BAB II MATERI KP-DSME
2.8 Terapi Obat pada Pasien DM
Diabetisi harus memiliki kepatuhan dalam minum obat yang diberikan oleh dokter secara teratur. Selain itu, tidak diperkenankan untuk menambah atau mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Bagi
PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ... || 29 diabetisi yang mendapatkan terapi insulin, mereka diharapkan dapat melakukan penyuntikan secara mandiri. Bila tidak dapat melakukannya, dapat minta pertolongan kepada tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Salah satu prosedur pada saat akan memberikan suntikan insulin adalah makanan yang akan dimakan oleh diabetisi sudah siap saji maksimal 30 menit sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah resiko terjadinya hipoglikemia atau kadar glukosa darah yang tiba-tiba turun. Monitoring dari efek samping obat yang diminum oleh penderita juga harus dilakukan. Hal ini dapat dilakukan oleh penderita sendiri dan dibantu oleh anggota keluarga yang tinggal bersamanya. Jika terdapat tanda dan gejala yang tidak diharapkan, segara menghubungi tenaga medis.
Insulin adalah hormon alami yang dikeluarkan oleh pankreas. Insulin dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan glukosa darah (gula darah), dari glukosa, sel membuat energy yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya. Pasien diabetes mellitus (kencing manis) tidak memiliki kemampuan untukmengambil dan menggunakan gula darah, sehingga kadar gula darah meningkat.
Pada diabetes tipe I, pancreas tidak dapat memporduksi insulin. Sehingga pemberian insulin diperlukan. Pada diabetes tipe 2, pasien memproduksi insulin, tetapi sel tubuh tidak merespon insulin dengan normal. Namun demikian, insulin juga digunakan pada diabetes tipe 2 untuk mengatasi resistensi sel terhadap insulin.
Dengan peningkatan pengambilan glukosa oleh sel dan menurunnya kadar gula darah, akan mencegah dan mengurangi komplikasi lebih lanjut dari diabetes, seperti kerusakan pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Insulin diberikan dengan cara disuntikan di bawah kulit (subkutan). Jaringan subkutan perut adalah yang terbaik karena penyerapan insulin lebih konsisten dibanding tempat lainnya. Injeksi subcutan (SC) merupakan salah satu bentuk pemberian obat parenteral dengan cara dimasukkan ke dalam jaringan tubuh di
30 || PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ...
bawah kulit dengan menggunakan spuit. Selain insulin beberapa obat dapat diberikan melalui subkutan, misalnya vaksin untuk imunisasi.
Tujuan pemberian obat secara subcutan:
1. Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan di bawah kulit untuk diabsorbsi.
2. Memberikan obat yang hanya dapat diabsorbsi melalui jaringan bawah kulit.
3. Membantu proses penyembuhan.
Area yang dapat digunakan untuk injeksi:
1. Lengan atas bagian luar, 1/3 bagian dari bahu 2. Paha anterior, 1/3 bagian dari sendi panggul 3. Daerah abdomen
4. Area scapula pada punggung atas
5. Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas
Gambar 2.5. Area badan untuk injeksi
Terdapat banyak bentuk insulin. Insulin dikasifikasikan berdasarkan dari berapa cepat insulin mulai bekerja dan berapa lama insulin bekerja.
PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ... || 31 Tipe insulin terdiri dari:
1. Aksi cepat (rapid acting) 2. Aksi pendek short acting)
3. Aksi menengah (intermediate acting) 4. Aksi lama (long-acting)
5. Campuran (Pre-mixed)
Pemilihan tipe insulin tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1. Respon tubuh individu terhadap insulin (berapa lama menyerap insulin ke dalam tubuh dan tetap aktif di dalam tubuh sangat bervariasi dari setiap individu) 2. Pilihan gaya hidup seperti : jenis makanan, berapa banyak konsumsi alkohol,
berapa sering berolah raga, yang semuanya mempengaruhi tubuh untuk merespon insulin.
3. Berapa banyak suntikan per hari yang ingin dilakukan.
4. Berapa sering melakukan pengecekan kadar gula darah.
5. Usia
Penghitungan Dosis Insulin:
Insulin dinyatakan dengan satuan unit yang pada umumnya insulin dikemas dalam vial 10 cc. Dalam setiap vial selalu dipasang label mengenai kandungan insulin, misalnya insulin U-40 berarti kekuatan insulin adalah 40 unit/ml.
Cara yang mudah dan paling akurat untuk menakar insulin adalah dengan menggunakan spuit insulin yang lazimnya pada setiap spuit mempunyai kalibrasi 40 unit/ml, 80 unit/ml atau 100 unit/ml. Dan untuk memberikan kepada pasien harus disesuaikan terlebih dahulu dengan kandungan insulin dalam kemasan, mis., U-40, U-80, atau U-100.
Jika menggunakan spuit insulin dengan kalibrasi yang sama dengan kandungan insulin dalam kemasan, maka cukup dengan mengisi spuit sampai sejumlah unit yang diinginkan. Jika kalibrasi spuit insulin yang digunakan tidak sesuai dengan
32 || PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ...
kandungan insulin dalam kemasan maka jumlah yang diberikan akan dihitung ulang dengan menggunakan rumus:
dosis terapi yang diinstruksikan
kandungan insulin dalam kemasanx kalibrasi spuit insulin jumlah yang diberikan =
Contoh:
1. Pasien mendapat terapi insulin 10 unit. Kandungan insulin pada label kemasan U-100 berarti kekuatan insulin adalah 100 unit/ml).
a. Jika menggunakan spuit insulin 100 unit/ml, maka ambil 10 unit pada spuit untuk diberikan. Jika dihitung menggunakan rumus :
10
100 x 100
jumlah y ang diberikan = = 10 unit
b. Jika menggunakan spuit insulin 80 unit/ml, maka jumlah yang diberikan pada pasien dihitung menggunakan rumus :
10
100 x 80
jumlah yang diberikan = = 8 unit
c. Jika menggunakan spuit insulin 40 unit/ml, maka jumlah yang diberikan pada pasien dihitung menggunakan rumus :
10
100 x 40
jumlah yang diberikan = = 4 unit
2. Pasien mendapat terapi insulin 10 unit. Kandungan insulin pada label kemasan U-80 berarti kekuatan insulin adalah 80 unit/ml).
a. Jika menggunakan spuit insulin 80 unit/ml, maka ambil 10 unit pada spuit untuk diberikan. Jika dihitung menggunakan rumus :
10
80 x 80
jumlah yang diberikan = = 10 unit
b. Jika menggunakan spuit insulin 100 unit/ml, maka jumlah yang diberikan pada pasien dihitung menggunakan rumus :
PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ... || 33
10
80 x 100
jumlah yang diberikan = = 12,5 unit
c. Jika menggunakan spuit insulin 40 unit/ml, maka jumlah yang diberikan pada pasien dihitung menggunakan rumus :
10
80 x 40
jumlah yang diberikan = = 5 unit
3. Pasien mendapat terapi insulin 10 unit. Kandungan insulin pada label kemasan U-40 berarti kekuatan insulin adalah 40 unit/ml).
a. Jika menggunakan spuit insulin 40 unit/ml, maka ambil 10 unit pada spuit untuk diberikan. Jika dihitung menggunakan rumus :
10
40 x 40
jumlah yang diberikan = = 10 unit
b. Jika menggunakan spuit insulin 80 unit/ml, maka jumlah yang diberikan pada pasien dihitung menggunakan rumus :
10
40 x 80
jumlah yang diberikan = = 20 unit
c. Jika menggunakan spuit insulin 100 unit/ml, maka jumlah yang diberikan pada pasien dihitung menggunakan rumus :
10
40 x 100
jumlah yang diberikan = = 25 unit
Apabila spuit insulin tidak tersedia, dapat digunakan spuit tuberkulin yang mempunyai kapasitas volume 1 cc. Bila spuit tuberkulin digunakan, maka dosis akan dikonversikan dalam cc.
Contoh: Berapa cc harus diambil untuk memenuhi order 35 unit insulin dengan menggunakan reguler insulin U-40?
Latihan:
40 unit – 1 cc 35 unit x
34 || PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ...
1. Berapa cc harus diambil untuk memenuhi order 30 unit insulin dengan menggunakan regular insulin U-40?
2. Berapakah dosis dalam cc bila 50 unit insulin diorderkan dengan menggunakan spuit U-80?
Peralatan dan Bahan:
1. Sarung tangan
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan 3. Jarum spuit sesuai kebutuhan
4. Bak spuit
5. Kapas alkohol / kapas air hangat dalam kom (sesuai kebijakan institusi) 6. Perlak dan pengalas
7. Obat insulin sesuai program terapi 8. Bengkok
9. Buku injeksi/daftar obat
Prosedur Tindakan:
1. Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada.
b. Mengidentifikasi pasien dengan tepat.
c. Mencuci tangan.
d. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar.
2. Tahap Orientasi:
a. Mengucapkan salam, menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri.
b. Melakukan kontrak untuk tindakan yang akan dilakukan.
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien.
d. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.
PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ... || 35 3. Tahap Kerja:
a. Menjaga privasi pasien.
b. Mengajak pasien membaca basmalah dan berdoa.
c. Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan.
d. Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
e. Memilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan atau rasa gatal (menghindari gangguan absorbsi obat).
f. Memasang perlak dan alasnya di bawah area penyuntikan.
g. Memakai sarung tangan.
h. Menyiapkan obat sesuai prinsip 12 benar pemberian obat
1) Membersihkan tutup botol dengan menggunakan kapas alkohol/air hangat.
2) Membuka tutup jarum pada spuit
3) Dengan hati-hati menusukkan jarum secara tegak lurus tepat di tengah- tengah karet dari vial
4) Mengambil obat dari vial dengan memposisikan vial terbalik, pastikan ujung jarum berada di cairan obat.
5) Tarik plunger untuk mengaspirasi obat yang telah diencerkan sesuai jumlah/dosisi obat yang dibutuhkan, kemudian cabut jarum dari vial 6) Aspirasikan obat ke dalam spuit untuk mencegah obat terbuang,
kemudian ganti jarum spuit dengan jarum yang baru (pada beberapa spuit insulin jarum tidak perlu diganti karena tutup vial insulin terbuat dari karet yang lunak)
7) Mengeluarkan udara dari dalam spuit sampai ujung jarum (keluar satu tetes obat dari ujung jarum)
8) Memeriksa kembali jumlah larutan yang ada pada spuit.
9) Meletakkan spuit ke dalam bak spuit/bak instrumen.
i. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar.
36 || PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ...
j. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol/ air hangat (melingkar dari arah dalam kearah luar dengan diameter 5 cm), tunggu sampai kering.
k. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengangkat kulit dan jaringan lemak.
l. Menusukkan spuit sampai jaringan dibawah kulit dengan sudut 45º, atau 90º untuk orang gemuk (ujung jarum menghadap ke atas).
Gambar 2.6.a. Mengangkat kulit dan jaringan lemak 2.6.b. Cara menusuk spuit
m. Memasukkan obat ke dalam jaringan sub cutan secara perlahan.
n. Mencabut jarum sambil menekan bekas suntikan dengan kapas basah.
o. Jika terdapat perdarahan, tekan area tersebut dengan kapas sampai perdarahan berhenti (injeksi subcutan biasanya jarang menyebabkan terjadinya perdarahan).
p. Membuang spuit ke dalam bengkok (jarum tertutup) atau ke dalam savety box (jarum terbuka).
4. Tahap Terminasi:
a. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL c. Merapikan pasien dan lingkungan.
d. Mengajak pasien membaca Hamdalah dan berdoa kepada Allah.
PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ... || 37 e. Berpamitan dengan pasien dan menyampaikan kontrak yang akan datang.
f. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula.
g. Mencuci tangan.
h. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.
38 || PELATIHAN KADER KESEHATAN KELOMPOK PENDAMPING DIABETES ...