki sebanyak 47 orang (59.49%), dan perempuan sebanyak 32 orang (40.51%).

Tabel 4.3.

Identitas Responden Berdasarkan Usia

No Usia (tahun) Sampel Persentase (%)

1 2 3 4

20-30 31-40 41-50 51 – keatas

30 27 13 9

37.97 34.18 16.46 11.39

Jumlah 79 100

Sumber : Data diolah, 2023.

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berusia 20-30 tahun sebanyak 30 orang (37.97%), 31-40 tahun sebanyak 27 orang (34.18%), 41- 50 tahun sebanyak 13 orang (16.46%), > 51 tahun sebanyak 9 orang (11.39%).

Tabel 4.4.

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Sampel Persentase (%)

1 SMA 21

19 36 3

26.58 24.05 45.57 3.80

2 Diploma

3 S-1

4 S-2

Jumlah 79 100

Sumber : Data diolah, 2023.

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah SMA sebanyak 36 orang (45.57%), SMA sebanyak 21 orang (26.58%), Diploma sebanyak 19 orang (24.05%) dan S-2 sebanyak 3 orang (3.80%).

Tabel 4.5.

Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Tingkat Pendidikan Sampel Persentase (%)

1 1 – 5 Tahun 27

22 20 10

34.18 27.85 25.32 12.66

2 6 – 10 Tahun

3 11 – 15 Tahun

4 16 – 20 Tahun

Jumlah 79 100

Sumber : Data diolah, 2023.

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah 1- 5 Tahun sebanyak 27 orang (34.18%), 6 – 10 Tahun sebanyak 22 orang (27.85%), 11 – 15 Tahun sebanyak 20 orang (25.32%) dan 16 – 20 Tahun sebanyak 10 orang (12.66%).

4.1.2.2. Analisa Variabel Penelitian

Untuk lebih membantu dalam penelitian, berikut ini penulis sajikan tabel hasil skor jawaban responden dari angket yang penulis sebarkan sebagai berikut:

1. Variabel Keterampilan (X1)

Tabel 4.6.

Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan No.

Pernyataan

SS S KS TS STS

F % F % F % F % F %

1 37 46.84 26 32.91 11 13.92 5 6.33 0 0 2 35 44.30 24 30.38 13 16.46 7 8.86 0 0 3 42 53.16 18 22.78 11 13.92 8 10.13 0 0 4 36 45.57 25 31.65 4 5.06 14 17.72 0 0 5 30 37.97 29 36.71 13 16.46 7 8.86 0 0 6 36 45.57 23 29.11 4 5.06 16 20.25 0 0 7 31 39.24 28 35.44 11 13.92 9 11.39 0 0

Sumber : Data diolah, 2023.

Dari data di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Dari jawaban pertama mengenai Saya memiliki keterampilan yang sangat baik dalam melaksanakan pekerjaan saya, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 46.84%.

b. Dari jawaban kedua mengenai Mengandalkan kemampuan saya sendiri dalam melakukan pekerjaan, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 44.30%.

c. Dari jawaban ketiga mengenai Saya selalu teliti dalam menyelesaikan pekerjaan, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 53.16%.

d. Dari jawaban keempat mengenai Menetapkan durasi dalam sebuah tugas dengan membuat prioritas tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, dan mengkoordinasikan tugas untuk diri sendiri dan orang lain, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 45.57%.

e. Dari jawaban kelima mengenai Mengevaluasi dan memantau kinerja sendiri setelah mengerjakan suatu tugas, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 37.97%.

f. Dari jawaban keenam mengenai Saya yakin dan percaya diri dalam menyelesaikan pekerjaan, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 45.57%.

g. Dari jawaban ketujuh mengenai Saya yakin dapat membantu untuk mengembangkan visi dan rencana yang akan membantu mewujudkan visi tersebut, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 39.24%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jawaban responden yang menyetujui bahwa keterampilan melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan memiliki pengaruh kuat didalam perusahaan. Terbukti dengan jawaban responden yang lebih mendominasi menjawab sangat setuju.

2. Variabel Kreativitas (X2)

Tabel 4.7.

Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Kreativitas No.

Pernyataan

SS S KS TS STS

F % F % F % F % F %

1 39 49.37 23 29.11 14 17.72 3 3.80 0 0 2 36 45.57 30 37.97 10 12.66 3 3.80 0 0 3 42 53.16 23 29.11 10 12.66 4 5.06 0 0 4 37 46.84 18 22.78 13 16.46 11 13.92 0 0 5 34 43.04 18 22.78 14 17.72 13 16.46 0 0 6 33 41.77 17 21.52 17 21.52 12 15.19 0 0 7 33 41.77 21 26.58 11 13.92 14 17.72 0 0

Sumber : Data diolah, 2023.

Dari data di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Dari jawaban pertama mengenai Saya menggunakan waktu luang untuk pengembangan kemampuan, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 49.37%.

b. Dari jawaban kedua mengenai Dalam menemukan ide baru, saya mampu melihat dampaknya terhadap perusahaan secara jangka panjang, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 45.57%.

c. Dari jawaban ketiga mengenai Saya memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap suatu hal, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 53.16%.

d. Dari jawaban keempat mengenai Saya memiliki daya imajinasi yang tinggi, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 46.84%.

e. Dari jawaban kelima mengenai Saya tidak kehabisan ide dalam memecahkan masalah, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 43.04%.

f. Dari jawaban keenam mengenai Saya mampu merealisasikan ide-ide yang diberikan ke hal-hal inovatif, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 41.77%.

g. Dari jawaban ketujuh mengenai Saya mudah menyesuaikan diri dalam kondisi di luar lingkungan kerja, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 41.77%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jawaban responden yang menyetujui bahwa kreativitas melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan memiliki pengaruh kuat didalam perusahaan. Terbukti dengan jawaban responden yang lebih mendominasi menjawab sangat setuju.

3. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Tabel 4.8.

Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan No.

Pernyataan

SS S KS TS STS

F % F % F % F % F %

1 28 35.44 27 34.18 13 16.46 11 13.92 0 0 2 28 35.44 20 25.32 20 25.32 11 13.92 0 0 3 32 40.51 18 22.78 17 21.52 12 15.19 0 0 4 21 26.58 29 36.71 23 29.11 6 7.59 0 0 5 38 48.10 13 16.46 13 16.46 15 18.99 0 0 6 21 26.58 31 39.24 16 20.25 11 13.92 0 0 7 39 49.37 15 18.99 9 11.39 16 20.25 0 0

Sumber : Data diolah, 2023.

Dari data di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Dari jawaban pertama mengenai Saya memiliki tingkat kualitas kerja yang tinggi didalam pekerjaan, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 35.44%.

b. Dari jawaban kedua mengenai Saya dapat memenuhi kuantitas kerja yang harus terpenuhi sesuai dengan tuntutan perusahaan, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 35.44%.

c. Dari jawaban ketiga mengenai Dalam mengerjakan pekerjaan, saya mampu melaksanakannya tepat waktu, mayoritas responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 40.51%.

d. Dari jawaban keempat mengenai Saya mampu melakukan pekerjaan dengan efektif dan efisien, mayoritas responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 36.71%.

e. Dari jawaban kelima mengenai Saya berusaha untuk terus belajar dan meningkatkan potensi yang ada dalam diri saya, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 48.10%.

f. Dari jawaban keenam mengenai Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawab saya dalam kurun waktu tertentu dengan baik, mayoritas responden menjawab setuju dengan presentase sebesar 39.24%.

g. Dari jawaban ketujuh mengenai Saya mampu bekerjasama dalam pekerjaan dengan rekan kerja maupun dengan atasan, mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase sebesar 49.37%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jawaban responden yang menyetujui bahwa kinerja karyawan melalui penyebaran kuesioner yang

dilakukan memiliki pengaruh kuat didalam perusahaan. Terbukti dengan jawaban responden yang lebih mendominasi menjawab sangat setuju.

4.1.3. Pengujian Kualitas Data 4.1.3.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Statistic Package and Social Science (SPSS), sebagai berikut:

Tabel IV.8.

Hasil Uji Validitas Variabel Keterampilan (X1)

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 24.4051 24.552 .581 .883

VAR00002 24.5063 23.484 .649 .875

VAR00003 24.4177 23.554 .604 .881

VAR00004 24.5570 21.199 .803 .855

VAR00005 24.5696 22.530 .794 .859

VAR00006 24.6076 22.139 .658 .876

VAR00007 24.5823 22.990 .692 .870

Sumber : Data diolah, 2023.

Tabel IV.9.

Hasil Uji Validitas Variabel Kreativitas (X2)

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 24.3291 15.608 .475 .703

VAR00002 24.3165 16.142 .433 .713

VAR00003 24.2658 15.557 .481 .702

VAR00004 24.5443 13.892 .561 .679

VAR00005 24.6456 13.924 .532 .686

VAR00006 24.6709 15.685 .311 .742

VAR00007 24.6456 14.847 .409 .718

Sumber : Data diolah, 2023.

Tabel IV.10.

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 23.2278 26.076 .711 .875

VAR00002 23.3165 25.783 .715 .874

VAR00003 23.2532 26.038 .657 .881

VAR00004 23.3165 27.758 .633 .884

VAR00005 23.2025 24.625 .733 .872

VAR00006 23.3544 26.539 .700 .877

VAR00007 23.1646 24.883 .702 .876

Sumber : Data diolah, 2023.

Pada Tabel IV.8-IV-11, terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator/item untuk variabel keterampilan, kreativitas dan kinerja karyawan dengan n = 79 dengan tingkat kepercayaan 95% (0,201). Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator/item pertanyaan dalam variabel penelitian ini adalah valid.

4.1.3.2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengukur apakah jawaban responden terhadap pernyataan dalam kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pada penelitian ini uji reabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach’s Alpha.

Menurut Nunnaly (2014), suatu variabel atau konstruk dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel > 0,60 (Ghozali, 2013). Dalam tabel berikut ini disajikan hasil uji reabilitas.

Tabel IV.12.

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keterampilan (X1)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

,888 7

Sumber : Data diolah, 2023.

Tabel IV.13.

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kreativitas (X2)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

738 7

Sumber : Data diolah, 2023.

Tabel IV.14.

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

,893 7

Sumber : Data diolah, 2023.

Pada Tabel IV.12-IV.15 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha>

0,60 untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa variabel keterampilan, kreativitas dan kinerja karyawan adalah reliabel.

1.1.4 Uji Asumsi Klasik

1.1.4.1.Pengujian Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik.

Sumber: Data diolah, 2023.

Gambar 4.1.

Grafik P-P Plot

Dari gambar grafik di atas, dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual telah normal. Selain menggunakan grafik, uji normalitas data juga menggunakan uji histogram yang dapat dilihat pada histogram berikut ini.

Sumber : Data diolah, 2023.

Gambar 4.2.

Histogram

Gambar di atas, menunjukkan bahwa terjadi lengukngan berbentuk lonceng yang menyatakan histogram dan polygon frekuensi variabel dapat dinyatakan normal.

4.1.4.2 Pengujian Multikolinearitas

Tabel 4.9.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.194 3.724 -.321 .749

Keterampilan .727 .084 .683 8.636 .000 .994 1.006

Kreativitas .264 .105 .199 2.510 .014 .994 1.006

a. Dependent Variable: Kinerja karyawan Sumber : Data diolah, 2023.

Pada Tabel 4.9, hasil uji multikolinearitas di atas, hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

4.1.4.3 Pengujian Heteroskedasdisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan cara uji grafik scatterplot.

Sumber: Data diolah, 2023.

Gambar 4.3.

Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tdak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.1.5. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier berganda yang dilakukan melalui statistik, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.10.

Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.194 3.724 -.321 .749

Keterampilan .727 .084 .683 8.636 .000

Kreativitas .264 .105 .199 2.510 .014

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Data diolah, 2023.

Berdasarkan output SPSS di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = -1,194+ 0,135X1 + 0,001X2 + e

Model tersebut menunjukkan arti bahwa:

1) Konstanta = -1,194.

Jika variabel dari keterampilan dan kreativitas yang diasumsikan tetap maka kinerja pegawai akan berkurang sebesar -1,194.

2) Koefisien Keterampilan X1

Nilai koefisien keterampilan sebesar 0,727. Menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 satuan untuk keterampilan akan diikuti terjadi kenaikan kinerja pegawai sebesar 0,727 satuan.

3) Koefisien Kreativitas X2

Nilai koefisien kreativitas sebesar 0,264. Menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 satuan untuk kreativitas akan diikuti terjadi kenaikan kinerja pegawai sebesar 0,264 satuan.

4.1.6. Hipotesis

4.1.6.1. Uji Parsial (Uji t)

Dalam coefisients ini dapat dilihat pengaruh keterampilan dan kreativitas terhadap kinerja pegawai secara parsial.

Tabel 4.11.

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.194 3.724 -.321 .749

Keterampilan .727 .084 .683 8.636 .000

Kreativitas .264 .105 .199 2.510 .014

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Data diolah, 2023.

Nilai t-hitung untuk X1 > t-tabel (8,636 > 1,991) dan nilai Sig. (0,000 <

0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial ada berpengaruh positif dan signifikan keterampilan terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sei Semayang.

Atau dapat dilihat dari distribusi kurva normal atas pengujian t adalah sebagai berikut :

-8,636 -1,99 0 1,99 8,636

Gambar 4.4.

Kurva Hasil Pengujian I

Untuk X2, nilai t-hitung > t-tabel (2,510 > 1,991) dan nilai Sig. (0,014 <

0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sei Semayang.

-2,510 -1,99 0 1,99 2,510

Gambar 4.5.

Kurva Hasil Pengujian II 4.1.6.2. Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas keterampilan dan kreativitas terhadap variabel terikat kinerja karyawan secara bersama-sama. Berdasarkan pengujian dengan SPSS versi 23 diperoleh output ANOVA pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12.

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1428.350 2 714.175 42.433 .000b

Residual 1279.119 76 16.831

Total 2707.468 78

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

b. Predictors: (Constant), Kreativitas, Keterampilan Sumber : Data diolah, 2023.

Dari hasil uji F di atas, dapat bahwa Fhitung > Ftabel (42,433 > 3,11) atau sig F < 5 % (0,000 < 0,05). Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 0.05

maka Ho di tolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa secara simultan yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan keterampilan dan kreativitas terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sei Semayang.

Atau dapat dilihat dari distribusi kurva atas pengujian F adalah sebagai berikut :

0 3,11 42,433

Gambar 4.6.

Kurva Hasil Pengujian III 4.1.6.3. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya kontribusi keterampilan dan kreativitas terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sei Semayang secara simultan dapat diketahui berdasarkan nilai R Square pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13.

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,726a ,528 ,515 4,10250

a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Disiplin Kerja, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber : Data diolah, 2023.

Dari tabel di atas, diperoleh nilai R Square sebesar 0,528 atau 52,8% yang artinya pengaruh keterampilan dan kreativitas terhadap kinerja karyawan pada PT.

Perkebunan Nusantara II Kebun Sei Semayang sebesar 52,8%, sedangkan sisanya 47,2% variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, misalnya kompensasi, lingkungan kerja dan variabel lainnya.

4.2. Pembahasan

Dari hasil penelitian terlihat bahwa semua variabel bebas (keterampilan dan kreativitas) memiliki koefisien b yang positif, berarti seluruh variabel bebas mempunyai pengaruh yang searah terhadap variabel Y (kinerja pegawai). Lebih rinci hasil analisis dan pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.2.1. Pengaruh Keterampilan Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil uji regresi diperoleh hasil bahwa nilai t-hitung untuk X1 > t-tabel (8,636 > 1,991) dan nilai Sig. (0,000 < 0,05), maka keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Keterampilan disini mencakup technical skill, human skill, conceptual skill,seperti kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan, kecermatan, menggunakan peralatan yang dimiliki perusahaan dalam mencapai tujuan. Jadi, keterampilan adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik maupun mental (Soetjipto, 2018:87).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tolo, Indri. Sepang, Jantje L. dan Dotulong, Lucky O.H (2016), Marlina, Neni (2018) yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif signifikan antara keterampilan terhadap kinerja karyawan..

4.2.2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil uji regresi diperoleh hasil bahwa nilai t-hitung untuk X2, nilai t- hitung > t-tabel (2,510 < 1,991) dan nilai Sig. (0,014 > 0,05), dengan demikian disiplin kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Kreativitas memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia. Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah pengertian kreativitas sebagai sifat yang diturunkan/diwariskan oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius, kreativitas, disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia.

Salah satu kunci meningkatkan daya saing dalam suatu perusahaan adalah mendorong laju inovasi sebuah perusahaan agar bisa bersaing, baik di tingkat lokal, nasional, dan lingkungan global. Tetapi pernyataan teoritis tersebut tidaklah mudah diterapkan di tingkatan empiris. Inovasi bukanlah sesuatu yang sederhana dan juga bukan suatu yang bisa diperoleh dengan mudah oleh setiap organisasi yang mempunyai gejala yang sama yaitu rendahnya daya saing.

Dokumen terkait