• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan

N/A
N/A
Eka Mirandasilaban

Academic year: 2024

Membagikan "1. peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Run off atau aliran permukaan merupakan air yang berasal dari air hujan yang menjulur di permukaan tanah. Air yang mengalir dalam saluran atau sungai dapat berasal dari aliran permukaan atau dari air tanah yang merembes di dasar sungai. Konstribusi air tanah pada aliran sungai disebut aliran dasar baseflow, sementara total aliran disebut debit runoff. Air yang tersimpan di waduk, danau, dan sungai di sebut air permukaan surface water (Alvin, 2017).

Air larian (run off) adalah bagian dari curah hujan yang mengalir di area lokasi tambang PT. Seruyan Jaya Mineral sehingga menjadi air limbah (terkontaminasi). Aliran tersebut terjadi air hujan yang mencapai permukaan tanah tidak terinfiltrasi akibat intensitas hujan melampaui kapasitas atau faktor lainnya,

Besarnya debit air larian (Run off) yang menjadi air limbah (Q) akan dikaji menggunakan Metode Rasional menggunakan persamaan berikut:

𝑄 = 𝐶 × (𝐼 − 𝐸𝑇ₒ) × 𝐴

...(1) Ket:

I = Intensitas hujan rencana tahunan (mm/jam) 𝐸𝑇˳ = Evapotranspirasi (mm/jam)

C = Faktor tutupan lahan A = Catchment area (Ha)

Perhitungan Distribusi Hujan Jam- Jam an = (R24/t). (t/T) 2/3

...(2) Ket :

RT : Intensitas hujan rata-rata dalam T jam (mm/jam) R24 : Curah hujan efektif dalam 1 hari (mm)

(2)

T : Waktu mulai hujan (jam) t : Waktu konsentrasi hujan(jam) Untuk Indonesia t = 6 Jam

Curah Hujan jam ke t Rt = (t-RT)-{(t-1).(RT-1)}

...(3) Ket:

Rt : Presentase Intensitas Hujan Rata-rata(dalam t jam)

Adapun perhitungan distribusi curah hujan menggunakan metode mononobe dapat di lihat dalam tabel 1.

Tabel 1 Distribusi Curah Hujan Jam ke(-

1)  

Distribusi

Hujan Curah Hujan Rasio Kumula

tif

1 Jam an Jam ke- % %

1 0,167 R24 -0,833 R24 -83,33% -83,33%

2 0,265 R24 -1,638 R24 -163,75% -

247,09%

3 0,347 R24 -2,225 R24 -222,45% -

469,54%

4 0,420R24 -2,667 R24 -266,68% -

736,22%

5 0,487 R24 -2,983 R24 -298,33%

- 1034,55

%

6 0,550 R24 -3,185 R24 -318,54%

- 1353,09

% Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 2. Suhu Udara dan Kelembapan di Kabupaten Seruyan

Suhu Udara (◦C)

Bulan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Januari 26,65 26,12 26,12 27,63 26,73 26,17 26,97 27,5 26,23 31,14 Februari 26,87 26,9 26,78 27,34 26,51 26,69 27,57 27,42 26,72 31,52 Maret 27,76 27,42 27,15 28,05 26,98 27,01 27,15 27,79 27,19 32,25 April 27,61 27,57 27,33 28,05 27,64 27,39 27,83 27,84 27,33 32,94 Mei 27,67 27,3 26,9 28,07 27,42 27,04 27,44 27,76 27,55 32,57 Juni 27,45 27,17 26,41 27,15 26,78 26,5 26,39 26,7 27,14 31,11 Juli 25,98 26,62 26,15 27,21 26,13 26,19 25,86 26,09 26,33 30,94 Augustu

s 25,83 26,21 26,44 27,12 26,09 26,5 26,27 26,66 26,33 31,17 Septemb

er 26,36 26,73 27,37 27,58 26,73 26,9 26,82 26,67 26,49 30,92 Oktober 27,42 27,8 28,09 27,39 27,54 27,3 27,69 27,15 27,26 31,46 Novemb

er 27,07 27,94 28,27 27,41 27,19 27,63 27,94 27,2 26,9 31,33

(3)

Desemb

er 26,48 26,85 27,7 26,56 26,8 26,76 27,66 26,51 26,76 31,09 Rata-

Rata 26,93 27,05 27,06 27,46 26,88 26,84 27,13 27,11 26,85 31,54

Max 31,54

Bulan Kelembapan Relatif (%)

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Januari 86,88 86,75 87,44 85,31 85,94 88,19 86,44 85,56 88,81 85,56 Februari 86,35 83,06 84,75 85,56 86,44 85,88 84,38 85,69 87 84,31 Maret 82,38 83,94 83,31 84,44 84,25 85,69 84,62 84,69 84 84

April 84,81 83,12 84,38 89,94 83,19 85,5 85,62 85,69 82,5 82,88 Mei 84,06 86,44 87,19 85,69 86,62 87,19 87,25 87,31 86,25 84,38 Juni 82,88 86,88 87,06 85,38 86,38 87,06 88,88 87,77 85,69 86,69 Juli 86,56 85,06 83,81 84,31 87,62 85,25 84,12 88,75 87,38 87,12 Agustus 85,31 83,06 78,44 82,62 85,56 80,81 80,56 88,5 88,25 86,44 Septemb

er 83,94 77,94 73,75 80,81 83,94 79,56 77,31 85,62 87,25 87,19 Oktober 79,38 75 73,25 83,81 82,31 80,69 78,38 85,5 85,06 86,06 Novemb

er 83,38 78,89 78,06 84,81 84,69 83,5 79,62 86,44 86,62 86,56 Desemb

er 87,25 85,44 82,81 88,44 87,06 87,75 83,94 88,75 87,38 82,62 Rata-

Rata 84,43

2 82,97 82,02 85,09 85,33 84,76 83,43 86,69 86,35 85,32

                     

Max 86,69

Kegiatan penunjang yang melibatkan aktivitas tenaga kerja di fasilitas pendukung pertambangan, yang berpotensi menghasilkan air limbah akibat penggunaan air baku dalam berbagai aktivitas, seperti mandi, mencuci pakaian, mencuci peralatan makan, mencuci tangan, serta membersihkan peralatan Berdasarkan Berdasarkan SNI 03-6481- 2000, total penggunaan air bersih di kantor dan mess dan aktivitas kakus kantor dan mess masing-masing/orang diasumsikan sebesar 50 dan 150 L/orang/hari, sedangkan penggunaan air bersih untuk orang yang memasak dan 15 L/orang/Hari. Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan non kakus (Domestik) disebut sebagai Grey water, sedangkan air limbah dari kegiatan kakus disebut sebagai Black water. Secara rinci dapat di lihat pada tabel 2.

Tabel 2 .Kebutuhan air bersih kegiatan penunjang No Sarana

Prasarana

Kegiatan Jumlah Kebutuhan Air

Jenis Limbah

(4)

Bersih/orang(m3/

Hari) 1 Kantor Air minum,

cuci tangan, mengepel

lantai, dll

50 Grey Water

2 Mes Air minum,

cuci tangan, Mencuci, mengepel lantai, dll

150 Grey Water

3 Laboratoriu m

Mencuci tangan, mengepel lantai,Peneliti

an dan lainnya

Grey Water

4 Mess, Kantor,

laborator ium

Kegiatan kakus

Black Water

Tabel 3. Nilai Catchment area (C) koefisien runoff Tutupan Lahan Luas (Ha) Nilai C

Pertambangan 5.037 Hektar 0,95

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu menggunakan air bersih, menggunakan air minum, menggunakan jamban, cuci tangan

(1) Berdasarkan konsep Keputusan Menteri dan konsep peta areal kerja (working area/WA) Perubahan Luasan Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan pada Hutan Produksi

Menurut Slamet (1994), bagi manusia air minum merupakan kebutuhan utama untuk berbagai keperluan, seperti mandi, cuci, kakus dan dalam produksi pangan, mengingat bahwa

7 Indikator perilaku hidup bersih dan sehat PHBS a Cuci Tangan 7 langkah Mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir dapat mencegah menyebarnya bibit-bibit penyakit

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/ 6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.28/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang Tata Cara Pemberian, Perluasan Areal Kerja dan Perpanjangan lzin Usaha Pemanfaatan Hasil

Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus yang selanjutnya disingkat KHDPK adalah areal yang tidak dilimpahkan pengelolaannya kepada badan usaha milik negara bidang Kehutanan pada

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor PP.21/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air