PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Rukun Iman dan
Implementasinya
Makna Rukun Iman
Arti Rukun
• Penopang yang kuat
• Saling berhubungan antara satu dengan yang lain, satu kesatuan.
Arti Iman
Ucapan lisan, Pembenaran hati, dan Pembuktian perbuatan
Bukan iman, yang hanya dengan cita-cita dan angan-angan, akan tetapi iman adalah apa yang terkristal di dalam hati dan dibenarkan dengan perbuatannya (HR. Ibnu Najar & Dailami)
Al Qur-an memerintahkan orang beriman untuk ikhlas dalam melaksanakan
keimanannya(Qs.49:14 15)
Arti Rukun Iman
Rukun Iman artinya nilai-nilai dasar yang mengikat keimanan seseorang.
Menurut Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah rukun Iman itu enam perkara berdasarkan:
•Dalil Qur-ani : Qs. 2:177, 285; 4:136, 78-79
•Dalil Sunnah: Iman adalah engkau mengimani Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rosulNya, hari kemudian, dan mengimani taqdir yang baik dan yang buruk (HR. Muslim)
Rukun Iman tidak boleh diganti, ditambah ataupun dikurangi. Aliran-aliran yang
melakukannya telah keluar dari Ahlussunnah wal Jamaah. (contoh: Syiah, Ahmadiyyah)
Rukun Iman Yang Enam
Iman Kepada Allah Swt
• secara;
• Fithrah: Manusia pasti akan berdoa kepada Allah Swt dalam keadaan terdesak dan kesulitan. (Al-An’am:63) Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri
dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia
menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur"".
• Akal: Tidak mungkin alam semesta tidak ada yang menciptakan (An-Naml:60) Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang- orang yang menyimpang (dari kebenaran).
• Syar’i banyak ayat dan hadis yang menegaskan keberadaan Allah Swt
• Inderawi kita dapat merasakan keberadaan Allah Swt saat kita berdoa (An-Naml:62) Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?
Mengimani wujud Allah SWT
• (menciptakan, memiliki, memelihara, memberi rezeki, mengatur, memerintah; Qs. 23:84-89; 43:9; 26:77-80)
Mengimani Rubbubiyyah Allah SWT
• (yang disembah dan diibadahi dengan penuh kecintaan dan pengagungan; Qs. 2:163, 3:18, 53:23, 22:62, 12:40).
• Penyembahan selain dari padaNya adalah bathil (Qs. 25:3, 34:22-23, 7:191-192).
• Orang-orang musyrik mengakui Allah sebagai Tuhan mereka (Qs. 2:21- 22, 43:87, 10:31-32)
Mengimani Uluhiyyah Allah SWT
Mengimani Asma wa Sifat Allah SWT
Implementasi Iman Kepada Allah
• Beriman kepada Allah Swt dan segala sesuatu yang berkaitan dengan ajaran dan ketentuan-Nya. (Tauhid Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Shifat)
• Tidak mengharap, tidak takut, tadak menyembah melainkan hanya kepada Allah
• Beribadah dan beramal dengan ikhlas kepada-Nya, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Iman Kepada Malaikat
Makna Iman Kepada Malaikat
Iman kepada Malaikat yaitu;
• Mengimani wujud Malaikat (Qs. 11:69-70, 19:16-17),
• Mengenal nama-nama Malaikat (Jibril, Mikail, Isrofil, Izroil, Munkar, Nakir, Roqib, Atid, Malik, dan Ridwan),
• dan; mengetahui sifat-sifatnya.
Wujud Malaikat
• Malaikat adalah makhluk dan hamba Allah yang bersifat ghaib (immaterial) yang dicipta dari cahaya.
• Malaikat memiliki berbagai macam tugas disertai keta’atan sempurna kepada Allah (Q.S. 21:19-20) Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.
• Jumlah malaikat sangat banyak sekali
• Bukan laki-laki maupun perempuan (QS As-Shafat:149-150)Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah): "Apakah untuk Tuhanmu anak-anak
perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan(nya)?
• Memiliki sayap (QS 35:1) Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Sifat-sifat Malaikat
• Makhluk yang dimuliakan (Qs.21:26) Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,
• Tidak Sombong (21:19) Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan
malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
• Tidak membangkang/ taat (Qs.16:49-50) Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang
mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).
(66:6) Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.
Implementasi Iman kepada Malaikat
• Bertanggung jawab dalam hidup untuk selalu berusaha melaksanakan perintah Allah dan tidak maksiat kepada-Nya karena sadar semua
perbuatan kita dicatat dan diawasi oleh Allah Swt melalui para malaikat.
• Tidak merasa sombong dengan Ibadah dan kebaikan yang dilakukan karena malaikat pun tidak sombong dengan ibadah mereka yang tak kenal henti.
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Makna Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada Kitab Allah yaitu;
• Mengimani bahwa Allah telah menurunkan kitab kepada para Rasul pilihan.
• Mengimani bahwa Al-Quran merupakan Firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai pedoman hidup manusia.
Kitab-kitab sebelum Al-Quran
• Seorang muslim wajib mengimani bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab-kitab kepada umat-umat terdahulu.
• Wajib Mengimani kitab-kitab yang telah dinyatakan dalam Quran;
• Taurat (Q.S. 5:44) Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah,...
• Zabur (Q.S. 17:55) Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
• Injil (Q.S. 5:46) Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa As) Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
• Shuhuf Q.S. 53:36-42, 87:14-19;
Kitab-kitab sebelum Al-Quran
• Meyakini ada penyimpangan terhadap kitab-kitab terdahulu; Mengubah, (Qs.2:79)
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi
mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
• menyembunyikan bahkan menghilangkan teks dan kalimat (2:145) Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka
mengetahui.
• (3:71-72) Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?
Kitab-kitab sebelum Al-Quran
Hubungan Al Qur’an dengan Kitab-Kitab sebelumnya; berfungsi sebagai;
• Mushaddiq (membenarkan berita-berita yang disampaikan) dan Muhaimin;
menguji/memutuskan kebenaran kitab-kitab lain (Qs.5:48) “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan sebagai hakim terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.”
• Mengoreksi dan penyempurna (Qs.16:64) Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Al-Quran
• Definisi: Firman Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah.
• Seorang muslim wajib meyakini bahwa Al-Quran berasal dari Allah Swt dan terjaga keasliannya sampai hari Kiamat.
• Tugas seorang muslim untuk mencintai, mempelajari dan mengamalkan al- Quran dalam kehidupan.
• Pemahaman terhadap Sunnah Rasulullah Saw diperlukan untuk mengamalkan al-Qur’an.
Implementasi Iman kepada Kitab
• Mencintai Al-Quran karena ia merupakan bukti kasih sayang Allah Swt kepada umat manusia agar selamat dari siksa Api neraka.
• Mempelajari Al-Quran dengan membaca, menghafal dan memahami maknanya.
• Menjadikan kitab Allah sebagai pedoman dalam kehidupan.
Melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya, serta tidak meniru umat-umat terdahulu yang mengambil sebagian isi al-kitab dan meninggalkan sebagian.
Iman Kepada Nabi dan Rasul
Arti Iman kepada Rasul
• Iman Kepada Nabi dan Rasul, yaitu mengimani Nama-nama
Nabi dan Rasul, meyakini risalah yang dibawa mereka dari
Allah, membenarkan berita-beritanya, mengamalkan syari’ at
yang disampaikan.
Nabi dan Rasul
• Nabi dan Rasul ialah seorang laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt untuk menerima dan menyampaikan risalah-Nya.
• Rasul adalah manusia biasa yang memiliki sifat kemanusiaan, seperti makan, minum, berkeluarga dll, tetapi memiliki keistimewaan dipilih oleh Allah untuk menerima wahyu (Q.S. 7:188, 72:21-22, 26:79-81, 17:3, 25:1, 38:45-47, 43:59)
• Sifat Nabi dan Rasul: Shiddiq, Amanah, Fathanah, Tabligh
Nabi dan Rasul
• Setiap umat diutus Rosul (Q.S. 16:36; 10:47; 40:78; 35:24) Jumlah Nabi 124 ribu dan Rasul 312 orang (HR. Turmudzi)
• Nabi dan Rosul dalam Al Qur-an (Q.S.21:7, 6:83-86;7:65,73,85;
11:50,61,84; 3:33; 21:85)
• Diantaranya Ulul Azmi (Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad) Q.S.
46:35, 42:13, 33:7
• Nabi Muhammad saw sebagai penutup (Q.S. 33:40, 4:65, 9:128)
Kewajiban terhadap Nabi dan Rasul
• Wajib mengimani semua Nabi dan Rasul dan tidak membeda-bedakan mereka.
• Kaum muslimin wajib beriman kepada nabi Isa dalam kapasitas beliau sebagai nabi dan rasul Allah bukan sebagai bagian dari Tuhan. (5:72-73). Orang yang menjadikan nabi sebagai tuhan termasuk musyrik.
• Wajib tasdiq (membenarkan ajaran dan berita mereka) dan taat kepada ajaran mereka (Q.S. 4:150-151, 80, 64)
• Meneladani Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya.
• Meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah utusan terakhir dan tidak ada nabi setelah beliau. Mengikuti dan meneladani sunnahnya dalam semua dimensi
Iman Kepada Hari Akhir
Arti Iman kepada Hari Akhir
• Iman kepada hari akhir adalah meyakini akan terjadinya
kehancuran alam semesta dan digantikan dengan kehidupan
akhirat yang kekal abadi dan meyakini bahwa setiap manusia
akan mendapatkan balasan yang adil di hadapan Allah Swt.
Mengimani (Barzakh) fitnah kubur, siksa & ni’mat kubur (Q.S. 6:93, 40:46) Mengimani hari kiamat; (7:187, 22: 1-2, 81:1-14, 54:1, 39:68, 82:1-5)
Mengimani ba’ts (Q.S.21:104, 23:16,115),hanya Allah yang mengetahui Berkumpul di Mahsyar; (54:7-8, 70: 43-44, 10: 26-28)
Mengimani hisab & jaza (Q.S. 88:25-26, 6:160, 21:47)
As Syirath dilalui setelah proses hisab dan wazn dilaksanakan (Qs.19:71,72)
Implementasi Iman kepada Hari Akhir
• Beriman kepada Hari Akhir mempuyai konsekuensi meyakini adanya balasan yang bersifat abadi dari Allah Swt, sesuai dengan perbuatan yang kita lakukan di dunia.
• Orang yang beriman kepada Hari Akhir ialah orang yang memiliki idealisme yang tinggi dan produktif dalam menghasilkan kebaikan . Tidak pragmatistik, menghalalkan segala macam cara untuk mencapai tujuan sesaat.
Iman Kepada Qadha dan Qadar
Arti Iman kepada Qadha dan Qadar
• Qadha dan Qadar adalah ketentuan dan kepastian dari Allah Swt atas semua makhluk-Nya. (seperti kematian, kelahiran, rizki dll.
• Iman kepada Qadha dan Qadar artinya, mengimani bahwa semua kejadian ang terjadi merupakan ketentuan Allah Swt, tetapi manusia wajib berikhtiar sesuai dengan ketentuan-Nya dan hasilnya diserahkan kepada Allah Swt, ikhtiarnya bernilai pahala di sisi Allah.
• Hikmah dari keyakinan ini supaya kita tidak sombong ketika berhasil dan tidak putus asa ketika belum berhasil.
• (Qs. 6: 59, 22:70, 3:5, 21:23)
Mengimani bahwa Allah Maha Mengetahui
• (Q.S. 57: 22, 20:51-52)
Mengimani bahwa semua tertulis di lauh mahfuzh
• (Q.S. 28:68, 3:6, 6:137)
Semua terjadi atas kehendak Allah
• Mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia telah ditetapkan oleh Allah dan Allah menetapkan aturan-Nya yang harus diikuti oleh manusia. Contoh: Ilmu
Berusaha dan Tawakkal
Implementasi Iman kepada Qadha dan Qadar
Pembagian Takdir
• Takdir Mubram: yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia tanpa bisa dipilih atau ditawar-tawar. Misal: takdir tentang jenis kelamin ketika dilahirkan ke dunia, musibah seperti Gempa bumi, kekeringan dan kebakaran.
• Takdir Mu’allaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar
manusia titik namun hasil ikhtiarnya tidak ditentukan oleh manusia melainkan oleh Allah. misalnya seseorang bekerja keras agar
mendapatkan rezeki yang banyak.
Perhatikan firman Allah: Surat al-Baqarah: 201-202.
Berdoa kepada Allah
(2:201)
Kasab dan ikhtiar
sesuai ketentuan Allah (2:202) Hasanah di
Dunia Hasanah di
akhirat
Dijauhkan dari
Yang Membatalkan,
Mengurangi dan Menambah
Iman.
Yang Membatalkan Iman
• Tidak yakin dengan kebenaran ajaran islam. Contoh: tidak yakin dengan kebenaran ekonomi islam, hukum islam, politik islam dan muamalah islam lainnya.
• Melecehkan ajaran dan simbol Islam seperti Al-Qur’an, Lafadz Allah, Kewajiban Shalat dan lainnya. (QS At-Taubah:64-65)
• Tidak mengkafirkan orang yang sudah jelas kekafirannya seperti
menyatakan bahwa semua agama sama-sama benar di sisi Allah dan lainnya.
• Menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dan pelindung dengan meninggalkan orang-orang beriman yang menunaikan shalat dan zakat serta memiliki integritas pribadi yang kuat (Qs. 4:138-139).
Yang Mengurangi Iman
• Berbuat maksiat. Contoh: meninggalkan shalat karena malas. Menonton cabul, melihat aurat, berbohong, zina, minum keras.
• Berbuat fasad (kerusakan) dan kedzaliman kepada yang lain. Contoh :
mempermainkan takaran timbangan, menipu, korupsi (83:1-5) dan lainnya.
• Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah seorang pezina berzina dalam keadaan mukmin dan tidaklah minum minuman keras ketika
minumnya dalam keadaan mukmin serta tidaklah mencuri ketika mencuri dalam keadaan mukmin”. (Muttafaq Alaihi)
Jika perbuatan maksiat dan dzalim diulang-ulang maka hati akan keras dan menolak kebenaran dan nasihat. (QS 83:14) Dosa maksiat dapat dihapus dengan taubat dan istigfar kepada Allah Swt.
Yang menguatkan Iman
• Ilmu yang benar akan menambahkan keimanan dan ketaatan kepada Allah Swt.
َكِ ب َر َدْنِع ٌرْيَخ ُتاَحِلاهصلا ُتاَيِقاَبْلا َو ىًدُه ا ْوَدَتْها َنيِذهلا ُ هاللَّ ُدي ِزَي َو ااد َرََ ٌرْيَخ َو اًبا َوََ
“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.
dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” (QS Maryam: 76).
• Ketaatan kepada Allah Swt menguatkan dan menambah keimanan.
َق َو اًناََيِإ ْمُهَدا َزَف ْمُه ْوَشْخاَف ْمُكَل اوُعَََج ْدَق َساهنلا هنِإ ُساهنلا ُمُهَل َلاَق َنيِذهلا ُهاللَّ اَنُبْسَح اوُلا
ُليِك َوْلا َمْعِن َو
“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung“.” (QS Alimron: 173).