• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.Teknik MEMPERTAHANKAN rupa/wujud 2. - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "1.Teknik MEMPERTAHANKAN rupa/wujud 2. - Spada UNS"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Disampaikan oleh Dr. Kahar Sunoko, ST, MT Studio Perancangan Arsitektur 2 Prodi Arsitektur FT UNS,

3 November 2021

(2)

TEKNIK OLAH GEOMETRI

Teknik olah geometri dalam menggubah rupa/ wujud dari massa bangunan :

1.Teknik MEMPERTAHANKAN rupa/wujud 2.Teknik MENGUBAH rupa/wujud

Sumber:

Gantini, G., 2018, Integrasi Gubahan Massa dengan Fungsi Bangunan

Le Corbusier, 1960, Architecture as “the masterly, correct, and magnificent play of masses brought together in light” “Towards anew architecture”, Preager Publishers Inc

(3)

Teknik MEMPERTAHANKAN rupa/wujud

TRANSLASI : memindah tempat dengan melakukan penggeseran

ROTASI : memindah kedudukan dengan memutar sudut perletakan

REFLEKSI : memindah tempat dan kedudukan dengan melakukan pemutaran sumbu yang menghasilkan bayangan cermin.

(4)

Teknik MENGUBAH rupa/wujud

SCALE: mengubah rupa/ wujud dengan mengubah semua ukuran/

besaran dari obyek, tetapi bangun/ sosok dari obyek sama sekali tidak berubah

STRETCHING: perubahan rupa/wujud karena beberapa sisi mengalami perpanjangan ukuran, tetapi tidak proporsional

SHRINKING: perubahan rupa/wujud karena beberapa sisi mengalami pemendekan ukuran (menyusut)

TWISTING: perubahan rupa/wujud karena dilakukan pemuntiran terhadap sumbu benda

(5)
(6)

MASSING - ZONING - FUNCTION

(7)

MASSING - ZONING - FUNCTION

(8)
(9)

Lantai 2

Lantai 1

R. Keluarga

R. Makan

KM

Tangga

Taman R. Tidur-1

R. Tidur-3

Mushola KM

Tangga

(10)

Laseau, Paul., 2002, Sketsa bebas : sebuah pengantar, Erlangga, Jakarta.

(11)

Menyajikan dengan cepat sebuah gambar dengan media sketsa, ambil kertas lalu coret dengan pensil/pena.

Sketsa = cara yang tercepat

(12)

Sketsa merupakan gambar draf, tetapi informatif. Walaupun kadang mungkin tampilannya ala kadarnya sesuai keperluan semata

Sketsa = media informatif

(13)

Sketsa = media

yang bebas

Cara yang paling bebas untuk mengungkapkan ide dan imajinasi.

Tidak ada batasan

bentuk dalam sketsa, semua hanya

tergantung

kemampuan imajinasi kita.

(14)

Sketsa = cara yang simpel

Dalam keadaan proyek dilapangan, seringkali kita menghadapi situasi tanpa listrik dan tanpa alat elektronik.

Maka sketsa menjadi satu-satunya jalan untuk mengungkapkan ide kreatif kita.

(15)

.Sketsa yang dibuat oleh orang yang terampil, tentunya akan terlihat menarik dan mampu menarik hati orang yang melihatnya, termasuk klien. Tidak jarang keputusan penting dibuat berdasarkan sketsa.

Sketsa = media Artistik

(16)
(17)

Gambar perspektif bebas

Dipakai untuk memberikan penjelasan (detail) sebuah gambar.

Kedudukan-kedudukan objek didapat dari suatu kombinasi kerja tebak (sistem kira-kira) dan konstruksi dengan perkiraan yang hampir tepat.

Tidak dipergunakan alat-alat gambar, dan tidak dengan ukuran yang pasti dan tepat

Gambar perspektif terukur

Dipakai untuk mengartikan suatu bentuk benda atau objek dengan akurat.

Dipergunakan alat-alat gambar, dan skala-skala ukuran diambil langsung dari gambar rencana.

(18)

Memperlihatkan gambaran secara lebih utuh

Memberikan gambaran nyata yang lebih dapat dibayangkan oleh klien.

Dapat membantu desainer untuk memperlihatkan sudut manapun, dan memberikan gambaran utuh dari desain tersebut kepada klien.

Terlihatnya semua sudut membantu mencermati disain jika ada detail yang ingin ditambah atau dikurang.

(19)

Walaupun berupa bidang datar namun kesan bervolume bisa didapatkan, sehingga objek akan terlihat lebih hidup.

Memberikan Volume pada Gambar

(20)

Perspektif Eksterior

Menentukan GH - TL dan membuat bentuk global

Menyempurnakan bentuk

Membuat detail bangunan, fore ground, dan

background

(21)
(22)

Perspektif 1 titik mata

Garis horizontal pada bagian tengah obyek

Memberikan informasi kedalaman bangunan

(23)

Perspektif 2 titik mata

•Garis horizontal pada bagian bawah obyek utama

•Visualisasi kontur tapak

•Memberikan informasi detail bangunan

(24)

Perspektif 2 titik mata

•Garis horizontal pada setengah bagian bangunan

•Visualisasi bentuk bangunan

•Memberikan informasi detail bangunan

(25)

Perspektif 2 titik mata

Obyek jauh dibawah garis horizontal

Visualisasi tapak

Memberikan informasi kawasan

(26)

Perspektif 3 titik mata

Garis horizontal jauh diatas obyek

Visualisasi tiga dimensional lebih kuat

Memberikan lebih banyak informasi dimensional bangunan

(27)

Memindah denah, menentukan GH - TL dan membuat bentuk global

Menyiapkan denah ruang sebagai informasi untuk membuat gambar

skets perspektif interior

Perspektif

Interior

(28)

Menyempurnakan bentuk perabot sesuai desain .

Membuat rendering perabot dan fisik bangunan dengan menggunakan pewarna

(pensil warna).

(29)
(30)
(31)

Sumber: Wang, Thomas (1999.)

Potongan Perspektif Potongan Tampak

Potongan

(32)

Potongan Potongan tampak

(33)

Potongan Perspektif

(34)

Potongan Perspektif

(35)

Potongan Perspektif

(36)
(37)

Referensi

Francis D.K. Ching (2015), “Architecture: Form, Space and Order”, USA: Van Nostrad Reinhold Company, Inc, 4th Edition

Gantini, C, (2015), Integrasi Gubahan Massa dengan Fungsi Bangunan,

Laseau, Paul., 2002, Sketsa bebas : sebuah pengantar, Erlangga, Jakarta.

Rob Krier, (1988) “Architectural Composition”, New York: Rizzoli Wang, Thomas (1999.)

Gambar

Gambar perspektif bebas

Referensi

Dokumen terkait

Pesdi,j effective discharging power at houriof dayj Esi,j real time stored energy at houriof dayj Psrci,j real time charging power Psrdi,j real time discharging power Pamj average load

The objectives of this research are to design the field acquisition parameter for noisy area, to formulate new approach for noise reduction using MatLab software, to image the granite