untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi ...
oleh
...
NIM...
(tanpa tanda titik di belakang singkatan NIM)
PROGRAM STUDI …
Pedoman Penulisan Tesis 2022 55
Lampiran 4 Isi dan Format Lembar Persetujuan Pembimbing
Tesis oleh ... ini telah diperiksa dan disetujui untuk Mengikuti Ujian Kelayakan Tesis/Ujian Tesis *).
Singaraja, ...
Pembimbing I
...
NIP
Pembimbing II
...
NIP
*) Sesuaikan
56 Pedoman Penulisan Tesis 2022
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Tim Penguji
Tesis oleh ... ini telah dipertahankan di depan tim penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi ..., Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha.
Disetujui pada tanggal: ...
oleh Tim Penguji
..., Ketua (nama Koordinator Program Studi/Anggota*) NIP
..., Anggota (nama Penguji I) NIP
..., Anggota (nama Penguji II) NIP
..., Anggota (nama Penguji III) NIP
..., Anggota (nama Penguji IV) NIP
Mengetahui Direktur Pascasarjana Undiksha,
...
NIP ………..
*) Koordinator Program Studi sebagai anggota penguji
Pedoman Penulisan Tesis 2022 57
Lampiran 6 Contoh Lembar Pernyataan
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Bagian-bagian tertentu dalam penulisan tesis yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma, kaidah, serta etika akademis.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Singaraja, (tanggal, bulan, tahun) Yang memberi pernyataan,
(Nama Mahasiswa)
Materai Rp.10.000,-
58 Pedoman Penulisan Tesis 2022
Lampiran 7 Contoh Prakata
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah- Nya, sehingga tesis yang berjudul: “ ………”, dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.
Tesis ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha pada Program Studi ...
. Terselesaikannya tesis ini telah banyak memperoleh uluran tangan dari berbagai pihak.
Untuk itu, ijinkan penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pihak- pihak berikut.
1. … (nama lengkap dengan gelar), sebagai pembimbing I yang telah dengan sabar membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi yang demikian bermakna, sehingga penulis mampu melewati berbagai hambatan dalam perjalanan studi dan penyelesaian tesis ini;
2. … (nama lengkap dengan gelar), sebagai pembimbing II, yang dengan gaya dan pola komunikasi yang khas, telah melecut semangat, motivasi, dan harapan penulis selama penelitian dan penulisan naskah laporan tesis ini, sehingga tesis ini dapat terwujud dengan baik sesuai harapan;
3. … (nama lengkap dengan gelar) dan … (nama lengkap dengan gelar) sebagai penguji yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang bermanfaat untuk penyempurnaan tesis ini;
4. … (nama lengkap dengan gelar), selaku mitra penelitian di tempat mlakukan penelitian yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian;
5. Para siswa kelas … di … yang telah terlibat banyak sebagai subyek penelitian;
6. Kepala (Instansi tempat penelitian) … yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di … (Instansi tempat penelitian);
7. Kepala (Instansi tempat peneliti bekerja) … yang telah memberikan izin dan bantuan administratif sehingga penulis memperoleh kesempatan melanjutkan studi dan menyelesaikan tesis ini;
8. Koordinator Program Studi… dan staf dosen pengajar yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama penyusunan tesis ini;
9. Direktur Pascasarjana Undiksha dan staf, yang telah banyak membantu selama penulis menyelesaikan tesis ini;
10. Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, yang telah memberikan bantuan secara moral dan memfasilitasi berbagai kepentingan penulis dalam menyelesaikan tesis ini;
11. Rekan-rekan seangkatan di Program Studi … yang dengan karakternya maisng- maisng telah banyak berkontribusi membentuk kedirian penulis selama menjalani studi dan penyelesaian tesis ini;
12. Bapak … dan Ibu … selaku orang tua penulis, yang telah banyak membantu secara material dan moral selama penyelesaian tesis ini.
Semoga semua bantuan yang telah mereka berikan dalam menyelesaikan studi ini, mereka diberkati imbalan yang sepadan oleh Tuhan Yang Maha Esa, kesehatan, dan keharmonian dalam menjalani kehidupan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini belum sempurna. Namun, kehadirannya dalam konstelasi masyarakat akademis akan menambah perbendaharaan ilmu dalam
Pedoman Penulisan Tesis 2022 59 perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga tesis ini bermanfaat bagi masyarakat akademis, terutama mereka yang menyatakan diri bernaung di bawah kebesaran panji-panji pendidikan.
Singaraja, ...
Penulis
60 Pedoman Penulisan Tesis 2022
Lampiran 8 Contoh Format Abstrak untuk Tesis
ABSTRAK
Wenten, I Nyoman (2018), Determinasi komponen konteks profesi guru, input pembelajaran, dan proses pengelolaan pendidikan terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran (studi pada para guru SD yang tersertifikasi di Kabupaten Jemberana).
Tesis, Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha.
Tesis ini sudah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing I : Prof. Dr. Nyoman Dantes dan Pembimbing II: Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd.
Kata-kata kunci: profesi guru, pembelajaran, pengelolaan pendidikan, tersertifikasi, Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan besarnya determinasi beberapa variabel, yaitu: (1) komponen konteks profesi guru, (2) input pembelajaran, (3) proses pengelolaan pendidikan, dan (4) komponen konteks profesi guru, input pembelajaran, proses pengelolaan pendidikan secara bersama-sama terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran pada guru SD yang tersertifikasi di Kabupaten Jembrana. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SD Negeri di Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana yang mengikuti program sertifikasi guru dari Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2008 yang berjumlah 50 orang. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yang mengambil sampel guru SD yang tersertifikasi di Kabupaten Jembrana. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian expost facto. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner komponen konteks profesi guru, input pembelajaran, proses pengelolaan pendidikan, dan kualitas pengelolaan pembelajaran. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi sederhana dan uji regresi jamak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat determinasi yang signifikan komponen konteks profesi guru terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran dengan koefisien determinasi sebesar 91,7% dan sumbangan efektif sebesar 25,29%. (2) terdapat determinasi yang signifikan komponen input pembelajaran terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran dengan koefisien determinasi sebesar 95,3% dan sumbangan efektif sebesar 53,39%. (3) terdapat determinasi yang signifikan komponen proses pengelolaan pendidikan terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran dengan koefisien determinasi sebesar 95,7% dan sumbangan efektif sebesar 17,40%. (4) terdapat determinasi yang signifikan secara bersama-sama antara komponen konteks profesi guru, input pembelajaran, proses pengelolaan pendidikan terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran dengan koefisien determinasi sebesar 96,1%.
Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan, bahwa terdapat determinasi yang signifikan komponen konteks profesi guru, input pembelajaran, dan proses pengelolaan pendidikan terhadap kualitas pengelolaan pembelajaran pada guru SD yang tersertifikasi di Kabupaten Jembrana, baik secara terpisah maupun simultan. Dengan demikian, ketiga faktor tersebut dapat dijadikan prediktor tingkat kencenderungan kualitas pengelolaan pembelajaran guru SD yang tersertifikasi di Kabupaten Jembrana.
Pedoman Penulisan Tesis 2022 61
Lampiran 9 Contoh Format Daftar Isi Jenis Penelitian Kuantitatif
DAFTAR ISI
(halaman) ABSTRAK ... ...
KATA PENGANTAR ... ...
DAFTAR ISI ... ...
DAFTAR TABEL ... ...
DAFTAR GAMBAR ... ...
DAFTAR LAMPIRAN ... ...
DAFTAR LAINNYA ... ...
BAB I PENDAHULUAN ... ...
1.1 Latar Belakang Penelitian ... ...
1.2 Identifikasi Masalah ... ...
1.3 Pembatasan Masalah (kecuali penelitian kualitatif) ... ...
1.4 Rumusan Masalah ... ...
1.5 Tujuan Penelitian ... ...
1.6 Manfaat Penelitian ... ...
1.7 Penjelasan Istilah ... ...
1.8 Asumsi Penelitian (jika diperlukan) ... ...
1.9 Rencana Publikasi ... ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... ...
2.1 Kajian Teori ... ...
2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... ...
2.3 Kerangka Berpikir ... ...
2.4 Hipotesis Penelitian ... ...
BAB III METODE PENELITIAN ... ...
3.1 Jenis Penelitian ... ...
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... ...
3.3 Waktu Penelitian ... ...
3.4 Prosedur Penelitian ... ...
3.5 Variabel Penelitian ... ...
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... ...
3.7 Instrumen Penelitian ... ...
3.8 Analisis Data ... ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ...
4.1 Hasil Penelitian ... ...
4.1.2 Deskripsi Data ... ...
4.1.3 Pengujian Hipotesis ... ...
4.2 Pembahasan ... ...
BAB V P E N U T U P ... ...
5.1 Simpulan ... ...
5.2 Saran ... ...
DAFTAR PUSTAKA ... ...
LAMPIRAN ... ...
62 Pedoman Penulisan Tesis 2022
Contoh Format Daftar Isi Jenis Penelitian Kualitatif
DAFTAR ISI
(halaman) ABSTRAK ... ...
KATA PENGANTAR ... ...
DAFTAR ISI ... ...
DAFTAR TABEL ... ...
DAFTAR GAMBAR ... ...
DAFTAR LAMPIRAN ... ...
DAFTAR LAINNYA ... ...
BAB I PENDAHULUAN ... ...
1.1 Latar Belakang Penelitian ... ...
1.2 Identifikasi Masalah ... ...
1.3 Rumusan Masalah ... ...
1.4 Tujuan Penelitian ... ...
1.5 Manfaat Penelitian ... ...
1.6 Penjelasan Istilah ... ...
1.7 Rencana Publikasi ... ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... ...
2.1 Teori / Konsep 1 ... ...
2.2 Teori / Konsep 2 ... ...
2.3 dst.. ... ...
BAB III METODE PENELITIAN ... ...
3.1 Jenis Penelitian ... ...
3.2 Subjek Penelitian ... ...
3.3 Waktu Penelitian ... ...
3.4 Prosedur Penelitian ... ...
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... ...
3.6 Instrumen Penelitian ... ...
3.7 Analisis Data ... ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ...
4.3 Hasil Penelitian ... ...
4.4 Pembahasan ... ...
BAB V P E N U T U P ... ...
5.3 Simpulan ... ...
5.4 Saran ... ...
DAFTAR PUSTAKA ... ...
LAMPIRAN ... ...
Pedoman Penulisan Tesis 2022 63
Lampiran 10 Contoh Format Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
(halaman) Tabel 1.1 Sebaran Sampel Lulusan ... ...
Tabel 1.2 Gelar Akademik dan Jabatan Responden ... ...
Tabel 3.2 Sebaran Sampel Penelitian ... ...
Tabel 4.1 Ringkasan Uji Anava Dua Jalur ... ...
Tabel 4.2 Besaran Kontribusi Masyarakat Setiap Tahun ... ...
64 Pedoman Penulisan Tesis 2022
Lampiran 11 Contoh Format Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
(halaman) Gambar 2.1 Ragam Bentuk Skematis Tubuh Hewan Kelas Polycheata ... 40 Gambar 3.1 Skema Bagian-bagian Utama Tubuh Hewan Kelas Polycheata ... 61 Gambar 4.1 Gambar Skematis Hewan Suku Serpulidae ... 73 Gambar 4.2 Setae Sederhana x 33-36 ... 87
Pedoman Penulisan Tesis 2022 65
Lampiran 12 Contoh Format Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
(halaman) Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Sampel ... 90 Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 91 Lampiran 3. Instrumen Penelitian ... 92 Lampiran 4. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ... 93 Lampiran 5. Data Lengkap Hasil Penelitian ... 94
66 Pedoman Penulisan Tesis 2022
Lampiran 13 Contoh Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, W. K. S., Bundu, P., Suradi, & Jufri, M. (2018). Application of group investigation (GI) learning model in Pendidikan IPS SD course to improve students’ critical thinking skills at PGSD Universitas Negeri Makassar. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 8(2), 41-46.
Agboola, A., & Tsai, K. C. (2012). Bring character education into classroom. European Journal Of Educational Research, 1(2), 163-170.
Ahsanah, F. (2015). Group investigation: A cooperative learning method for the 10th grade students in speaking english classroom. TELL Journal, 3(1), 57-69.
AKÇAY1, N. O., & DOYMUŞ, K. (2012). The effects of group investigation and cooperative learning techniques applied in teaching force and motion subjects on students’ academic achievements. Journal of Educational Sciences Research, 2(1), 109-123.
Astiti, K. A. (2018). The effect of group investigation learning model with brainstroming technique on students learning outcomes. SHS Web of Conferences, 42, 00122 (2018) https://doi.org/10.1051/shsconf/ 20184200122.
De Jager Meezenbroek, E., Garssen, B. ., Van Den Berg, M., Tuytel, G., Dierendonck, D.
V., Visser, A., & Schaufeli, W. B. (2012). Measuring spirituality as a universal human experience: Development of the spiritual attitude and involvement list (SAIL). Journal of Psychosocial Oncology, 30, 141-167.
Dodds, D. M. (2016). The Effects of Character Education on Social-Emotional Behavior.
Retrieved from Sophia, the St. Catherine University repository website:
https://sophia.stkate.edu/ maed/137, 1-33.
Dostál. J. (2015). The definition of the term Inquiry-based instruction. International Journal of Instruction, 8(2), 69-82.
Dunlap, J. C., & Grabringer, R. S. (1996). Rich environments for active learning in the higher education classroom. In Wilson, B. G (Ed): Constructivist learning environment: Case studiesin instructional design. 65-82. Englewood Cliff, New Jersey: Educational Technology Publication, Inc.
Egan, K. (2001). Spirituality, education, and the moral life. Paper. Delivered to the AERA conference held in Seattle, WA, on April 10-14.
Ennis, R. H. (2013). The nature of critical thinking: Outlines of general critical thinking dispositions. Online article. http://criticalthinking.net/wp-content/uploads/2018/
01/ The-Nature-of-Critical-Thinking.pdf.
Pedoman Penulisan Tesis 2022 67 Fathurahman, P. (2012). Model of the character education in developing countries.
Journal of Applied Sciences Research, 8(3), 1813-1816.
Gardner, H. (1999). The dicipline mind: What all students should understand. New York:
Simon & Schuster Inc.
Heinich, R., Molenda, M., & Russell, J. D. (1993). Instructional media and the new technologies of instruction, 4th ed. New York: Macmillan Publishing Company.
Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D., & Smaldino, S. E. (2002). Instructional media and technology for learning, 7th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Indarti, D., Mardiyana, & Pramudya, I. (2017). Group investigation with scientific approach in mathematics learning. International Conference on Mathematics, Science and Education 2017 (ICMSE2017), IOP Conf. Series: Journal of Physics:
Conf. Series 983 (2018) 012147 DOI:10.1088/1742-6596/983/1/ 012147.
Inuwa, U., Abdullah, Z. & Hassan, H. (2017). Assessing the effect of cooperative learning on financial accounting among secondary school students. International Journal of Intruction. 10(2), 31-46. Terdapat dalam http://doi.org/10.12973/iji. 2017.1033a.
Diakses pada 15 Desember 2017.
Iswardati. (2016). The implementation of group investigation to improve the students’
speaking skill. Dinamika Ilmu, 16(2), pp. 245-261.
Lickona, T. (1999). Character education: The cultivation of virtue. In Regeluth, C. M.
(Ed.): Instructional design theories and model: A new paradigm of instructional theory. 591-612. United States of America: Lawrence Erlboum Associates, Inc.
Luke. A. (2014). On explicit and direct instruction. Australian Literacy Educator’s Association. More alea ‘hot topics’ at www.alea.edu.au.
Lundgren, L. (1994). Cooperative learning in the science classroom. New York: Copyright Glencoe Division of Macmillan/McGraw-Hill.
Pandi., Ali, M., & Saehana, S. (2016). Perbedaan hasil belajar fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) dan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), 3(4), 58-63. Terdapat dalam https://jurnal.unej.ac.id/index.php/ JPF/article/view/5312.
Parinduri, S. H., Sirait, M., & Sani, R. A. (2017). The effect of cooperative learning model type group investigation for student’s conceptual knowledge and science process skills, IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 7(4), 49- 54.
Pitoyo, A., Waluyo, H. J., Suwandi, S., & Andayani. (2014). The effect of group investigation learning model, accelerated team and role playing on elementary
68 Pedoman Penulisan Tesis 2022
school students’ writing skills viewed from cognitive style. Journal of Education and Practice, 5(1), 21-29.
Raka, G., Mulyana, Y., Markam, S. S., Semiawan, C. R., Hasan, S. H., Bastaman, H. D.,
& Nuracham, N. (2011). Pendidikan karakter di sekolah: Dari gagasan ke tindakan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sangadji, S. (2016). Implementation of cooperative learning with group investigation model to improve learning achievement of vocational school students in Indonesia.
International Journal of Learning & Development, 6(1), 91-103.
Sari, E. (2017). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar fisika ditinjau dati kemampuan berpikir logis. Jurnal Pendidikan Fisika. 6(1). 27-32.
Siddiqui, M. H. (2013). Group investigation model of teaching: Enhancing learning level, Paripex - Indian Journal Of Research, 3(4), 78-80.
Slavin, R. E. (1995). Cooperative learning. 2nd edition. Boston: Allyn and Bacon.
Yahya Khan, D. (2010). Pendidikan karakter berbasis potensi diri mendongkrak kualitas pendidikan. Yogyakarta: Pelangi.
Yuandini, F., & Sahyar. (2017). The effect of cooperative learning model type group investigation assisted flash media, scientific attitude on students’ conceptual knowledge. Journal of Education and Practice, 8(17), 150-155.
Pedoman Penulisan Tesis 2022 69
Lampiran 14. Orisinalitas dan Plagiarisme A. Pentingnya Orisinalitas Tulisan
Istilah orisinalitas tulisan mengemuka di sekitar tahun 1500-an di Inggris.
Saat itu istilah orisinalitas mengacu pada pengertian bahwa hasil tulisan yang dibuat seseorang tidak pernah dibuat sebelumnya oleh orang lain secara tertulis. Isu orisinalitas ini mengemuka hingga mendorong munculnya kesadaran akan pentingya melindungi orisinalitas pemikiran atau tulisan seseorang secara hukum di akhir tahun 1790-an (Sutherland-Smith, 2008).
Orisinalitas merupakan kriteria utama dan kata kunci dari hasil karya akademik terutama pada tingkat doktoral (Murray, 2002). Karya ilmiah, khususnya skripsi, tesis, atau disertasi semaksimal mungkin harus memperlihatan sisi orisinalitasnya. Sebuah skripsi, tesis, atau disertasi bisa dikatakan orisinal apabila memenuhi beberapa kriteria seperti yang diajukan oleh Murray (2002; Phillips & Pugh, 1994) sebagai berikut:
1) penulis mengatakan sesuatu yang belum pernah dikatakan oleh oranglain;
2) penulis melakukan karya empiris yang belum dilakukan sebelumnya;
3) penulis menyintesis hal yang belum pernah disintesissebelumnya;
4) penulis membuat interpretasi baru dari gagasan atau hasil karya oranglain;
5) penulis melakukan sesuatu yang baru dilakukan di negara lain, tetapi di belum dilakukan dinegaranya;
6) penulis mengambil teknik yang ada untuk mengaplikasikannya dalam bidang atau area yangbaru;
7) penulis melakukan penelitian dalam berbagai displin ilmu dengan menggunakan berbagaimetodologi;
8) penulis meneliti topik yang belum diteliti oleh orang dalam bidang ilmu yangditekuninya;
9) penulis menguji pengetahuan yang ada dengan caraorisinal;
10) penulis menambah pengetahuan dengan cara yang belum dilakukan sebelumnya;
11) penulis menulis informasi baru untuk pertamakali;
12) penulis memberi eksposisi terhadap gagasan oranglain;
13) penulis melanjutkan hasil sebuah karya yang orisinal.
B. Pengertian Plagiarisme
Kata plagiarisme sesungguhnya berasal dari sebuah kata dari bahasa Latin plagiarius, yang artinya seseorang yang menculik anak atau budak orang lain. Istilah ini kemudian mulai mengemuka dan umum dipakai untuk menggambarkan apa yang kadang-kadang disebut sebagai “pencurian karya sastra” sekitar tahun 1600-an (Weber-Wulff, 2014).
70 Pedoman Penulisan Tesis 2022
Pemerintah Indonesia sendiri melalui Permendiknas No. 17 tahun 2010 mendefinisikan plagiat sebagai: perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai (hlm.2).
Di berbagai universitas di belahan bumi ini, isu plagiarisme mulai mendapatkan perhatian yang serius. Istilah plagiarisme kerap dimaknai sebagai academic cheating atau kecurangan akademik, dengan berbagai asosiasi makna seperti kebohongan, pencurian, ketidakjujuran, dan penipuan (Sutherland-Smith, 2008).
Pada mulanya, plagiarisme memang tidak dianggap sebagai masalah serius pada masa lalu. Mengambil ide hasil pemikiran orang lain dan menuliskannya kembali dalam tulisan baru menjadi hal yang didorong sebagai bentuk realisasi konsep mimesis (imitasi) oleh para penulis terdahulu.
Pandangan yang mengemuka saat itu adalah bahwa pengetahuan atau pemikiran mengenai kondisi manusia harus dibagikan oleh semua orang, bukan untuk mereka miliki sendiri (Williams, 2008). Namun, dalam konteks dunia akademik sekarang ini tindakan tersebut perlu dihindari karena dapat membawa masalah serius bagi para pelakunya.
C. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiat
Tindakan yang dapat masuk ke dalam jenis plagiat cukup beragam dan luas. Jenis-jenis tindakan tersebut menurut Weber-Wulff (2014) meliputi tindakan-tindakan atau hal-hal berikut iniantara lain:
1) Copy&paste. Tindakan ini adalah yang paling populer dan sering dilakukan. Plagiator mengambil sebagian porsi teks yang biasanya dari sumber daring (online) kemudian dengan dua double keystrokes (CTRL + C dan CTRL + V) salinan dokumen kemudian diambil dan disisipkan ke dalam tulisan yang dibuat. Dari penggabungan dokumen ini sebenarnya dosen sering kali dapat melihat kejomplangan ide dan gaya penulisan. Di bagian tertentu tulisan terlihat sangat baik sementara di bagian lainnyatidak.
2) Penerjemahan. Penerjemahan tanpa mengutip atau merujuk secara tepat juga sering dilakukan. Plagiator biasanya memilih bagian teks dari bahasa sumber yang akan diterjemahkan kemudian secara manual atau melalui perangkat lunak penerjemah melakukan penerjemahan ke dalam draf kasar. Tak jarang karena menggunakan perangkat lunak yang tidak peka terhadap konteks kalimat, misalnya, hasil terjemahan pun menjadirancu.
3) Plagiat terselubung. Plagiat terselubung di sini adalah tindakan mengambil sebagian porsi tulisan orang lain untuk kemudian mengubah
Pedoman Penulisan Tesis 2022 71
beberapa kata atau frasa dan menghapus sebagian lainnya tanpa mengubah sisa dan konstruksi tekslainnya.
4) Shake & paste collections. Tindakan ini mengacu pada pengumpulan beragam sumber tulisan untuk kemudian mengambil darinya ide dalam level paragraf bahkan kalimat untuk menggabungkannya menjadi satu.
Sering kali hasil teks dari penggabungan ini tidak tersusun secara logis dan menjadi tidak koheren secaramakna.
5) Clause quilts. Tindakan ini adalah mencampurkan kata-kata yang dibuat dengan potongan tulisan dari sumber-sumber yang berbeda. Potongan teks dari berbagai sumber digabungkan dan tak jarang sebagian merupakan kalimat yang belum tuntas digabung dengan potongan lain untuk melengkapinya. Beberapa ahli menamakannya mosaicplagiarism.
6) Plagiat struktural. Jenis tindakat plagiat ini adalah terkait peniruan pola struktur tulisan, dari mulai struktur retorika, sumber rujukan, metodologi, bahkan sampai tujuanpenelitian.
7) Pawn sacrifice. Tindakan ini merupakan upaya mengaburkan berapa banyak bagian dari teks yang memang digunakan walaupun penulis menuliskan sumber kutipannya. Sering kali bagian teksdari sumber lain yang dikutip dan diberi pengakuan hanya sebagian kecil saja, padahal bagian yang diambil lebih dariitu.
8) Cut & slide. Pada dasarnya mirip dengan pawn sacrifice dengan sedikit perbedaan. Plagiator biasanya mengambil satu porsi teks dari sumber lain.
Sebagian teks tersebut dikutip dan diberi pengakuan dengan cara yang benar dengan kutipan langsung, sementara sebagian lain yang jelas-jelas diambil langsung tanpa modifikasi dibiarkan begitu saja masuk dalamtulisannya.
9) Self-plagiarism. Jenis tindakan ini adalah menggunakan ide dari tulisan- tulisan sendiri yang telah dibuat sebelumnya namun menggunakannya dalam tulisan baru tanpa kutipan dan pengakuan yang tepat. Walaupun penulis merasa bahwa ide tersebut adalah miliknya dalam tulisan sebelumnya dan dapat menggunakannya secara bebas sesuai keinginannya, hal ini dianggap sebagai praktik akademik yang tidakbaik.
10) Other dimensions. Jenis-jenis tindakan plagiat lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Plagiator dapat menjiplak dari satu sumber atau lebih, atau menggabungkan dua atau lebih bentuk plagiat yang disebutkan di atas dalam tulisan yang dia buat. Tindakan plagiat masih memungkinkan untuk berkembang dengan modifikasi dimensi daritindakannya.
72 Pedoman Penulisan Tesis 2022
D. Sanksi bagi Tindakan Plagiat
Apabila memang terbukti secara jelas dan sah seseorang melakukan plagiarisme dalam karya ilmiahnya, pihak Universitas akan melakukan tindakan tegas dengan merujuk pada aturan yang berlaku, yakni Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Dalam aturan tersebut, pada Pasal 12 Ayat 1 dan 2 dinyatakan secara eksplisit mengenai sanksi tindakan plagiat baik untuk mahasiswa, dosen, peneliti, maupun tenaga kependidikan.
Menurut Pasal 12 Ayat 1 disebutkan bahwa mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan plagiat dapat diberikan sanksi berupa:
1) teguran;
2) peringatantertulis;
3) penundaan pemberian sebagian hakmahasiswa;
4) pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
5) pemberhentian dengan hormat dari status sebagaimahasiswa;
6) pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagaimahasiswa;
7) pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus darisuatuprogram.
Sementara itu, sanksi bagidosen/peneliti/tenagakependidikan yang terbukti melakukan tindakan plagiat menurut Pasal 12 Ayat2 dapat berupa:
1) teguran;
2) peringatantertulis;
3) penundaan pemberian hak dosen/peneliti/tenagakependidikan;
4) penurunan pangkat dan jabatanakademik/fungsional;
5) pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli peneliti utama bagi yang memenuhisyarat;
6) pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/
tenagakependidikan;
7) pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/
tenagakependidikan;
8) pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
Pada Pasal 12 Ayat 3 peraturan yang sama disebutkan juga bahwa:
Apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, huruf g, dan huruf h menyandang sebutan guru besar/profesor/ahli peneliti utama, maka dosen/peneliti/tenaga kependidikan tersebut dijatuhi sanksi tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama oleh Menteri atau pejabat yangberwenang atas usul perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau atas