• Tidak ada hasil yang ditemukan

03 Strategi Marketing Public Relation

N/A
N/A
shobr co

Academic year: 2023

Membagikan "03 Strategi Marketing Public Relation"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu

Komunikasi

Magister Ilmu Komunikasi 1

MODUL PERKULIAHAN

Strategi & Marketing Public Relation

Pokok Bahasan

1. Strategi Pemasaran 2. Strategi Komunikasi

3. Marketing Public Relation

Abstract Kompetensi

Menjelaskan tentang komunikasi pemasaran terpadu secara keilmuan dan dengan fungsi komunikasi pemasaran dalam perusahaan dan identifikasi unsur komunikasi pemasaran dan digital branding.

Mahasiswa mampu memahami mengenai komunikasi pemasaran terpadu secara keilmuan dan dengan fungsi komunikasi pemasaran dalam perusahaan dan identifikasi unsur komunikasi pemasaran dan digital branding.

Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T

03

P522110002

(2)

2021

2 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

PEMBAHASAN

Di zaman globalisasi ini, para pelaku komunikasi dalam bidang usaha perlu memahami tentang strategi komunikasi, strategi pemasaran, marketing public relation untuk memperluas produk usaha/jasa yang dimiliki. Strategi yang dilakukan ini dapat digunakan sebagai tujuan pekerjaan, sehingga pemasaran produk lebih terarah, fokus dan sesuai segmentasi konsumen. Strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos” yang artinya tentara dan kata “agein” yang berarti mimpi. Dengan demikian, strategi dimaksudnya adalah memimpin tentara. Dalam strategi ada prinsip yang harus dicamkan, yakni “tidak ada sesuatu yang berarti dari segalanya, kecuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh, sebelum mereka mengerjakannya.”

Diakses dari https://scoreindia.org/blog/marketing-public-relations/

STRATEGI PEMASARAN

Strategi Pemasaran merupakan pernyataan yang memberi petunjuk tentang arah tujuan dari berbagai usaha yang penting untuk mencapai sasaran yang dikehendaki. Untuk mendapatkan laba dan kemakmuran dalam berbisnis, seorang pebisnis melakukan langkah- langkah tertentu. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pebisnis adalah dengan

(3)

2021

3 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

melakukan strategi. Seorang pebisnis dapat melakukan strateginya dengan belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu pebisnis lain, ataupun dapat menciptakan strategi sendiri. Menurut Craven Strategi pemasaran didefinisikan sebagai analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran, dan pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran (Perwanto, 2008). Berikut adalah lima konsep strategi pemasaran menurut Radiosunu (dalam Sutrisno, 2003):

1. Segmentasi Pasar

Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu, perusahaan harus mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen tersebut kedalam satuan satuan pasar yang bersifat homogen.

Segmentasi pasar dapat dibagi kedalam beberapa jenis, seperti segmentasi pasar berdasarkann geografi, (negara, pulau, provinsi, dll), demografi (tingkat penghasilan, pendidikan, pekerjaan, dll), behaviour / perilaku (hobi, kebiasaan, dll), dan psikografik / psychographic (gaya hidup).

Diakses dari https://www.kubisnis.com/segmentasi-pasar-dalam-strategi-pemasaran/

2. Marketing Positioning

Perusahaan tidak mungkin dapat menguasai pasar keseluruhan, maka prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola spesifik pasar perusahaan yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk mendapatkan

(4)

2021

4 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih segmen pasar yang akan menghasilkan penjualan dan laba paling besar. Segmen pasar semacam ini memiliki 4 (empat) karakteristik, yaitu:

• Berukuran cukup besar.

• Mempunyai potensi untuk berkembang terus.

• Tidak memiliki atau dipenuhi oleh perusahaan saingan.

• Mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi, yang mana kebutuhan tersebut dapat dipusakan oleh perusahaan yang memilih segmen pasar tersebut.

Diakses dari https://www.conceptdraw.com/How-To-Guide/business-tools-perceptual- mapping

3. Market Entry Strategy

Market entry strategy adalah strategi perusahaan untuk memasuki segmen pasar yang dijadikan pasar sasaran penjualan. Strategi memasuki suatu segmen pasar dapat dilakukan dengan cara:

(5)

2021

5 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

• Membeli perusahaan lain

Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan cepat, cara ini ditempuh apabila perusahaan pembeli tidak mengetahui tentang seluk beluk industri dari perusahaan yang dibeli. Sangat menguntungkan untuk secepat mungkin memasuki segmen pasar yang dikuasai perusahaan yang dibeli. Perusahaan menghadapi macam-macam penghalang untuk memasuki segmen pasar yang bersang kutamelalui internal development, misalnya patent, economies of scale, saluran distribusi yang sulit dimasuki, biaya iklan yang mahal atau kesulitan bahan mentah.

• Internal Development

Ada perusahaan-perusahaan yang lebih suka berkembang melalui usaha sendiri yaitu melalui research and development karena berpendirian bahwa hanya dengan cara inilah kepemimpinan dalam industri dapat dicapai.

• Kerjasama dengan perusahaan lain

Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa resiko yang dipikul bersama, dan masing-masing perusahaan saling melengkapi skill dan resources.

Diakses dari https://emerhub.com/advisory/

(6)

2021

6 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

4. Marketing Mix Strategy

Marketing mix strategy adalah kumpulan variabel-variabel yang dapat dipergunakan perusahaan untuntuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Variabel- variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah yang disebut 7P (Product, Price, Place, Promotion, Participant, Prosess, dan People Physical evidence).

Diakses dari https://www.smartinsights.com/marketing-planning/marketing- models/how-to-use-the-7ps-marketing-mix/

Product

Produk adalah apa yang dapat dijual perusahaan kepada pelanggan. Penting untuk mengetahui betul kebetuhan pelanggan, sehingga kamu dapat memberikan produk atau jasa sesuai permintaan dan kebutuhan pelanggan.

Price

P kedua dalam marketing mix adalah price yang artinya harga. Harga yang kamu tetapkan haruslah sesuai dengan target pelanggan yang telah ditetapkan.

Hitunglah dengan baik keuntungan yang kamu dapatkan, tapi jangan lupa untuk tetap realistis dan menetapkan harga yang sesuai dengan pelanggan terbesar kamu.

Place

Ketahui betul di mana target pelanggan kamu menghabiskan waktu dan berbelanja. Mengetahui tempat yang tepat dalam marketing mix berarti menempatkan produkmu di tempat atau medium yang banyak dikunjungi oleh target pelanggan. Dengan demikian, produk atau jasa yang kamu jual

(7)

2021

7 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

berkesempatan lebih banyak untuk ditemukan dan dibeli pelanggan. Tempat menjualnya bisa offline (misalnya membuka toko fisik) maupun online. Kamu juga bisa melakukan direct selling dengan bertemu langsung untuk menjual produk kepada pelanggan. Selain itu, pilih medium yang tepat dalam memasarkan produk kamu secara online. Misalnya dengan berjualan lewat media sosial atau mau membuat situs online shop.

Promotion

Pemasaran tidak akan terlepas dari promosi. P yang keempat dalam marketing mix atau bauran pemasaran kembali mengingatkan pentingnya melakukan promosi. Promosi termasuk bagaimana kamu menyampaikan pesan kepada para pelanggan. Penting untuk memastikan bahwa kamu telah melakukan promosi yang baik, sehingga pelanggan dapat mengenal produk atau jasa yang kamu promosikan. Kenali betul seperti apa gaya promosi dan komunikasi yang pelangganmu sukai.

Participant or Physical Evidance

Dalam menjual produk atau jasa, pelanggan membutuhkan bukti fisik untuk menjalin hubungan bisnis yang lebih nyata. Berbagai macam bentuk fisik dapat dilakukan. Mulai dari kantor yang bisa dikunjungi pelanggan, ataupun bentuk fisik yang dapat dimiliki pelanggan seperti brosur.

Process

Proses mencakup rangkaian setiap tahap pemasaran dari perusahaan ke pelanggan. Unsur ini juga mencakup pelayanan dan proses transaksi antara perusahaan dan pelanggan. Penting untuk memastikan bahwa pelanggan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan di setiap proses transaksi sampai barang diterima. Lakukanlah evaluasi di setiap tahapnya untuk meningkatkan brand awareness hingga jumlah pembelian. Kamu bisa melakukan evaluasi salah satunya melalui survei pelanggan.

People

SDM merupakan bagian paling penting dalam suatu perusahaan. Merekrut SDM yang tepat merupakan kunci untuk memajukan perusahaan. SDM yang dimiliki perusahaan juga mewakili nilai dan citra perusahaan. Oleh karena itu, SDM yang baik juga dapat membantu pelanggan membangun rasa nyaman dan loyalitas terhadap brand dan produk yang dijual.

(8)

2021

8 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

Contoh Penerapan 7P dalam Marketing Mix

Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana konsep 7P dalam marketing mix dilakukan oleh brand secara nyata, mari kita ambil contoh brand Nike. Nike fokus menjual produk berupa pakaian dan sepatu olahraga. Dengan menyasar target pasar menengah ke atas, Nike menetapkan harga yang sesuai dengan target pasar tersebut.

Dalam memasarkan produknya, Nike membuka gerai di sejumlah pusat perbelanjaan. Tidak hanya itu, Nike juga menjual produknya secara online melalui situs dan melakukan promosi melalui media sosial yang banyak digunakan pelanggannya.

Nike menjalankan sejumlah usaha promosi, salah satunya dengan menggandeng brand ambassador atau influencer internasional dan lokal. Menurut Statista.com, di tahun 2019 Nike mempekerjakan lebih dari 76.000 karyawan di seluruh dunia sebagai sumber daya manusianya.

Proses jual beli yang dilakukan Nike cenderung mudah. Pelanggan bisa mendapatkan produk Nike langsung di toko fisik yang tersebar di seluruh dunia.

Pembelian secara online pun dapat dilakukan melalui situs web dengan layanan antar barang.

Nike senantiasa menata setiap produknya di etalase toko sebagai bukti fisik.

Selain itu, Nike juga memiliki bukti fisik lain seperti brosur ataupun konten promosi melalui media sosial yang sesuai dengan citra dan nilai perusahaan tersebut.

5. Timing Strategy

Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan barang merupakan hal yang perlu diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik menetapkan objektif dan menyusun strategi pemasaran, ini tidaklah berarti bahwa perusahaan dapat segera memulai kegiatan pemasaran. Perusahaan harus lebih dahulu melakukan persiapan-persiapan baik dibidang produksi maupun dibidang pemasaran, kemudian perusahan juga harus menentukan saat yang tepat bagi pelemparan barang dan jasa ke pasar."

STRATEGI KOMUNIKASI

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu, “stratos” yang artinya tentara dan kata ”agein” yang berarti memimpin. Dengan demikian, strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara. Dalam strategi ada prinsip yang harus dicamkan, yakni tidak ada sesuatu

(9)

2021

9 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

yang berarti dari segalanya, kecuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh, sebelum mereka mengerjakannya. Dalam menangani masalah komunikasi, para perencana dihadapkan pada sejumlah persoalan, terutama dalam kaitannya dengan strategi penggunaan sumber daya komunikasi yang tersedia untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Rogers (1982) memberi batasan pengertian strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru. Singkat kata, strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai kepada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi secara optimal.

Lebih lanjut pada komunikasi, komunikan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu massa, kelompok, dan personal. Karakteristik massa adalah komunikan yang luas dan tersebar, dimana masing-masing dalam lingkup massa dianggap tidak saling mengenal satu sama lain. Karakteristik kelompok adalah beberapa orang yang terdapat dalam satu tempat dimana masing-masing komunikan saling berinteraksi satu sama lain, karena mereka saling mengenal. Sementara, karakteristik personal adalah pribadi dari satu orang komunikan yang langsung dan berinteraksi dengan komunikator.

Sebagaimana pembagian pada komunikan, media komunikasi juga terbagi atas tiga kelompok, yaitu media massa, media kelompok, dan media personal. Masing-masing media memiliki kekurangan dan kelebihan.

MARKETING PUBLIC RELATIONS

Pengertian Marketing Public Relations, menurut Rosady Ruslan (2002) Marketing Public Relations (MPR) merupakan proses perencanaan dan pengevaluasian program- program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen. Dan menurut Saka Abadi dalam bukunya yang berjudul Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan, pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui komunikasi yang baik mengenai informasi dari perusahaan terhadap citra merek (Brand Image) terhadap suatu produk tertentu.

(10)

2021

10 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

Dalam bisnis global saat ini, public relations dan marketing (pemasaran) digunakan untuk saling mendukung. Meskipun antara public relations dan marketing secara filosofis berbeda. Public relations bertujuan membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing bertujuan menjual produk (product selling) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep “Marketing Public Relations”

(MPR).

Bagan diolah oleh penulis

KONSEP MARKETING PUBLIC RELATIONS

Philip Kotler adalah orang pertama yang memunculkan konsep Mega Marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan PR dan Marketing Mix. Definisi Marketing atau pemasaran menurut Chartered Institute of Marketing (CIM) Inggris dalam buku Frank Jefkins yang berjudul Public Relations adalah suatu proses manajemen yang bertanggung jawab untuk mengenali, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan atau kebutuhan pembeli demi meraih laba. Kemudian muncul istilah Marketing Public Relations (MPR), sebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep sebelumnya (mega marketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L. Harris melalui bukunya yang berjudul The Marketer‟s Guide to Public Relations, konsepnya sebagai berikut “Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan–kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan”.

(11)

2021

11 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

Secara garis besar terdapat tiga taktik dalam konsep MPR untuk mencapai tujuan yaitu: pertama bahwa PR merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik), sedangkan kedua adalah kekuatan sebagai penyandang, push strategy (untuk mendorong) dalam hal pemasaran. Dan ketiga, pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan.

Program marketing public relations merupakan upaya untuk merangsang (push) pembeli dan sekaligus dapat memberikan nilai – nilai (added value) atau kepuasan bagi pelanggan (satisfied customer) yang telah menggunakan produknya. Disisi lain melalui kiat PR dalam menyelanggarakan komunikasi timbal balik dua arah yang didasarkan oleh informasi dan pesan–pesan yang dapat dipercaya, diharapkan dapat menciptakan kesan–

kesan positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Hal ini merupakan “sinergi” peranan Coperate Public Relations (CPR) dari taktik pull strategy (strategi untuk menarik), yang kemudian diikuti dengan taktik selanjutnya, pass strategy (Strategi untuk membujuk) untuk mendukung (back up) demi mencapai tujuan dari Marketing Public Relations (MPR). Semua itu dilengkapi dengan upaya mendorong (push strategy) baik dari segi perluasan pengaruh (improvement) maupun bidang pemasarannya (product marketing oriented).

PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

Marketing Public Relations (MPR) merupakan perpaduan (sinergi) antara pelaksanaan program dan strategi pemasaran (marketing strategy implementation) dengan aktivitas program kerja Humas (work program of PR) dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi mencapai kepuasan konsumennya (customer satisfaction). Arti penting dari PR itu sendiri terletak pada kemampuannya dalam membidik pasar (market education). Fungsi pemasaran tersebut sebagaimana dijabarkan dalam bauran pemasaran (marketing mix) yaitu : product, price, placement, dan promotion, yang merupakan sarana untuk mencapai tujuan pemasaran (marketing objectives), yaitu:

a. Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya.

b. Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar tersebut.

c. Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif.

d. Menentukan dan memilih target konsumen (target audiens).

e. Merencanakan dan melaksanakan kampanye promosi yang akan diluncurkan, serta mampu bersaing di market place dan cukup menarik (eyes catching) baik segi kemasan, maupun kualitas produk yang ditawarkan terhadap konsumennya.

f. Komitmen terhadap pelayanan purna jual.

(12)

2021

12 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

Jika semua itu dilaksanakan maka kepuasaan pelanggan akan terpenuhi.

Kesimpulannya adalah marketing merupakan sebuah ide untuk memuaskan keinginan pelanggan dengan menampilkan produk dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang diasosiasikan dengan pembuatan, pendistribusian dan akhirnya pengkonsumsian produk tersebut.

FUNGSI MARKETING PUBLIC RELATIONS

Sebagai konsep yang memadukan bidang pemasaran dan public relations, fungsi Marketing Public Relations diterapkan secara berbeda dalam organisasi. Tom Harris (1993) menjelaskan ada lima model keterkaitan antara kedua bidang, yaitu:

1. Model Pertama : separate but equal functions

Pemasaran dan public relations sebagai bidang yang terpisah, namun masing-masing menjalankan fungsi secara sederajat. Belum terlihat keterkaitan yang erat antara keduanya karena berjalan sendiri-sendiri. Pemasaran mengurusi hal-hal yang terkait langsung dengan pencapaian laba, sedangkan public relations hanya berurusan dengan upaya untuk memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak terkait.

Gambar Model 1 Diolah oleh penulis

2. Model Kedua : equal but overlapping functions

Pemasaran dan public relations menjalankan fungsi masing-masing secara setara dan terdapat titik persinggungan dan koordinasi fungsi keduanya, yakni sama-sama

membangun citra dan publikasi produk.

(13)

2021

13 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

Gambar Model 2 Diolah oleh penulis

3. Model Ketiga : marketing as the dominant function

Pada model ini, pemasaran korporat lebih dominan dan mengkoordinasikan fungsi public relations korporat dalam memperkuat citra perusahaan.

Gambar Model 3 Diolah oleh penulis

4. Model Keempat : public relations as the dominant function

Public relations justru lebih dominan dan mengkoordinasi fungsi pemasaran korporat dan produk. Hubungan dengan semua pihak terkait (stakeholders) seperti karyawan, pemerintahan, media, masyarakat, pembentuk opini publik dan sebagainya, ditempatkan sama pentingnya dengan memelihara atau melayani konsumen.

Gambar Model 4 Diolah oleh penulis

(14)

2021

14 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

5. Model Kelima : marketing and public relations as the same function

Pemasaran dan public relations melakukan fungsi bersama, yakni berkomunikasi dengan publik dan pasar; mulai dari segmentasi pasar/khalayak, memetakan persepsi atau citra, menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan program, hingga evaluasi.

Gambar Model 5 Diolah oleh penulis

Tidak ada model standar yang paling disarankan untuk semua jenis organisasi, karena ada fungsi jembatan antara pemasaran dan public relations, yaitu layanan pelanggan yang berperan ganda sebagai pemasar sekaligus public relations. Selain itu, ada industri tertentu yang lebih menekankan aspek pemasaran daripada public relations, dan sebaliknya.

Marketing Public Relations menjadi pemicu pelaku pemasaran dan Public Relations agar bersinergi dan tidak berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi. Public Relations dapat dipakai untuk pemasaran produk atau korporat. Sebaliknya, pemasaran dapat dimanfaatkan sebagai sarana Public Relations yang simpatik. Apalagi kini orientasi pemasaran bukan sekadar transaksi penjualan dan kepuasan pelanggan, melainkan juga mempererat hubungan dan mengikat pelanggan seumur hidup.

MEDIA PUBLIC RELATIONS DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

Media merupakan bentuk jamak dari medium. Media public relations adalah berbagai macam sarana penghubung yang dipergunakan pelaksana public relations untuk menjalin komunikasi dengan publiknya, internal maupun eksternal. Secara umum penggunaan media dalam kegiatan public relations mempunyai beberapa tujuan, yaitu membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk atau jasa; menjalin komunikasi berkesinambungan; meningkatkan kepercayaan publik; meningkatkan citra baik

(15)

2021

15 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

organisasi. Thomas L.Harris dalam bukunya Marketer’s Guide to Public Relations menyatakan bahwa pengembangan pendapat Philip Kotler dengan gagasan mega marketing (dimasukkannya dua unsur ’P’ baru, power dan public relations kedalam marketing mix) pada konsep Marketing Public Relations menghasilkan peranan bauran public relations dikenal dengan PENCILS, yaitu:

1. Publication (publikasi dan publisitas)

Menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan organisasi yang layak diketahui oleh publik. Setelah itu, menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat.

2. Event (penyusunan program acara)

Merancang acara tertentu atau peristiwa khusus yang dipersiapkan dalam jangka waktu, tempat, dan obyek tertentu. Dengan tujuan mempengaruhi opini publik.

3. News (menciptakan berita) Berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter dan buletin, dengan mengacu teknis penulisan 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why dan How) dengan sistematika penulisan piramida terbalik.

4. Community involvement (kepedulian pada konsumen)

Mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik antara pihak organisasi dengan publiknya.

5. Inform or image (memberitahu atau meraih citra)

Ada dua fungsi utama public relations, yaitu memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian sehingga diharapkan memperoleh citra positif. Dari proses tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan diharapkan akan menimbulkan tanggapan/citra positif.

6. Lobbying and negotiation (pendekatan dan negosiasi)

Keterampilan untuk melobi secara pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi pelaksana public relations agar semua rencana, ide, atau gagasan suatu organisasi memperoleh dukungan yang positif dari pihak-pihak terkait.

7. Social responsibility (tanggung jawab sosial)

Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia public relations adalah hal yang penting.

Yaitu tidak hanya memikirkan keuntungan organisasi, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk memperoleh simpati masyarakat.

(16)

2021

16 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

POLA KOMUNIKASI MARKETING PUBLIC RELATIONS

Menilik bahwa publik ataupun konsumen adalah manusia yang tidak bebas dari berbagai pengaruh yang ada disekitarnya maka dibutuhkan suatu pendekatan yang dapat membantu marketing untuk mengamankan ’pangsa pasar’ nya dengan penjelasan dan pemberian informasi mengenai produk dengan mengungkapkan fakta secara jujur, dan bukan memanipulasi atau mengorbankan konsumen. Pendekatan yang dibutuhkan untuk melengkapi konsep marketing ini adalah konsep public relations, yaitu suatu proses yang berkesinambungan dari usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari publik internal maupun eksternal.

Pola komunikasi internal mencakup kegiatan yang bertujuan untuk membangun budaya perusahaan, memotivasi, meningkatkan pelayanan, meningkatkan sense of belonging karyawan terhadap perusahaan. Sedangkan pola komunikasi eksternal bertujuan untuk menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan serta mempertahankan citra produk.

Ringkasnya, public relations yang efektif akan memberikan kontribusi kepada upaya marketing dengan cara mendidik pasar, yakni menjadikan konsumen mengetahui keberadaan serta kegunaan produk dari organisasi. Baik marketing dan public relations memberikan kontribusi yang unik dan saling melengkapi untuk mengenali, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen demi meraih laba bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisasi.

Ada tiga pilihan pola komunikasi Marketing Public Relations berbasis nilai berita, yaitu:

Push/Pull/Pass strategy. Ketiga pilihan ini dikenal sebagai Trilogi Strategi Marketing Public Relations. Strategi ini mendorong pergerakan produk ke pasar melalui promosi atau insentif kepada distributor, agen, dan pengecer (push strategy), serta menarik permintaan konsumen melalui iklan dan promosi (pull strategy).

Untuk membuka sekat yang mengganggu hubungan baik antara perusahaan atau produk dan berbagai pihak terkait, diperkenalkan strategi ketiga yaitu pass strategy, yang biasa dilakukan oleh pelaksana public relations. Upaya mendorong pergerakan produk melalui pemberian insentif dan bonus kepada distributor hingga pengecer dan armada penjualan (push strategy); atau menarik perhatian konsumen melalui iklan dan insentif promosi agar konsumen membeli produk (pull strategy) merupakan hal yang biasa, dan cenderung dianggap ’kecap nomor satu’ ataupun akalakalan produsen oleh konsumen.

Penerapan strategi ketiga yang kerap digunakan oleh pelaksana public relations (pass strategy) untuk menjangkau konsumen yang semakin kebal terhadap iklan, juga untuk menembus opini kritis kalangan pengamat, pembentuk opini, aktivis dan lainnya, menjadi pendekatan yang mendidik konsumen untuk mengenal, mengetahui keberadaan serta

(17)

2021

17 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

kegunaan produk dengan pemberian informasi yang memadai dengan jujur, tanpa tendensi memanipulasi ataupun mengorbankan konsumen. Strategi mendorong produk melalui agresivitas distributor, agen maupun pengecer (push strstegy) biasanya dilakukan untuk merangsang pemesanan produk, memajang, dan aktif mempromosikan kepada calon pembeli. Strategi ini efektif jika produk cukup dikenal konsumen setelah melalui kampanye iklan dan promosi (pull strategy) sehingga permintaan konsumen dapat dibangkitkan. Untuk lebih menambah pemahaman ataupun untuk membobol tembok penghalang dari kalangan yang menolak ide atau pesan pemasar (blocking customers) karena mungkin belum sepenuhnya mendapatkan informasi yang memadai dipergunakan strategi ketiga (pass strategy).

FAKTOR-FAKTOR DIBUTUHKANNYA STRATEGI MPR

Ada beberapa faktor yang menyebabkan dibutuhkannya taktik dan strategi Marketing Public Relations dalam tatanan baru organisasi atau perusahaan, khususnya dalam era kompetitif dan krisis moneter sekarang ini. Kotler menyebutkan diantara faktor tersebut sebagai berikut :

• Meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh dan keterbatasan tempat.

• Persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi, baik melalui media cetak maupun media elektronik.

• Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan dalam waktu relative pendek (tidak loyal), karena banyaknya pilihan atau produk yang ditawarkan di pasar.

• Makin menurunnya perhatian atau minat konsumen terhadap tayangan iklan, karena pesan dalam iklan yang kini cenderung berlebihan dan membosankan perhatian konsumennya.

Artinya dalam menghadapi era pasar bebas yang kompetitif atau persaingan yang kian menajam dalam dunia bisnis tersebut, maka target atau sasaran Marketing Public Relations harus lebih diarahkan kepada kepentingan konsumen. Dalam hal ini, Robert Lauterborn berpendapat adanya indikasi pergeseran pilar dasar marketing PR, yakni dari bauran pemasarannya (Marketing Mix, Product, Price, Place dan Promotion) 4-Ps kearah Customer Mix (bauran konsumen) 4- Cs, sebagai upaya memberikan pelayanannya secara prima (service of excellent). Ke 4-Cs itu adalah:

1. Customer Value (Customer Needs and Wants)

Nilai – nilai konsumen termasuk kebutuhan dari keinginannya untuk diperhatikan

(18)

2021

18 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

selain menggantikan nilai atas unsur produknya.

2. Cost to Customer

Yakni biaya yang ditanggung oleh konsumen berupa harga dan waktu, serta tenaga yang dibutuhkan untuk memperoleh produk tersebut. Maksudnya total biaya yang menggantikan untuk unsur price-nya.

3. Convenient for the Customer

Yaitu kemudahan memperoleh produk bagi konsumennya sebagai pengganti unsur dari place-nya

4. Communication

Komponen komunikasi dua arah timbal balik yang merupakan suatu dialog dan akan menggantikan unsur promosinya (merupakan sebuah monolog dari pihak produsennya).

Dalam praktiknya, PR / Humas dapat berfungsi ganda yaitu disatu pihak sebagai MPR (Marketing Public Relations) untuk mencapai marketing objective, sedangkan pihak lain sebagai CPR (Corporate Public Relations), untuk mencapai company goals (tujuan utama dari perusahaan). Sedangkan tujuan program Stakeholder, berupaya membangun saling pengertian (mutual understanding), saling menghargai (mutual appreciation) kemauan baik (good will) dan toleransi (toleranci), baik terhadap publik internal maupun eksternal.

Kiat – kiat marketing public relations terdiri dari tiga komponen yang saling terkait erat satu sama lain. Pertama, “Marketing PR Plan” yang merupakan inti dasar untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan perencanaannya. Kedua, “Marketing PR Strategy” yaitu sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Serta yang ketiga “Marketing PR Tactics” adalah sebagai pelaksanaan program untuk tujuan tersebut.

(19)

2021

19 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

CONTOH-CONTOH HASIL RISET MARKETING PUBLIC RELATIONS

1. Judul : Social Media and the Practice of Marketing Public Relations in Cyprus Peneliti : Daphne Halkias and Marcos Komodromos

Identitas Jurnal : International Journal of Technology Enhanced Learning, Vol. 8 (2), 2016 pp. 103-113. DOI: https://doi.org/10.1504/IJTEL.2016.078079

Link Jurnal :

https://www.inderscienceonline.com/doi/abs/10.1504/IJTEL.2016.078079

(20)

2021

20 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

2. Judul : Public Relations as a Marketing Communications Tool: Evidence From Selected Multinational Comapanie in Ghana

Peneliti : Isaac Tandoh

Identitas Jurnal : International Journal of Innovation and Applied Studies Vol. 30 (1) 2020 pp. 363-375, ISSN 2028-9324

Link Jurnal : http://www.ijias.issr-journals.org/

(21)

2021

21 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

3. Judul : Public relation based model of integrated marketing communications Peneliti : Ljupka Naumovska and Dalibork Blazeska

Identitas Jurnal : Journal of Economics University of Tourism and Management, Vol. 7 (2) pp. 175-186. 2016. ISSN 1857-6982

Link Jurnal : https://www.econstor.eu/bitstream/10419/174154/1/881437115.pdf

(22)

2021

22 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

4. Judul : Strategi Marketing Public Relations Checo Café Resto Peneliti : Sri Ananda Rahmawati, Yanti Setianti, Syauqy Lukman Identitas Jurnal : Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 8 No. 1 Juli 2019 ISSN 2301-6558

DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v8i1.1981 Link Jurnal : https://core.ac.uk/download/pdf/235706978.pdf

(23)

2021

23 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

5. Judul : Transparency for Sponsored Content: Analysing Codes of Ethics in Public Relations, Marketing, Advertising and Journalism

Peneliti : Pasi Ikonen, Vilma Luoma-aho, Shannon A. Bowen

Identitas Jurnal : International Journal of Strategic Communication Vol. 11 (2), 2017, pp. 165-178 ISSN: 1553-118X (Print) 1553-1198 (Online)

DOI: 10.1080/1553118X.2016.1252917

Link Jurnal : https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/1553118X.2016.1252917

(24)

2021

24 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

PENUTUP

Strategi Pemasaran merupakan pernyataan yang memberi petunjuk tentang arah tujuan dari berbagai usaha yang penting untuk mencapai sasaran yang dikehendaki. Untuk mendapatkan laba dan kemakmuran dalam berbisnis, seorang pebisnis melakukan langkah- langkah tertentu. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pebisnis adalah dengan melakukan strategi. Seorang pebisnis dapat melakukan strateginya dengan belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu pebisnis lain, ataupun dapat menciptakan strategi sendiri.

Terdapat lima model keterkaitan antara marketing dang public relations dalam menjalankan fungsinya dalam melaksanakan strategi Marketing Public Relations. Akan tetapi, tidak ada model standar yang paling disarankan untuk semua jenis organisasi, karena ada fungsi jembatan antara pemasaran dan public relations, yaitu layanan pelanggan yang berperan ganda sebagai pemasar sekaligus public relations. Selain itu, ada industri tertentu yang lebih menekankan aspek pemasaran daripada public relations, dan sebaliknya.

(25)

2021

25 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

Daftar Pustaka

Buku:

Abadi, Saka. 1994. Pemasaran dan Komunikasi Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Jefkins, Frank. 2014. Public Relations, edisi kelima (alih bahasa Haris Munandar). Jakarta:

Erlangga.

Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Marcia dan Messner. 2010. Perilaku Konsumen danPemasaran Strategi. Jakarta : Balai Pustaka

Mursid, M. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Morissan, M.A. 2014.Manajemen Public Relations. Jakarta:Kencana Prenadamedia.

Purwanto, Irwan. 2008. Manajeman Strategi. Bandung: Yrama Widya

Ruslan, Rosady. 2002. Kiat & Startegi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ruslan, Rosady. 2002. Marketing Public Relations. Jakarta: PT. Grasindo.

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Saputra, Wahidin & Rulli Nasrullah. 2011. Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. Jakarta: Gramata Publishing.

Jurnal:

Halkias, Daphne and Komodromos, Marcos. 2016. Social Media and the Practice of Marketing Public Relations in Cyprus. International Journal of Technology Enhanced Learning, Vol. 8 (2), pp. 103-113.

Naumovska, Ljupka; Blazeska, Daliborka. 2016. Public relation based model of integrated marketing communications. University of Tourism and Management, Skopje, Journal of Economics, ISSN 1857-6982, Vol. 7 (2) pp. 175-186.

Pasi Ikonen, Vilma Luoma-aho & Shannon A. Bowen. 2016.Transparency for Sponsored Content: Analysing Codes of Ethics in Public Relations, Marketing, Advertising and Journalism. International Journal of Strategic Communication Vol. 11 (2) pp. 165-178 ISSN: 1553-118X (Print) 1553-1198 (Online)

Rahmawati, Sri Ananda., Setianti, Yanti., Lukman, Syauqy. 2019. Strategi Marketing Public Relations Checo Café Resto. Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 8 (1) ISSN 2301-6558

(26)

2021

26 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

Tandoh, Isaac. 2020. Public Relations as a Marketing Communications Tool: Evidence From Selected Multinational Comapanie in Ghana. International Journal of Innovation and Applied Studies Vol. 30 (1) 2020. pp. 363-375, ISSN 2028-9324.

Lain-lain:

https://scoreindia.org/blog/marketing-public-relations/

https://www.kubisnis.com/segmentasi-pasar-dalam-strategi-pemasaran/

https://www.conceptdraw.com/How-To-Guide/business-tools-perceptual-mapping https://emerhub.com/advisory/

https://www.smartinsights.com/marketing-planning/marketing-models/how-to-use-the-7ps- marketing-mix/

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian Kepada masyarakat mengenai sosialisasi budidaya tanaman porang menunjukkan bahwa para peserta belum mengenal jenis tanaman porang

malcen olthnjJ Alah Dian dan .ada leldlri d.arj 108 OOc.ll kLllas itJrlI.n jang lceljll teljll, Olth Icclna 3d.Jnj3 Itoe Pfrm.lcnan mtmbiletn 1~k.anlC 1Ot:Ie~n8 paRljlna Ibn I·lng