• Tidak ada hasil yang ditemukan

01. COVER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "01. COVER"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Tingkat realitas dan keterwakilan dalam gambar diam adegan seluruh pegawai bank dan nasabah berhamburan untuk menyelamatkan diri. Tingkat realitas dan keterwakilan dalam gambar diam adegan 8 Perampok bernegosiasi dengan polisi melalui telepon bank. Tingkat realitas dan keterwakilan dalam gambar diam adegan salah satu perampok mengancam salah satu karyawan yang diikat.

Tingkat realitas dan representasi gambar diam adegan salah satu perampok mengancam salah satu karyawan yang diikat. Tingkat realitas dan representasi gambar diam adegan salah satu perampok mengancam dua pegawai bank. Tingkat realitas dan representasi gambar diam adegan perampok menyandera salah satu pegawai bank.

Tingkat realitas dan representasi gambar diam adegan negosiasi antara begal dan polisi AKP. Tingkat realitas dan representasi gambar diam adegan negosiasi antara begal dan polisi AKP. Tingkat realitas dan representasi gambar diam adegan pengepungan polisi di bank dengan peralatan khusus kepolisian.

Tingkat realitas dan representasi gambar diam lokasi pengepungan yang dilakukan polisi untuk menyelamatkan masyarakat. Tingkat realitas dan representasi gambar diam adegan pengepungan yang dilakukan polisi untuk menyelamatkan masyarakat. Tingkat realitas dan representasi gambar diam pasukan khusus yang bersiaga dan menembak balik para perampok dengan.

Analisis Penelitian

Level Realitas

Pada tataran ini peneliti menemukan 4 kode sosial yang muncul dalam film “Comic 8” yaitu kode penampilan, kode lingkungan, kode isyarat (movement) dan kode ekspresi (ekspresi). Pada kode kemunculannya terlihat bahwa peran dalam film "Comic 8" dimulai dari adegan perampok bank yang berpenampilan seperti seorang pemimpin muda bertopeng badut dengan senjata laras panjang. Ekspresi : serius dan fokus pada area kantor bank sebagai wujud realita dalam film “Comic 8” layout ini merupakan ilustrasi adegan yang menceritakan tentang 8 orang perampok dengan karakter berbeda yang merampok bank dengan cara berbeda.

Hal ini terlihat dari penampilan para begal yang mengenakan pakaian berbeda-beda, mulai dari penampilan eksekutif muda, penampilan santai, penampilan penyanyi dangdut, penampilan Sailor Moon hingga penampilan bak preman. Berbeda dengan penampilan polisi yang mana dalam film ini lebih menonjolkan tampilan seragam polisi yang lengkap. Penampilan kostum seorang aktor film dapat menentukan kelas sosial dari aktor dalam cerita tersebut, juga pakaian dan aksesorisnya dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang karakter atau kepribadian aktor dalam cerita tersebut dengan masing-masing peran ditentukan oleh penampilannya. dari masing-masing aktor yang memerankannya (Prisgunanto.

Kemunculannya dalam film "Comic 8" menimbulkan ciri-ciri baik dari peran perampok maupun dari peran polisi. Di sini terlihat bahwa ciri yang ditonjolkan dalam film tersebut adalah citra polisi dalam video tidak mengalami perubahan dalam artian citra polisi dalam film tersebut memiliki tampilan yang sama dengan kenyataan. Sebab, jika settingnya tidak sesuai dengan latar belakang film, maka belum tentu film tersebut akan menjadi film yang berkualitas untuk disaksikan penontonnya (Weiss.

Setiap film memerlukan lingkungan yang sesuai sebagai latar belakang untuk menentukan lokasi film dan tema film tersebut dibuat, artinya jika latar lingkungan film tidak sesuai dengan tema film yang dibuat maka belum tentu film tersebut akan dibuat. menjadi menarik untuk dilihat masyarakat. Sedangkan dialog sendiri dalam film “Comic 8” mengandung dialog-dialog yang mengandung unsur aksi komedi, adapun di balik itu semua ada sisi lain seperti representasi citra polisi dalam film itu sendiri. Pada dasarnya polisi harusnya mempunyai image yang positif, namun kenyataannya polisi saat ini mempunyai image yang buruk di mata masyarakat, hal ini terlihat pada kasus-kasus yang terjadi di Indonesia, dimana kasus image negatif terhadap polisi sering diberitakan. di media massa.

Dimana masyarakat selalu beranggapan bahwa polisi tidak melindungi dan mengayomi masyarakat tetapi justru menjadi beban bagi masyarakat itu sendiri, misalnya masyarakat sering dimintai uang dengan alasan kendaraan tidak lengkap, masyarakat melaporkan kehilangan. kendaraan, polisi tidak serius menindaklanjuti kasus, dan citra negatif lainnya.-Jika tidak maka akan membuat masyarakat tidak menghargai kerja polisi itu sendiri. Representasi citra polisi, baik dari segi kode penampilan, kode lingkungan gerak (gerakan) maupun kode ekspresi (ekspresi), untuk mempengaruhi khalayak sebagai penonton agar masyarakat kembali percaya terhadap keberadaan polisi sebagai pelindung. masyarakat. Citra polisi dalam film merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang dapat dikelola menjadi sebuah komoditas.

Level Representasi

Pendapat saya tentang penggambaran film “Comic 8” adalah bagaimana peran sutradara memainkan ide berdasarkan keinginan pesan yang ingin disampaikan. Menurut saya penggambaran film merupakan salah satu bentuk representasi yang membawa citra polisi ke tingkat yang lebih tinggi dimana hal ini terlihat pada kerja kamera yang memiliki sisi berbeda antara pengambilan gambar kamera untuk polisi dengan 8 perampok atau lainnya. Contohnya polisi yang diperankan AKP Nirina yang pemaparannya berbeda dengan wajah perampok atau lainnya. Nirina lebih jernih, lighting lebih bagus saat berdialog, dan dari segi penampilan, riasannya sangat berbeda dengan role lainnya.1.

Kutipan ini menunjukkan bahwa sutradara film "Comic 8" bermain-main dengan ide berdasarkan keinginan pesan yang ingin disampaikan. Representasi film merupakan salah satu bentuk representasi yang membawa citra polisi ke tingkat yang lebih tinggi, dimana hal ini terlihat pada kerja kamera yang mempunyai sisi berbeda antara kamera yang memotret polisi dengan 8 orang perampok atau lainnya. AKP Nirina sebagai polisi atau polisi lainnya perannya lebih jelas, pencahayaannya lebih bagus baik saat berdialog maupun berpenampilan, dandanan jauh berbeda dengan peran lainnya.

Hal ini terlihat dari teknik Full Shot yang memotret satu atau dua orang saja saat berdialog, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Hal ini terlihat pada adegan yang memperlihatkan konflik di tengah adegan tembak-menembak antara pasukan polisi khusus dengan para perampok yang lebih memperlihatkan dan lebih diprioritaskan, yaitu kemunculan pasukan polisi khusus itu sendiri. Ada pula teknik group shot, yaitu menghasilkan gambar dengan banyak orang yang memperlihatkan objek yang sedang berinteraksi satu sama lain.

Objek ini terjadi pada saat konflik antara perampok dan sandera, dan konflik antara perampok dan polisi lebih ditekankan. Di sini, dalam foto kelompok, foto kelompok yang lebih dominan menunjukkan cara dan strategi polisi dalam menangani kasus tersebut. Kode setting (latar belakang) dalam adegan tersebut dilihat dari latar belakang ruang bank beserta lokasinya, yaitu ruang yang menjadi objek perampok.

Kode setting (background) terlihat dari latar ruangan dengan sistem pencahayaan yang terang, dimana fokusnya lebih pada sistem pencahayaan yaitu pada saat perampok menyandera karyawan dan pelanggan. Di sini Anda dapat melihat kode pengaturan yang ditunjukkan oleh direktur ketika menandai polisi di peran lain. Di sini, kode pengaturan lebih ditekankan pada cara polisi menangani kasus tersebut, mulai dari bernegosiasi dengan para perampok, membuat strategi respon dan.

Level Ideologi

Tak tanggung-tanggung, sutradara yang dikenal sebagai salah satu personel band rock Purgatory ini berkolaborasi dengan stand-up comedian pendatang baru. Mongol, Mudy, Ernest, Kemal, Bintang, Babe, Fico dan Arie Kriting merupakan nama-nama stand up comedian yang akan menjadi pemeran utama dalam film "Comic 8". Meski dikenal sangat lucu di atas panggung, dalam film "Comic 8" mereka akan berperan sebagai sekelompok perampok yang benar-benar unik.

Secara ideologis, sutradara film “Comic 8” ini menghasilkan gambaran polisi dalam praktik nyata dari kebiasaan sehari-hari. Dalam film ini, ideologi yang ditekankan sutradara menciptakan citra baik polisi. Dalam filmnya, sutradara tidak menampilkan sisi buruk atau negatif dari polisi itu sendiri, melainkan membangun citra baik kerja polisi dalam menangani kasus perampokan.

Contohnya adalah film “Comic 8”, menurut saya film ini mengandung gambaran polisi, hal ini terlihat pada posisi polisi baik yang diperankan oleh AKP Nirina maupun pada seragam dinas yang ditampilkan berdasarkan kenyataan. Contohnya, AKP Nirina mengenakan seragam putih yang berbeda dengan anggota polisi lainnya. Menurut saya, ini adalah ikon yang bisa diartikan bahwa polisi itu bersih, tidak ada cacat hukum, dan lain sebagainya. Ideologi dalam pengertian ini adalah seperangkat kategori yang diciptakan dan kesadaran palsu yang digunakan oleh kelompok yang kuat atau dominan untuk mendominasi kelompok lain yang tidak dominan.

Ideologi sutradara “Comic 8” film yang diproduksi mempunyai makna dan gagasan yang dapat mempengaruhi penonton sebagai penonton. Hal tersebut menjadi dasar bahwa setiap sutradara mempunyai ideologi yang masuk ke dalam film yang dibuatnya, termasuk sutradara film tersebut. Komik berukuran 8" ini mengandung unsur ideologi kepolisian dalam menangani kasus perampokan yang menjadi tema utama film itu sendiri.

Cobalah untuk menikmati waktu bersama, tertawa, menangis dan merasa seolah-olah Anda sedang berpartisipasi dalam film tersebut. Dalam kondisi ini, penonton diajak untuk menyaksikan, memahami dan menjadi bagian dari propaganda citra polisi dalam pembuatan film. Hal ini biasanya dimaksudkan sebagai semacam “jaminan” untuk menjamin bahwa unsur-unsur integral tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada khalayak.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sem Course title Author/Editor Title Ed & Year Publisher Ricci, Susan Scott Essentials of Maternity Newborn and Womens Health Nursing Latest Wolters Kluwer Health Lindsay, Patricia;