BAB 3 METODE PENELITIAN
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan – keterangan atau fakta – fakta yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian ini, penulis menggunakan 2 (dua) macam pengumpulan data, yakni :
1. Pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument : metode kuisioner, yaitu sebuah pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan setiap pertanyaan merupakan jawaban–jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.
2. Pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku – buku, karya ilmiah, pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
41
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yakni menguji dan menganalisis data dengan perhitungan angka - angka kemudian menarik kesimpulan dan pengujian tersebut.
3.6.1 Analisis Model Pengukuran/Measurement Model Analysis (Outer Model) Model pengukuran (outer model) digunakan untuk menilai validitas dan realibilitas model. Cooper dan Schindler (Abdillah & Jogiyanto, 2015 Hal 32) menjelaskan bahwa uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan uji reliablitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pernyataan dalam kuesioner atau instrument penelitian. Analisis model pengukuran measurement model analysis (outer model) menggunakan 2 pengujian, antara lain: outer loading dan uji reliabilitas.
3.6.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur (Abdillah & Jogiyanto, 2015 Hal 32).
Convergent validity dari measurement model dapat dilihat dari korelasi antara skor indikator dengan skor variabelnya. Indikator dianggap valid jika memiliki nilai heterotrait – monotrait ratio (HTMT) di bawah 0,90 atau memperlihatkan seluruh outer loading dimensi variabel memiliki nilai loading > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran tersebut memenuhi kriteria validitas konvergen (Abdillah & Jogiyanto, 2015 Hal 32).
42
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Menurut (Juliandi et al, 2014) tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Dengan begitu dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
[
] [ ]
Keterangan :
R = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir pernyataan
∑σb² = Jumlah varians butir σi² = Varians total
Kriteria pengujian realibilitas instrumen :
1. Jika nilai koefisien reabilitas > 0,60 maka instrumennya baik
2. Jika nilai koefisien reabilitas > 0,60 maka instrumennya kurang baik.
Uji reliablitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s alpha dan nilai composite reliability. Untuk dapat dikatakan suatu item pernyataan reliabel, maka nilai Cronbach’s alpha dan composite reliability harus > 0,6.
3.6.2 Analisis Model Struktural/Structural Model Analysis (Inner Model) 3.6.2.1 R-square
Menurut (Juliandi, 2018) r-square adalah ukuran proporsi variasi nilai variabel yang dipengaruhi (endogen) yang dapat dijelaskan oleh variabel yang
43
mempengaruhinya (eksogen). Ini berguna untuk memprediksi apakah model baik atau buruk. Kriteria dari R-square adalah:
1. Jika nilai 𝑅2 (adjusted) = 0.75 → maka model adalah substansial (kuat) 2. Jika nilai 𝑅2 (adjusted) = 0.50 → maka model adalah moderate (sedang) 3. Jika nilai 𝑅2 (adjusted) = 0.25 → maka model adalah lemah (buruk)
3.6.2.2 F-Square
Pengukuran f-square atau𝑓2 effect size adalah ukuran yang digunakan untuk menilai dampak relatif dari suatu variabel yang mempengaruhi (eksogen) terhadap variabel yang dipengaruhi (endogen). Pengukuran 𝑓2 (f-square) disebut juga efek perubahan𝑅2. Artinya perubahan nilai 𝑅2 saat variabel eksogen tertentu dihilangkan dari model, akan dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah variabel yang dihilangkan dapat memiliki dampaksubstantif pada konstruk endogen (Juliandi, 2018). Kriteria F-square adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai 𝑓2= 0.02 → efek yang kecil dari variabel eksogen terhadap endogen.
2. Jika nilai 𝑓2= 0.15 → efek yang sedang atau moderat dari variabel eksogen terhadap endogen.
3. Jika nilai 𝑓2= 0.35 → efek yang besar dari variabel eksogen terhadap endogen
44 BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bab ini penulis akan menyajikan deskripsi dari data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan melalui metode-metode pengumpulan data yang telah disebutkan pada bab terdahulu. Penelitian ini dilakukan pada konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan, dalam melakukan penelitian penulis menyebar kuesioner sebanyak 96 buah dengan meneliti hasil kuesioner berdasarkan usia, tingkat pendidikan, frekuensi pembelian dan jenis produk yang dibeli dari responden.
Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah penulis melakukan penyebaran google form kepada konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan yang menjadi objek penelitian dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup, responden memilih salah satu alternatif jawaban yag tersedia.
Adapun kuesioner yang disebarkan terdiri atas 3 variabel, yaitu :
1. Variabel bebas yaitu online customer review dan kepercayaan (X1 dan X2) masing-masing terdiri dari 10 dan 8 pertanyaan.
2. Variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) terdiri atas 6 pertanyaan.
45
4.1.2 Karakteristik Responden
Data karakteristik responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi responden.
Deskripsi identitas responden merupakan salah satu hal yang diperhitungkan dalam penelitian. Hal ini diperlukan dalam menjelaskan jawaban-jawaban pada kuesioner yang diberikan kepada responden konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 orang. Data identitas responden bertujuan untuk memahami ciri khas yang dimiliki oleh responden. Berikut ini merupakan identifikasi responden berdasarkan usia, tingkat pendidikan, frekuensi pembelian dan jenis produk yang dibeli.
Tabel 4.1
Identifikasi Responden Berdasarkan Usia
No. Rentang Usia Frekuensi Persentase (%)
1 17 tahun – 20 tahun 7 7,3
2 20 tahun – 25 tahun 56 58,3
3 26 tahun – 30 tahun 15 15,6
4 31 tahun – 35 tahun 9 9,4
5 Diatas 36 tahun 9 9,4
Jumlah 96 100
Sumber : Hasil Google Form (2023)
Berdasarkan tabel diatas mengenai identifikasi responden berdasarkan rentang usia diperoleh hasil bahwa sebanyak 7 orang (7,3%) responden berada pada rentang usia 17 – 20 tahun, 56 orang (58,3%) berada pada rentang usia 20 - 25 tahun, 15 orang (15,6%) berada pada rentang usia 26 - 30 tahun, 9 orang (9,4%) berada pada rentang usia 31 - 35 tahun dan 9 orang (9,4%) berada pada rentang usia diatas 36 tahun. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini merupakan konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan yang berada pada rentang usia 20 - 25 tahun.
46
Tabel 4.2
Identifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 SMA Sederajat 31 32,3
2 Diploma - 3 10 10,4
3 S1 53 55,2
4 S2 2 2,1
Jumlah 96 100
Sumber : Hasil Google Form (2023)
Berdasarkan tabel diatas mengenai identifikasi responden berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh hasil bahwa sebanyak 31 orang (32,2%) dengan tingkat pendidikan SMA Sederajat, 10 orang (10,4%) dengan tingkat pendidikan Diploma – 3, 53 orang (55,2%) dengan tingkat pendidikan S-1 dan 2 orang (2,1%) dengan tingkat pendidikan S-2. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini merupakan konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan yang memiliki tingkat pendidikan S-1.
Tabel 4.3
Identifikasi Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian
No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 1-3 kali 47 49,0
2 3-5 kali 31 32,2
3 Diatas 5 kali 18 18,8
Jumlah 96 100
Sumber : Hasil Google Form (2023)
Berdasarkan tabel diatas mengenai identifikasi responden berdasarkan frekuensi pembelian diperoleh hasil bahwa sebanyak 47 orang (49%) dengan frekuensi pembelian 1 – 3 kali, 31 orang (32,2%) dengan frekuensi pembelian 3 – 5 kali dan 18 orang (18,8%) dengan frekuensi pembelian diatas 5 kali. Berdasarkan
47
tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini merupakan konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan yang memiliki frekuensi pembelian 1 – 3 kali.
Tabel 4.4
Identifikasi Responden Berdasarkan Produk Yang Dibeli
No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Body Lotion dan Skincare 63 65,6
2 Produk Anti Acne 11 11,5
3 Sabun dan Shampo 22 22,9
Jumlah 96 100
Sumber : Hasil Google Form (2023)
Berdasarkan tabel diatas mengenai identifikasi responden berdasarkan produk yang dibeli diperoleh hasil bahwa sebanyak 63 orang (65,6%) membeli produk body lotion dan skincare, 11 orang (11,5%) membeli produk anti acne dan 22 orang (22,9%) membeli produk sabun dan shampo. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini merupakan konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan yang membeli produk body lotion dan skincare
4.1.3 Jawaban Responden
4.1.3.1 Variabel Online Customer Review (X1)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan diperoleh nilai-nilai frekuensi jawaban responden tentang variabel online customer review, sebagai berikut:
48
Tabel 4.5. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Online Customer Review
No
Pilihan Jawaban
Jumlah
SS S N TS STS
F % F % F % F % F % Total %
x1.1 31 32,3 51 53,1 13 13,5 1 1,0 0 0,0 96 100 x1.2 32 33,3 49 51,0 13 13,5 2 2,1 0 0,0 96 100 x1.3 31 32,3 47 49,0 16 16,7 2 2,1 0 0,0 96 100 x1.4 35 36,5 46 47,9 15 15,6 0 0,0 0 0,0 96 100 x1.5 32 33,3 46 47,9 16 16,7 2 2,1 0 0,0 96 100 x1.6 35 36,5 46 47,9 14 14,6 1 1,0 0 0,0 96 100 x1.7 35 36,5 45 46,9 15 15,6 1 1,0 0 0,0 96 100 x1.8 30 31,3 51 53,1 13 13,5 2 2,1 0 0,0 96 100 x1.9 33 34,4 48 50,0 15 15,6 0 0,0 0 0,0 96 100 x1.10 30 31,3 48 50,0 16 16,7 2 2,1 0 0,0 96 100
Sumber : Hasil Google Form (2023)
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dijelaskan mengenai pernyataan dari variabel online customer review (X1) bahwa:
1. Jawaban responden mengenai saya merasa mendapatkan manfaat dari adanya online customer review pada produk scarlett whitening diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 53,1%.
2. Jawaban responden mengenai online customer review membuat saya lebih mudah untuk memilih produk yang akan saya beli diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 51%.
3. Jawaban responden mengenai kredibilitas pemberi review memberi pengaruh pada penilaian saya pada scarlett whitening diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 49%.
4. Jawaban responden mengenai saya mempercayai review yang diberikan terhadap produk scarlett whitening diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 47,9%.
49
5. Jawaban responden mengenai review produk scarlett whitening memberikan saya informasi mengenai kelebihan dan kekurangan produk tersebut diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 47,9%
6. Jawaban responden mengenai review lengkap yang diberikan konsumen menambah pengetahuan saya pada produk scarlett whitening diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 47,9%.
7. Jawaban responden mengenai saya akan mencari alternatif produk lain apabila terdapat review negatif pada produk scarlett whitening diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 46,9%
8. Jawaban responden mengenai saya merasa review produk memberi pengaruh pada keinginan saya untuk membeli produk scarlett whitening diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 53,1%.
9. Jawaban responden mengenai banyaknya review produk scarlett whitening memberi gambaran kualitas produk scarlett whitening diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 50%.
10. Jawaban responden mengenai saya merasa semakin banyak jumlah review positif pada produk scarlett whitening maka semakin baik citra produk tersebut diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 50%.
Berdasarkan hasil diatas memperlihatkan mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan merasa online customer review produk Scarlett Whitening sudah cukup baik.
50
4.1.3.2 Variabel Kepercayaan (X2)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan diperoleh nilai-nilai frekuensi jawaban responden tentang variabel kepercayaan, sebagai berikut:
Tabel 4.6. Distribusi Jawaban Responden Variabel Kepercayaan No
Pilihan Jawaban
Jumlah
SS S N TS STS
F % F % F % F % F % Total %
x2.1 42 43,8 44 45,8 10 10,4 0 0,0 0 0,0 96 100 x2.2 33 34,4 48 50,0 15 15,6 0 0,0 0 0,0 96 100 x2.3 36 37,5 47 49,0 13 13,5 0 0,0 0 0,0 96 100 x2.4 27 28,1 50 52,1 19 19,8 0 0,0 0 0,0 96 100 x2.5 40 41,7 45 46,9 11 11,5 0 0,0 0 0,0 96 100 x2.6 26 27,1 34 35,4 34 35,4 2 2,1 0 0,0 96 100 x2.7 28 29,2 49 51,0 19 19,8 0 0,0 0 0,0 96 100 x2.8 28 29,2 38 39,6 30 31,3 0 0,0 0 0,0 96 100 Sumber : Hasil Google Form (2023)
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dijelaskan mengenai pernyataan dari variabel kepercayaan (X2) bahwa:
1. Jawaban responden mengenai saya yakin scarlett whitening selalu memberikan produk terbaik bagi konsumennya diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 45,8%.
2. Jawaban responden mengenai saya merasa scarlett whitening memiliki reputasi merek yang baik diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 50%.
3. Jawaban responden mengenai saya yakin produk scarlett whitening merupakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 49%.
51
4. Jawaban responden mengenai saya menilai produk scarlett whitening memiliki kelebihan dibanding merek lain diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 52,1%.
5. Jawaban responden mengenai saya merasa produk scarlett whitening mempunyai reputasi yang bagus diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 46,9%.
6. Jawaban responden mengenai scarlett whitening memberikan kualitas produk yang sesuai dengan harapan saya diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 35,4%.
7. Jawaban responden mengenai kualitas produk scarlett whitening menarik perhatian konsumen diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 51%.
8. Jawaban responden mengenai saya merasa kualitas produk scarlett whitening sesuai dengan harga yang ditawarkan diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 39,6%.
Berdasarkan hasil angket memperlihatkan sebagian besar responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap produk Scarlett Whitening di Kota Medan sudah cukup baik.
4.1.3.3 Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada konsumen produk Scarlett Whitening di Kota Medan diperoleh nilai-nilai frekuensi jawaban responden tentang variabel keputusan pembelian, sebagai berikut:
52
Tabel 4.7. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan Pembelian No
Pilihan Jawaban
Jumlah
SS S N TS STS
F % F % F % F % F % Total %
y.1 33 34,4 44 45,8 17 17,7 2 2,1 0 0,0 96 100 y.2 33 34,4 47 49,0 15 15,6 1 1,0 0 0,0 96 100 y.3 35 36,5 38 39,6 21 21,9 2 2,1 0 0,0 96 100 y.4 24 25,0 26 27,1 23 24,0 21 21,9 2 2,1 96 100 y.5 26 27,1 47 49,0 23 24,0 0 0,0 0 0,0 96 100 y.6 29 30,2 39 40,6 27 28,1 1 1,0 0 0,0 96 100 Sumber : Hasil Google Form (2023)
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dijelaskan mengenai pernyataan dari variabel keputusan pembelian (Y) bahwa:
1. Jawaban responden mengenai saya menilai Scarlett Whitening memiliki kualitas yang lebih baik dibanding merek lain diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 45,8%.
2. Jawaban responden mengenai saya tidak pernah kecewa dengan kualitas dari Scarlett Whitening diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 49%.
3. Jawaban responden mengenai mutu dari produk Scarlett Whitening sudah diakui oleh para konsumen diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 39,6%.
4. Jawaban responden mengenai merek Scarlett Whitening selalu menjadi pilihan saat saya ingin membeli kosmetik diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 27,1%.
53
5. Jawaban responden mengenai saya merasa puas dengan kualitas produk dari Scarlett Whitening diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 49,6%.
6. Jawaban responden mengenai saya membeli Scarlett Whitening lebih dari sekali diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 40,6%.
Berdasarkan hasil diatas memperlihatkan sebagian besar responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen terhadap produk Scarlett Whitening di Kota Medan sudah cukup baik.
4.2 Analisis Data
4.2.1. Analisis Model Pengukuran/Measurement Model Analysis (Outer Model)
Outer model (model pengukuran) digunakan untuk menilai validitas dan realibilitas model. Cooper dan Schindler (Abdillah & Jogiyanto, 2015) menjelaskan bahwa uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur dan uji reliablitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pernyataan dalam kuesioner atau instrument penelitian. Analisis model pengukuran measurement model analysis menggunakan 2 pengujian, yaitu : realibilitas dan validitas konstruk (construct reliability and validity) dan validitas diskriminan (discriminant validity).
4.2.1.1 Construct Reliability and Validity
54
Validitas dan reliabilitas konstruk adalah pengujian untuk mengukur kehandalan suantu konstruk. Kehandalan skor konstruk harus cukup tinggi. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur (Abdillah & Jogiyanto, 2015:32). Indikator dianggap valid jika memiliki nilai outer loading dimensi variabel memiliki nilai loading > 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran tersebut memenuhi kriteria validitas.
Tabel 4.8. Hasil Outer Loading
Item Pertanyaan Outer Loading Keterangan
x1.1 0,852 Valid
x1.2 0,854 Valid
x1.3 0,818 Valid
x1.4 0,750 Valid
x1.5 0,830 Valid
x1.6 0,755 Valid
x1.7 0,771 Valid
x1.8 0,835 Valid
x1.9 0,742 Valid
x1.10 0,830 Valid
x2.1 0,791 Valid
x2.2 0,776 Valid
x2.3 0,768 Valid
x2.4 0,846 Valid
x2.5 0,773 Valid
x2.6 0,718 Valid
x2.7 0,862 Valid
x2.8 0,811 Valid
y.1 0,863 Valid
y.2 0,844 Valid
y.3 0,854 Valid
y.4 0,702 Valid
y.5 0,816 Valid
y.6 0,874 Valid
Sumber : Hasil Olahan SmartPLS, 2023
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian validitas outer loading di atas diperoleh hasil bahwa dari pengujian item penelitian yang dilakukan kepada 96 orang
55
responden diperoleh hasil bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel online customer review, kepercayaan dan keputusan pembelian memenuhi standar validitas dengan nilai di atas 0.7 untuk setiap item pertanyaan dalam penelitian.
Uji reliablitas konstruk dapat dilihat dari nilai Cronbach’s alpha dan nilai composite reliability. Untuk dapat dikatakan suatu item pernyataan reliabel, maka nilai Cronbach’s alpha dan composite reliability harus > 0,6. Berikut ini hasil pengujian reliabilitas konstruk.
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Penelitian Cronbach’s Alpha Composite Reliability
Online Customer Review (X1) 0.916 0.932
Kepercayaan (X2) 0.939 0.948
Keputusan Pembelian (Y) 0.907 0.928
Sumber : Hasil Olahan SmartPLS, 2023
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua konstruk reliabilitas pada Cronbach Alpha dan Composite Reliability telah memenuhi kriteria yang nilainya diatas 0,7. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memiliki reliabilitas yang baik dan variabel online customer review, kepercayaan dan keputusan pembelian telah memenuhi asumsi pengujian reliabilitas.
4.2.1.2 Discriminant Validity
Ghozali (2013:212) menyatakan bahwa validitas diskriminan merupakan validitas diskriminan (discriminant validity) dinilai berdasarkan cross loading factor dan membandingkan akar AVE dengan korelasi antar variable laten. Variabel laten dikatakan memiliki validitas diskriminan yang tinggi jika nilai AVE (Average Variance Extracted) direkomendasikan ≥ 0,5.
56
Tabel 4.10. Hasil Pengujian Average Variance Extracted
Variabel Average Variance Extracted
Online Customer Review (X1) 0,631
Kepercayaan (X2) 0.685
Keputusan Pembelian (Y) 0.647
Sumber : Hasil Olahan SmartPLS, 2023
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Average Variance Extracted telah memenuhi kriteria yang nilainya lebih dari 0,5. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian memenuhi kriteria pengujian validitas diskriminan dan variabel online customer review, kepercayaan dan keputusan pembelian telah memenuhi asumsi pengujian validitas diskriminan.
4.2.2 Analisis Model Struktural / Structural Model Analysis (Inner Model)
Analisis model structural menggunakan 3 pengujian, antara lain: R- Square dan F-Square: Berikut ini hasil pengujiannya:
4.2.2.1 Hasil R-Square
Kriteria dari R-Square adalah:
1. Jika nilai (adjusted) = 0.75 → model adalah substansial (kuat);
2. Jika nilai (adjusted) = 0.50 → model adalah moderate (sedang);
3. Jika nilai (adjusted) = 0.25 → model adalah lemah (buruk) (Juliandi, 2018).
Tabel 4.11. Hasil Uji R-Square
R-Square R-Square Adjusted
Keputusan Pembelian (Y) 0.859 0.856
Sumber : Hasil Olahan SmartPLS, 2023
Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil pengujian nilai R-Square diperoleh hasil sebesar 0,859 dan nilai adjust R-Square sebesar 0,856. Berdasarkan hasil
57
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan variabel X yaitu online customer review dan kepercayaan dalam menjelaskan variabel Y yaitu keputusan pembelian adalah sebesar 85,9% dengan demikian model tergolong substansial (kuat).
4.2.2.2 Hasil Uji F-Square
Pengukuran F-Square atau effect size adalah ukuran yang digunakan untuk menilai dampak relative dari suatu variabel yang mempengaruhi (eksogen) terhadap variabel yang dipengaruhi (endogen). Pengukuran (F-square) disebut juga efek perubahan. Artinya, perubahan nilai saat variabel eksogen tertentu dihilangkan dari model, akan dapat digunakkan untuk mengevaluasi apakah variabel yang dihilangkan memiliki dampak substansif pada konstruk endogen (Juliandi, Manurung, &
Sastriawan, 2016).
Kriteria F-Square yaitu sebagai berikut:
1. Jika nilai = 0.02 → Efek yang rendah dari variabel eksogen terhadap endogen.
2. Jika nilai = 0.15 → Efek yang sedang/moderat dari variabel eksogen terhadap endogen.
3. Jika nilai = 0.35 → Efek yang tinggi dari variabel eksogen terhadap endogen.
Tabel 4.12. Hasil F-Square
Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Online Customer Review (X1) 0.277
Kepercayaan (X2) 1.062
Sumber : Hasil Olahan SmartPLS, 2023
Berdasarkan tabel diatas mengenai nilai F-Square diperoleh hasil sebagai berikut:
58
1. Variabel online customer review (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) memiliki nilai 0.277, maka efek yang sedang atau moderat dari variabel eksogen terhadap endogen.
2. Variabel kepercayaan (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) memiliki nilai 1.062, maka efek yang tinggi dari variabel eksogen terhadap endogen.
4.2.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian ini adalah untuk menentukan koefisien jalur dari model struktural.
Tujuannya adalah menguji signifikansi semua hubungan atau pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis diukur dengan menggunakan pengaruh langsung antar variabel x terhadap variabel y. Tujuan analisis direct effect (pengaruh langsung) berguna untuk menguji hipotesis pengaruh langsung suatu variabel yang mempengaruhi (eksogen) terhadap variabel yang dipengaruhi (endogen) (Juliandi, 2018). Kriteria untuk pengujian hipotesis pengaruh langsung (direct effect) adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai koefisien jalur (path coefficient) adalah positif, maka pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain adalah searah, jika nilai nilai suatu variabel meningkat/naik, maka nilai variabel lainnya juga meningkat/naik.
2. Jika nilai koefisien jalur (path coefficient) adalah negatif, maka pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain adalah berlawan arah, jika nilai nilai suatu variabel meningkat/naik, maka nilai variabel lainnya akan menurun/rendah.
Kedua, nilai probabilitas/signifikansi (P-Value):
1. Jika nilai P-Values < 0.05, maka signifikan
59
2. Jika nilai P- Values > 0.05, maka tidak signifikan (Juliandi et al., 2014).
Gambar 4.2. Hasil Pengujian Hipotesis (Analisis Jalur)
Berdasarkan gambar diatas mengenai hasil koefisien jalur (path coefficient) diperoleh hasil bahwa seluruh nilai koefisien jalur adalah positif (dilihat pada T- statistic), antara lain:
1. Pengaruh variabel online customer review (x1) terhadap variabel keputusan pembelian adalah sebesar 4.316. Hasil ini menunjukkan bahwa jika semakin baik online customer review, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian produk Scarlett Whitening di Kota Medan. Pengaruh tersebut mempunyai nilai probabilitas (p-values) sebesar 0,000 < 0,05, dengan demikian online customer review berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
60
2. Pengaruh variabel kepercayaan (x2) terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 9.546. Hasil ini menunjukkan bahwa jika semakin baik kepercayaan konsumen pada produk Scarlett Whitening, maka semakin tinggi pul keputusan pembelian produk Scarlett Whitening di Kota Medan. Pengaruh tersebut mempunyai nilai probabilitas (p-values) sebesar 0,000 < 0,05, dengan demikian kepercayaan (x2) terhadap variabel keputusan pembelian.
3. Pengaruh online customer review (x1) dan kepercayaan (x2) terhadap keputusan pembelian diperoleh hasil pengujian nilai R-Square diperoleh hasil sebesar 0,859 dan nilai adjust R-Square sebesar 0,856. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan variabel bebas yaitu online customer review dan kepercayaan dalam menjelaskan variabel Y yaitu keputusan pembelian adalah sebesar 85,9% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa online customer review dan kepercayaan secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Scarlett Whitening di Kota Medan.
4.2.4 Pembahasan
1. Pengaruh Online Customer Review Terhadap Keputusan Pembelian
Pengaruh variabel online customer review (x1) terhadap variabel keputusan pembelian adalah sebesar 4.316. Hasil ini menunjukkan bahwa jika semakin baik online customer review, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian produk Scarlett Whitening di Kota Medan. Pengaruh tersebut mempunyai nilai probabilitas