• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

A. Analisis Wacana Teun Van Dijk 1. Pengertian Analisis Wacana

2. Teori Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh para ahli, model Van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai. Hal ini kemungkinan karena Van Dijk mengelaborasikan elemen-elemen wacana sehingga dapat

28 Jos Daniel Parera, Teori Semantik (Jakarta: Erlangga, 2004), 219.

29 Sobur, Analisis Teks Media, 11.

30 Ibid., 68.

didayagunakan dan dipakai secara praktis. Model analisis wacana yang digunakan oleh Van Dijk ini sering disebut sebagai ”kognisi sosial”.

Istilah ini diadopsi dari pendekatan lapangan psikologi sosial, terutama untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya sebuah teks.31 Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.32

Wacana oleh Van Dijk digambarkan memiliki tiga dimensi, yaitu: teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Ketiga bagian ini adalah bagian yang integral dalam kerangka teori Van Dijk, untuk itulah Van Dijk menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis, model ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Model dari Analisis Teun A. Van Dijk.

Sumber: Buku Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media Karya Eriyanto.

31 Ibid., 69.

32 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, 9th ed. (Yogyakarta: LKiS, 2015), 221.

KONTEKS SOSIAL

KOGNISI SOSIAL TEKS

a. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/

tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur, ini merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni, kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar.33

Struktur teks van Dijk dapat digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Struktur Wacana Teun A. Van Dijk Struktur

Wacana

Hal Yang Diamati Elemen Struktur Makro Tematik

Tema/topik yang dikedepankan dalam

suatu berita (Apa yang dikatakan?)

Topik

Superstruktur Skematik Bagaimana bagian dan

urutan berita diskemakan dalam teks

berita utuh.

Skema

Struktur Mikro Semantik Latar, Detil, Maksud, Pra-

33 Ibid.

Makna yang ingin ditekankan dalam teks

berita. Misal dengan memberi detil pada

satu sisi dan mengurangi detil pada

sisi lain.

anggapan, Nominalisasi

Sintaksis Bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang

dipilih.

Bentuk kalimat, Koherensi, Kata

Ganti Stilistik

Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita.

Leksikon

Retoris

Bagaimana dan dengan cara penekanan

dilakukan.

Grafis, Metafora, Ekspresi Sumber: Buku Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media Karya Eriyanto.

1) Tematik

Secara harfiah Tema Berarti ”sesuatu yang telah diuraikan” atau ”sesuatu yang telah ditempatkan”. Sebuah tema bukan merupakan hasil dari seperangkat elemen yang spesifik, melainkan wujud-wujud kesatuan yang dapat kita lihat di dalam teks atau bagi cara cara yang kita lalui agar beraneka kode dapat terkumpul dan koheren.

Teun A. Van Dijk mendefinisikan topik sebagai struktur makro dari suatu wacana.

2) Skematik

Skematis atau superstruktur menggambarkan bentuk umum dari suatu teks. Bentuk wacana disusun dengan sejumlah pemecahan masalah, penutup dan sebagainya.

3) Sintaksis

Secara etimologis, kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sun=’dengan’ + tattein = ’menempatkan’). Jadi, kata sintaksis secara etimologis berarti menempatkan bersama- sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.

4) Stilistik

Stilistika adalah style, yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana.

5) Retoris

Strategi dalam level retoris di sini adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis.

Seperti dengan pemakaian kata yang berlebihan (hiperbolik), atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif, dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan yang disampaikan kepada khalayak. Strategi retoris juga muncul dalam bentuk interaksi, yakni bagaimana pembicara menempatkan dirinya di antara khalayak.

b. Kognisi Sosial

Selain menjelaskan analisis teks, dalam analisis Van Dijk juga dijelaskan konsep tentang kognisi sosial. Kognisi sosial merupakan kesadaran mental wartawan yang membentuk teks tersebut.

Dalam pandangan van Dijk, untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, dibutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita, karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.34

Analisis kognisi sosial menekankan, bagaimana peristiwa, dipahami, didefinisikan, dianalisis, dan ditafsirkan ditampilkan dalam suatu model dalam memori. Ketika melihat suatu peristiwa, menurut Van Dijk, wartawan atau penulis menggunakan model atau skema pemahaman atas suatu peristiwa. Pertama, model ini dalam taraf tertentu menggambarkan posisi wartawan atau penulis. Kedua, model secara spesifik menunjukkan opini personal dan emosi yang dibawa tentang peristiwa tersebut.35

c. Konteks Sosial

Van Dijk berupaya untuk merumuskan pengertian konteks sosial atau analisis sosial sebagai suatu usaha menganalisis bagaimana wacana berkembang dalam masyarakat, proses produksi

34 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, 260.

35 Ibid., 268.

dan reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan. Wacana adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat.

Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana makna yang dihayati bersama.36 Penelitian ini sangat efektif dalam melihat sejauh mana peranan teks membangun pemahaman bersama dalam masyarakat. Konteks di sini memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti partisipan dalam bahasa, situasi di mana teks tersebut diproduksi, fungsi yang dimaksudkan, dan sebagainya. Wacana di sini kemudian dimaknai sebagai teks dan konteks bersama-sama.

Menurut Van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua poin yang penting: kekuasaan (power), dan akses (acces).

1) Praktik kekuasaan

Di sini Van Dijk mendefinisikan kekuasaan sebagai kepemilikan yang dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggotanya), satu kelompok untuk mengontrol kelompok (atau anggota) dari kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-

36 Ibid., 271.

sumber yang bernilai, seperti uang, status, dan pengetahuan.

2) Akses mempengaruhi wacana

Analisis wacana Van Dijk ini memberikan perhatian yang besar pada akses, bagaimana akses di antara masing- masing kelompok dalam masyarakat. Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan kelompok yang tidak berkuasa.

Tabel 2.2 Skema Penelitian dan Metode Teun A. Van Dijk

STRUKTUR METODE

Teks

Menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu.

Critical linguistics.

Kognisi Sosial

Menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu.

Memahami video secara mendalam.

Konteks Sosial

Menganalisis wacana yang berkembang dalam masyarakat.

Studi pustaka penelusuran sejarah.

Tabel 2.3 Skema Penelitian dan Metode Teun A. Van Dijk37

37 Ibid., 275.

38 BAB III PAPARAN DATA

ANALISIS PESAN DAKWAH TOLERANSI DALAM BUKU TUHAN ADA DI HATIMU

Paparan Data Umum Analisis Pesan Dakwah Toleransi dalam Buku Tuhan Ada di Hatimu

Dokumen terkait