PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SILANG
Pemuliaan tanaman menyerbuk silang bertujuan untuk memperoleh
populasi yang terdiri dari tanaman heterozigot, sedangkan pemuliaan
tanaman menyerbuk sendiri bertujuan memperoleh individu tanaman
homozigot. Metode yang digunakan serta prosedurnya berbeda dengan
tanaman menyerbuk sendiri. Varietas yang di hasilkan pada tanaman
menyerbuk silang secara umum adalah varietas hibrida dan bersari
bebas.
A. Dasar Genetik Tanaman Menyerbuk Silang
Suatu varietas tanaman menyerbuk silang pada dasarnya merupakan populasi yang mempunyai frekwensi gen tertentu. Karena mudah melakukan penyerbukan silang maka dalam satu varietas terdiri atas tanaman heterozigot dan masing - masing tanaman dapat tidak sama genotipnya (heterogen). Secara fenotipe nampaknya sama sehingga populasi itu memperlihatkan ciri varietas tertentu.
Pada tanaman menyerbuk silang keragaman genetik dapat dipertahankan dari generasi ke generasi karena adanya kawin acak, sehingga frekwensi gen maupun g enotipe dapat tetap sama pada generasi turunannya. Frekwensi gen dan genotipe akan konstan dari generasi ke generasi pada suatu populasi kawin acak, apabila tidak terjadi seleksi, mutasi dan migrasi.
Dalam memperbaiki varietas suatu tanaman menyerbuk silang dengan usaha merubah frekwensi gen kearah peningkatan frekwensi gen yang di kehendaki bisa dilakukan melalui seleksi
B. Pembentukan Populasi Dasar Tanaman Menyerbuk Silang
Langkah awal pemuliaan tanaman menyerbuk silang adalah tersedianya populasi dasar yang berasal dari genotipe lokal. Populasi dasar yang tersedia perlu diperbaiki. Pemulia melalui sistem persilangan tertentu agar menjadi lebih efektif/ baik.
Tujuan pembentukan populasi dasar ini untuk meningkatkan keragaman karakter yang diharapkan mempunyai nilai ekonomi dan peningkatan produksi dari beragam pada populasi.
C. Sistem Persilangan pada Tanaman Menyerbuk Silang
1. Random mating (kawin acak)
Setiap individu dapat melakukan kawin acak apabila mempunyai kesempatan yang sama untuk membentuk keturunan dan setiap bunga betina dapat diserbuki oleh setiap qamet jantan. Kawin acak yang di ikuti seleksi dapat mengubah frekwensi gen dan keragaman populasi.
2. Genetic assortative mating (kawin antar tanaman yang secara genetik sejenis)
Sistem perkawinan ini dikenal dengan nama inbreeding. Dengan perkawinan ini meningkatkan peluang diturunkannya qamet sama dengan kedua tetuanya, menurunkan persentase heterozigotas dalam populasi.
3. Phenotypic assortative mating (kawin antar tanaman yang secara fenotive sejenis)
Sistem perkawinan yang terjadi pada tanaman fenotipenya sejenis tergantung ada tidaknya yang dominan( terjadi konsentrasi tipe homozigot yang dominan). Misalnya (AA x AA) dan (aa x aa).
4. Genetic disassortive mating ( kawin antar tanaman yang secara genetik tidak sejenis )
Sistem ini adalah persilangan antar spesis. Tujuannya selain untuk membentuk populasi dasar, juga untuk meningkatkan keragaman genetik sebagai sumber bahan pemuliaan, untuk memperoleh sumber populasi dengan stabilitas maksimum ( perkawinan outbreeding).
5. Phenotypic disassortative mating ( kawin antar tanaman yang secara fenotipe tidak sejenis )
Sistem perkawinan ini bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kelemahan tanaman atau populasi bahan seleksi. Dengan memilih tetua yang fenotipe nya berbeda dimungkinkan untuk mengatasi kelemahan salah satu tetua.
Sistem ini untuk mempertahankan heterozigotas dalam populasi, tetapi mengurangi keragaman populasi.
D. Seleksi Tanaman Menyerbuk Silang
Pada pogram pemuliaan tanaman menyerbuk silang, seleksi dilakukan dua tahapan. Seleksi pertama pemilihan genotipe untuk dijadikan tetua pada pembentukan populasi dasar, seleksi kedua pemilihan individu tanaman atau galur untuk peningkatan karakter populasi penciptaan varietas baru.
Seleksi ini merupakan penerapan teori genetika kuantitatif dan genetika populasi terhadap perawatan dan penampilan prilaku populasi, berlangsung secara alami dan buatan. Secara buatan adalah seleksi stabilitas, seleksi pemecahan, dan seleksi terarah. Seleksi stabilitas bertujuan untuk memantapkan populasi keturunan untuk karakter yang di inginkan. Seleksi pemecahan bertujuan untuk memilih tipe ekstrim yang di kehendaki. Seleksi terarah dipergunakan untuk memperoleh tanaman – tanaman dengan karakter – karakter tertentu dari individu.