Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Gunung Bayu. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian pada mata kuliah Praktek Kerja Lapang Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Medan Area. Terselenggaranya kegiatan praktik lapangan ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi berbagai pihak.
Tn. Jon Aslin Sinaga sebagai Asisten Kepala Pabrik Rayon A, PT Perkebunan Nusantara IV Gunung Bay.u. Bapak Erik Mikhail Vialli Nababan sebagai Asisten Divisi III, PT Perkebunan Nusantara IV Gunung Bayu. Oleh karena itu sangat baik jika mahasiswa pertanian melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan.
TBM dilaksanakan di divisi yang berbeda yaitu Subbagian 3 dan Subbagian 4 Unit Usaha PT Perkebunan Nusantara IV Gunung Bayu. Seusai beraktivitas di pabrik, para mahasiswa melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di area peremajaan (TU) departemen I PT.
Mahasiswa peserta PKL dapat melakukan proses interaksi dan belajar bersama dengan peserta lain, staf tempat PKL
Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain pemotongan tanaman kelapa sawit dan pembongkaran batang, penanaman mucuna, pembuatan lubang besar, pencabutan dan pengecekan batang tanaman kelapa sawit yang tercabut, serta pembuatan parit. Setelah melaksanakan kegiatan menanam dan memelihara tanaman kelapa sawit, mahasiswa selanjutnya melaksanakan kegiatan kerja praktek dalam pengolahannya. Mahasiswa peserta PKL dapat melakukan proses interaksi dan pembelajaran bersama dengan peserta lain, pegawai di lokasi PKL.
Mendukung ilmu teori yang diperoleh mahasiswa selama menjalani perkuliahan
BAB II
SEJARAH PERKEBUNAN (PERUSAHAAN)
Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Gunung Bayu
Unit Usaha Gunung Bayu merupakan salah satu unit usaha PT Perkebunan Nusantara IV yang berkantor pusat di Jln. Letjen Suprapto No.2 Medan, Provinsi Sumatera Utara bergerak dalam Usaha Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guinensis jacq). Aslinya keberadaan Taman Gunung Balu dimiliki oleh perusahaan swasta asing bernama N.V.R.C.M.A. Rubber Cultur Maatschappij Amsterdam) dari Belanda dengan usaha budidaya karet dan kelapa sawit yang dibuka pada tahun 1917 oleh Fan Leuwen Boom Kamp.
Dan pada tahun 1947-1948, areal taman Gunung Bayu yang ditanami karet diganti dengan kelapa sawit, sehingga seluruh areal taman Gunung Bayu sejak tahun 1949 ditanami satu jenis tanaman yaitu kelapa sawit.
I Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24l1958 dan Undang-undang
Deskripsi Kebun
ZTopograli dan Jenis Tanah
BAB II
KRANI 1. Menejer Kebun
- Asisten Kepala Tanaman
- Asisten SDM Umum dan Keamanan
- Perrvira Pengamanan (pa pam)
- Asisten Afdeting
- Asisten Teknik dan Pabrik
- Aspek Lingkungan Perusahaan
Merupakan Wakil Manajer Kebun di bidang budidaya tanaman dibantu oleh Asisten Manajer Tanaman Tugas dan tanggung jawab Asisten Manajer Pabrik adalah: Membuat dan menyusun rencana kerja bulanan atau tahunan yang meliputi target produksi, batch bulanan atau tahunan. Membantu Asisten Manajer Pabrik dengan mengarahkan kegiatan di Afcleling dibantu oleh mandor dan juru tulis.
Membantu Asisten Teknik dan Pabrik dengan mengarahkan seluruh kegiatan di bengkel umum dan dibantu oleh Mandor.
PTPN IV Kebun Gunung Ba1'u tersebut. Corporate Social Responsibility adalah program sosial yang di lakukan PT Perkebunan Nusantara IV sejak tahun'2008
Aspek Teknis Perkebunan
Dari segi teknis, perkebunan PT Perkebunan Nusantara IV unit usaha Gunung Bayu menaruh perhatian besar dalam menjamin kualitas hasil perkebunan dan meningkatkan keselamatan setiap karyawan di perkebunan. Kegiatan ini dimulai setiap hari pukul WIB di masing-masing bagian kebun, dengan dibimbing oleh Departemen Asisten Tanaman, Mandor I, Krani I dan mandor lainnya untuk melaksanakan perencanaan kerja pada hari itu. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul WIB oleh setiap mandor dan staf manajerial untuk memberikan arahan kepada para karyawan.
Kegiatan ini dimulai pada pukul WIB untuk menyelesaikan seluruh tugas sehari-hari dan mempunyai waktu istirahat pada pukul WIB. Kegiatan ini dilakukan mulai pukul 15.00 hingga selesai untuk menyampaikan dan mengevaluasi laporan hasil kinerja harian.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
- Tanaman Ulang (TU)
- Chipping
- Merumpuk
- T anaman Belum Menghasilkan
- Kastrasi
- Pengambilan Sampel Daun (LeatSampling)
- Tanaman Menghasilkan
Tujuan utama pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) kelapa sawit adalah untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang memadai. Pemeliharaan pasar lempengan dan acar dilakukan oleh peserta Praktek Kerja Lapangan Universitas Medan Area di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Gunung BalTr tepatnya di Divisi III pada Senin 13 Agustus 2019 dilakukan dengan menggunakan bahan kimia yang digunakan yaitu glifosat dengan dosis 500 ccftia.
Oryctes rhinoceros atau biasa dikenal dengan kumbang lebah merupakan hama penyebab kematian tanaman kelapa sawit dan merupakan hama yang paling berbahaya. Pada tanaman muda, serangan hama ini akan menghambat pertumbuhan bahkan dapat mematikan tanaman kelapa sawit pada tahun pertama penanaman. Pengendalian yang dilakukan untuk mengendalikan hama Oryctes rhinoceros dapat dilakukan melalui perlindungan biologis, mekanis dan kimia.
Pengendalian secara mekanis dilakukan dengan mengumpulkan larva Oryctes rhinoceros yang terdapat pada bungkusan kosong kelapa sawit. Sedangkan pengendalian bahan kimia dilakukan oleh Peserta Praktek Kerja Lapangan Universitas Medan Area di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Gunung Bayu tepatnya di Afdeling III pada Jumat 10 Agustus 2019 menggunakan insektisida scud berbahan aktif cypermethrin dengan dosis 75 cclHa.
Pemeliharaan jalan dilakukan guna menjamin kelancaran pengangkutan sampah pada saat TBM dan pupuk kandang pada saat TM. Perkebunan Nusantara IV Kebun Gunung Bayu, tepat di Afdeling III, pada Selasa 14 Agustus 2019 menggunakan alat dodos. 50% tanaman kelapa sawit dalam satu blok sudah menghasilkan bunga (masih dalam bentuk dompet atau kotak bunga yang belum dibuka).
Pengambilan sampel daun (LS) adalah kegiatan pengambilan sampel daun. setiap blok lahan untuk analisis daun di laboratorium, yang bertujuan untuk merekomendasikan pemberian pupuk pada tanaman belum menghasilkan. Pelaksanaan dan pelaksanaan pengambilan sampel daun (Leaf Sampling) dilakukan oleh peserta Praktek Kerja Lapangan Universitas Medan Area di PT. Perkebrman Nusantara ry Unit Usaha Gunung Bayu tepatnya di Aftleling III pada Rabu 8 Agustus 2018 menggunakan alat rak telur, pisau, meteran, kantong plastik kaca dan spidol.
A V VI VII
B JLH %TERIIADAP TM/
TBM SELURUヨ
Ada beberapa kegiatan yang diikuti oleh peserta Praktek Kerja Lapang (PKL) selama berada di sarana produksi yaitu. Trossen Telling dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu pada semester I (Januari – Juni) dan semester II (Juli – Desember). Pengambilan sampel dilakukan pada lahan datar dalam satu baris dengan jarak tanam satu kali dan antar baris sebanyak 5 (lima) tanaman.
Perkiraan hasil per/blok: Jumlah tanaman/blok Rata-rata frekuensi tandan AKP (Jumlah Kerapatan Panen). Tujuan dari pemanenan adalah untuk memanen seluruh buah masak dengan mutu yang baik secara konsisten sehingga dapat tercapai potensi produksi minyak dan inti sawit secara maksimal.Pemanenan dilakukan oleh Peserta Praktek Kerja Lapangan Universitas Medan Area di pT. Perkebunan Nusantara IV Unit Gunung Bayu tepatnya di Seksi VI Blok dlA pada Sabtu 11 Agustus 2019.
Pengolahan yang dilakukan di PKS (Pabrik Kelapa Sawit) tidak bisa meningkatkan kualitas tetapi hanya menjaga kualitas. Jadi rotasi panen adalah jumlah hari panen dalam seminggu dan selang waktu antara panen pertama pada suatu areal tertentu. Tandan Buah Segm (TBS) yang telah dipanen harus diangkut dan tiba di Pabrik Kelapa Sawit pada hari yang sama.
Apabila buah diangkut dengan kendaraan sendiri maka jumlahnya harus dihitung dan disiapkan berdasarkan produksi panen, rotasi panen, rata-rata jarak tempuh, kapasitas angkut per buah. tip dan jumlah unit per kendaraan.
BIJLAN
Premi panen merupakan pendapatan yang diperoleh pekerja jika melebihi batas peraturan yang ditetapkan oleh pengusaha/perusahaan. Premi tersebut merupakan imbalan jika dapat memanen TBS lebih banyak dari batas yang ditentukan. Polis asuransi premi panen diberikan untuk meningkatkan pendapatan para karyawan dan lebih memotivasi para pemanen/petugas terkait. Basis borongan merupakan batas produksi minimum yang harus dicapai oleh pemanen setiap harinya tanpa diberikan premi.
Jika kapasitas pemanenan lebih kecil dari basis borongan maka pemanen akan dikenakan denda sebesar: NP: Nilai premium (Rp/Kg/TBS) untuk perkebunan Gunung Bayu nilai premi TBS sebesar Rp. Tandan buah segar (TBS) yang diperoleh setelah panen, selanjutnya tandan buah segar (TBS) tersebut diolah di Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Minyak yang dihasilkan oleh PKS merupakan produk setengah jadi, yaitu minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PKO) yang harus diolah lebih lanjut untuk dijadikan produk lain, dan tata letak pabrik PTPN IV Kebun Gunung Bayu dapat diubah. terlihat pada Lampiran I l. Sehingga ketika ingin melakukan operasional pengolahan, bahan baku (TBS) yang tersedia di pabrik minimal 600 ton.
Proses Pemurnian Minyak (Clarffication Station)
Setelah kompresi, minyak mentah yang mengandung air, minyak dan lumpur masuk ke tangki sandbox. Fungsi dari mud tank adalah untuk menyimpan sementara lumpur (bagian minyak mentah yang terdiri dari padatan dan cairan) sebelum diolah oleh mud separator. Tugas siklon pasir adalah menangkap pasir di dalam lumpur dan memperlancar proses selanjutnya.
Fungsi dari brush strainer adalah untuk mengurangi jumlah serat pada sludge sehingga tidak mengganggu pengoperasian sludge separator. Fungsi dari mud separator adalah untuk memisahkan minyak yang masih berada di dalam lumpur dengan cara sentrifugasi. Dengan adanya gaya sentrifugal, minyak dengan berat jenis yang lebih rendah akan bergerak menuju poros dan akan dipaksa keluar melalui sudut-sudut ruang tangki yang terpisah.
Laboratorium berfungsi sebagai pusat kendali terhadap proses dan mutu yang berlangsung selama dan setelah proses produksi.
Analisa ALB (Asam Lemak Bebas)
Umumnya air diperoleh dari sumber seperti air hujan, air sungai, air sumur bor (umbul) dan lain-lain. Pengendalian limbah pabrik (line effluents) yang berasal dari stasiun pemasakan dan klarifikasi dimulai dengan menyimpan limbah tersebut pada wadah gemuk dengan tujuan untuk menurunkan kadar minyak melalui prinsip sedimentasi. Jenis pekerjaan antara lain pelumasan, perbaikan perkakas, pembuatan suku cadang dan modifikasi peralatan agar sesuai dengan kondisi lapangan.
Bagian mekanis tersebut didukung dengan peralatan bengkel seperti gerinda, bor, mesin las, listrik atau asetilena, mesin pemotong (asetilen atau plasma), gergaji logam dan peralatan bengkel umum lainnya. Jenis pekerjaan yang dilakukan antara lain pemeliharaan panel listrik, pembuatan atau penyesuaian rangkaian listrik, dan pembuatan wire spool untuk motor listrik yang terbakar.
BAB IV PEMBAHASAN
Saat ini PTPN IV Kebun Gunung Bayu berupaya menekan perkembangan dan penyebaran hama cacing api (Setora nitens) dan belatung (Mahasena corbetti) di area perkebunan kelapa sawit. Hal ini dilakukan jika serangan hama berada di atas ambang batas serangan. Untuk mengurangi jumlah serangan hama, tanaman kelapa sawit disemprot dengan insektisida. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertumbuhan tanaman dalam meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
061)4154666‑FAX
TANAMAN