BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
5. Tugas dan Fungsi
Pengadilan Agama Bangil Kabupaten Pasuruan melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang RI No 3 tahun 2006 jo. Pasal 50 tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang RI No 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu antara orang- orang yang beragama Islam di bidang :
a. Perkawinan
Hal-hal yang di atur dalam atau berdasarkan Undang-undang mengenai perkawinan yang berlaku yang dilakukan menurut syari’ah, antara lain:
1) Izin beristri lebih dari seorang
2) Izin melangsungkan perkawinan bagi orang belum berusia 21 tahun, dalam hal orang tua wali, atau keluarga dalam garis lurus ada perbedaan pendapat
3) Dispensasi kawin
4) Pencegahan perkawinan
5) Penolakan perkawinan oleh pegawai pencatat nikah 6) Pembatalan perkawinan
7) Gugatan kelalian atas kewajiban suami dan istri 8) Perceraian karena talak
9) Gugatan perceraian
10) Penyelesaian harta bersama
69
11) Penguasaan anak-anak
12) Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak yang seharusnya bertanggung jawab tidak mematuhinya
13) Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas istri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas istri
14) Putusan tentang sah tidaknya seorang anak 15) Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua 16) Pencabutan kekuasaan wali
17) Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal kekuasaan seorang wali dicabut
18) Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak anak yang belum cukup umur 18 tahun yang di tinggal kedua oran tuanya 19) Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak
yang ada di bawah kekuasaannya
20) Penetapan asal-usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak berdasarkan hukum islam
21) Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campuran
22) Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum undang-undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan dijalankan menurut peraturan yang lain.
b. Waris
Penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut secara penetapan pengadilan atas permohonan seorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing- masing ahli waris.
c. Wasiat
Perbuatan seseorang memberikan suatu benda atau manfaat kepada orang lain atau lembaga/badan hukum yang berlaku setelah yang memberi tersebut meninggal dunia.
d. Hibah
Pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang masih hidup untuk di miliki.
e. Wakaf
Perbuatan seseorang atau sekelompok orang (wakif) untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingan guna keperluan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syari’ah.
71
f. Zakat
Harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan hukum yang di miliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan syari’ah untuk diberikan kepada yag berhak menerimanya.
g. Infaq
Perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain guna menutupi kebutuhan, baik berupa makanan, minuman, mendermakan, memberikan rezeki (karunia) atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan ikhlas dan karena Allah SWT.
h. Shodaqah
Perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain atau lembaga/badan hukum secara spontan dan sukarela tanpa di batasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap ridho Allah SWT.
i. Ekonomi Syari’ah
Perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syari’ah antara lain sebagi berikut:
1) Bank syari’ah
2) Lembaga keuangan mikro syari’ah 3) Asuransi syari’ah
4) Reasuransi syari’ah 5) Reksa dana syari’ah
6) Obligasi syari’ah dan surat berharga berjangka menengah syari’ah
7) Sekuritas syari’ah 8) Pembiayaan syari’ah 9) Pengadaian syari’ah
10) Dana pensiun lembaga keuangan syari’ah 11) Bisnis syari’ah.82
Di samping tugas pokok di maksud di atas, Pengadilan Agama Bangil mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi.
2) Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya.
3) Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara).
4) Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila di minta sebagaimana di atur dalam pasal 52 Undang-
82 Rencana Strategi Pengadilan Agama Bangil 2015-2019, 19.
73
Undang No 50 tahun 2010 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang No 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
5) Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan di luar sengketa antara orang- orang yang beragama islam yang dilakukan berdasarkan hukum islam sebagaimana di atur dalam Pasal 107 ayat (2) Undang- Undang No 13 tahun 2006 tentang perubahan atas Undang- Undang No 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
6) Warmerking akta keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito/tabungan, pensiun, dan sebagainya.
7) Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, pelaksanaan hisab rukyah, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya.83
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana kewenangan Pengadilan Agama, Pengadilan Agama Bangil membagi tugas para pejabat di lingkungan satuan kerja sebagai berikut:
1) Ketua dan Wakil Ketua
Bertugas dan bertanggung jawab atas terselenggaranya peradilan dengan baik, menjaga terpeliharanya citra dan wibawa Pengadilan Agama, serta bertanggung jawab atas terselenggaranya admintrasi umum Pengadilan Agama dengan
83 https://pa-bangil.go.id, diakses pada tanggal 24 November 2020.
tertib, melakukan dan menjaga terpeliharanya hubungan antar instansi, baik sektoral maupun lintas sektoral.
2) Hakim
Memeriksa dan mengadili, memutuskan sarta menyelesaikan setiap perkara yang diberikan diserahkan kepadanya berdasarkan Penetapan Majelis Hakim. Membantu pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaan, dan pengorganisasiannya. Serta melaksanakan tugas lain atas perintah Ketua Pengadilan.
3) Panitera
Melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.
4) Wakil Panitera
Membantu Panitera Pengadilan Agama dalam melaksanakan membina dan mengawasi pelaksanaan tugas- tugas pelayan teknis di bidang administrasi kepaniteraan perkara dan administrasi perkara serta, administrasi peradilan lainnya.
Melakukan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan atau Hakim/Ketua Majelis yang dikoordinasikan oleh Panitera, di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama yang bersangkutan.
75
5) Panitera Muda
a) Panitera Muda Hukum
Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data perkara serta pelaporan. Melakukan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan atau Hakim/Ketua Majelis yang dikoordinasikan oleh panitera, di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama yang bersangkutan.
b) Panitera Muda Gugatan
Melaksanakan administrasi perkara di bidang gugatan.
Melakukan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan atau Hakim/Ketua Majelis yang dikoordinasikan oleh Panitera, di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama yang bersangkutan.
c) Panitera Muda Permohonan
Melaksanakan administrasi perkara di bidang permohonan.
Melakukan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan atau Hakim/Ketua Majelis yang dikoordinasikan oleh Panitera, di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama yang bersangkutan.
6) Panitera Pengganti
Membantu Hakim Majelis Hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang dan membuat berita acara tentang semua peristiwa hukum yang terdapat dalam persidangan
perkara yang di tanda tangani oleh Panitera Pengganti/PP dan Ketua Majelis tersebut.
7) Jurusita/Jurusita Pengganti
Melakukan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan atau Hakim/Ketua Majelis yang dikoordinasikan oleh Panitera di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama yang bersangkutan.
8) Kesekretariatan
a) Kepala Sub Bagian Pelaporan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan
(1) Struktural: Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan program, dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi, dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.
(2) Fungsional: Melakukan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan atau Hakim/Ketua Majelis yang dikoordinasikan oleh Panitera, di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama yang bersangkutan.
b) Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan
Melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, perpustakaan, serta pengelolaan keuangan.
77
c) Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi, dan tata laksana.