BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang digunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat mengganggu ekosistem yang ada. Air merupakan sarana pendukung berbagai aktivitas. Dalam kegiatan rumah tangga, air dimanfaatkan untuk minum, mencuci, mandi dan kaskus.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 Ayat (2) bahwa “Cabang- cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”. Sedangkan Ayat (3) menyatakan, “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. Air menjadi hak konstritusi setiap warga Negara. Karenanya Negara berkewajiban hadir dalam hal penyediaan air bersih yang layak bagi setiap warga Negara tidak terkecuali.
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Magetan, memberikan konsekuensi semakin meningkatnya kebutuhan terhadap air baku secara signifikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan layanan penyediaan air baku baik secara jumlah maupun mutu. Penyediaan air baku dihadapkan pada rendahnya daya dukung sumber daya alam oleh perubahan iklim yang semakin global, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi sumber air dan pemanfaatan sumber air secara optimal.
Mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bagian kedelapan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup dan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 86, penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang telah melaksanakan Usaha dan/atau Kegiatan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini memenuhi kriteria : a. tidak memiliki dokumen Lingkungan Hidup atau dokumen Lingkungan Hidupnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan b. lokasi Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang, wajib menyusun DELH atau DPLH.
Merujuk pada ketentuan tersebut, maka kegiatan sumur bor Kecamatan Karas diwajibkan Menyusun dokumen pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH). Kemudian mengacu pada Pasal 57, bahwa setiap pengajuan dokumen lingkungan wajib dilengkapi dengan persetujuan teknis.
Namun karena kegiatan sumur bor Kecamatan Karas ini merupakan usaha yang teridentifikasi sebagai usaha dengan tingkat resiko menengah rendah dengan minimnya limbah yang dihasilkan, maka dalam hal ini sumur bor Kecamatan Karas tidak dilengkapi dengan dokumen persetujuan teknis, baik pemenuhan baku mutu air limbah, pemenuhan baku mutu emisi maupun pengelolaan limbah B3. Namun dalam pelaksanaannya pengelolaan masing-masing limbah harus tetap dilakukan dan dikaji dalam dokumen ini.
Melalui penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup Penyediaan Air Baku Sumur Bor Kecamatan Karas ini Perumdam Lawu Tirta Kabupaten Magetan berkomitmen untuk melakukan upaya sinergis yang diharapkan dapat memberikan hasil yang komprehensif dan memuaskan, baik dari aspek kelayakan teknis, ekonomis, sosial, maupun lingkungan. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi arahan dalam pengelolaan dan pemantauan terhadap kualitas lingkungan hidup operasional sumur bor Kecamatan Karas. Penyediaan Air Baku Sumur Bor Kecamatan Karas ini menjadi begitu penting diwujudkan mengingat persoalan air bersih sampai dengan saat ini masih menjadi kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat di wilayah Kecamatan Karas dan sekitarnya Dengan kegiatan penyediaan air baku ini diharapkan dapat mewujudkan akses air bersih yang layak dan terus berkelanjutan serta berkesinambungan.
1.2. Identitas pemrakarsa
a. Nama pemrakarsa : PERUMDAM LAWU TIRTA KABUPATEN MAGETAN b. Nama Usaha dan/atau
Kegiatan
: Penyediaan Sumur Pompa Dalam Desa Kuwon
c. Alamat Usaha dan/atau Kegiatan
: Desa Kuwon Kecamatan Karas Kabupaten Magetan
d. Nama penanggungjawab : Ir. H. M. CHOIRUL ANAM e. Jabatan penanggungjawab : Direktur Utama
f. Alamat kantor : Jalan Tripandita 5 Kelurahan Sukowinangun Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan
g. No. Telp/Fax : 082132642029
h. e-mail : [email protected]
i. Bidang usaha : 36001-Penampungan
Penjernihan dan Penyaluran Air Minum
j. Titik koordinat : 7°34'35.9" LS dan 111°22'39.2"
BT
k. Luas lahan : 550 m²
1.3. Maksud dan tujuan penyusunan DPLH
1.3.1.Maksud
Penyusunan dokumen pengelolaan Lingkungan Hidup Penyediaan Sumur Bor Kecamatan Karas dimaksudkan sebagai evaluasi penyelenggaraan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup terhadap aktifitas beroperasinya sumur bor Kecamatan Karas. Dokumen ini juga menjadi acuan dalam pengelolaan dan pemantauan kualitas lingkungan serta daya dukungnya terhadap faktor-faktor internal maupun eksternal yang berpotensi memberikan perubahan kualitas dan daya dukung lingkungan di dalam maupun di sekitar sumur bor Kecamatan Karas.
1.3.2.Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dengan tersusunnya dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH) adalah sebagai berikut : 1. Tersusunnya dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH)
guna memenuhi persyaratan kelengkapan administrasi beroperasinya sumur bor Kecamatan Karas;
2. Menyajikan gambaran mengenai beroperasinya sumur bor Kecamatan Karas;
3. Memberikan informasi mengenai upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan dari dampak kegiatan dan aktifitas beroperasinya sumur bor Kecamatan Karas;
4. Menyajikan gambaran mengenai dampak yang terjadi dan menimbulkan perubahan mutu dan kualitas lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung;
5. Kepedulian dan komitmen pihak penanggung jawab kegiatan yang berwawasan lingkungan;
6. Memberikan deskripsi tentang upaya pemantauan lingkungan serta bertanggung jawab atas biaya yang harus dikeluarkan dalam pemantauan baik secara rutin dan periodik tahap operasional.
1.4. Manfaat penyusunan DPLH
Manfaat yang diharapkan dari tersusunnya dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH) sumur bor Kecamatan Karas :
A. Bagi penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
1. Merupakan wujud komitmen penanggung jawab dalam turut andil untuk mempertahankan, mengendalikan dan melestarikan lingkungan hidup dari dampak kegiatan yang telah, sedang dan akan berjalan;
2. Sebagai pedoman dan rujukan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pengelolaan dan pemantauan terhadap setiap potensi dampak yang mungkin terjadi serta upaya alternatif penanganannya;
3. Media sosialisasi aktifitas beroperasinya sumur bor Kecamatan Karas.
B. Bagi pemerintah
1. Sebagai dasar pertimbangan diterbitkannya persetujuan lingkungan bagi aktifitas sumur bor Kecamatan Karas;
2. Memahami deskripsi mengenai upaya pengelolaan dan upaya pemantauan lingkungan terhadap dampak yang dimungkinkan terjadi serta upaya mitigasi yang akan dijalankan pada aktifitas sumur bor Kecamatan Karas;
3. Dasar penilaian indikator kepatuhan bagi pihak dunia usaha/industry dan pelayanan lainnya terhadap penerapan kebijakan pemerintah di dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup;
4. Bahan monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup beroperasinya sumur bor Kecamatan Karas.
C. Bagi Masyarakat
1. Media sosialisasi dan meningkatkan pemahaman terhadap kewajiban badan usaha dalam mematuhi aspek kelayakan lingkungan dalam setiap aktifitas yang akan dilakukan;
2. Menilai komitmen dan kerdibilitas badan usaha terhadap penerapan kebijakan pemerintah dalam upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup.
1.5. Dasar hukum
Penyusunan DPLH Penyediaan Air Baku Sumur Bor Kecamatan Karas ini mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku baik di bidang sumber daya air maupun lingkungan hidup. Landasan hukum yang memayungi meliputi :
A. Undang-Undang
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 ayat (3);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
C. Peraturan Menteri
1. Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 1451/
K/10/MEM/2000 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah;
2. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 15 Tahun 2012 tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019 Tahun 2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2016 Tahun 2016 tentang Tata Cara Perizinan Pengusahaan Sumber Daya Air dan Penggunaan Sumber Daya Air;
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Llingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.
D.Peraturan Daerah
1. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magetan
1.6. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen lingkungan hidup dalam bentuk DPLH Penyediaan Air Baku Sumur Bor Kecamatan Karas, yang diharapkan menjadi dasar dan arahan bagi Perumda Air Minum Tirta Lawu didalam upaya pelaksanaan kegiatan pengendalian, pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup pada operasional sumur bor Kecamatan Karas.