• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT. UNILEVER, Tbk.

Muh. Ali1, Ibrahim H. Ahmad2, Sutardjo Tui3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1ali.kopertis9@gmail.com, 2ibrahimahmad@gmail.com, 3sutardjotui@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to explain the effect of profitability on firm value at PT. Unilever, Tbk. This research is descriptive using secondary data in the form of financial statements of PT. Unilver, Tbk. and has been examined by a Public Accountant with an unqualified opinion. The research period is 60 quarters during the period 2006-2020. The data were analyzed using multiple linear regression analysis. The results showed that the profitability variable using Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) together (simultaneously) had a significant effect on the firm value variable using Price Book Value (PBV).

Partially, Return on Assets (ROA) has a negative but not significant effect on Price Book Value (PBV) and Return on Equity (ROE) has an effect on Price Book Value (PBV) of PT. Unilever, Tbk positive and significant.

Keywords: Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Price Book Value (PBV).

PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing.

Dalam hal bertahan dalam persaingan global, mempertahankan daya saing, meningkatkan kinerja ekonomi dan pertumbuhan, berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional, inovasi adalah elemen penting bagi perusahaan. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai dengan keunggulan kompetitif meningkatkan lapangan kerja dan produksi dan sebagai imbalannya, mengarah pada pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan sosial. Ketika pertumbuhan berkelanjutan tercapai, perusahaan didorong untuk berinovasi dan meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi persyaratan baru dengan produk baru, layanan baru, dan proses baru. Di dunia yang terglobalisasi, sektor swasta dan publik telah diubah dalam semua dimensi. Karena perubahan pasar, fungsi perusahaan dan ekonomi juga telah berubah. Karena tuntutan beragam dan pola produksi, profesi baru muncul dan proses produksi dan filosofi telah berkembang. Saat ini, skenario yang sudah ada di tangan tidak membantu dan perusahaan membutuhkan cara dan metode baru dalam persaingan global. Sementara kreativitas dan inovasi menjadi modal utama perusahaan, mendapatkan kesuksesan di kondisi pasar yang

tidak terbatas dan fleksibel hanya dimungkinkan dengan inovasi (Dereli, 2015).

Dalam dunia komersial, persaingan bukanlah hal baru, tetapi sangat sengit. Dalam arena bisnis, hal ini terlihat dari maraknya pesaing baru maupun pesaing lama.

Perusahaan saat ini harus berurusan dengan lingkungan yang dinamis dan tidak pasti. Agar berhasil, perusahaan harus sadar secara strategis. Mereka harus memahami bagaimana perubahan yang berlangsung dengan sangat kompetitif yang terjadi di lingkungan mereka sehingga harus secara aktif mencari peluang untuk mengeksploitasi kemampuan strategis mereka, beradaptasi dan mencari peningkatan di setiap bidang bisnis, membangun kesadaran dan pemahaman tentang strategi dan keberhasilan saat ini. Perusahaan harus dapat bertindak cepat dalam menanggapi peluang dan hambatan (Papulova, 2006).

Weston & Copeland (2008) menjelaskan bahwa probabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari penjualan dan investasi mereka yang dapat dimaksimalkan oleh perusahaan. Profitabilitas dikenal sebagai rasio efektivitas manajemen yang berasal dari penjualan dan investasi. Profitabilitas yang besar akan memperlihatkan peluang yang besar dari perusahaan sehingga para investor akan memberikan tanggapan positif dengan menaikkan harga saham dan nilai perusahaan.

(2)

Pengembalian adalah motif utama investor dalam investasinya. Peningkatan laba yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan pengembalian yang diterima investor sehingga perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya sehingga sahamnya tetap menarik minat pasar (Zuhroh, 2019). Investor akan memutuskan untuk berinvestasi pada saham yang mempunyai porfitabilitas yang tinggi. Pengambilan keputusan investasi adalah proses memilih alternatif terbaik diantara sejumlah alternatif, keputusan ini telah keluar setelah evaluasi yang tepat dari semua alternative (Alam &

Abidin, 2021). Salah satu alternatif terbaik adalah saham yang memiliki profitabilitas yang tinggi.

Salah satu pengukuran profitabilitas adalah Return of Asset (ROA). Dalam analisis laporan keuangan, Rasio ini sering disorot dalam analisis laporan keuangan karena mungkin menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

ROA adalah metrik yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menciptakan keuntungan di masa lalu dan diramalkan untuk masa depan. Harta atau harta kekayaan yang diterbitkan adalah harta kekayaan perseroan yang utuh, yang diperoleh dari modal sendiri atau modal asing dan diubah oleh perseroan menjadi harta kekayaan perseroan yang dipergunakan untuk kelangsungan hidup perseroan. Menurut Brigham & Houston (2006), Return on Asset (ROA) merupakan perbandingan dari laba bersih berbanding dengan total aktiva untuk mengukur pengembalian atas aktiva keseluruhan setelah bunga dan pajak.

Penelitian ini menggunakan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) untuk mengukur profitabiltas karena dengan pengukuran profitabilitas menggunakan Return of Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) dalam menganalisis kinerja perusahaan, ROA dan ROE merupakan rasio yang secara umum sangat sering dibahas, karena kemampuan ROA dan ROE dalam memperlihatkan kesuksesan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan untuk perusahaan.

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

1) Apakah Return on Asset (ROA) memengaruhi Price Book Value (PBV) pada PT. Unilever, Tbk. dan 2) Apakah Return on Equity (ROE) memengaruhi Price Book Value (PBV) pada PT. Unilever, Tbk. sedangkan

tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Price Book Value (PBV) pada PT.

Unilever, Tbk. dan 2) Menganalisis pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Price Book Value (PBV) pada PT. Unilever, Tbk.

TINJAUAN LITERATUR

Salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan adalah laba. Laba juga sering digunakan sebagai metrik yang dilihat investor sebelum menginvestasikan uang mereka karena laba menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi tanggung jawabnya kepada pemegang saham. Laba sangat penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan dalam menjalankan tugas operasionalnya.

Profitabilitas dapat diukur dari tiga perspektif:

return on equity (ROE), return on assets (ROA), dan return on investment (ROI).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan return on equity (ROE) untuk proksi dari profitabilitas yang dapat diukur dengan menggunakan formula yaitu membandingkan antara laba setelah pajak (Earnig after tax) dengan pemanfaat dari modal sendiri.

Berdasarkan pendapat Hanafi & Halim (2009) menjelaskan bahwa rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu.

Sartono (2008) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, asset maupun laba bagi modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini. Berdasarkan pendapat dari Kasmir (2014) menjelaskan bahwa Rasio profitabilitas adalah metrik yang digunakan untuk mengevaluasi kapasitas perusahaan untuk menghasilkan Laba. Rasio ini boleh pula digunakan untuk mengetahui level efektivitas manajemen dalam perusahaan. Laba yang diperoleh dari penjualan dan pendapatan investasi menunjukkan hal ini. Tujuannya agar rasio ini digunakan untuk menampilkan rasio efisiensi suatu perusahaan. Mengikuti pendapat dari Fahmi (2013), Rasio profitabilitas digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

(3)

keuntungan. Calon investor akan meneliti operasi perusahaan yang mulus dan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan.

Semakin tinggi rasio profitabilitas, semakin akurat menggambarkan keuntungan perusahaan yang tinggi. Menurut beberapa perspektif para ahli di atas maka dapat diperoleh pemahaman bahwa rasio profitabiltas adalah rasio yang sering dipakai untuk melakukan pengukuran atas kemampuan dan efektifnya suatu perusahaan dalam memperoleh laba yang berkenaan atas investasi, penjualan dan aset.

Menurut Harahap (2009), laba adalah Kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dari semua kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya, digambarkan oleh rasio profitabilitas, juga dikenal sebagai profitabilitas. Menurut Fahmi (2015), rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Kasmir (2015), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi.

Sebagaimana Sartono (2012), profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahan untuk menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat bekepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar- benar akan diterima dalam bentuk dividen.

Irham Fahmi (2015) berpendapat bahwa nilai perusahaan diartikan rasio nilai pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang. Selanjutnya menurut Agus Sartono (2016), nilai perusahaan berarti tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present

value semua keuntungan pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimiliki meningkat.

Menurut Harmono (2014), nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Menurut Maya Septiyuliana (2016) nilai perusahaan adalah nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan, bahwa dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan. Penulis membuat simpulan nilai perusahaan adalah hubungan antara kinerja perusahaan dan harga sahamnya sehingga berdasarkan definisi tersebut maka semakin tinggi harga saham, semakin besar nilai perusahaan.

Menurut Irham Fahmi (2015) nilai perusahaan adalah rasio nilai pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang.

Agus Sartono (2016), nilai perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimiliki meningkat. Sedangkan menurut Harmono (2014), nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Menurut Maya Septiyuliana (2016) nilai perusahaan adalah nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan, bahwa dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimal.

Hasil penelitian tentang pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan, Membuktikan Bahwa Profitabilitas Berkaitan Dengan Nilai Perusahaan (Chowdhury, 2010).

Efek yang sangat baik dari leverage pada nilai perusahaan yang akan lebih menguat jika kualitas keuangan perusahaan baik pula.

(4)

peningkatan struktur pinjaman yang dilakukan perusahaan maka akan meningkatkan nilai dari suatu perusahaan (Cheng, 2011). Rahim et al.

(2010) dalam penelitiannya menghasilkan hasil penelitian yaitu leverage memiliki kaitan yang positif dengan nilai perusahaan. Lain halnya dengan penelitian dilakukan Adekunle et al. (2010) dengan hasil penelitian bahwa rasio utang sebagai proksi untuk Profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif terhadap nilai perusahaan dapay dinilai dengan menggunakan ROA dan ROE. Kebijakan dividen boleh dikatkan salah satu hal yang begitu penting dalam optimalisasi nilai perusahaan. Manajemen perusahaan dapat melakukan dua pilihan dalam perlakuan selain laba bersih setelah pajak yang diberikan kepada pemegang saham berupa dividen, atau diinvestasikan kembali untuk kepentingan perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Secara umum, kebanyakan Earning After Tax (EAT) diberikan berupa dividen dan lainnya diinvestasikan kembali yang diartikan dengan laba ditahan sehingga manajemen dapat menentukan kebijakan tentang jumlah Pendapatan Setelah Pajak yang didistribusikan sebagai dividen. Kemampuan perusahaan untuk membayar dividen merupakan indikator nilainya. Jika dividen dibayarkan pada tingkat yang lebih tinggi, harga saham naik, dan nilai perusahaan juga naik. Harga saham perusahaan terlalu rendah jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham kecil.

Akibatnya, pembayaran yang besar dan kuat menyebabkan peningkatan nilai perusahaan (Harjito & Martono, 2010).

Dari uraian diatas, maka dikemukakan atau diajukan rumusan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Return on Assets (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book Value pada PT. Unilever, Tbk.

2. Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book Value pada PT. Unilever, Tbk.

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Ali (2021) METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan desain survei untuk memperoleh informasi tentang masalah yang berkaitan dengan pengaruh ptofitabilitas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada PT.

Unilever, Tbk. Dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan data historis berupa laporan keuangan periode 2006-2020 atau sebanyak 60 quartal. Penelitian berlokasi di PT. Unilever, Tbk. Dan Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Makassar dengan waktu penelitian selama kurang lebih 3 bulan efektif. Input data yang digunakan disusun secara kuartalan.

Objek yang diamati adalah laporan keuangan PT. Unilever, Tbk. periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2020 (60 kuartal).

Data yang digunakan dalah data historis berupa time series.

Metode analisis kuantitatif dilakukan melalui Analisis Regresi Berganda (Multiple regression) dengan SPSS versi 25. Kedua teknik analisis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Y =  + 1X1 + 2X2 + i HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda (multiple regression) dengan menggunakan SPSS versi 21 menggambarkan adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel bebas, serta fluktuasi arah hubungan.

Return of Equity/ROE

(X2) Return of Asset/ROA

(X1) Nilai

Perusahaan/

PBV (Y)

(5)

Tabel 1. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients B

Std.

Error Beta 1 (Constant) -5.012 .500

Return of Assets (ROA)

-.061 .102 -.033

Return of Equity (ROE)

1.908 .114 .937

a. Dependent Variable: Price Book Value (PBV) Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh rumsu regresi sebagai berikut:

Y = -5,355 – 0,140 X1 + 2,049 X2

Dari hasil persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) Konstanta (a), Ini berarti bahwa jika semua variabel bebas memiliki nilai 0 (nol) maka variabel terikat (price book value) adalah sebesar -5,012, 2) Nilai koefisien leverage untuk Return on Assets (ROA) sebesar -0,061 dan bertanda negatif maka Return on Assets (ROA) mempunyai hubungan yang tidak searah dengan Price Book Value (PBV). Setiap kenaikan Return on Assets (ROA) satu satuan maka variabel Price Book Value (PBV) akan menurun sebesar 0,061 dan sebaliknya dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap, dan 3) Nilai koefisien leverage untuk Return on Equity (ROE) sebesar 1,908 dan bertanda positif maka Return on Equity (ROE) mempunyai hubungan yang searah dengan Price Book Value (PBV). Setiap kenaikan Return on Equity (ROE) satu satuan maka variabel Price Book Value (PBV) akan naik sebesar 21,908 dan sebaliknya, dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sondakh, dkk (2019) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap PBV dan Penelitian ini sejalan dengan penelitian Bia Nabila Jamil (2017) yang menemukan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap Price Book Value (PBV) pada perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI dari tahun 2011 hingga 2015.

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen berpegaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan (F-hitung) lebih besar dari dari nilai F menurut tabel (F-tabel) maka hipotesis alternatif yang mengatakan bahwa semua varibel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Untuk analisis dari output SPSS versi 25 dapat dilihat dari tabel anova, sebagai berikut :

Tabel 2. Matriks uji F

ANOVAa Model

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 22.075 2 11.038 165.423 .000b Residual 3.803 57 .067

Total 25.878 59

a) Dependent Variable: Price Book Value (PBV)

b) Predictors: (Constant), Return of Equity (ROE), Return of Assets (ROA)

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa F-hitung sebesar 89,891 sedangkan nilai F-tabel pada  = 0.05 Adalah sebesar 2,76 sehingga F-hitung lebih besar dari pada F-tabel (165,42 > 2,76). Sehingga Ho

ditolak dan menerima Ha yang berarti bahwa Return on Assets dan Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap I (PBV) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.

Uji-t digunakan untuk melihat apakah faktor-faktor independen memiliki pengaruh yang sedikit signifikan terhadap variabel dependen. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen (Abidin, 2018). Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Kami menerima hipotesis alternatif, yang berpendapat bahwa variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen, jika nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan.

Analisis uji t juga dilihat dari tabel 3. sebagai berikut:

Tabel 3. Pengaruh Variabel Bebas secara Parsial terhadap Variabel terikat

Coefficientsa

(6)

Model

Unstandardized Coefficients

Stan dardi

zed Coef ficie nts

t Sig.

B Std.

Error Beta

1

(Constant) -5.012 .500 -10.017 .000 Return of

Assets (ROA)

-.061 .102 -.033 -.593 .555

Return of Equity (ROE)

1.908 .114 .937 16.751 .000

a. Dependent Variable: PBV

Sumber: data primer diolah (2021).

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: 1) Return on Assets (ROA mempunyai thitung yakni -0,593 dengan ttabel = 1.670. Jadi thitung < ttabel atau -0,593 < 1.670 dengan nilai signifikansi sebesar 0,555 lebih besar dari 0,05 (0,555 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Price Book Value (PBV), Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sasongko &

Wulandari (2006) dengan hasil penelitian berdasarkan pada hasil uji t parsial menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap harga saham. dan 2) Return on Equity (ROE) mempunyai thitung

yakni 16.751 dengan ttabel = 1.670. Jadi thitung >

ttabel (16.751 > 1,670) dan nilia signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 <

0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Price Book Value (PBV).

Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Talamati &

Pangemanan (2015) dengan hasil penelitian yang berdasarkan pada nilai Thitung untuk ROE sebesar 0,758 lebih kecil dari nilai ttabel 3,44 artinya ROE tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap PBV.

Tabel 4. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .924a .853 .848 .25831

a. Predictors: (Constant), Return of Equity (ROE), Return of Assets (ROA)

b. Dependent Variable: Price Book Value (PBV)

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa Return on Assets dan Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap berpengaruh sebesar 84,8%

terhadap Price Book Value (PBV) PT.

Unilever, Tbk., sedangkan 15,2% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Karena nilai R Square diatas 4 % maka dapat disimpulkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel sangat baik.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Return on Assets (ROA) mempunyai koefisien regresi yang bertanda negatif sebesar 0,140, hal ini menunjukkan bahwa Return on Assets (ROA) memiliki hubungan yang tidak searah dengan Price Book Value (PBV) dan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Price Book Value (PBV) ini berarti bahwa Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh negatif (tidak searah) dengan Price Book Value (PBV) PT.

Unilever, Tbk. dan Return on Assets (ROA) berpengaruh tidak signifikan terhadap Price Book Value (PBV) PT. Unilever, Tbk.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sondakh, dkk (2019) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap PBV.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Return on Equtiy (ROE) mempunyai koefisien regresi yang bertanda positif sebesar 2,049, hal ini menunjukkan bahwa Return on Equtiy (ROE) memiliki hubungan yang searah dengan Price Book Value (PBV) dan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Return on Equtiy (ROE) memiliki pengaruh signifikan terhadap Price Book Value (PBV) ini berarti bahwa Return on Equtiy (ROE) memiliki pengaruh positif (searah) dengan Price Book Value (PBV) PT. Unilever, Tbk. dan Return on Equtiy (ROE) berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value (PBV) PT. Unilever, Tbk.

Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan dari Return on Equtiy (ROE) maka akan meningkatkan Price Book Value (PBV) secara signifikan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Bia Nabila Jamil (2017) yang menemukan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap Price Book Value (PBV) pada perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI dari tahun 2011 hingga 2015. Hasil positif

(7)

menunjukkan bahwa perusahaan dapat secara efisien memanfaatkan modalnya untuk operasi operasional, menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi. Beberapa unsur yang berperan dalam dampak tersebut, antara lain sebagai berikut: Sondakh, dkk. Demikian pula dengan penelitian ini (2019). ROE memiliki dampak besar pada PBV.

PENUTUP

Berikut kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil kajian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya: 1) Return on Asset (ROA) berpengaruh negatif tapi tidak signifikan terhadap Price Book Value (PBV) pada PT. Unilever, Tbk. Dan 2) Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book Value (PBV) pada PT. Unilever, Tbk. Beberapa saran berdasarkan pembahasan dan analisis yang dilakukan yaitu: 1) Perusahaan perlu lebih meningkatkan manajemen ekuitas perusahaan karena dengan meningkatnya manajemen ekuitas perusahaan akan lebih meningkatkan nilai perusahaan PT. Unilever, Tbk. 2) Assets berpengaruh negatif tapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan asset perlu ditingkatkan supaya dapat meningkatkan perusahaan, dan 3) Peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam metode penelitian dan variabel penelitian yang hanya terfokus pada variabel internal; Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode dan variabel penelitian, khususnya variabel eksternal yang dapat mempengaruhi PT. Nilai perusahaan Unilever, Tbk, diharapkan dari peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. (2018). The Effect of Shareholding on Dividends Obtained by The Regional Government of Sinjai Regency. Patria Artha Journal of Accounting & Financial Reporting, JAFRe, Vol. 2 Issue 1, April 2018.

Alam, Syamsu., Abidin, Zainal. (2021).

Keputusan Investasi Saham Syariah. CV.

Jakad Media Publishing.

Dereli, Deniz Dilara. (2015). Innovation Management in Global Competition and Competitive Advantage. Procedia_ Social and Behavioral Sciences 195 (2015) 1365–

1370 Available online at www.sciencedirect.com ScienceDirect 1877-0428 Published by Elsevier Ltd. This is an open access article under the CC BY-

NC-ND license

(http://creativecommons.org/licenses/by- nc-nd/4.0/). Peer-review under responsibility of Istanbul Univeristy. doi:

10.1016/j.sbspro.2015.06.323 World Conference on Technology, Innovation and Entrepreneurship

Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Irham. (2015). Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung:

Alfabeta.

Halim, Abdul & Mamduh M. Hanafi. (2009).

Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Harahap, S. S. (2009). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Ke satu.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Jamil, Bia Nabila. (2017). Pengaruh Return on Equity dan Dividend Payout Ratio terhadap Price Book Value (Studi Pada Perusahaan BUMN Yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015). Jurnal Manajemen dan Bisnis (ALMANA) Vol. 1 No. 1/ April 2017.

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan, cetakan ke-7. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Papulova, Emilia., Papulova, Zuzana. (2006).

Competitive Strategy and Competitive Advantages of Small and Midsized Manufacturing Enterprises in Slovakia. E- Leader, Slovakia 2006.

Sartono, Agus. (2012). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi4. Yogyakarta:

BPFE.

Sondakh, Priska., Saerang, Ivonne., Samadi, Reitty. (2019). Pengaruh Struktur Modal (ROA, ROA dan DER) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada Perusahaan Sektor Properti yang Terdaftar di BEI (Periode 2013-2016). Jurnal EMBA Vol.7 No.3 Juli 2019, Hal. 3079 – 3088.

Talamati, Mohamad Rianto., Pangemanan, Sifrid S. (2015). The Effect of Earnings Per Share (EPS) & Return on Equity (ROE) On Stock Price of Banking Company Listed In Indonesia Stock Exchange (IDX) 2010- 2014. Jurnal EMBA Vol.3 No.2 Juni 2015, Hal. 1086-1094 ISSN 2303-1174.

(8)

Weston, J. Fred dan Copeland, E. Thomas.

(2008). Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan, Penerbit Bina Aksara, Jakarta.

STIE YPUP. (2019). Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah. Makassar: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat akurasi sudut pada alur segitiga sama sisi Data Feedrate mm/menit 50 100 150 Sudut A 0 1 1 0 Sudut B 0 0 0 1 Sudut C 0 0 0 1 Dari tabel 4 di atas maka bisa dilihat

Uji t adalah untuk menguji signifikansi variabel independen dalam penelitian ini menunjukan bahwa variabel pengaruh corporate social responsibility mempunyai nilai signifikansi sebesar