• Tidak ada hasil yang ditemukan

09 - Pengantar Teknologi Informasi Komunikasi

N/A
N/A
tgmpaser 2023

Academic year: 2024

Membagikan "09 - Pengantar Teknologi Informasi Komunikasi"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN

(2)

BAHAN AJAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL

PUSTAKAWAN

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kelancaran dalam penerbitan Kurikulum dan Bahan Ajar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penguatan Jabatan Fungsional Pustakawan sebagai acuan nasional dalam penyelenggaraan Diklat Penguatan Jabatan Fungsional Pustakawan.

Bahan ajar Diklat Penguatan Jabatan Fungsional Pustakawan ini diterbitkan ketiga kalinya oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI. Penerbitan ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan penyelenggaraan diklat yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.

Terbitnya bahan ajar Diklat Penguatan Jabatan Fungsional Pustakawan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan Diklat Penguatan Jabatan Fungsional Pustakawan dan sekaligus mampu meningkatkan kualitas pengelolaan dan penyelenggaraan perpustakaan di tanah air.

Kami ucapkan terima kasih kepada penyusun, tim penyunting, dan seluruh pihak terkait yang telah membantu penyusunan dan penyelesaian bahan ajar diklat ini. Kritik maupun saran untuk penyempurnaan bahan ajar Diklat Penguatan Jabatan Fungsional Pustakawan ini sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaannya pada terbitan yang akan datang.

Jakarta, Januari 2019

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI

(6)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ……… ii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A Latar Belakang ……….. 1

B Manfaat Modul ……….. 3

C Tujuan Pembelajaran ………. 4

D Materi Pokok dan Submateri Pokok …………. 4

E Petunjuk Belajar ……… …………. 6

BAB II KONSEP DASAR TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PERPUSTAKAAN …….……... 7

A Pengertian Teknologi Informasi untuk Perpustakaan ...………... 7

B Tujuan Penggunaan Teknologi Informasi untuk Perpustakaan ………. 10

C Fungsi Teknologi Informasi Perpustakaan ... 11

D Latihan ... 14

E Rangkuman ... 14

F Evaluasi ... 16

BAB III PROGRAM APLIKASI PERPUSTAKAAN ... 17

A Pembangunan Program Aplikasi Perpustakaan. 17 B Data Bibliografi, Standar Metadata dan Interoperabilitas Data ... 21

C Modul-modul Program Aplikasi Perpustakaan ... 27

(7)

iii

(8)

D Perangkat Keras Pendukung Implementasi

Program Aplikasi Perpustakaan ... 32

E Latihan ... 33

F Rangkuman ... 34

G Evaluasi ... 35

BAB IV SUMBER INFORMASI ONLINE ... 37

A Identifikasi Sumber Informasi Online ... 37

B Perpustakaan Online ... C Pemanfaatan Search Engine untuk Temu Kembali Informasi Online ... 40 45 D Latihan ……….. 52

E Rangkuman ……… 53

F Evaluasi ………. 54

BAB V KEMAS ULANG INFORMASI BERBASIS MULTIMEDIA ... 55

A Pengertian Multimedia ... 56

B Teknik Pengemasan Ulang Informasi ... 58

C Latihan ……… 61

D Rangkuman ……… 61

E Evaluasi ……….. 62

BAB VI JARINGAN INFORMASI PERPUSTAKAAN ... 63 A Pengertian Jaringan Informasi ...

B Model dan Mekanisme Jaringan Informasi

Perpustakaan ………...

63

68

iv

(9)

C Latihan ………. 73

D Rangkuman ……… 73

E Evaluasi ………. 74

BAB VII PENUTUP ……… 75

DAFTAR PUSTAKA ……… 77

v

(10)

vi

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi Informasi dan komunikasi diimplementasikan di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yakni pustakawan, tenaga teknis perpustakaan, pemustaka, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Tenaga perpustakaan diharapkan memiliki kemampuan dalam menyediakan, mengolah dan memberikan layanan informasi yang dibutuhkan pemustaka dalam berbagai bentuk dan medianya secara profesional, tentunya dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu mengoptimalkan pengelolaan informasi, mulai dari pengadaan, pengolahan, temu kembali, dan penyebarannya.

Perpustakaan sebagai pengelola informasi, dituntut agar memiliki standar kinerja tinggi, meningkatkan kualitas layanannya dan senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi terkini dan kebutuhan masyarakat di era digitalisasi dan globalisasi informasi, sehingga layanan perpustakaan diarahkan pada pembangunan perpustakaan digital (digital library). Tanpa kemampuan membangun dan mengembangkan layanan perpustakaan ke arah digital linbrary, perpustakaan kurang memiliki daya saing dan tidak dapat optimal dalam memberikan pelayanan, sehingga lambat laun akan segera ditinggalkan pemustakanya.

Pemustaka dari berbagai jenis perpustakaan seperti perpustakaan umum provinsi, perpustakaan umum kabupaten/ kota, perpustakaan khusus,

(12)

perpustakaan perguruan tinggi, maupun perpustakaan sekolah, senantiasa memerlukan informasi yang beragam dan kompleks untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Penyediaan informasi secara cepat, tepat, dan akurat hanya dapat diwujudkan dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan, terutama untuk kegiatan “house keeping” atau pekerjaan rutin perpustakaan, seperti pengadaan, pengolahan dan pelayanan pada pemustaka.

Dalam mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di perpustakaan, diperlukan perencanaan strategis yang matang dan dukungan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi diantaranya perangkat keras dan perangkat lunak komputer, perangkat teknologi komunikasi seperti saluran telepon, fax dan sistem jaringan komputer, serta sumber daya manusia yang memiliki kompetensi bidang teknologi informasi, memiliki inisiatif, kreatif, dan inovatif, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.

Penggunaan TIK diarahkan pada pembentukan digital library dan pencapaian tujuan nasional dibidang pengembangan jaringan informasi perpustakaan, yakni pembentukan katalog induk nasional perpustakaan, yang dibina Perpustakaan Nasional sebagai pusat jejaring. Perpustakaan Nasional membangun katalog induk nasional dengan membangun jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan yang idealnya dapat menghubungkan semua jenis perpustakaan di Indonesia, yakni badan perpustakaan provinsi, perpustakan umum kabupaten/ kota, perpustakaan khusus, perpustakaan desa, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah maupun

(13)

perpustakaan lainnya yang dapat bergabung dalam katalog induk nasional perpustakaan.

B. Manfaat Modul

Modul Pengantar Teknologi Informasi untuk Perpustakaan bermanfaat bagi peserta maupun pengajar diklat. Peserta dapat menggunakan modul ini sebagai sarana belajar mandiri, panduan praktek kerja dibidang teknologi informasi perpustakaan dan sebagai materi utama dalam proses pembelajaran di kelas. Pengajar dapat menggunakan modul ini sebagai acuan dan kerangka materi pembelajaran sehingga sinkron dengan materi yang dipelajari peserta diklat.

Kesesuaian antara yang dipelajari peserta diklat dengan materi yang disampaikan pengajar, dapat lebih mendekatkan pada pencapaian tujuan pembelajaran menjadi lebih efisien. Namun materi dalam modul ini, masih dapat dikembangkan dan diperkaya dengan tambahan materi lainnya sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan di lapangan secara lebih kreatif, dinamis, dan inovatif.

C. Tujuan Pembelajaran 1. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini, peserta mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan.

2. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti mata ajar diklat ini, peserta dapat:

(14)

a. menjelaskan pengertian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk perpustakaan;

b. menjelaskan program aplikasi perpustakaan;

c. menjelaskan sumber informasi online;

d. menjelaskan pengelolaan kemas ulang informasi berbasis multimedia;

e. menjelaskan pemanfaatan internet dan jaringan informasi.

D. Materi Pokok dan Submateri Pokok

1. pengertian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk perpustakaan a. Pengertian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk

perpustakaan;

b. Tujuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk perpustakaan.

2. Program aplikasi perpustakaan a. Program aplikasi perpustakaan;

b. Standard metadata;

c. Pangkalan data perpustakaan;

d. Modul-modul dalam program aplikasi perpustakaan;

e. Perangkat keras pendukung implementasi program aplikasi perpustakaan.

3. Sumber Informasi online

a. Identifikasi sumber informasi online;

b. Bahan perpustakaan online;

c. Pemanfaatan search engine untuk temu kembali sumber informasi online.

(15)

4. Pengelolaan kemas ulang informasi berbasis multimedia a. Teknik pengemasan informasi terpilih

b. Pengemasan berbasis multimedia

5. Pemanfaatan internet dan jaringan informasi perpustakaan a. Teknologi internet

b. Jaringan informasi perpustakaan

6. Perencanaan Strategis Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

E. Petunjuk Belajar

Untuk dapat mengerti, memahami dan mempraktekkan seluruh materi pembelajaran dalam modul ini, peserta pelatihan dianjurkan melakukan kegiatan berikut ini:

1. Membaca materi modul secara berurutan dari awal sampai akhir, dari bab satu sampai bab terakhir. Dengan sistematika tersebut, peserta dapat memahami konsep dan prinsip teknologi informasi perpustakaan dari awal, selanjutnya pendalaman materi dan praktek yang berkaitan dengan kompetensi psikomotorik bidang teknologi informasi perpustakaan;

2. Melakukan self evaluation (evaluasi mandiri) terhadap hasil belajar mandiri melalui modul ini. Pada setiap akhir pokok bahasan, disediakan kuis atau soal latihan yang harus dikerjakan peserta setiap akhir pokok bahasan;

3. Melakukan praktek nyata berkaitan dengan materi pelatihan yang membutuhkan penguasaan keterampilan tertentu, seperti penggunaan internet, penelusuran informasi online dan software aplikasi perpustakaan;

(16)

4. Melakukan ujian sumatif secara komprehensif dari seluruh pokok bahasan yang diuraikan pada mata ajar diklat, sehingga dapat diketahui daya serap peserta terhadap materi yang terdapat dalam keseluruhan modul ini.

(17)

Indikator Keberhasilan: Setelah mengikuti Mata Ajar Diklat ini, peserta dapat menjelaskan konsep dasar Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

BAB II KONSEP DASAR

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PERPUSTAKAAN

A. Pengertian Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

Teknologi Informasi untuk perpustakaan, dapat dipahami dari berbagai terminologi tentang teknologi informasi, infrastruktur teknologi informasi, maupun standar pengelolaan teknologi informasi yang diterapkan untuk perpustakaan.

1. Pengertian Teknologi Informasi

Menurut John Ward dan Joe Peppad (2002:3) “IT refers specifically to technology, essentially hardware, software and telecommunication netwoeks,. It is thus both tangible (e.g. with servers, PCs, routers and network cables) and intangible (e.g. with software of all types).”

Menurut pengertian di atas, Teknologi informasi (information Technology), khusus merujuk Pada teknologi, misalnya hardware, software, dan jaringan telekomunikasi. Baik yang terlihat (tangible), misalnya : server, PC, router, dan kabel jaringan maupun yang tidak terlihat (intangible), misalnya: software, dan lain-lain. IT memfasilitasi acquisition, processing, storing, delivery dan sharing informasi serta digital content lainnya.

(18)

Menurut Oxford English Dictionary edisi ke-2 mendefinisikan Information Technology sebagai hardware dan software, dan bisa termasuk di dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya dalam konteks bisnis atau usaha.

Teknologi informasi berkaitan dengan penggunaan komputer dan perangkat lunak untuk melakukan konversi, penyimpanan, perlindungan, pemrosesan, transmisi, dan penerimaan informasi dengan cara yang aman. Secara umum, teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyimpanan informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

Jadi berdasarkan beberapa pengertian di atas, teknologi informasi lebih mengacu pada teknologi, seperti perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi. Bentuk teknologi yang berwujud adalah server, PC, router, dan kabel jaringan. Sedangkan yang tidak berwujud adalah semua jenis perangkat lunak. Teknologi informasi memfasilitasi akuisisi, pengolahan, penyimpanan, pengiriman dan berbagi informasi serta konten digital lainnya.

2. Pengertian Teknologi Informasi Perpustakaan

Teknologi informasi perpustakaan diartikan sebagai seluruh perangkat teknologi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi yang digunakan untuk pengadaan (akuisisi),

(19)

pengolahan, penyimpanan, maupun penyebaran informasi serta sharing informasi yang dilakukan oleh perpustakaan.

3. Infrastruktur Teknologi Informasi

Pengertian Infrastruktur teknologi informasi merujuk pada standar definisi oleh Information Technology Infrastructure Library v3 sebagai seperangkat hardware, software, jaringan, fasilitas-fasilitas, dan lain- lain. (termasuk segala bentuk teknologi informasi), untuk mengembangkan, menguji, mengggunakan, memonitor, mengontrol atau mendukung layanan teknolgi informasi. Unsur-unsur manusia, proses-proses, dan dokumentasi tidak termasuk ke dalam infrastruktur teknologi informasi.

Memberikan panduan, menentukan standar (best practice) dan teknik- teknik yang diterima/ diakui dalam masyarakat teknologi informasi, dalam hal cara-cara mengelola (organize) dan mengelola (manage) teknologi informasi, baik untuk private sector maupun organisasi public. memberikan pendekatan sistemnatis dan professional dalam manajemen teknologi informasi. Keuntungan melakukan manajemen TI mengunakan panduan (guidelines) dari adalah sebagai berikut:

1. Mengurangi biaya teknologi informasi 2. Mengembangkan layanan TI

3. Meningkatkan kepuasan pemustaka dengan pendekatan professional dalam memberikan layanan TI pada pemustaka 4. Menggunakan standard dan panduan

5. Meningkatakan produktifitas

6. Meningkatkan penggunaan keterampilan dan pengalaman

(20)

B. Tujuan Penggunaan Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

Tujuan utama penggunaan teknologi informasi di perpustakaan adalah agar pengadaan dan implementasi teknologi informasi di perpustaaan dapat memberikan nilai lebih (value added) dan manfaat yang optimal pada pemustaka, tenaga pengelola perpustakaan, maupun lembaga induk dimana perpustakaan tersebut berada.

Perhatian utama penerapan teknologi informasi perpustakaan adalah penciptaan nilai-nilai dan manfaat yang dapat diberikan oleh teknologi informasi, terhadap perpustakaan, bersama sama dengan faktor internal lain dan faktor eksternal dalam membangun kekuatan dan kelebihan sebuah perpustakaan. Pengembangan teknologi informasi perpustakaan membutuhkan kreatifitas, inovasi, sinergitas, dan kolaborasi dalam perpustakaan sehingga diperoleh hasil yang optimal. Untuk itu diperlukan evaluasi yang mengukur efisiensi dan efektifitas penggunaan teknologi informasi di perpustakaan yang meliputi hardware, software maupun SDM pengelola teknologi informasi seperti: program aplikasi perpustakaan, server, media penyimpanan, jaringan, sistem keamanan komputer, SDM, maupun fasilitas-fasilitas, secara terintegrasi.

C.

Fungsi Teknologi Informasi bagi Perpustakaan

Fungsi teknologi informasi bagi perpustakaan, ada 5 (lima) peranan mendasar teknologi informasi di perusahaan, yang dapat diadopsi oleh organisasi publik khususnya perpustakaan yaitu:

1. Fungsi operasional;

2. Fungsi pengawasan dan control;

(21)

3. Fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan;

4. Fungsi komunikasi;

5. Fungsi interorganisasi.

Dalam bentuk bagan kelima fungsi itu dapat digambarkan sebagai berikut:

System Types System Fungtions Key Design Features

Operational To structure work Work rationalization Work routinisation

Monitoring and control

To evaluate performance and motivate people

Standards Measures Evaluation Feedback Reward

Planning and decision

To support intellectual process

Models

Data analysis and presentation

Communication

To augment human communication

Communication procedures Communication mediation

Interorganisational

To Facilitate interorganisational transactions

Structuring or mediation of interorganisational transactions

Fungsi Operasional

Fungsi operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping dan jauh dari sifat birokratis, karena banyak beberapa aspek administratif yang ketat dan teratur telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, maka unit terkait dengan manajemen teknologi informasi

(22)

akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency, dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah “firm infrastructure.”

Fungsi Monitoring and Control

Fungsi ini mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial, sehingga struktur organisasi unit terkait dengan teknologi informasi, harus dapat memiliki “span of control” atau “peer relationship” yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait, atau sebuah lembaga perpustakaan.

Fungsi Planning and Decision

Mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis dengan menjadikan dan menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/ atau pengembangan koorporat karena fungsi strategis tersebut.

Fungsi Communication

Menempatkan unit teknologi informasi sebagai sarana dan media individu berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi dalam organisasi. Unit teknologi informasi menempatkan dirinya sebagai penunjang aktivitas sehari-hari.

Fungsi Interorganisational

Menempatkan unit teknologi informasi sebagai unit penting dalam membangun kemitraan dengan organisasi lain, menjalin kerjasama bahkan outsourcing sejumlah kegiatan berkaitan dengan implementasi teknologi

(23)

informasi agar terhindar dari kegagalan dan sukses dalam implementasinya.

D.

Latihan

1. Jelaskan pengertian teknologi informasi untuk perpustakaan!

2. Jelaskan tujuan penggunaan teknologi informasi untuk perpustakaan!

3. jelaskan 3 peran teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan.

E.

Rangkuman

Konsep dasar teknologi informasi dan komunikasi perpustakaan mencakup hal sebagai berikut:

- Pengertian teknologi informasi perpustakaan, yaitu sebagai seluruh perangkat teknologi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi yang digunakan untuk pengadaan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, maupun penyebaran informasi serta sharing informasi yang dilakukan oleh perpustakaan.

- infrastruktur teknologi informasi perpustakaan menurut Information Technology Infrastructure Library () v3 sebagai seperangkat hardware, software, jaringan, fasilitas-fasilitas, dan lain-lain. (termasuk segala bentuk teknologi informasi), untuk mengembangkan, menguji, mengggunakan, memonitor, mengontrol atau mendukung layanan teknolgi informasi.

- Tujuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk perpustakaan, agar pengadaan dan implementasi teknologi informasi di perpustaaan dapat memberikan nilai lebih (value added) dan manfaat

(24)

yang optimal pada pemustaka, tenaga pengelola perpustakaan, maupun lembaga induk dimana perpustakaan tersebut berada

- Peran atau fungsi teknologi informasi dan komunikasi untuk perpustakaan, adalah sebagai fungsi operasional, fungsi pengawasan dan kontrol, fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan, fungsi komunikasi, dan fungsi interorganisasi.

F.

Evaluasi

1. Jelaskan peran teknologi informasi dan komunikasi bagi perpustakaan sebagai media komunikasi antar perpustakaan!

2. Jelaskan mengapa teknologi informasi dapat mengakibatkan jumlah pengangguran bertambah!

(25)

Indikator Keberhasilan: Setelah mengikuti Mata Ajar Diklat ini, peserta dapat menggunakan program aplikasi Perpustakaan

BAB III

PROGRAM APLIKASI PERPUSTAKAAN

A. Pembangunan Program Aplikasi Perpustakaan

Program aplikasi perpustakaan merupakan software pengelolaan pangkalan data yang berkaitan dengan kegiatan perpustakaan, misalnya data bibliografi, data anggota, data sirkulasi, maupun data pengunjung perpustakaan.

Program aplikasi perpustakaan diimplementasikan di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pengelola perpustakaan dalam meningkatkan kinerja dan memberikan layanan terbaik pada pemustaka. Implementasi program aplikasi perpustakaan juga dapat meningkatkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan pemustaka dalam memperoleh layanan informasi di perpustakaan. Di era globalisasi informasi ini, kebutuhan pemustaka terhadap informasi menjadi sangat kompleks dan mudah diperoleh melalui jaringan informasi online, menggunakan berbagai perangkat seperti personal komputer, laptop, tablet, bahkan handphone. Sehingga jika perpustakaan tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi terkini di bidang informasi dan perpustakaan, maka tidak mustahil perpustakaan akan ditinggalkan pemustakanya. Untuk meningkatkan kepuasan pemustaka dalam memperoleh informasi yang dibutuhkannya, Perpustakaan perlu senantiasa

(26)

meningkatkan kualitas layannya, khusunya memberikan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sebagai upaya mengikuti perkembangan terkini dibidang teknologi informasi dan komunikasi, perpustakaan perlu menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan implementasi teknologi informasi di perpustakan, mulai dari infrastruktur, penguatan sumber daya manusia bidang teknologi informasi, sampai penentuan software atau program aplikasi perpustakaan yang akan digunakan. Program aplikasi perpustakaan perlu dibangun, dikembangkan dan dikelola dengan baik, agar memberikan nilai tambah pada perpustakaan maupun pemustaka secara optimal.

Dalam pembangunannya, program aplikasi perpustakaan, dapat dilakukan secara parsial atau terintegrasi, yang melakukan penanganan fungsi-fungsi di perpustakaan seperti pengadaan, pengolahan, ataupun layanan.

Penggunaan teknologi informasi dalam pengolahan bahan perpustakaan, khususnya dalam pembuatan katalog online, harus mempertimbangkan aspek pengembangan data ke depan dan interoperabilitas data dengan jaringan nasional perpustakaan yakni Perpustakaan Nasional sebagai pusat jejaring informasi dan perpustakaan. Perlu digunakan standar metadata dalam penyusunan deskripsi bibliografi bahan perpustakaan, sehingga memudahkan proses integrasi database ke dalam database jaringan nasional perpustakaan seperti katalog induk nasional (KIN) yang dikelola Perpustakaan Nasional RI.

Program aplikasi perpustakaan yang sudah terintegrasi, artinya menyatukan fungsi-fungsi pengadaan, pengolahan, maupun pelayanan dalam satu software, Pengelolaan software terintegrasi harus memperhatikan

(27)

kemutakhiran data, sistem operasi yang digunakan, backup, dan cara pemustaka mengakses informasi di dalam database yang sudah dilayankan.

Contoh pengelolaan program aplikasi perpustakaan terintegrasi adalah program INLIS yang dirilis Perpustakaan Nasional RI, yang mengintegrasikan modul-modul pengadaan, pengolahan dan pelayanan perpustakaan.

Dalam operasional dan perawatannya, sistem perpustakaan terintegrasi INLIS beserta pendukungnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4

Program Aplikasi Perpustakaan “Inlislite” dengan alamat:

http://inlislite.perpusnas.go.id/

Program aplikasi perpustakaan INLISLITE ini dikelola Perpustakaan Nasional RI, dan dan bersifat freeware atau bebas didownload dan digunakan oleh semua jenis perpustakaan, meskipun hak cipta (copy right) tetap dimiliki Perpustakaan Nasional RI. Inlislite ini disebarkan ke seluruh Indonesia dengan harapan dapat digunakan oleh seluruh perpustakaan di Indonesia,

(28)

sehingga memudahkan untuk pertukaran database koleksi (data bibliografi) dan proses integrasi ke dalam jaringan nasional perpustakaan, dengan server terpusat di Perpustakaan Nasional RI, akan mudah dilakukan, karena menggunakan format data yang sama yaitu berbasis INDOMARC. Secara Bagan Pengelolaan Aplikasi INLISLITE sebagai berikut:

Gambar 5

Berdasarkan pada bagan program aplikasi perpustakaan terintegrasi INLIS dan pendukungnya, yang diimplementasikan dan dikembangkan Perpustakaan Nasional RI.

(29)

B. Data Bibliografi, Standar Metadata dan Interoperabilitas Data

Data digital dalam sebuah perpustakaan, merupakan asset yang sangat berharga, sehingga harus dirawat keamananya serta dikelola secara profesional, agar dapat diakses secara mudah, valid dan berkualitas.

Perawatan mencakup kegiatan backup data, pemutakhiran, pemeliharaan media penyimpan data, pengamanan data, penghapusan serta pemusnahan data yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan perpustakaan.

Indikator pengelolaan data yang efektif adalah tingkat kepuasan pemustaka, kecepatan restorasi data pada saat dibutuhkan, validitas serta reliabilitas data yang disediakan perpustakaan.

Pengelolaan data pada organisasi yang sudah maju, ditandai dengan adanya kebijakan, peraturan, panduan teknis, yang lengkap terkait pengelolaan data dan informasi, sehingga diharapkan dapat menjadi budaya organisasi yang secara tertib dipatuhi oleh seluruh pemangku kepentingan perpustakaan, sehingga data dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan pemustaka.

Data yang terkait dengan pemustaka adalah data keanggotaan, sirkulasi, dan bibliografis bahan perpustakaan. Data bibliografis bahan perpustakaan merupakan sumber utama pembangun katalog online. Katalog online dapat terdiri dari katalog stand alone milik perpustakaan, namun juga dapat terdiri dari gabungan beberapa katalog perpustakaan yang saling bekerjasama membentuk jaringan informasi online. Di Indonesia sebagai pusat jejaring adalah Perpustakaan Nasional RI, yang membangun katalog nasional

(30)

perpustakaan dari seluruh perpustakaan di Indonesia, yang dapat diakses melalui alamat: kin.pnri.go.id

1. Data bibliografi

Bibliografi berasal dari bahasa Latin Biblos, yang artinya buku. Jadi data mengenai buku disebut data bibliografi. Pembuatan data bibliografi sebuah dokumen disebut juga pengatalogan yang menghasilkan deskripsi bibliografi. Deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari:

a. Judul: berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan;

b. Kepengarangan: berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi;

c. Edisi: berisi edisi terbitan;

d. Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama penerbit, dan tahun terbit;

e. Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi jumlah halaman, ilustrasi, dan tinggi buku

f. Judul Seri: berisi tentang seri buku, misalnya seri manajemen, seri pertanian, seri balai pustaka.

g. Catatan: berisi informasi yang harus disampaikan pada pemustaka;

contoh informasi tentang buku karya terjemahan (judul asli dicatat), buku hasil kerjasama, bibliografi, indeks, lampiran, catatan kaki.

h. ISBN: berisi nomor standar buku ISBN;

2. Metadata Bibliografi Bahan Perpustakaan

Meta data adalah “data yang terstruktur tentang data.” Menurut ALA,

Metadata are structured, encoded, data that describe characteristics of information bearing entities to aid in the identification, discovery, assessment and management of the described entities.”

(31)

Contoh metadata adalah:

▪ Kartu katalog atau entry dalam bibliografi;

▪ Cantuman bibliografi berformat MARC.

Format MARC Indonesia (INDOMARC) merupakan standar metadata untuk pembuatan katalog terbacakan mesin (machine-readable), merupakan implementasi dari International Standard Organization (ISO) format ISO 2719 untuk Indonesia.

Format INDOMARC ini sebagai format meta data untuk tukar menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable). INDOMARC menguraikan format cantuman bibliografi yang dapat mendeskripsikan objek fisik sumber pengetahuan, seperti jenis monograf, manuskrip, dan terbitan berseri.

INDOMARC mendeskripsikan unsur-unsur: judul dan kepengarangan, edisi, penerbitan, kolasi, seri, catatan, ISBN yang biasa tercantum dalam katalog convensional, dengan menggunakan nomor atau tag-tag tertentu, sehingga dapat diakses dari berbagai titik akses atau access point. (FORMAT Indomarc terlampir).

3. Interoperabilitas Data

Dalam membangun jaringan nasional perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI sebagai pusat jejaring membangun katalog induk nasional (KIN), yang berisi katalog perpustakaan seluruh Indonesia. Saat ini yang sudah tergabung kedalam KIN adalah Badan/ kantor perpustakaan di 34 provinsi di Indonesia, dengan jumlah koleksi seluruhnya sebanyak 2.288.933. (data tanggal 18 Februari 2015). Idealnya semua jenis perpustakaan dapat tergabung ke dalam katalog induk nasional, sehingga dapat diakses lewat satu pintu KIN. Diperlukan keseragaman

(32)

format data dan interoperabilitas data untuk mengintegrasikan berbagai database koleksi perpustakaan yang tersebar di berbagai jenis perpustakaan (perpustakaan umum kabupaten/ kota, perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi, maupun perpustakaan sekolah di seluruh Indonesia. Dengan adanya interoperabilitas data, diharapkan tukar menukar data bibliografi menjadi mudah dilakukan. Saat ini perpustakaan perpustakaan di Indonesia banyak yang menggunakan format data base tidak mengacu pada format MARC Indonesia (INDOMARC), sehingga menyulitkan ketika akan dilakukan integrasi data bibliografi ke dalam katalog induk nasional dan belum semua perpustakaan dapat tergabung dan berintegrasi dengan KIN.

Saat ini terdapat format database OAI-PMH (Open Archives Initiative- Protocol for Metadata Harvesting) yaitu protocol yang dikembangkan oleh Open Archive Initiative, dengan tujuan untuk mengumpulkan metadata deskripsi dari berbagai arsip, sehingga pelayanan dapat dibangun dengan menggunakan metadata dari berbagai arsip . OAI- MPH juga mendukung metadata Dublin Core. OAI-PMH menggunakan XML atas HTTP versi 2.0, yang dirilis pada tahun 2002, dan pemutakhiran terakhir pada tahun 2015, dengan lisensi Creative Commons. Format data OAI-PMH ini dapat dijadikan solusi dalam membangun jaringan informasi, namun masih diperlukan berbagai uji coba dan eksperimen untuk dapat diimplementasikan dalam pembangunan katalog induk atau katalog bersama seperti KIN. Dalam pengembangan standard MARC, untuk pengelolaan koleksi perpustakaan, Library of Congress mengembangkan kerangka untuk bekerja dengan data MARC dalam lingkungan XML. Format ini dibuat agar memenuhi kebutuhan spesifik dari user yang bekerja mengelola

(33)

data MARC berbasis XML, yang dapat digunakan secara fleksibel dan ekstensibel untuk memudahkan pengelolaan data MARC berbasis XML.

C. Modul-Modul Program Aplikasi Perpustakaan

Modul- modul dalam program aplikasi perpustakaan, umumnya adalah modul-modul pengolahan bahan perpustakaan, dan modul pelayanan perpustakaan. Modul pelayanan perpustakaan mencakup modul keanggotaan, layanan sirkulasi dan buku tamu. Modul-modul dalam program aplikasi perpustakaan mencakup semua proses kegiatan. dalam sistem input-proses-output sebagai berikut:

INPUT PROSES OUTPUT

Bahan

perpustakaan/ buku:

• (pembelian, hadiah, hibah)

• Hasil digitalisasi dan mikrofilm

Pengadaan (Modul akuisisi):

• Diinventarisasi/ registrasi sebagai koleksi deposit.

• Diberi ISBN/ ISSN dan KDT.

Daftar Inventaris koleksi bahan perpustakaan

Pengatalogan (Modul Katalog)

*buku yang sudah diinventaris, kemudian diolah:

Dibuatkan deskripsi bibliografi dalam bentuk database katalog.

1. Aplikasi fisik:

• Katalog kartu

• Call number

• barcode

2. OPAC Modul Sirkulasi

• Peminajaman

• Pengembalian

• Perpanjangan

• reservasi

Status di katalog Online (OPAC) sebagai:

available atau not available untuk dipinjam.

(34)

INPUT PROSES OUTPUT Modul Keanggotaan:

• registrasi anggota baru

• aktivasi status keanggotaan

Daftar anggota dan Status keanggotan pada modul sirkulasi:

available or not available for borrow books

Modul Buku Tamu Statistik kunjungan ke perpustakaan:

• anggota

• bukan anggota Modul Layanan Rujukan Masih perlu

dikembangkan

Penjelasan tentang modul-modul dalam program aplikasi perpustakaan sebagai berikut.

1. Modul Pengadaan Bahan Perrpustakaan

Input dari modul pengadaan adalah bahan perpustakaan/ buku baru yang berasal dari pembelian, hibah atau hadiah, dan hasil digitalisasi dokumen/ alih media bahan perpustakaan dalam bentuk digital. Pada bagian pengadaan ini, data buku diinventarisasi, diberi nomor ISBN/

ISNM dan KDT.

2. Modul Katalog

Modul Katalog berisi database katalog hasil pengolahan bahan perpustakaan, berupa Deskripsi Bibliografi berbasis INDOMARC.

Output dari modul ini adalah untuk:

a. Layanan OPAC;

b. Aplikasi fisik berupa pencetakan kartu katalog, call number dan barcode untuk identifikasi bahan perpustakaan;

(35)

c. Layanan sirkulasi setempat

3. Modul Layanan Perpustakaan

Modul layanan perpustakaan terdiri dari:

a. Layanan OPAC (online public access catalogue)

Modul OPAC ini dapat diakses secara lokal oleh pengguna INLIS, dan ketika sudah diintegrasikan dengan jaringan nasional perpustakaan, OPAC ini menjadi bagian terintegrasi dengan katalog induk nasional (KIN) yang dapat diakses melalui situs web: www://kin.pnri.go.id.

b. Layanan sirkulasi, berupa peminjaman, pengembalian, dan reservasi (pemesanan koleksi yang sedang dipinjam oleh pemustaka lainnya).

* Masih perlu dikembangkan fitur perpanjangan masa pinjaman secara online, tanpa pemustaka harus datang ke perpustakaan).

Modul sirkulasi ini terhubung dengan modul OPAC, yang akan menampilkan status sebuah koleksi menjadi available atau not available untujk dipinjam, ketika sudah terjadi transaksi sirkulasi.

c. Layanan keanggotaan

Keanggotaan berupa registrasi anggota baru, yang akan menjadi database Anggota. Database anggota terhubung dengan database sirkulasi, yaitu status keanggotaan Active atau non

(36)

active. Active artinya boleh meminjam koleksi. Database anggota juga terhubung dengan database buku tamu, yang akan mejadi sumber informasi untuk statistik kunjungan anggota, ketika mengisi buku tamu.

d. Layanan buku tamu

Layanan buku tamu mengidentifikasi jumlah kunjungan anggota perpustakaan maupun kunjungan non anggota perpustakaan.

e. Layanan rujukan.

Fitur pada layanan rujukan, masih perlu dikembangkan dan diintegrasikan dalam fitur komprehensif INLIS.

4. Proses Integrasi INLIS ke dalam jaringan nasional perpustakaan.

Perpustakaan Nasional RI memiliki 3 jenis layanan katalog online, yakni:

a. Katalog online koleksi Perpustakaan Nasional RI, yang dapat diakses melalui alamat web:

http://katalog.pnri.go.id;

b. Katalog online berupa Katalog Induk Nasional (KIN), yang dapat diakses melalui alamat web: http://kin.pnri.go.id.

(37)

Gambar 6

Situs web Katalog Induk Nasional (KIN), dapat diakses melalui alamat: http://kin.perpusnas.go.id

c. Katalog Perpustakaan Digital Nasional Indonesia (PDNI) yang dapat diakses melalui alamat web:

http://pdni.pnri.go.id

PDNI berisi katalog induk nasional, bibliografi nasional Indonesia, dan katalog induk naskah nusantara.

Gambar-6 Situs web PDNI: http://pdni.perpusnas.go.id

(38)

D. Perangkat Keras Pendukung Implementasi Program Aplikasi Perpustakaan

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi program aplikasi perpustakaan, spesifikasinya bergantung pada besar atau kecilnya sebuah perpustakaan, jumlah pemustaka, dan sistem atau program yang akan diaplikasikan. Kebutuhan standar untuk implementasi program aplikasi perpustakaan diantaranya adalah unit komputer untuk server dan client (jika dalam bentuk jaringan), printer, scanner, barcode printer, barcode scanner, perangkat jaringan.

Untuk perpustakaan sekolah yang berskala kecil, sebuah komputer sudah cukup untuk memulai proses otomasi perpustakaan, khususnya pembuatan pangkalan data bibliografi bahan perpustakaan dan pangkalan data anggota perpustakaan (pemustaka), serta proses peminjaman dan pengembalian koleksi bahan perpustakaan (sirkulasi).

Spesifikasi teknis perangkat keras untuk implementasi program aplikasi, secara minimal misalnya:

a. Komputer dengan spesifikasi: Processor Pentium II 450 MHz, Memori 128 MB, HD 10 Gbyte, Monitor 14 Inc, minimal 16 color

b. Printer Laser

c. Barcode Scanner (Optional) d. Barcode Printer

e. LAN card

f. Sistem Security Gateway

(39)

Digunakan untuk melakukan sensor terhadap buku yang keluar masuk perpustakaan. Sensor akan berbunyi jika buku yang dibawa pengguna tidak melewati proses sirkulasi dengan benar.

E. Latihan

1. Jelaskan manfaat implementasi program aplikasi perpustakaan bagi pemustaka!

2. Jelaskan data bibliografi bahan perpustakaan yang biasa dimuat dalam katalog online!

3. Jelaskan format database OAI-PMH!

4. Jelaskan perangkat keras yang dibutuhkan untuk implementasi program aplikasi perpustakaan.

F. Rangkuman

• Program aplikasi perpustakan bermanfaat bagi pengelola maupun pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi dan layanan perpustakaan secara lebih cepat, tepat dan akurat.

• Untuk implementasi program aplikasi perpustakaan, diperlukan infrastruktur pendukung, sumber daya manusia dibidang teknologi informasi dan komunikasi, serta software aplikasi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaan.

• Data dalam sebuah program aplikasi perpustakaan mencakup data bibliografi bahan perpustakaan, keanggotaan, sirkulasi, dan buku tamu.

Data tersebt menjadi bagian utama dalam pembuatan modul-modul program aplikasi perpustakaan.

(40)

• Metadata adalah data dibalik data. Metadata untuk pembuatan katalog terbacakan mesin diantaranya adalah INDOMARC dan Dublincore

• Format metadata yang memungkinkan pertukaran data dalam jaringan informasi adalah OAI-PMH

• Perangkat keras yang dibutuhkan untuk implementasi program aplikasi perpustakaan diantaranya adalah; komputer, printer, scanner, dan barcode reader.

G. Evaluasi

1. Jelaskan manfaat program aplikasi perpustakaan bagi pengelola perpustakaan, pemustaka dan lembaga induk dimana perpustakaan tersebut berada.

2. Jelaskan aspek-aspek infrastruktur, SDM, dan software yang diperlukan untuk implementasi progam aplikasi perpustakaan?

(41)

Indikator Keberhasilan: Setelah mengikuti Mata Ajar Diklat ini, peserta dapat memanfaatkan sumber informasi online.

BAB IV

SUMBER INFORMASI ONLINE

Perpustakaan sebagai lembaga pengelola informasi, memberikan layanan informasi pada pemustaka dalam berbagai bentuknya, baik tercetak, terekam (audio visual) maupun elektronik/ online. Agar perpustakaan dapat memberikan layanan informasi online pada pemustaka secara optimal, baik informasi online yang dimiliki oleh perpustakaan sendiri, atau oleh lembaga lain sebagai penyedia informasi, maka pustakawan atau tenaga perpustakaan perlu mengetahui cara mengidentifikasi sumber informasi online, bahan perpustakaan online, dan pemanfaatan search engine untuk temu kembali sumber informasi online.

A. Identifikasi Sumber Informasi Online

Sumber linformasi online (e-resources) dapat berupa naskah-naskah panduan, modul, peratura-peraturan dan perundangan, gambar, audio, video, jurnal elektronik (e-journal) , buku elektronik (e-book), maupun surat kabar elektronik (e-newspaper), majalah elektronik (e-magazine). Sumber informasi online juga dapat berupa katalog online (Online Public Access Catalogue = OPAC). Akses ke sumber informasi ini memiliki sifat terbuka, tidak tergantung pada platform tertentu, dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

(42)

Contoh Katalog online Library of congress

Hasil penelusuran tentang “Management of Technology” menggunakan katalog online Library of Congress

(43)

e-resources Perpustakaan Nasional RI

Hasil penelusuran informasi tentang “Management of Technology melalui database EBSCO

(44)

B. Perpustakaan Online

Bahan perpustakaan online dapat berasal dari bentuk tercetak, terekam (audio-visual) dan digital secara online. Berbagai jenis koleksi perpustakaan tercetak, sekarang sudah tersedia dalam versi digital, yang dapat diakses secara online melalui internet. Perpustakaan online dikenal juga dengan istilah digital library, electronic library, atau online library. Perpustakaan digital dapat diakses dari berbagai sumber lokal maupun internasional.

Di bawah ini daftar perpustakaan online di seluruh indonesia, dikelompokan berdasar kategori lembaga, perguruan tinggi, SMA, SMP, SD, pondok pesantren, lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, dan blogger indonesia.

Daftar Perpustakaan Online Perguruan Tinggi di Indonesia:

No. Perpustakaan Online

Universitas Situs / URL

1 Perpustakaan STAN http://opac.stan.ac.id/

2 Perpustakaan Universitas Airlangga http://www.otomasi.lib.unair.ac.id/

3 Perpustakaan MMUGM http://library.mmugm.ac.id/

4 Perpustakaan Universitas Islam

Indonesia http://library.uii.ac.id/

5 Perpustakaan Universitas Gadjah

Mada http://lib.ugm.ac.id/home.php

6 Perpustakaan ITB http://www.lib.itb.ac.id/

7 Perpustakaan Universitas Indonesia http://www.lib.ui.ac.id/news.php 8 Perpustakaan Univ. Muhmmadiyah

Surakarta http://library.ums.ac.id/

9 Perpustakaan Universitas

Gunadarma http://library.gunadarma.ac.id/

10 Perpustakaan UPI http://perpustakaan.upi.edu/

34

(45)

No. Perpustakaan Online

Universitas Situs / URL

11 Perpustakaan Univ.ersitas Sumatera

Utama http://library.usu.ac.id/

12 Perpustakaan UNIKA Atma Jaya http://lib.atmajaya.ac.id/

13 Perpustakaan IPB http://perpustakaan.ipb.ac.id/

14 Perpustakaan Teknik Geologi UGM http://lib.geologi.ugm.ac.id/lib/

15 Perpustakaan Universitas Surakarta http://pustaka.unsa.ac.id/

16 Perpustakaan Fak. Ilmu Budaya

Univ. Lencana Kuning Riau http://pustaka_fib.phpnet.us/

17 Perpustakaan Ilmu Keperawatan

UNDIP http://keperawatan.undip.ac.id/

18 Perpustakaan Universitas

Paramadina http://library.paramadina.ac.id/

19 Perpustakaan STAIN Kediri http://libstain.freevar.com/

20 Perpustakaan IBII http://digilib.ibii.ac.id/

21

Perpustakaan Fak. Usuludin dan Filsafat Univ. UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

http://fuf-library.uinjkt.ac.id/

22 Perpustakaan Univ. Bangka Belitung http://ubb.ac.id/

23 Perpustakaan Univ. Negeri Malang http://library.um.ac.id/

24 Perpustakaan Fak. Ekonomi Univ.

Brawijaya http://digilib.fe.unibraw.ac.id/

25 Perpustakaan FISIPOL UGM http://pusfisip.ugm.ac.id/

26 Perpustakaan Fak. Ekonomi Trisakti http://www.fe.trisakti.ac.id/lib/

27 Perpustakaan Universitas Ahmad

Dahlan http://digilib.uad.ac.id/

28 Perpustakaan Universitas Negeri

Jakarta http://lib.unj.ac.id/

29 Perpustakaan Univ. Tarumanagara http://digilib.tarumanagara.ac.id/

30 Perpustakaan Fak. Kedokteran

UGM http://libmed.ugm.ac.id/

31 Perpustakaan Univ. Kristen Satya

Wacana http://library.uksw.edu/

35

(46)

No. Perpustakaan Online

Universitas Situs / URL

32 Perpustakaan Universitas YASRI http://perpus.yarsi.ac.id/

33 Perpustakaan UMI Makasar http://www.lib-umi-makassar.com/

34 Perpustakaan UPN Veteran Jogja http://perpus.upnyk.ac.id/

35 Perpustakaan IAIN Sunan Ampel

Surabaya http://library.sunan-ampel.ac.id/

36 Perpustakaan Universitas BINUS http://library.binus.ac.id/

37 Perpustakaan Universitas Trunojoyo ttp://library.trunojoyo.ac.id/

38 Perpustakaan STPN http://perpustakaan-stpn.ac.id/

39 Perpustakaan Univ. Al-Azhar

Indonesia http://perpustakaan.uai.ac.id/

40 Perpustakaan UKDW http://www.ukdw.ac.id/catalog/

41 Perpustakaan Universitas Nasional http://unas.ac.id/perpus.do 42 Perpustakaan Institute Teknologi

Sepuluh November http://digilib.its.ac.id/

43 Perpustakaan Universitas

Mercubuana http://digilib.mercubuana.ac.id/

44 Perpustakaan STMIK & AMIK http://library.logika.ac.id/

45 Perpustakaan Univ. Widyatama http://dlib.widyatama.ac.id/

46 Perpustakaan Universitas Lambung Mangkurat

http://www.unlam.ac.id/upt/perpustakaa n/

47 Perpustakaan SMT UGM http://lib-mst.byethost22.com/

48 Perpustakaan Universitas Sultan

Syarif Kasim http://uin-suska.ac.id/perpustakaan/

49 Perpustakaan Univ. Jend. Sudirman http://perpus.unsoed.ac.id/

50 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Agama Islam Tribakti http://katalog.iai-tribakti.ac.id/

51 Perpustakaan Univ. Padjajaran

Bandung http://cisral.unpad.ac.id/

52 Perpustakaan UMS http://library.ums.ac.id/

36

(47)

Daftar Perpustakaan Online Sekolah Menengah Atas di Indonesia:

No. Perpustakaan Online SMA (Sederajat) Situs / URL 1 Perpustakaan SMA N 1 Pare Kediri http://elibrary.sman1pare.sch.id/

2 Perpustakaan SMA N 1 Gresik http://www.smansagres.info/

3 Perpustakaan SMA 5 Solo http://lib.sma5solo.sch.id/

4 Perpustakaan SMA Plus PGRI Cibinong smapluspgri.sch.id/perpustakaan/

5 Perpustakaan SMK St. Albertus Dempo

Malang http://perpustakaan.dempoku.org/

6 Perpustakaan SMA Sutomo 1 Medan perpustakaan.sutomo-mdn.sch.id/

7 Perpustakaan SMA N 14 Semarang http://sipusta.sman14-smg.sch.id/

8 Perpustakaan SMA 1 Purbalingga http://v1.sma1purbalingga.sch.id/

9 Perpustakaan SMA N 1 Cilimus http://lib.smancilimus.sch.id/

10 Perpustakaan SMA N 7 Malang http://digilib.sman7malang.sch.id/

11 Perpustakaan SMA N 2 Ciamis http://id.sman2-ciamis.sch.id/index.php 12 Perpustakaan SMA N 1 Wonogiri http://lib-sman1wng.com/

13 Perpustakaan SMA ……… URL

14 Perpustakaan SMA ……… URL

Daftar Perpustakaan Online Sekolah Menengah Pertama di Indonesia:

No. Perpustakaan Online SMP

(Sederajat) Situs / URL

1 Perpustakaan SMPN 3 Semarang http://www.smpn3-smg.sch.id/perpustakaan-digital- smp-negeri-3-semarang

2 Perpustakaan SMPN 2 Madiun http://www.smp2madiun.sch.id/perpus/

Dafar Perpustakaan Online SD di Indonesia

No. Perpustakaan Online SD (Sederajat) Situs / URL 1 Perpustakaan Online SD Muhammadiyah 1

Wirobrajan Yogyakarta

http://perpustakaan.sdmuhwb1- yog.sch.id/

2 Perpustakaan Online SD Jomblangan Bantul http://sdjomblangan.20x.cc/lib/

37

(48)

Daftar Perpustakaan Online Lembaga Pemerintah di Indonesia

No. Perpustakaan Online Lembaga

Pemerintah Situs / URL

1 Perpustakaan Online Kementrian Negara

Lingkungan Hidup http://perpustakaan.menlh.go.id/

2 Perpustakaan Nasional http://www.pnri.go.id/

3 Perpustakaan Online Departemen

Kesehatan http://perpustakaan.depkes.go.id/

4 Perpustakaan Online Dinas Pendidikan

Pangkal Pinang http://pustakamaya.dinpendikpkp.go.id/

5 Perpustakaan Online Balai Besar Penelitian

Dipterokapra Samarinda http://library.diptero.or.id/

6 Perpustakaan Online Kabupaten Pekalongan http://www.library.ujungjalan.com/

7 Perpustakaan Online ……. URL

8 Perpustakaan Online ……. URL

Daftar Perpustakaan Online Lembaga Non Pemerintah di Indonesia

No. Perpustakaan Online Lembaga Non

Pemerintah Situs / URL

1 Perpustakaan Online ICW http://icwbuku.web44.net/

Daftar Perpustakaan Online Blogger Indonesia

No. Perpustakaan Online Lembaga Non

Pemerintah Situs / URL

1 Perpustakaan Online Blogger Indonesia http://duniabaca.com

C. Pemanfaatan Search Engine untuk Temu Kembali Informasi Online

Search Engine, seperti Google Search Engine merupakan mesin pencari yang paling banyak dipakai. Kemudahan dan integrasi antarsistem (Seperti Google Map dan Youtube) menjadikan salah satu mesin pencari

38

(49)

yang diperhitungkan oleh mesin pencari lainnya. Bahkan Google juga mengeluarkan sebuah produknya (Berupa perangkat lunak dan perangkat keras/ Appliance yang memungkinkan seseorang dapat mencari dokumen institusi menggunakan teknologi pencarian Google. Dengan menggunakan Grid Computing (yang tersebar di seluruh dunia) dan Indexing yang canggih memungkinkan Google untuk mencari dan mengurutkan (rangking) hasil pencarian tersebut.

a. Pencarian Dasar (Basic Search)

Goggle tidak menggunakan case sensitive artinya pencarian akan menghasilkan hasil yang sama antara penggunaan huruf besar dan kecil.

Dibawah ini beberapa operator yang terdapat pada Google Search Engine:

1) Operator Dasar dan Matematika ( “ “, . , +, - , *, ~ )

a) Gunakan operator dasar kutip (” ”) untuk mencari informasi yang mengandung frase yang dicari pada kutipan tersebut.

Umumnya frase yang dicari dalam kutipan merujuk pada penamaan atau judul Contoh : foot games dengan ”foot games”

(50)

Gambar 4.3. Hasil pencarian foot games

b) Gunakan operator dasar titik ganda (..) untuk mencari hasil dari jangkauan angka yang tercantum. Contoh: ”Mencari harga laptop dari US$ 200 sampai dengan US$ 1000” ditulis dalam bentuk frase : laptop $200..$1000

c) Gunakan operator dasar tambah (+) untuk memaksa google melakukan pencarian dengan menambah frasa yang diawali dengan tanda +. Contoh : ”Mencari informasi Film Star Wars episode pertama (I)” ditulis dalam bentuk frase : Star Wars +I d) Gunakan operator dasar kurang (-) untuk memaksa google

melakukan pencarian dengan mengurang frasa yang diawali dengan tanda - . Contoh : ”Mencari informasi minyak ikan tanpa ada keterangan omega” ditulis dalam bentuk frase : fish oil -omega

(51)

e) Gunakan operator dasar asterik/wildcard (*) untuk mencari seluruh informasi yang mengandung kedua kata yang diapitnya. Contoh : "mencari * internet" akan menghasilkan : mencari uang di internet, mencari teman di internet, mencar dan sebagainya

f) Gunakan operator dasar anonim (~) untuk mencari anonim dari informasi yang diberikan tanda ~. Contoh : ~racun ular , dapat diartikan gigitan ular, bisa ular.

2) Operator Boolean (AND, OR, NOT, NOT OR (NOR)) dan NEAR a) Gunakan operator Boolean AND untuk mencari informasi

yang mengandung dua atau lebih kata yang dicari. Bisa menggunakan salah satu dari tiga alternatif berikut. Contoh : jepang jawa, jepang AND jawa, jepang + jawa

b) Gunakan operator Boolean OR untuk mencari salah satu informasi yang mengandung dua atau lebih kata yang dicari.

Contoh : jepang OR jawa, jepang | jawa

c) Gunakan operator Boolean NOT untuk pencarian yang sama seperti penggunaan tanda (-).Contoh : ”Mencari informasi minyak ikan tanpa ada keterangan omega” ditulis dalam bentuk frase : fish oil -omega.

d) Gunakan operator NEAR untuk mencari informasi yang berdekatan dari kata kedua yang dicari. Contoh : masakan NEAR papaya

(52)

3) Operator Khusus (INURL/ALLINURL, FILETYPE, INTITLE, SITE, LINK, RELATED, DEFINE, STOCK, INSUBJECT dan CACHE)

a) Gunakan operator khusus INURL untuk menampilkan satu kata atau lebih yang dicari di dalam cantuman URL yang sesuai. Dengan kata lain INURL akan melakukan pencarian berdasarkan suatu URL. Contoh INURL:perpustakaan nasional akan menghasilkan pencarian dengan alamat web/ URL atau link yang mengarah ke Perpustakaan Nasional. Sedangkan ALLINURL akan melakukan pencarian berdasarkan URL secara keseluruhan atau lebih lengkap.

b) Gunakan operator khusus FILETYPE untuk mencari jenis file yang ditunjukkan setelah perintah FILETYPE sesuai frase yang dicari. Contoh: Robot FILETYPE:pdf ; maka hasil yang didapat adalah file-file bertipe portable document format (pdf) dengan subyek robot/robotik. Tipe file yang didukung diantaranya adalah : html, php, asp, jsp, cgi, pdf, cfm, dll, swf, txt, doc,xls, ppt, exe dan lainnya.

c) Gunakan operator khusus INTITLE untuk mencari judul dari frase informasi pada koleksi (termasuk halaman web) tertentu. Contoh : INTITLE: eiffel ; akan menghasilkan pencarian dengan koleksi/ halaman web yang memiliki judul ”eiffel”. Sedang ALLINTITLE akan melakukan pencarian berdasarkan halaman web dan isi-isinya secara keseluruhan atau lebih lengkap sesuai frase yang dicari.

d) Gunakan operator khusus SITE untuk mencari frase yang dicari berdasarkan nama situs. Contoh:

(53)

SITE:www.pnri.go.id ; maka hasil yang didapat adalah nama situs pnri.go.id yang sesuai dengan frase yang dicari.

e) Gunakan operator khusus LINK untuk mencari suatu halaman web yang terkait atau tersimpan di web lain.

Contoh: LINK:pnri.go.id ; maka hasil yang didapat adalah halaman web yang memiliki keterkaitan dengan halaman pnri.go.id.

f) Gunakan operator khusus RELATED untuk mencari informasi yang terkait sesuai dengan frase yang dicari setelah perintah RELATED. Contoh: RELATED:hp.com ; maka hasil yang didapat adalah halaman web yang memiliki keterkaitan produk dengan halaman hp.com.

g) Gunakan operator khusus DEFINE untuk arti dari frase yang dicari. Contoh: define:locomotive ; maka hasil yang didapat adalah arti dari lokomotif (tentunya dalam bahasa Inggris).

h) Gunakan operator khusus STOCK untuk mencari stok barang di internet. Contoh: stock:asus eee slate EP121 ; maka hasil yang didapat adalah halaman web yang memiliki stock barang berupa Tablet PC merk Asus dengan tipe eee Slate EP121.

i) Gunakan operator khusus INSUBJECT untuk mencari subjek tertentu sesuai frase pencarian. Contoh:

insubject:linux ; maka hasil yang didapat adalah halaman web yang memiliki keterkaitan subyek dengan linux

j) Gunakan operator khusus CACHE untuk mencari suatu halaman web yang disimpan sebelumnya pada cache

(54)

mesin pencari. Dalam kasus mesin pencari Google, Google akan menyimpan perubahan pada halaman web yang disertai detil tanggal dan waktu penyimpanan cache.

Contoh : cache:pnri.go.id ; maka hasil yang didapat adalah halaman web pnri.go.id yang memiliki cache yang disimpan google sebelumnya.

b. Pencarian Lanjutan (Advanced Search)

Pada pencarian lanjutan pada prinsipnya hampir sama dengan pencarian dasar diatas dengan bantuan beberapa operator. Namun oleh mesin pencari (search engine) dirancang sedemikian rupa sehingga pencari dapat dengan mudah menggunakannya karena sudah berbasis grafik (Graphical User Interface/ GUI). Beberapa operator dasar dan operator lainnya dirangkum dalam sebuah layar antarmuka (interface) sehingga pengguna hanya memasukkan frase yang ingin dicari berdasarkan batasan-batasan yang diinginkannya.

Berikut contoh pencarian lanjutan pada dari mesin pencari ”Google”.

(55)

Gambar 4.5. Search Engine ”Google” menyediakan ”penelusuran lanjutan (advance search)”, (Dilingkari merah)

Gambar 4.6. Laman dari ”penelusuran lanjutan” mesin pencari Google

(56)

D. Latihan

1. Berikan 3 contoh penesuran informasi melalui katalog online!

2. Berikan contoh informasi online dalam bentuk ebook, e-journal, e- newspaper, e-magazine

3. Bandingkan penggunaan tiga buah search engine (google search engine, yahoo search engine, dan altavista) dalam menelusur sumber informasi online!

4. Lakukan 3 (tiga) teknik penelusuran informasi online menggunbakan teknik Boolean; AND, NOT dan OR.

E. Rangkuman

• Sumber informasi online dapat berbentuk katalog online, maupun naskah panduan, modul, peraturan-peraturan dan perundangan, gambar, audio, video, jurnal elektronik, buku elektronik, surat kabar elektronik, majalah elektronik.

• Perpustakaan online dikenal juga dengan istilah digital library, atau online library, banyak diselenggarakan oleh berbagai lembaga perpustakaan, pemerintah maupun non pemerintah, perguruan tinggi, sekolah maupun komunitas pencinta perpustakaan.

• Berbagai sumber informasi online dapat ditelusur dan ditemukan dengan menggunakan berbagai teknik penelusuran dan berbagai jenis alat penelusuran (search engine) diantaranya google search engine, yahoo search engine, dan alta vista.

• Teknik pencarian informasi online, menggunakan pencarian dasar (basic search) maupun (advance search), yang disediakan oleh program search engine. Teknik penelusuran informasi lainnya yang dapat

(57)

digunakan adalah teknik Boolean (AND, OR, NOT, NOR). Atau simbol matematika (“ “, . , +, - , * , ~ ).

F. Evaluasi

1. Jelaskan manfaat perpustakaan online bagi pengelola perpustakaan maupun pemustaka

2. Jelaskan masing-masing empat kelebihan search engine google, yahoo dan altavista

3. Jelaskan perbedaan hasil penelusuran menggunakan teknik boolean AND, NOT, dan OR.

(58)
(59)

Indikator Keberhasilan: Setelah mengikuti Mata Ajar Diklat ini, peserta dapat memahami kemas ulang informasi berbasis multimedia.

BAB V

KEMAS ULANG INFORMASI BERBASIS MULTIMEDIA

Kemas ulang informasi (information repackaging) berbasis multimedia di perpustakaan, sangat penting dilaksanakan di perpustakaan sebagai upaya pelestarian bahan perpustakaan dan pengembangan koleksi bahan perpustakaan sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Kemas ulang informasi juga dilakukan perpustakaan, agar koleksi yang sifatnya langka, tua atau rapuh, tidak mengalami kerusakan yang makin parah, jika terus dilayankan dan dimanfaatkan oleh pemustaka. Bentuk kemas ulang informasi dapat berupa digitalisasi dokumen maupun pembuatan mikrofilm. Pada era globalisasi informasi saperti sekarang ini, perpustakaan dituntut memberikan layanan pada pemustaka melalui berbagai media, cetak, audio visual maupun digital yang dapat diakses melalui berbagai media, seperti komputer, laptop, gadget seperti tablets maupun handphone.

A. Pengertian Multimedia

Multimedia adalah suatu sarana (media) yang didalamnya terdapat perpaduan (kombinasi) berbagai bentuk elemen informasi, seperti teks, graphics, gambar, animasi, video, interaktif maupun suara sebagai pendukung untuk mencapai tujuannya yaitu menyampaikan informasi atau

(60)

sekedar memberikan hiburan bagi target audiens-nya. Kata multimedia itu sendiri berasal dari kata multi (Bahasa Latin) yang berarti banyak dan kata media (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan sesuatu.

Multimedia dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu mulitimed

Gambar

Gambar 4.3. Hasil pencarian  foot games
Gambar 4.5.  Search Engine ”Google” menyediakan ”penelusuran lanjutan  (advance search)”, (Dilingkari merah)
Gambar 4.6. Laman dari ”penelusuran lanjutan” mesin pencari Google
Gambar 2. Jaringan Wide Area Network (WAN )
+6

Referensi

Dokumen terkait

2 Berdasarkan Standar Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan, perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa misi yaitu 1 mengembangkan, mengorganisasi dan