• Tidak ada hasil yang ditemukan

09. Rukun Iman dan Implementasinya

N/A
N/A
Damas Atmaja

Academic year: 2025

Membagikan "09. Rukun Iman dan Implementasinya"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Rukun Iman dan

Implementasinya

(2)

Makna Rukun Iman

(3)

Arti Rukun

• Penopang yang kuat

• Saling berhubungan antara satu dengan yang lain, satu kesatuan.

(4)

Arti Iman

Ucapan lisan, Pembenaran hati, dan Pembuktian perbuatan

Bukan iman, yang hanya dengan cita-cita dan angan-angan, akan tetapi iman adalah apa yang terkristal di dalam hati dan dibenarkan dengan perbuatannya (HR. Ibnu Najar & Dailami)

Al Qur-an memerintahkan orang beriman untuk ikhlas dalam melaksanakan

keimanannya(Qs.49:14 15)

(5)

Arti Rukun Iman

Rukun Iman artinya nilai-nilai dasar yang mengikat keimanan seseorang.

Menurut Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah rukun Iman itu enam perkara berdasarkan:

Dalil Qur-ani : Qs. 2:177, 285; 4:136, 78-79

Dalil Sunnah: Iman adalah engkau mengimani Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rosulNya, hari kemudian, dan mengimani taqdir yang baik dan yang buruk (HR. Muslim)

Rukun Iman tidak boleh diganti, ditambah ataupun dikurangi. Aliran-aliran yang

melakukannya telah keluar dari Ahlussunnah wal Jamaah. (contoh: Syiah, Ahmadiyyah)

(6)

Rukun Iman Yang Enam

(7)

Iman Kepada Allah Swt

(8)

secara;

Fithrah: Manusia pasti akan berdoa kepada Allah Swt dalam keadaan terdesak dan kesulitan. (Al-An’am:63) Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri

dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia

menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur"".

Akal: Tidak mungkin alam semesta tidak ada yang menciptakan (An-Naml:60) Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang- orang yang menyimpang (dari kebenaran).

Syar’i banyak ayat dan hadis yang menegaskan keberadaan Allah Swt

Inderawi kita dapat merasakan keberadaan Allah Swt saat kita berdoa (An-Naml:62) Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?

Mengimani wujud Allah SWT

(9)

(menciptakan, memiliki, memelihara, memberi rezeki, mengatur, memerintah; Qs. 23:84-89; 43:9; 26:77-80)

Mengimani Rubbubiyyah Allah SWT

(yang disembah dan diibadahi dengan penuh kecintaan dan pengagungan; Qs. 2:163, 3:18, 53:23, 22:62, 12:40).

Penyembahan selain dari padaNya adalah bathil (Qs. 25:3, 34:22-23, 7:191-192).

Orang-orang musyrik mengakui Allah sebagai Tuhan mereka (Qs. 2:21- 22, 43:87, 10:31-32)

Mengimani Uluhiyyah Allah SWT

Mengimani Asma wa Sifat Allah SWT

(10)

Implementasi Iman Kepada Allah

• Beriman kepada Allah Swt dan segala sesuatu yang berkaitan dengan ajaran dan ketentuan-Nya. (Tauhid Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Shifat)

• Tidak mengharap, tidak takut, tadak menyembah melainkan hanya kepada Allah

• Beribadah dan beramal dengan ikhlas kepada-Nya, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

(11)

Iman Kepada Malaikat

(12)

Makna Iman Kepada Malaikat

Iman kepada Malaikat yaitu;

• Mengimani wujud Malaikat (Qs. 11:69-70, 19:16-17),

• Mengenal nama-nama Malaikat (Jibril, Mikail, Isrofil, Izroil, Munkar, Nakir, Roqib, Atid, Malik, dan Ridwan),

• dan; mengetahui sifat-sifatnya.

(13)

Wujud Malaikat

Malaikat adalah makhluk dan hamba Allah yang bersifat ghaib (immaterial) yang dicipta dari cahaya.

Malaikat memiliki berbagai macam tugas disertai keta’atan sempurna kepada Allah (Q.S. 21:19-20) Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.

Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.

Jumlah malaikat sangat banyak sekali

Bukan laki-laki maupun perempuan (QS As-Shafat:149-150)Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah): "Apakah untuk Tuhanmu anak-anak

perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan(nya)?

Memiliki sayap (QS 35:1) Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

(14)

Sifat-sifat Malaikat

Makhluk yang dimuliakan (Qs.21:26) Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,

Tidak Sombong (21:19) Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan

malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.

Tidak membangkang/ taat (Qs.16:49-50) Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang

mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).

(66:6) Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan.

(15)

Implementasi Iman kepada Malaikat

• Bertanggung jawab dalam hidup untuk selalu berusaha melaksanakan perintah Allah dan tidak maksiat kepada-Nya karena sadar semua

perbuatan kita dicatat dan diawasi oleh Allah Swt melalui para malaikat.

• Tidak merasa sombong dengan Ibadah dan kebaikan yang dilakukan karena malaikat pun tidak sombong dengan ibadah mereka yang tak kenal henti.

(16)

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

(17)

Makna Iman kepada Kitab Allah

Iman kepada Kitab Allah yaitu;

• Mengimani bahwa Allah telah menurunkan kitab kepada para Rasul pilihan.

• Mengimani bahwa Al-Quran merupakan Firman Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai pedoman hidup manusia.

(18)

Kitab-kitab sebelum Al-Quran

Seorang muslim wajib mengimani bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab-kitab kepada umat-umat terdahulu.

Wajib Mengimani kitab-kitab yang telah dinyatakan dalam Quran;

Taurat (Q.S. 5:44) Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah,...

Zabur (Q.S. 17:55) Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

Injil (Q.S. 5:46) Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa As) Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

Shuhuf Q.S. 53:36-42, 87:14-19;

(19)

Kitab-kitab sebelum Al-Quran

Meyakini ada penyimpangan terhadap kitab-kitab terdahulu; Mengubah, (Qs.2:79)

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi

mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.

menyembunyikan bahkan menghilangkan teks dan kalimat (2:145) Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka

mengetahui.

(3:71-72) Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?

(20)

Kitab-kitab sebelum Al-Quran

Hubungan Al Qur’an dengan Kitab-Kitab sebelumnya; berfungsi sebagai;

Mushaddiq (membenarkan berita-berita yang disampaikan) dan Muhaimin;

menguji/memutuskan kebenaran kitab-kitab lain (Qs.5:48) Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan sebagai hakim terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.

Mengoreksi dan penyempurna (Qs.16:64) Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

(21)

Al-Quran

Definisi: Firman Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah.

Seorang muslim wajib meyakini bahwa Al-Quran berasal dari Allah Swt dan terjaga keasliannya sampai hari Kiamat.

Tugas seorang muslim untuk mencintai, mempelajari dan mengamalkan al- Quran dalam kehidupan.

Pemahaman terhadap Sunnah Rasulullah Saw diperlukan untuk mengamalkan al-Qur’an.

(22)

Implementasi Iman kepada Kitab

• Mencintai Al-Quran karena ia merupakan bukti kasih sayang Allah Swt kepada umat manusia agar selamat dari siksa Api neraka.

• Mempelajari Al-Quran dengan membaca, menghafal dan memahami maknanya.

• Menjadikan kitab Allah sebagai pedoman dalam kehidupan.

Melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya, serta tidak meniru umat-umat terdahulu yang mengambil sebagian isi al-kitab dan meninggalkan sebagian.

(23)

Iman Kepada Nabi dan Rasul

(24)

Arti Iman kepada Rasul

• Iman Kepada Nabi dan Rasul, yaitu mengimani Nama-nama

Nabi dan Rasul, meyakini risalah yang dibawa mereka dari

Allah, membenarkan berita-beritanya, mengamalkan syari’ at

yang disampaikan.

(25)

Nabi dan Rasul

• Nabi dan Rasul ialah seorang laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt untuk menerima dan menyampaikan risalah-Nya.

• Rasul adalah manusia biasa yang memiliki sifat kemanusiaan, seperti makan, minum, berkeluarga dll, tetapi memiliki keistimewaan dipilih oleh Allah untuk menerima wahyu (Q.S. 7:188, 72:21-22, 26:79-81, 17:3, 25:1, 38:45-47, 43:59)

• Sifat Nabi dan Rasul: Shiddiq, Amanah, Fathanah, Tabligh

(26)

Nabi dan Rasul

• Setiap umat diutus Rosul (Q.S. 16:36; 10:47; 40:78; 35:24) Jumlah Nabi 124 ribu dan Rasul 312 orang (HR. Turmudzi)

• Nabi dan Rosul dalam Al Qur-an (Q.S.21:7, 6:83-86;7:65,73,85;

11:50,61,84; 3:33; 21:85)

• Diantaranya Ulul Azmi (Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad) Q.S.

46:35, 42:13, 33:7

• Nabi Muhammad saw sebagai penutup (Q.S. 33:40, 4:65, 9:128)

(27)

Kewajiban terhadap Nabi dan Rasul

Wajib mengimani semua Nabi dan Rasul dan tidak membeda-bedakan mereka.

Kaum muslimin wajib beriman kepada nabi Isa dalam kapasitas beliau sebagai nabi dan rasul Allah bukan sebagai bagian dari Tuhan. (5:72-73). Orang yang menjadikan nabi sebagai tuhan termasuk musyrik.

Wajib tasdiq (membenarkan ajaran dan berita mereka) dan taat kepada ajaran mereka (Q.S. 4:150-151, 80, 64)

Meneladani Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya.

Meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah utusan terakhir dan tidak ada nabi setelah beliau. Mengikuti dan meneladani sunnahnya dalam semua dimensi

(28)

Iman Kepada Hari Akhir

(29)

Arti Iman kepada Hari Akhir

• Iman kepada hari akhir adalah meyakini akan terjadinya

kehancuran alam semesta dan digantikan dengan kehidupan

akhirat yang kekal abadi dan meyakini bahwa setiap manusia

akan mendapatkan balasan yang adil di hadapan Allah Swt.

(30)

Mengimani (Barzakh) fitnah kubur, siksa & ni’mat kubur (Q.S. 6:93, 40:46) Mengimani hari kiamat; (7:187, 22: 1-2, 81:1-14, 54:1, 39:68, 82:1-5)

Mengimani ba’ts (Q.S.21:104, 23:16,115),hanya Allah yang mengetahui Berkumpul di Mahsyar; (54:7-8, 70: 43-44, 10: 26-28)

Mengimani hisab & jaza (Q.S. 88:25-26, 6:160, 21:47)

As Syirath dilalui setelah proses hisab dan wazn dilaksanakan (Qs.19:71,72)

(31)

Implementasi Iman kepada Hari Akhir

• Beriman kepada Hari Akhir mempuyai konsekuensi meyakini adanya balasan yang bersifat abadi dari Allah Swt, sesuai dengan perbuatan yang kita lakukan di dunia.

• Orang yang beriman kepada Hari Akhir ialah orang yang memiliki idealisme yang tinggi dan produktif dalam menghasilkan kebaikan . Tidak pragmatistik, menghalalkan segala macam cara untuk mencapai tujuan sesaat.

(32)

Iman Kepada Qadha dan Qadar

(33)

Arti Iman kepada Qadha dan Qadar

Qadha dan Qadar adalah ketentuan dan kepastian dari Allah Swt atas semua makhluk-Nya. (seperti kematian, kelahiran, rizki dll.

Iman kepada Qadha dan Qadar artinya, mengimani bahwa semua kejadian ang terjadi merupakan ketentuan Allah Swt, tetapi manusia wajib berikhtiar sesuai dengan ketentuan-Nya dan hasilnya diserahkan kepada Allah Swt, ikhtiarnya bernilai pahala di sisi Allah.

Hikmah dari keyakinan ini supaya kita tidak sombong ketika berhasil dan tidak putus asa ketika belum berhasil.

(34)

(Qs. 6: 59, 22:70, 3:5, 21:23)

Mengimani bahwa Allah Maha Mengetahui

(Q.S. 57: 22, 20:51-52)

Mengimani bahwa semua tertulis di lauh mahfuzh

(Q.S. 28:68, 3:6, 6:137)

Semua terjadi atas kehendak Allah

Mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia telah ditetapkan oleh Allah dan Allah menetapkan aturan-Nya yang harus diikuti oleh manusia. Contoh: Ilmu

Berusaha dan Tawakkal

Implementasi Iman kepada Qadha dan Qadar

(35)

Pembagian Takdir

• Takdir Mubram: yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia tanpa bisa dipilih atau ditawar-tawar. Misal: takdir tentang jenis kelamin ketika dilahirkan ke dunia, musibah seperti Gempa bumi, kekeringan dan kebakaran.

• Takdir Mu’allaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar

manusia titik namun hasil ikhtiarnya tidak ditentukan oleh manusia melainkan oleh Allah. misalnya seseorang bekerja keras agar

mendapatkan rezeki yang banyak.

(36)

Perhatikan firman Allah: Surat al-Baqarah: 201-202.

Berdoa kepada Allah

(2:201)

Kasab dan ikhtiar

sesuai ketentuan Allah (2:202) Hasanah di

Dunia Hasanah di

akhirat

Dijauhkan dari

(37)

Yang Membatalkan,

Mengurangi dan Menambah

Iman.

(38)

Yang Membatalkan Iman

Tidak yakin dengan kebenaran ajaran islam. Contoh: tidak yakin dengan kebenaran ekonomi islam, hukum islam, politik islam dan muamalah islam lainnya.

Melecehkan ajaran dan simbol Islam seperti Al-Quran, Lafadz Allah, Kewajiban Shalat dan lainnya. (QS At-Taubah:64-65)

Tidak mengkafirkan orang yang sudah jelas kekafirannya seperti

menyatakan bahwa semua agama sama-sama benar di sisi Allah dan lainnya.

Menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dan pelindung dengan meninggalkan orang-orang beriman yang menunaikan shalat dan zakat serta memiliki integritas pribadi yang kuat (Qs. 4:138-139).

(39)

Yang Mengurangi Iman

Berbuat maksiat. Contoh: meninggalkan shalat karena malas. Menonton cabul, melihat aurat, berbohong, zina, minum keras.

Berbuat fasad (kerusakan) dan kedzaliman kepada yang lain. Contoh :

mempermainkan takaran timbangan, menipu, korupsi (83:1-5) dan lainnya.

Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah seorang pezina berzina dalam keadaan mukmin dan tidaklah minum minuman keras ketika

minumnya dalam keadaan mukmin serta tidaklah mencuri ketika mencuri dalam keadaan mukmin”. (Muttafaq Alaihi)

Jika perbuatan maksiat dan dzalim diulang-ulang maka hati akan keras dan menolak kebenaran dan nasihat. (QS 83:14) Dosa maksiat dapat dihapus dengan taubat dan istigfar kepada Allah Swt.

(40)

Yang menguatkan Iman

Ilmu yang benar akan menambahkan keimanan dan ketaatan kepada Allah Swt.

َكِ ب َر َدْنِع ٌرْيَخ ُتاَحِلاهصلا ُتاَيِقاَبْلا َو ىًدُه ا ْوَدَتْها َنيِذهلا ُ هاللَّ ُدي ِزَي َو ااد َرََ ٌرْيَخ َو اًبا َوََ

“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.

dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” (QS Maryam: 76).

Ketaatan kepada Allah Swt menguatkan dan menambah keimanan.

َق َو اًناََيِإ ْمُهَدا َزَف ْمُه ْوَشْخاَف ْمُكَل اوُعَََج ْدَق َساهنلا هنِإ ُساهنلا ُمُهَل َلاَق َنيِذهلا ُهاللَّ اَنُبْسَح اوُلا

ُليِك َوْلا َمْعِن َو

“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka

menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung“.” (QS Alimron: 173).

Referensi

Dokumen terkait

Al- Qur‟an sebagai kitab suci ( kitâbun muthahharah) maupun sebagai pedoman hidup (hudan linnas) sangat menghargai adanya pluralitas. Pluralitas oleh al- Qur‟an

I’tishom, keduanya bagian dari shohih al-Bukhori. Kitab Ta’wiel Musykil al-Qur`an dan kitab Ta’wiel Mukhtalaf al-Hadits keduanya karya Ibnu Qutaibah. Dan kitab lainnya

Di dalam al-Qur an sendiri, seperti yang telah dikemukakan di dalam ayat-ayat tentang pengungkapan al- Qur an terhadap Ahlul al-Kitab, Yahudi dan Nasrani sebagai yang

Peran guru al-Quran dalam mengatasi kesulitan siswa membaca al-Qur‟an di SD IT Bina Insan Kamil yaitu peran guru al-Qur‟an sebagai pendidik yaitu guru memberikan

Adapun pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan meto e mau hu‟i Yaitu menghimpun seluruh a at al- Qur‟an yang memiliki kesatuan makna atau maksud yang

Adapun asas dari Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia adalah ) al-Qur‟an, dengan kepercayaan bahwa al-Qur‟an 1 ( merupakan kitab suci yang sempurna dan terakhir,

Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu mukjizat kerasulannya. Al- Qur‟an merupakan

Al-Qur‟an sebagai kitab suci (kitâbun muthahharah) maupun sebagai pedoman hidup (hudan linnas) sangat menghargai adanya pluralitas. Pluralitas oleh al-Qur‟an