• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Tinjauan Pustaka

8

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menambah khazanah keilmuan masyarakat secara komprehensif bagaimana cara mendidik karakter peserta didik yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

b. Menjadi sumber inspirasi bagi keluarga Muslim dalam mendidik anak (peserta didik).

9

usia 12 tahun sampai 18 tahun. Pada waktu ini anak mengalami perkembangan pesat diberbagai segi jasmani maupun rohani. Pada saat ini kadang-kadang anak remaja mengalami kegoncangan yang hebat. Oleh karena itu, pendidikan yang diberikan kepada mereka, dimaksudkan agar mereka memiliki pegangan yang kuat dalam menghadapi pancaroba atau berbagai permasalahan remaja.7

Persamaan penilitian dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah sama-sama membahas pendidikan akan tetapi dalam buku ini membahas pendidikan anak usia dini sampai lansia, sedangkan perbedaanya adalah penulis hanya memfokuskan pada pendidikan Nabi Ibrahim. Buku ini mempinyai kontribusi yang sangat besar bagi penulis terkait dengan pendidikan.

Tesis yang ditulis oleh Rahmat yang berjudul “Pendidikan dalam Kisah-Kisah Al-Qur`an”, tahun 2008, Program Studi Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta. Tesis ini membahas mengenai kisah dan pendidikan, tinjauan hermeutika Al-Qur`an dan pendidikan dalam ayat-ayat kisah, pendapat ahli tafsir tentang ayat- ayat pendidikan dalam kisah-kisah Al-Qur`an. Menurut hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa, “Dengan pendekatan hermeneutika, ayat-ayat kisah yang disampaikan Al-Qur`an sarat dengan nilai pendidikan yang lengkap, seperti pendidikan keimanan, pendidikan akhlak, pendidikan intelektual, pendidikan jasmani, pendidikan kemasyarakatan, dan pendidikan keindahan. Di dalamnya terdapat pula metodologi pendidikan yang bisa dilakukan oleh pendidik masa kini seperti teknik bertutut, teknik teladan, teknik hukuman, dan pendekatan kasih sayang disertai dengan sifat yang

7Lihat selengkapnya pada buku Nur Uhbiyati, Pendidikan Anak Sejak dalam

10

tegas dalam mendidik manusia. Namun penyampaian kisah perlu dilakukan dengan cara yang lebih modern agar efektif dan menarik bagi anak-anak dan remaja.”8

Persamaan karya penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah sama-sama membahas pendidikan dalam ayat-ayat kisah, adapun perbedaannya adalah peneliti hanya memfokuskan pada ayat-ayat kisah Nabi Ibrahim saja. Karya penelitian ini sangat membantu penulis untuk meneliti lebih mendalam terkait pendidikan ayat-ayat kisah. Pembahasan di dalamnya mampu memberikan konrtibusi bagi penulis terkait tentang pendidikan.

Skripsi yang ditulis Santi Awaliyah yang berjudul “Konsep Anak dalam Al-Qur’an dan Implikasinya terhadap Pendidikan Islam dalam Keluarga” tahun 2009, jurusan Kependidikan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi ini membahas tentang Konsep Anak dalam Al-Qur`an. Menurut hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa “Konsep anak dalam Al-Qur`an disebut dengan berbagai macam bentuk, seperti dzurriyah, ibn, walad, athfâl, shabiy, aqrab, asbâth, ghulâm, nasl, rabaib, dan ad'iyâ’akum.

Masing-masing istilah tersebut memiliki makna khusus, berbeda antara satu dan lainnya. Dzurriyah-nasl mengacu pada konsep anak dalam pengertian keturunan; ibn adalah anak dalam pengertian anak kandung; walad-athfâl-shabiy-ghulâm bermakna anak-anak dalam pengertian usia sebelum memasuki jenjang pendidikan formal, dan sebagainya. Perbedaan makna tersebut merupakan bukti bahwa Al-

8Lihat selengkapnya di Tesis Rahmat yang berjudul “Pendidikan dalam Kisah- Kisah Al-Qur`an

11

Qur`an sangat peduli terhadap keberadaan anak sekaligus bagaimana pola pendidikan yang efektif diberlakukan.”9

Persamaan karya penelitian dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahasa tentang pendidikan, adapun perbedaannya adalah penulis membas konsep pendidikan Nabi Ibrahim As. Pembahasan di dalamnya memberikan kontribusi besar kepada penulis tentang pendidikan anak.

Skripsi yang ditulis Khalilurrahman Aziz yang berjudul

“Kisah Nabi Ibrahim Dalam Al-Qur`an (Kajian Nilai-nilai Teologi- Moralitas Kisah Nabi Ibrahim Perspektif Muhammad A. Khalafullah dan M. Qurash Shihab)”, tahun 2010, jurusan Tafsir Dan Hadis Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi ini membahas pandangan Muhammad A.

Khalafullah dan M. Quraish Shihab tentang kisah Nabi Ibrahim dan nilai teologi-moralitas dalam materi kisah Nabi Ibrahim. Menurut hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa “pesan teologi yang dimaksudkan dalam kisah Nabi Ibrahim adalah bentuk ketauhidan yang utuh hanya kepada Allah, yang menyadari tentang hakikat wujud Tuhan yang hakiki. Adapun nilai moral dalam kisah Nabi Ibrahim ini adalah, pertama, adanya sikap pengorbanan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Kedua, sikap dialogis-demokrasi dalam menyampaikan pesan Tuhan. Ketiga, sikap santun dan toleran terhadap orang lain. Keempat, kesabaran dalam menghadapi kegagalan berdakwah. Kelima, sikap peduli terhadap sesame manusia, terutama fakir miskin. Khalafullah dan Quraish Shihab menyepakati bahwa hendaknya suatu kisah dalam Al-Qur`an tidak dilihat dari segi

9 Lihat selengkapnya di skripsi Santi Awaliyah yang berjudul “Konsep Anak dalam

12

historisitasnya, akan tetapi dilihat sebagai teks yang mengandung pesan-pesan Ilahiah. Namun, pada level tertentu Quraish Shihab tetap menyakini sepenuhinya bahwa kisah Al-Qur`an itu merupakan fakta sejarah dan benar-benar terjadi. Hal ini yang menjadikannya berbeda dengan Khalafullah yang meyakini bahwa tidak semua kisah Al- Qur`an memiliki fakta sejarah, karena menurutnya sebagian besar kisah Al-Qur`an bersifat khayali.”10

Persamaan karya penelitian dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama- sama membahas tentang kisah Nabi Ibrahim, adapun perbedaannya adalah peneliti membahas tentang konsep Pendidikan karakter dalam kisah Nabi Ibrahim. Pembahasan di dalamnya memberikan kontribusi kepada penulis tentang kisah Nabi Ibrahim.

Skripsi yang ditulis oleh Eni Shafiatun Ni’mah yang berjudul

“Konsep Pendidikan Keluarga Dalam Perspektif Al-Qur`an”, tahun 2011, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Skripsi ini membahas hakikat pendidikan keluarga, tanggung jawab orang tua, materi-materi pendidikan keluarga dan metode pendidikan keluarga dalam perspektif Al-Qur`an. Menurut hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa “Konsep pendidikan keluarga dalam perspektif Al-Qur`an adalah suatu proses pendidikan yang dilaksanakan oleh orang tua di dalam keluarga (tumah tangga).

Di sini orang tua mempunyai tanggung jawab untuk memelihara,

10Lihat selengkapnya pada skripsi Khalilurrahman Aziz yang berjudul “Kisah Nabi Ibrahim Dalam Al-Qur`an (Kajian Nilai-nilai Teologi-Moralitas Kisah Nabi Ibrahim Perspektif Muhammad A. Khalafullah dan M. Quraish Shihab)

13

mendidik, membimbing anak mereka sesuai dengan ajaran agama Islam agar mereka terhindar dari siksaan api neraka.”11

Persamaan karya penelitian dengan penelitian yang akan penulis adalah sama-sama membahas tentang konsep pendidikan, adapaun perbedaannya adalah penulis membahas konsep pendidikan karakter dalam kisah Nabi Ibrahim. Pembahasan di dalamnya memberikan kontribusi besar pada penulis tentang konsep pendidikan.

Skripsi yang ditulis oleh Atik Sartika yang berjudul “Konsep Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur`an”, tahun 2012, jurusan Tafsir Hadis Fakultas Usuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta. Skripsi ini membahas pendidikan dalam diskursus Islam serta aspek yang berkaitan dengan pendidikan, pelaku pendidikan: Allah, Nabi, dan Manusia. Menurut hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa “penulis tidak menemukan makna khusus kepada arti pendidikan dalam Al- Qur`an, akan tetapi penulis menemukan kata kerja dari pendidikannya yaitu: murabbi yakni ism fa`il yang berasal dari kata rabba-yurabbi yang bermakna mendidik. Dari sini dapat diambil kesimpulan yang dimaksud dengan pendidik adalah seseorang yang memelihara, membina, mendidik, mengajarkan, serta menasihati peserta didiknya agar menjadi insan yang mandiri, perpengetahuan, bertanggung jawab serta mampu mengimplikasikan dirinya baik dalam hubungannya dengan penciptanya maupun dalam hubungannya dengan masyakat atau hubungan dengan sosial”.12

Persamaan karya penelitian dengan penelian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas tentang konsep

11Lihat selengkapnya pada skripsi Eni Shofiatun Ni’mah yang berjudul “Konsep Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Al-Qur`an"

12Lihat selengkapnya pada Skripsi Atik Sartika yang berjudul “Konsep Pendidikan

14

pendidikan, adapun perbedaannya adalah peneliti lebih memfokuskan pada konsep pendidikan Nabi Ibrahim As. Pembahasan di dalamnya memberikan kontribusi kepada penulis tentang konsep pendidikan.

Skripsi yang ditulis oleh Azhari yang berjudul “Pendidikan Anak Usia dini dalam Al-Qur`an (Kajian Tafsir Q.S Luqman Ayat 12- 15)”, tahun 2014, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas konsep pendidikan anak usia dini dan kandungan surat Luqman ayat 12-15. Menurut hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa "Dalam mendidik anak, orang tua hendaknya menempatkan serta menyesuaikan sesuatu pada tempatnya, atau dengan kata lain mengajarkan anak terhadap sesuatu yang sesuai dengan minat, kemampuan serta bakatnya, dan sejak dini orang tua hendaknya mengajarkan anak tentang pendidikan tauhid yaitu mengesakan Allah.”13

Persamaan karya penelitian dengan penelitan yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas tentang konsep pendidikan. Adapun perbedaannya adalah penulis meneliti konsep pendidikan Nabi Ibrahim As. dan tafsir yang digunakan penulis adalah tafsir Al-Qur`an Al-Karim Karya Mahmud Yunus.

Pembahasan di dalamnya memberikan kontribusi besar kepada penulis tentang konsep pendidikan.

Skripsi yang ditulis oleh Rahmat Firdaus yang berjudul

“Prinsip Pendidikan Anak Dalam Al-Qur`an” (Kajian Tafsir Tahlili terhadap QS. Ash-Shaffât [37]: 102), tahun 2015, jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat Universitas Islam Negeri

13Lihat selngkapnya pada Skripsi Azhari yang berjudul “Pendidikan Anak Usia dini dalam Al-Qur`an (Kajian Tafsir Q.S Luqman Ayat 12-15)

15

Alauddin. Skripsi ini membahas esensi pendidikan Nabi Ibrahim, prinsip pendidikan Nabi Ibrahim dalam QS. Ash-Shaffât [37]: 102, dan urgensi pengabdian Al-Qur`an tentang kisah penyembelihan Ismail. Menurut hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa “Prinsip pendidikan yang digunakan oleh Nabi Ibrahim yang tergambar dalam Al-Qur`an yaitu, prinsip integral, prinsip keseimbangan, prinsip rubbubiyah, dan prinsip terbuka. Disamping itu metode pendidikan yang digunakan Nabi Ibrahim adalah metode penyampain (tablig), metode bi al-hikmah, metode al-hiwar (dialog), dan keteladanan.”14

Persamaan karya penelitian dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas tentang pendidikan, adapaun perbedaannya adalah peneliti membahas pendidikan dalam kisah Nabi Ibrahim dalam tafsir Al-Qur`an Al-Karim karya Mahmud Yunus. Pembahasan di dalamnya memberikan kontribusi kepada penulis tentang pendidikan.

Tesis yang ditulis Emilya Ulfah yang berjudul “Konsep pendidikan Anak Dalam Keluarga Perspektif Al-Qur`an (Analisis Kandungan QS. Ibrahim Ayat 35-41, QS. Luqman Ayat 12-19, dan QS. Ash-Shaffât Ayat 100-113)”, tahun 2017, Program Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Tesis ini membahas persamaan dan perbedaan pendidikan anak dalam keluarga Nabi Ibrahim dan Luqman yang dapat diterapkan dalam pendidikan keluarga sesuai dengan perkembangan pendidikan anak masa kini. Menurut hasil penelitiaanya dapat disimpulkan bahwa materi pendidikan anak dalam keluarga Nabi Ibrahim dan Luqman yang ditemukan dalam QS.

14Lihat selengkapnya di skripsi Rahmat Firdaus yang berjudul “Prinsip Pendidikan

16

Ibrahim ayat 35-41 yaitu: tauhid, doa, lingkungan yang baik, syukur, ibadah, dan larangan bersikap sombong. Dan dalam QS. Ash-Shaffât ayat 100-113 yaitu: Doa, taat pada perintah Allah, sabar dan berserah diri, serta pengorbanan. Adapun metode yang ditemukan adalah perhatian dan kasih sayang, nasihat, pengulangan, keteladanan dan demokratis. Persamaan materi pendidikan Nabi Ibrahim dan Luqman yaitu: Materi Tauhid, syukur, ibadah dan kecintaan kepada kedua orang tua. Adapaun perbedaannya adalah: Materi Doa, Lingkungan yang baik, ikhlas, taat perintah, syirik, larangan bersikap sombong, sabar dan berserah diri serta pengorbanan. Perbedaan metode perhatian dan kasih sayang, demokratis, nasihat serta metode pengulangan.

Pesamaan penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah sama-sama membahas konsep pendidikan, adapaun perbedaannya adalah penulis membahas konsep pendidikan karekter dalam kisah Nabi Ibrahim. Pembahasan di dalamnya memberikan kontribusi besar penulis tentang konsep pendidikan.

Dokumen terkait