PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KECERDASAN INTELEKTUAL, KOMPETENSI DOSEN DAN PENDAPATAN ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
STKIP PGRI SUMBAR ANGKATAN 2015
Selly Bahufitria1, Sri Wahyuni 2, Yosi Eka Putri 2
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
Result of research indicate that: 1) Regression result from group of parent population high income of locus of control influential and significant to learning achievement which shown by regression coefficient value equal to 0,306. The value of this coefficient is significant, because the tcount value of 3.541 is greater than the ttable value of 1.98969. Then the learning results will also increase by 0.306 units. 2) Regression result from the sample group of parents income high intellectual intelligence has no effect and significant to the learning achievement shown by regression coefficient value of 0111. The value of this coefficient is significant, because the tcount value of 1.805 is smaller than the value of ttable of 1.98969. Then the learning results will also increase by 0.111 units. 3) Regression result from group of sample of parent income high lecturer competence influential and significant to learning achievement shown by regression coefficient value equal to 0,264. The value of this coefficient is significant, because the value of t count of 2.589 is greater than the value of ttable of 1.98969. Then the learning results will also increase by 0.264 units. 4) Regression results from the group of parents' income sample high income parents have no effect and significant on learning achievement shown by the value of regression coefficient of 0.024. The value of this coefficient is significant, because the value of t count of 0.821 is smaller than the value of ttable of 1.98969. Then the learning result will also increase by 0,024 units. 5) locus of control, intellectual intelligence, lecturer competence, and parental income together- influence learning achievement. Where obtained value Fhitung 83,583> Ftable 2,48 with significant level equal to 0,000 <α = 0,05. This means Ha is accepted and H0 is rejected.
Keywords : Effect of Locus of Control, Intellectual Intelligence, Lecturer Competence, Parent's Revenue, Learning Achievement
PENDAHULUAN
Pendidikan pada masa sekarang sangatlah penting, hal ini karena adanya pendidikan kita bisa mendapatkan ilmu, keterampilan dan pengalaman. Adanya
pendidikan tingkat kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM) mengalami kemajuan, sehingga dapat membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional
yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mengembangkan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda sebagai komponen bangsa secara optimal.
Hakikat pendidikan itu sendiri merupakan proses pembudayaan untuk membentuk manusia seutuhnya. Sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 :
Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan untuk membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Hamalik (2010:77)
menyatakan bahwa pendidikan dikatakan berkualitas bila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan ada interaksi antara komponen- komponen yang terkandung dalam sistem pengajaran yaitu tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau mahasiswa, tenaga kependidikan atau dosen, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran.
Tabel 1. Data Profil Jurusan Ekonomi dari Beberapa Perguruan Tinggi yang Berada di Wilayah Kopertis X Beserta Jumlah Mahasiswa Tahun 2017
No Perguruan Tinggi
Jumlah Dosen (orang)
Jumlah Mahasiswa
(Orang)
1. UNP 16 553
2. UNAND 36 868
3. UBH 18 238
4. Universitas Baiturrahma 13 270
5. UPI YPTK Padang 58 300
6. Universitas Mahaputra M.yamin 13 153
7. STKIP PGRI Sumbar 30 1077
8. Universitas Muhammadiyah Sumbar 21 911
9. Universitas Jambi 25 1156
10. Universitas Batang Hari Jambi 15 191
11. Universitas Muaro Bungo 28 596
12. Universitas Riau 11 563
13. Universitas Islam Riau Syahril Hidayatullah 18 591
14. Universitas Batam 24 1773
15. Universitas Ekasakti 16 113
16. IAIN Imam Bonjol Padang 19 38
Jumlah 361 8235
Sumber : Dikti,Forlap.go.id, Bulan Maret Tahun 2017
Dari tabel diatas terlihat bahwa mahasiswa yang berminat memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebanyak 8.235 mahasiswa ekonomi dari beberapa perguruan tinggi di wilayah kopertis X dan dosen yang mengajar sebanyak 361 orang. STKIP PGRI Sumbar merupakan salah satu perguruan tinggi dengan jumlah dosen 30 orang dan mahasiswa sebanyak 1077 mahasiswa. Hal ini yang membuat penulis tertarik karena jumlah dosen tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang ada.
Keberhasilan seseorang dalam memperoleh prestasi tidak terlepas dari institusi pendidikan. Perguruan tinggi merupakan salah satu institusi pendidikan formal yang menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan IPTEK, serta beracuan kepada tanggung jawab dan kewajiban nasional yang telah dikemukakan.
Diduga salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa yaitu locus of control.
Locus of control merupakan keyakinan individu dalam memandang faktor penyebab keberhasilan maupun kegagalan yang dialami, termasuk hadiah dan hukuman yang diterimanya.
Perbedaan locus of control pada seseorang ternyata dapat menimbulkan perbedaan pada aspek- aspek kepribadian yang lain.
Mahasiswa yang memiliki locus of control memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat mengatur dan mengarahkan hidupnya serta bertanggung jawab terhadap pencapaian penguat apapun yang diterimanya adalah keberuntungan, nasib atau orang lain di luar dirinya.
Diduga faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah kecerdasan intelektual. Kecerdasan intelektual merupakan kecerdasan yang diuji dari hasil tes kemampuan dalam menyelesaikan suatu problem yang biasanya diaplikasikan dalam angka- angka dan sejenisnya yang biasa dilakukan dalam dunia pendidikan dan hasil akhir dari tes tersebut akan diberi nilai, nilai tersebutlah yang
dijadikan ukuran kemampuan intelektual seseorang. Jika seorang mahasiswa dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu yang lebih singkat, memahami masalahnya lebih cepat dan cermat, serta mampu bertindak cepat maka mahasiswa tersebut dapat dikatakan memliki kecerdasan intelektual yang tinggi sehingga prestasi belajarnya pun meningkat. Tetapi jika sebaliknya seorang mahasiswa tersebut tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, mudah berputus asa, dan dan gampang menyerah mahasiswa tersebut memiliki kecerdasan intelektual yang rendah dan prestasi belajarnya pun menurun.
Diduga faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah kompetensi dosen.
Kompetensi merupakan kumpulan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Keberhasilan seorang mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan tidak lepas dari beberapa faktor diatas adalah kompetensi dosen dalam memberikan metode mengajar yang mempunyai
pengetahuan yang tinggi dan keterampilan dalam mengajar juga memiliki sikap sopan dan baik yang membuat mahasiswa/ peserta didik dapat menjadi sarana pembangkit hasil belajar mahasiswa.
Selain dari tiga faktor di atas diduga faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah pendapatan orang tua. Prestasi akademik mahasiswa pun tergantung dari tingkat pendapatan orang tuanya dimana menurut Zahri (2001:43). Orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi dan pendapatan yang mencukupi untuk biaya pendidikan anaknya akan lebih banyak membantu perkembangan anaknya dibandingkan dengan orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan lebih rendah. Orang tua mempunyai pengaruh terhadap proses perkembangan anak.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Siregar (2013:15) “Penelitian diskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau penghubung dengan variabel lain”.
Sedangkan menurut Siregar (2013:15), “Penelitian assosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dapat membangun teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala dalam penelitian”.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Hipotesis 1, terdapat pengaruh
yang signifikan antara locus of control (X1) terhadap prestasi belajar (Y).
Koefisien regresi variabel Locus of Control (X1) sebesar 0,191 satuan, diperoleh nilai thitung
sebesar 3,559 > ttabel sebesar 1,98969 dengan nilai signifikan 0,001 < = 0,05, berarti Ha
diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Locus of Control terhadap
prestasi belajar mahasiswa pada Program Studi Pendidikan ekonomi angkatan 2015 STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin tinggi Locus of Control maka akan semakin meningkat prestasi akademik mahasiswa
2) Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan intelektual (X2) terhadap prestasi belajar (Y).
Koefisien regresi variabel kecerdasan intelektual mahasiswa dengan dosen(X2) sebesar 0,292 satuan, diperoleh nilai thitung sebesar 5,015 > ttabel
sebesar 1,98969 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kecerdasan intelektual terhadap prestasi belajar mahasiswa pada Program Studi Pendidikan ekonomi angkatan 2015 STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan intelektual maka akan semakin
meningkat prestasi akademik mahasiswa
3) Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi dosen (X3) terhadap prestasi akademik (Y).
Koefisien regresi variabel kompetensi dosen (X3) sebesar 0,236 satuan, diperoleh nilai thitung sebesar 4,937 > ttabel
sebesar 1,98969 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kompetensi dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa pada Program Studi Pendidikan ekonomi angkatan 2015 STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin tinggi kompetensi dosen maka akan semakin meningkat prestasi belajar akademik mahasiswa 4) Hipotesis 3, terdapat pengaruh
yang signifikan antara pendapatan orang tua (X4) terhadap prestasi akademik (Y).
Koefisien regresi variabel pendapatan orang tua (X4)
sebesar 0,032 satuan, diperoleh nilai thitung sebesar 2,720 > ttabel
sebesar 1,98969 dengan nilai signifikan 0,008 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pendapatan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa pada Program Studi Pendidikan ekonomi angkatan 2015 STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin tinggi pendapatan orang tua maka akan semakin meningkat prestasi belajar akademik mahasiswa.
Tulus, (2004:75) “prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai mahasiswa/mahasiswi ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah/universitas”.
Kreitner & Kinichi (2001:154) mengatakan bahwa hasil yang dicapai locus of control internal dianggap berasal dari aktifitas dirinya. Sedangkan pada individu locus of control eksternal menganggap bahwa keberhasilan
yang dicapai dikontrol dari keadaan sekitarnya. Seseorang dengan locus of control internal adalah mereka yang merasa bertanggung jawab atas kejadian-kejadian tertentu. Hasil adalah dampak langsung dari tindakannya, sedangkan orang dengan locus of control external adalah mereka yang sering kali menyalahkan (atau bersyukur) atas keberuntungan, petaka, nasib, keadaan dirinya atau kekuatan- kekuatan lain di luar kekuasaannya.
Menurut Sriwati (2015:12) kecerdasan intelektual adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pemikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar.
Tilar (2005:123) menegaskan bahwa,“Kemampuan mengajar dosen akan sangat menentukan daya serap atau kualitas bimbingan dosen terhadap mahasiswa, dengan penguasaan memberikan kuliah dengan baik apalagi dibantu dengan penguasaan penggunaan multimedia
di dalam memberikan kuliah akan sangat bermanfaat didalam meningkatkan penguasaan materi kuliah dari para mahasiswa”. Jadi kemampuan mengajar oleh dosen sangat menentukan kualitas bimbingan terhadap mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi kuliah oleh mahasiswa yang tercermin dalam prestasi belajarnya.
Menurut Aristoteles dalam Ahmadi, (2003:204) golongan sosial ekonomi keluarga dan masyarakat suatu Negara dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
1) Mereka yang kaya sekali (golongan sosial ekonomi yang tinggi)
2) Mereka yang berada ditengah (golongan sosial ekonomi menengah)
3) Mereka yang melarat (golongan sosial ekonomi rendah)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh antara locus of control(X1) terhadap prestasi
belajar siswa (Y). Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendapatan tinggi dengan koefisien sebesar 0,306.
Nilai ini signifikan karena thitung
3,541 > ttabel 1,98969.
2. Terdapat pengaruh antara kecerdasan intelektual (X2) terhadap prestasi belajar(Y).
Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dengan koefisien sebesar 0,523.
Nilai ini signifikan karena thitung
5,750 > ttabel 1,98969.
3. Terdapat pengaruh antara kompetensi dosen (X3) terhadap prestasi belajar (Y). Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendapatan tinggi
dengan koefisien sebesar 0,264.
Nilai ini signifikan karena thitung
1.2589 > ttabel 1,98969.
4. Terdapat pengaruh antara pendapatan orang tua (X4) terhadap prestasi belajar siswa (Y). Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendapatan tinggi dengan koefisien sebesar 0.024.
Nilai ini signifikan karena thitung
0,419 < ttabel 1,98969.
5. Locus of control, kecerdasan intelektual, kompetensi dosen dan pendapatan orang tua secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Dimana diperoleh nilai Fhitung 83,538 > Ftabel 2,48 dengan taraf signifikan 0,000
< 0,05. Hal ini berarti Ha
diterima dan H0 ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan prestasi belajar lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:
1. Untuk locus of control sebaiknya siswa meningkatkan indikator merasa di kejar waktu dan disiplin sebsiknya mahasiswa mengerjakan tugas perkuliahan sesegera mungkin untuk diserahkan kepada dosen dan mengikuti perkuliahan sampai jam perkuliahan selesai.
2. Untuk kecerdasan intelektual sebaiknya meningkatkan indikator kecerdasan angkan sebaiknya mahasiswa meningkatkan pembelajaran tentang perhitungan agar cepat mengerti jika belajar hitung- hitungan.
3. Untuk kompetensi dosen sebaiknya meningkatkan indikator kompetensi kepribadian sebaiknya dosen
mahasiswa dalam
menyampaikan materi harus memiliki sifat humoris dalam menyampaikan materi agar mahasiswa senang dalam belajar dan dosen memberi nasehat dalam perkuliahan.
4. Untuk pendapatan orang tua sebaiknya orang tua memcari pendapatan lebih karena dengan
tinggi nya pendapatan orang maka kebutuhan dalam belajar mahasiswa juga terpenuhi.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian yang sejenis yang lebih mendalam di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur. (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Depertemen Pendidikan Nasional.
(2003). UUD RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas Hamalik. (2010). Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Kreitner R & Kinichi A. (2001).
Organizational Behavior (Fith Editi).
Sudjana. (2010). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Rineka Cipta.
Tulus. (2004). Peran Displin Pada Prilaku dan Prestasi Siswa.
Jakarta: Grasindo.