• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Tentang Implementasi Kebijakan

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 31-36)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Implementasi Kebijakan

2.1.1 Pengertian Implementasi Kebijakan

Menurut Van Meter dan Van Horn (dalam Wahab, 2005) implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, pejabat, kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. Menurut Mazmanian dan Sabatier (dalam Wahab, 2005) implementasi sebagai pelaksanaan berbagai keputusan, baik berasal dari legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Menurut Anderson (dalam Kasmad, 2013) implementasi dimaknai sebagai pengelolaan hukum dengan mengerahkan semua sumber daya yang ada agar kebijakan tersebut mampu mencapai atau mewujudkan tujuannya.

Menurut Grindle (dalam Subianto, 2020) mengemukakan bahwa implementasi kebijakan negara sesungguhnya bukanlah sekedar berangkat dengan mekanisme penjabaran keputusan politik ke dalam prosedur rutin untuk saluran birokrasi, namun juga terkait dengan masalah konflik, keputusan dan siapa yang memperoleh “apa” dari suatu kebijakan. Selanjutnya (Mirza, 2019) menyatakan bahwa implementasi kebijakan merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan setelah dikeluarkan pengarahan yang sah dari suatu kebijakan yang meliputi upaya input untuk menghasilkan output dan outcome bagi masyarakat.

Implementasi kebijakan merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan kebijakan sebelumnya menurut (Kadji, 2015). Implementasi kebijakan merupakan suatu upaya suatu upaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan saran-sarana tertentu dan dalam urutan waktu tertentu dan proses implementasi kebijakan publik baru dapat dimulai apabila tujuan-tujuan kebijakan publik telah ditetapkan, program-program telah dibuat, dan dana telah dialokasikan untuk pencapaian tujuan kebijakan tersebut. Suatu proses implementasi dapat digambarkan secara sistematis menurut (Abdal, 2015).

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan adalah suatu pelaksanaan dari sebuah keputusan yang sudah disusun secara matang, terperinci dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran tertentu yang telah ditetapkan. Proses implementasi kebijakan publik baru dapat dimulai apabila tujuan-tujuan kebijakan publik telah ditetapkan, program-program telah dibuat, dan dana telah dialokasikan untuk pencapaian tujuan kebijakan tersebut.

2.1.2 Model-model Implementasi Kebijakan

Menurut Wahab (dalam Abdoellah dan Rusfiana, 2016) semakin kompleks permasalahan kebijakan dan semakin mendalam analisis yang dilakukan, semakin diperlukan teori atau model yang relatif operasional, yakni model yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang menjadi fokus analisis. Berikut adalah model-model implementasi kebijakan menurut Wahab (dalam Abdal, 2015) antara lain:

a. Model yang dikembangkan oleh Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn (1978-1986) yang dikenal dengan the top down approach. Adapun persyaratan untuk keberhasilan dari model the top down approach antara lain:

- Kondisi eksternal yang dihadapi oleh Badan atau Instansi pelaksana tidak akan menimbulkan gangguan atau kendala.

- Untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber yang cukup memadai.

- Perpaduan sumber yang diperlukan benar-benar tersedia.

- Kebijakan yang akan diimplementasikan didasari oleh suatu hubungan kausalitas yang handal.

- Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai penghubungnya.

- Hubungan saling ketergantungan harus sedikit.

- Pemahaman yang mendalam terhadap tujuan.

- Tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat.

- Komunikasi dan koordinasi yang sempurna.

- Pihak-pihak yang memiliki wewenang dan kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna.

b. Model yang dikembangkan oleh Van Meter dan Van Horn (1975) yang disebut a model of the policy implementation process. Adapun indikator yang mempengaruhi implementasi kebijakan dalam model ini menurut Anggara (2014) antara lain:

- Standar dan tujuan kebijakan

Indikator standar dan tujuan kebijakan perlu jelas sehingga pihak pelaksana kebijakan tidak menimbulkan berbagai interpretasi yang berbeda dengan pembuat kebijakan.

Indikator ini membahas perincian mengenai sasaran yang ingin dicapai melalui kebijakan beserta standar untuk mengukur pencapaiannya.

- Sumber daya

Sumber-sumber daya yang dimaksud di sini adalah sumber daya manusia, sumber daya infrastruktur, sumber daya keuangan dan berbagai insentif lainnya yang dapat melancarkan pelaksanaan suatu kebijakan.

- Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana

Komunikasi antar organisasi perlu untuk memperlancar proses berjalannya informasi dari sumber informasi dalam rangka memperjelas standar atau indikator kinerja kebijakan.

Baik atau tidaknya saluran komunikasi antar organisasi pelaksana kebijakan akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kebijakan tersebut.

- Karakteristik agen pelaksana

Indikator ini meliputi kompetensi dan ukuran agen pelaksana, tingkat kontrol hierarkis pada unit pelaksana terbawah pada saat implementasi, dukungan politik dari eksekutif dan legislatif, hubungan formal dan informal dengan lembaga pembuat kebijakan serta komunikasi yang terbuka.

- Kondisi politik, sosial, ekonomi

Indikator ini membahas kategorisasi yang mencakup sumber daya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan suatu kebijakan atau program, sejauh mana kelompok kepentingan-kepentingan itu mendukung, serta karakteristik partisipan, apakah mendukung atau menolak.

Bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan, apakah elite politik menerima kebijakan tersebut.

- Disposisi/tanggapan atau sikap para pelaksana

Indikator ini meliputi 3 hal yakni respon implementator terhadap kebijakan, kognisi (pemahaman) para agen pelaksana terhadap kebijakan, dan intensitas disposisi implementator yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementator. Implementasi kebijakan bisa jadi gagal ketika

para pelaksana tidak sepenuhnya menyadari terhadap standar dan tujuan kebijakan.

c. Model yang dikembangkan oleh Daniel Mazmanian dan Paul A.

Sabatier yang disebut dengan a frame work for implementation analisys. Adapun variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dalam model ini antara lain:

- Mudah tidaknya masalah yang akan digarap dikendalikan.

- Kemampuan keputusan kebijaksanaan untuk menstrukturkan secara tepat proses implementasinya.

- Pengaruh langsung berbagai variabel politik terhadap keseimbangan dukungan bagi tujuan yang termuat dalam keputusan kebijaksanaan tersebut.

d. Model Merilee S. Grindle (1980)

Keberhasilan implementasi suatu kebijakan publik dapat diukur dari proses pencapaian hasil akhir, yaitu tercapai atau tidaknya tujuan yang ingin diraih. Ada 2 variabel yang mempengaruhi implementasi kebijakan publik menurut model ini antara lain:

- Isi kebijakan mencakup kepentingan yang dipengaruhi oleh adanya program, jenis manfaat yang dihasilkan, jangkauan perubahan yang diinginkan, kedudukan pengambil keputusan, pelaksana program dan sumber daya yang disediakan.

- Lingkungan kebijakan mencakup kekuasaan, kepentingan, dan strategi aktor yang terlibat, karakteristik lembaga dan penguasa, tingkat kepatuhan dan respon dari pelaksana.

e. Model George Charles Edward III (1980)

Ada 4 (empat) variabel yang mempengaruhi implementasi kebijakan antara lain:

- Komunikasi ada tiga indikator keberhasilan komunikasi dalam konteks kebijakan publik yaitu transmisi, kejelasan, dan konsistensi.

- Sumber daya seperti sumber daya manusia yang meliputi kompetensi implementator dan juga sumber daya finansial.

- Disposisi merupakan sikap dan komitmen dari pelaksana terhadap kebijakan atau program yang harus dilaksanakan agar mampu mencapai tujuan kebijakan yang diharapkan.

- Struktur Birokrasi adalah mekanisme kerja yang dibentuk untuk mengelola pelaksanaan sebuah kebijakan.

Berdasarkan beberapa model-model implementasi di atas, model implementasi dari Van Meter dan Van Horn yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini dikarenakan model implementasi dari Van Meter dan Van Horn mencakup aspek-aspek yang memang peneliti butuhkan dalam penelitian ini. Model implementasi dari Van Meter dan Van Horn memiliki indikator yang mempengaruhi implementasi kebijakan publik antara lain: a) Standar dan sasaran kebijakan, b) Sumber daya, c) Komunikasi antar organisasi pelaksana, d) Karakteristik agen pelaksana, e) Lingkungan politik, sosial, ekonomi, dan f) Sikap/kecenderungan (disposisi) para pelaksana.

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 31-36)

Dokumen terkait